BAB 1 PENDAHULUAN. umum yang perlu penjelasan dan penjabaran, oleh sebab itu tafsir. menduduki tempat yang tinggi di dalam upaya memahami al-qur an

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor,

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

OLAH RAGA DALAM PANDANGAN ULAMA. Abdullah Al-Baatil

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

3 Wasiat Agung Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

Furqan Salam Dalam Perspektif Islam tentang menebarkan dan menjawab salam, keutamaan menebarkan dan menjawab salam, kemudian makna dan cara memeberika

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Mukadimah. Pengkajian

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ibadah.oleh karena itu, al-quran adalah kitab suci umat Islam, secara

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN GAMBARAN UMUM TAFSIR HADIS DAN PROGRAM KHUSUS TAFSIR HADIS

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB VI PENUTUP. Allah dalam juz amma dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menurut pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab dalam kitabnya

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

BAB I PENDAHULUAN. yang ia miliki, baik secara vertikal (hablumminallah) maupun secara horisontal

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sulit diterima bahkan mustahil diamalkan (resistensi) 4. Dan yang lebih parah,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB V PEMBAHASAN. bahasan ekosistem. Penelitian dilaksanakan pada kelas VII-A MTs Darul Ulum

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

MODEL PENELITIAN AGAMA

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman.

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB III MENGANALISIS SURAT ABASA AYAT diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Surat ini di turunkan sesudah surat

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB V PENUTUP. melebihkan Zaitun dan bersumpah atas nama Zaitun dari buah-buahan yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang AL-Quran adalah kitab Allah yang dijadikan pedoman oleh umat manusia dalam kehidupan. Al-Qur an diturunkan dalam bentuk global dan umum yang perlu penjelasan dan penjabaran, oleh sebab itu tafsir menduduki tempat yang tinggi di dalam upaya memahami al-qur an sebagi pedoman hidup. 1 Sungguh banyak informasi yang terdapat di dalam al-qur an, sungguh indah susunannya, sungguh tepat bimbingannya dan sungguh benar rahasia-rahasia yang diungkapkannya. Seandainya al-qur an itu bukan dari sisi Allah, sebagaimana diduga oleh orang-orang kafir, tentulah mereka mendapati di dalamnya pertentangan. Tetapi karena al-qur an bersumber dari Allah, maka jangankan pertentangan yang banyak, satu pertentangan pun tidak akan ditemukan. 2 Al-Quran menyebutkan beberapa fungsinya hadir di tengah-tengah manusia, 3 yaitu: Pertama, Maw izhah. Kata mauw izhah secara bahasa berarti nasihat, memberi peringatan dengan memberi ancaman. Ibn Sayyidih mendefenisikan kata ini kepada peringatan yang diberikan kepada 1 Ahmad Musthafa Hadna, Problematika Menafsirkan al-quran, (Semarang, Toha Putra, 1993), hal.19 2 Quraish Shihab, Tafsir al-misbah,(jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 2, hal. 527 3 Kadar M.Yusuf, Studi Al-Quran, (Jakarta: Amzam, 2010), cet.2, hal.177-180 1

2 manusia untuk melunakan hatinya yang disertai dengan ganjaran dan ancaman. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa maw izhah ini adalah hal-hal yang dapat melunakan hati yang keras, mengalirkan air mata yang beku, dan memperbaiki kerusakan. 4 Hal ini berarti bahwa al-qur an sebagai pemberi nasihat dan peringatan kepada manusia. Baik nasihat berupa ancaman maupun nasihat berupa ganjaran, sehingga jiwa diharapkan tertarik kepada kebenaran yang terdapat di dalamnya. 5 Kedua, Syifa. Al-Quran sebagai syifa merupakan obat bagi manusia, artinya al-qur an dapat mengobati penyakit yang timbul di tengah-tengah komunitas baik penyakit individu maupun penyakit masyarakat. 6 Ketiga, Hudan. Secara bahasa hudan berarti menjelaskan, memberi tahu dan menunjukan. Sedangkan secara istilah berarti hidayah yang artinya tanda yang menunjukan hal-hal yang dapat menyampaikan seseorang kepada yang dituju. Makna al-qur an sebagai hudan adalah menjelaskan dan memberitahu manusia tentang jalan yang dapat menyampaikannya kepada tujuan hidup, yaitu kebahagian dunia akhirat. Keempat, Rahmat. Al-Qur an sebagai rahmat mempunyai tiga arti pertama ajaran yang terkandung di dalamnya mengandung unsur kasih sayang, arti kedua adalah ajaran tersebut bermaksud menanamkan perasaan lembut dan kasih sayang terhadap orang lain, arti ketiga adalah 4 Ibid. 5 Ibid. 6 Ibid.

3 bahwa kitab suci ini merupakan perwujudan dari rahmat Allah bagi manusia 7 Kelima, Furqan. Al-Qur an menyebutkan dirinya sebagi furqan yaitu untuk menjadi pembeda antara yang benar dan yang salah, antara yang hak dengan yang batin. 8 Dalam mengoptimalkan fungsi al-qur an tersebut yang harus dilakukan dan dilaksanakan yaitu dengan men-tadabburi al-qur an. Sehinga apa yang kita baca di dalam al-qur an dapat di amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Perintah untuk men-tadabburi al-qur an dengan mengunakan kata tadabbur dalam al-qur an ketika dilacak dalam al- Mufahras li alfazh al-quran al-karim terdapat pada empat surat yaitu: Surat An-Nisa Ayat 82, Surat Muhammad Ayat 24, Surat al-mukminun Ayat 68, Surat Shad Ayat 29. 9 Di antaranya yaitu: QS Shad (38) ayat 29 Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. Al-Maraghi menjelaskan dalam kitab tafsirnya arti kata tadabbur ialah perenungan terhadap akibat perkara. Kemudian digunakan dalam arti setiap perenungan, baik merenungkan hakikat-hakikat dan bagian-bagian sesuatu, maupun pendahuluan dan sebab-sebabnya atau implikasi dan akibat- 7 Ibid. 8 Ibid. 9 Muhammad Fuad Abdul Baqa i, Mu jam al-mufahras li Alfazh al-quran al- Karim,(Beirut: Dar al-fikri, 1891), hal. 252

4 akibatnya. Merenungkan pembicaraan ialah memikirkan tujuan dan maksud yang dituju, serta akibat orang yang mengamalkan dan menyalahinya. 10 Salman bin Umar Al-Sunadi menjelaskan makna tadabbur al-quran yaitu memahami arti dan lafaz-lafaznya, merenungkan apa yang ditunjukan oleh ayat-ayatnya secara eksplisit, apa yang masuk dalam kandungannya, dan yang mana makna-makna tersebut tidak akan utuh kecuali dengannya, yang tidak disebutkan (secara eksplisit) oleh lafaz berupa isyarat dan suatu peringatan. 11 M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa perintah bertadabbur (memahami) ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan al-qur an, baik redaksi maupun kandungannya, petunjuk maupun mukjizatnya. Perintah tadabbur ini adalah anjuran untuk mengamati setiap ketetapan hukum yang ditetapkan-nya, kisah yang dipaparkannya, nasihat yang disampaikannya, dan lain-lain, yang turun dalam berbagai tempat: di Mekah, Madinah, atau di tempat lain, malam atau siang, saat perang atau damai, sedih ataupun senang, dan semua hal tersebut tidak ada pertentangannya. 12 Ibnu Katsir mendefenisikan tadabbur al-qur an yaitu memahami makna lafaz-lafaz al-qur an dan apa yang ditunjukan oleh ayat al-qur an tatkala tersusun dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang 10 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al-maraghi, diterjemahkan oleh K Anshori Umar Dkk, (Semarang: Toha Putra, 1989) jilid 5, Hal. 134 11 Salman bin Umar al-sunadi, Tadabur al-quran, diterjemahkan oleh: Jamaluddin dengan Judul Mudahnya Memahami Al-Quran, ( Jakarta: Darul Haq, 2008), hal. 1. 12 M. Quraish Shihab, Op. Cit., vol.2, hal.528

5 menjadikan makna makna al-qur an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafaz al-qur an, serta mengambil manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat al-qur an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta mengambil ibrah darinya. 13 Ibn Katsir dalam tafsirnya mengutip perkataan Hasan Basri, dimana beliau menegaskan, Demi Allah! tadabbur al-qur an itu bukanlah dengan menghafal huruf-hurufnya, tetapi mengabaikan batasan-batasan hukumnya, sehingga ada yang mengatakan aku telah membaca al-qur an seluruhnya, namun al-qur an itu tidak tampak dalam akhlak dan amal perbuatannya. 14 Jadi berdasarkan pengertian tersebut penulis menyimpulkan bahwa tadabbur al-qur an dapat diartikan sebagai berikut: Membaca dengan suara merdu, Memahami maksud al-qur an secara harfiah dan tersurat, Memahami dan merenungkan maksud al-qur an yang tersirat, Mengamati setiap ketetapan hukum yang di tetapkannya, kisah yang dipaparkan, nasehat yang disampaikan, dan hal-hal lainnya, Mematuhi perintah-perintah dan larangannya. Salah satu keistimewaan al-qur an adalah adanya pahala bagi pembacanya, sekalipun tanpa mengerti maknanya. Akan tetapi pengaruhnya akan jauh lebih besar jika firman-firman Allah itu dipahami maknanya. 15 Banyak ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk membaca 13 Mahadililmi, Defenisi Tadabbur Al-Quran. https://mahadililmi.workpress.com/2012/09 /12/defenisi-tadabbur-al-quran/, diakses pada hari selasa 2 mai 2016 14 Ibid. 15 M. Ali Azis, Mengenal Tuntas Al-Qur an, (Surabaya: Imtiyas, 2012), hal. 181

6 al-quran yang dikukuhkan pula dengan hadis-hadis yang shahih. Tidak diragukan lagi akan keutamaan dan besarnya pahala membaca al-quran, al-quran keseluruhannya adalah berkah. 16 Allah SWT menurunkan al- Qur an agar makna-maknanya dapat ditangkap, hukum-hukumnya dapat dimengerti, serta rahasia-rahasianya dapat dipahami serta ayat-ayatnya dapat ditadabburi. 17 Men-tadabburi al-qur an bukan saja tugas para ulama saja. Setiap individu harus ikut ambil bagian sesuai dengan apa yang Allah SWT mudahkan atasnya dan sebatas kemampuanya. Allah SWT mengajak seluruh hambanya untuk men-tadabburi dan memahaminya, tanpa mengkhususkan suatu kelompok tertentu. Lagi pula jika al-qur an hanya dipahami dan ditadabburi oleh satu golongan tertentu, maka manfaat al-qur an hanya akan kembali kepada mereka saja. 18 Sesungguhnya Allah, menurunkan al-qur an untuk memastikan petunjuknya bagi perjalanan hidup manusia, sehingga kehidupan mereka dapat diatur dengan petunjuk dan agama yang diturunkan Allah dengan cahaya petunjuknya. Allah memberikan petunjuk kepada umat manusia kepada jalan yang lebih lurus, mengeluarkan manusia dari kegelapan. 19 16 Salman bin Umar al-sunadi, Tadabur al-quran, diterjemahkan oleh: Jamaluddin dengan Judul Mudahnya Memahami Al-Quran, ( Jakarta: Darul Haq, 2008), hal. 1 17 Yusuf Qadawi, al-qur an dan as-sunah Referensi Tertinggi Umat Islam, diterjemahkan oleh Bahruddin Fannami, (Jakarta: Robbani Press, 1997), hal 18-19 18 Said Abdul Adhim Dan Abdussalam, Nikmatnya Membaca Al-Quran. Manfaat dan Cara Menghayati Al-Qur an Sepenuh Hati, diterjemahkanoleh Muhammmad Amin ( Solo: Aqwam, 2009), hal.53 19 Yusuf Qardawi, Al-Quran Dan As Sunah Referensi Tertinnggi Umat Islam, diterjemahkan oleh Bahruddin Fannani, Jakarta, Robbani Press, 1997, hal.18-19

7 Heddy Shrin Ahimsa Putra dalam jurnalnya The Living Qur an menyebutkan bahwa ada beberapa pemaknaan al-qur an. Al-Qur an dimaknai dengan kitab (buku sebagai bacaaan), al-qur an dimaknai dengan kitab suci yang istimewa, al-qur an dimaknai sebagai kumpulan petunjuk, al-qur an dimaknai sebagai obat hati, al-qur an dimaknai sebagai obat jasmani, al-qur an dimaknai sebagai sumber pengetahuan, al- Qur an dimaknai sebagai sumber pengetahuan masa lampau, al-qur an dimaknai sebagai petunjuk masa kini, al-qur an dimaknai sebagai al- Qur an dimaknai sebagai pengetahuan masa depan. 20 Berbagai petunjuk dapat ditemukan di dalam al-qur an, mulai dari hal-hal yang dalam pandangan manusia terlihat sederhana, hingga hal-hal yang dianggap penting dalam pandangan manusia, padahal keduanya sama pentingnya dalam pandangan Allah. Karena dengan mengikuti petunjuk al-qur an akan mengantarkan manusia pada kemuliaan. 21 Salah satu lembaga pendidikan yang mengarahkan mahasiswa untuk men-tadabburi al-qur an yaitu Jurusan Tafsir Hadis (TH) dan Program Khusus Tafsir Hadis (PK-TH). Jurusan Tafsir Hadis (TH) adalah jurusan yang memiliki visi menjadi jurusan yang terkemuka dalam menyiapkan sarjana dalam bidang al-qur an dan Hadis yang berkualitas dan berkemampuan mengembangkan sendiri keilmuannya serta berakhlak 1, hal. 242-249 21 Ibid. 20 Heddy Shri Ahimsa Putra, 2012, The Living al-qur an, Wali Songo, Vol. 20, Nomor

8 mulia. Agar menghasilkan sarjana yang ahli dalam bidang Tafsir dan Hadis yang dapat merespon perkembangan dan kebutuhan masyarakat serta mengoperasionalkan konsep-konsep yang disyaratkan al-qur an dan Hadis. 22 Sedangkan Jurusan Program Khusus Tafsir Hadis (PK-TH) adalah jurusan dengan visi mengembangkan dan menjadikan Ilmu Ushuluddin lebih humanis dan berdaya guna bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, dengan misi mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara serta melahirkan ulama yang menguasai ilmuilmu Ushuluddin serta memiliki wawasan keislaman yang komprehensif. Dan juga menguasai bahasa Arab dan Inggris serta hafal al-qur an 4 juz dan 100 Hadis. 23 Pada kedua jurusan tersebut semua mahasiswa dibekali dengan Ulumul Qur an, Ulumul Hadis, Hadis Maudhu i, Tafsir Maudhu i, Metodologi Tafsir, Tafsir Tahlili, Tahsin, Tahfiz, Ilmu Kalam serta ilmuilmu lainnya yang berkaitan dengan al-qur an dan Hadis. Dalam men-tadabburi al-qur an banyak hal yang dilakukan oleh mahasiswa Tafsir Hadis dan Program Khusus Tafsir Hadis, baik dengan menggunakan metedo tertentu agar pemahaman lebih utuh, serta menggunakan media tertentu untuk memperoleh penjelasan yang lebih komplit. Dan juga ketika men-tadabburi al-qur an seseorang akan merasakan berbagai hal yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan imam kepada Allah. 22 Tim Penulis Buku Profil fakultas Ushuluddin, Profil Fakultas Ushuluddin Tahun 2013, (ttt:tp, 2013), hal. 32-34 23 Ibid., hal. 47-48

9 Dalam hal ini sebagai seorang mahasiswa Tafsir Hadis (TH) dan mahasiswa Program Khusus Tafsir Hadis (PK-TH) yang telah dibekali ilmu-ilmu tesebut dari awal perkuliahan, sudah seharusnya bagi seorang mahasiswa berusaha dan berkeinginan untuk memahami al-qur an, dengan metode yang benar dan media yang akurat agar dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di terimanya selama kuliah di TH dan PK-TH. Agar dengan mengunakan metode dan media yang sesuai mahasiswa dapat memahami al-qur an dengan baik dan benar. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penulis mengangkat sebuah penelitian yang berjudul Tadabbur al- Qur an (Studi Living Qur an terhadap Mahasiswa Tafsir Hadis dan Program Khusus Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang dalam Memahami Al-Qur an) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas untuk lebih terarah penelitian ini, maka penulis memberikan rumusan masalah yaitu: Bagaimana mahasiswa Tafsir Hadis dan Program Khusus Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang dalam Memahami Al-Qur an memahami al-qur an sebagai salah satu langkah atau upaya untuk men-tadabburi al-qur an. C. Batasan Masalah Penelitian ini menfokuskan kepada tadabbur al-qur an dalam artian memahami, adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut:

10 1. Bagaimana metode yang digunakan mahasiswa untuk mentadabburi al-qur an? 2. Media apa yang digunakan mahasiswa sebagai langkah untuk mentadabburi al-qur an? 3. Bagaimana pengalaman yang dirasakan mahasiswa dalam mentadabburi al-qur an? D. Tujuan dan Kegunaan Berdasarkan latar belakang, rumusan dan batasan masalah yang penulis paparkan di atas. Maka tujuan penelitian ini di antaranya: 1. Menjelaskan metode yang digunakan mahasiswa untuk mentadabburi al-qur an. 2. Menjelaskan media yang digunakan mahasiswa sebagai langkah untuk men-tadabburi al-qur an. 3. Menjelaskan pengalaman yang dirasakan mahasiswa dalam mentadabburi al-qur an. Sementara itu, kegunaan penulisan ini di antaranya yaitu: 1. Kegunaan yang bersifat akademis, yaitu untuk memenuhi kelengkapan persyaratan dalam meraih gelar Serjana Agama (S.Ag.) dalam jurusan Tafsir Hadis. 2. Kegunaan yang bersifat intelektual yaitu menambah khazanah intelektual dan penelitian ini adalah sebagai sumbangan sederhana bagi pengembangan Studi Al-Qur an, serta menjadi acuan dalam

11 referensi bagi penulis lainnya yang ingin memperdalam studi living Quran. 3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan pengetahuan tentang model of view masyarakat dalam memahami al-qur an sebagai salah satu upaya men-tadabburi al-qur an. 4. Kegunaan yang bersifat umum yaitu agar penulis dan pembaca terus berusaha untuk lebih memahami dan mengamalkan isi kandungan ayat- ayat al-qur an. E. Penjelasan Judul Untuk menghilangkan keraguan dalam pembahasan ini, maka penulis merasa perlu untuk terlebih dahulu menjelaskan kata-kata penting yang terdapat dalam judul penelitian ini Tadabbur al-qur an : yaitu memahami arti dan lafaz-lafaznya, merenungkan apa yang di tunjukan oleh ayatayatnya secara eksplisit, apa yang dimaksud dalam kandungannya, dan makna-makna tersebut tidak akan utuh kecuali dengan memahaminya, dan yang tidak disebutkan (secara eksplisit) oleh lafaz berupa isyarat dan suatu peringatan. 24 Living Qur an : Living Qur an adalah kajian atau penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait 24 Salman bin Umar al-sunadi, Loc.Cit.

12 dengan kehadiran al-qur an atau keberadaan al- Qur an di sebuah komunitas muslim tertentu. 25 Jurusan Tafsir Hadis : Jurusan Tafsir Hadis adalah jurusan yang memiliki visi menjadi jurusan yang terkemuka dalam menyiapkan sarjana dalam bidang al- Qur an dan Hadis yang berkualitas dan berkemampuan mengembangkan sendiri keilmuannya serta berakhlak mulia. Agar menghasilkan sarjana yang ahli dalam bidang Tafsir dan Hadis yang dapat merespon perkembangan dan kebutuhan masyarakat serta mengoperasionalkan konsep-konsep yang disyaratkan al-qur an dan Hadis. 26 Jurusan PK-TH : Jurusan Program Khusus Tafsir Hadis adalah jurusan dengan visi mengembangkan dan menjadikan Ilmu Ushuluddin lebih humanis dan berdaya guna bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, dengan misi mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara serta melahirkan ulama yang menguasai ilmu-ilmu Ushuluddin serta memiliki 25 Sahiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur`an dan Hadis, (Yogyakarta: TERAS, 2007), hal. 5 26 Tim Penulis Buku Profil fakultas Ushuluddin, Profil Fakultas Ushuluddin Tahun 2013, (ttt:tp, 2013), hal. 32-34

13 wawasan keislaman yang komprehensif. Dan juga menguasai bahasa arab dan inggris serta hafal al-qur an minimal 4 juz dan 100 Hadis. 27 Berdasarkan penjelasan di atas maka yang penulis maksud dengan judul ini adalah sebuah kajian yang membahas tentang mahasiswa Tafsir Hadis dan Program Khusus Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Studi Agam UIN IB Padang memahami al-qur an sebagai salah satu langkah atau upaya untuk men-tadabburi al-qur an. F. Tinjauan Pustaka Berdasarkan informasi yang telah penulis lacak, penulis belum menemukan judul skripsi yang berkaitan dengan tadabbur al-qur an, namun dalam bentuk lain berupa makalah, penulis menemukan satu judul makalah yang ditulis oleh Hadi Priadi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Antasari dengan makalah yang berjudul tadabbur al-qur an, makalah ini berisi tentang: apa yang dimaksud dengan tadabbur al- Qur an, apakah ada anjuran untuk men-tadabburi al-qur an, apa saja keutamaan tadabbur Al-Qur an, apa tujuan men-tadabburi al-qur an, apa urgensi tadabbur al-qur an, apa saja tanda-tanda tadabbur al-qur an. 28 Penulis juga menemukan buku yang ditulis oleh Bachtiar Nasir yang berjudul Tadabbur al-qur an. 29 27 Ibid., hal. 48 28 http://akulahakuhadifreedom.blogspot.co.id/2016/12/tadabbur-al-quran.html, diakses pada 19 mai 2017 29 Bachtiar Nasir, Tadabbur al-qur an, Www.Goodreads.Com/Book/Show/18213379- Tadabbur-Al-Qur an, diakses 19 Mai 2017

14 Makalah dan buku di atas memiliki tema yang sama dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu mengenai tadabbur al-qur an, namun keduanya memiliki aspek dan objek penelitian yang berbeda dengan penelitian penulis. Makalah dan buku tersebut cenderung kepada aspek teori tentang tadabbur Al-Qur an, sedangkan penelitian penulis mengkaji dari segi aspek fakta lapangan yaitu bagaimana mahasiswa TH dan PK-TH Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negri Imam Bonjol Padang memahami al-qur an sebagai langkah atau upaya untuk men-tadabburi al-qur an. G. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terpadu terhadap penelitian ini, maka penulis membaginya ke dalam beberapa bab yang sistematikanya sebagai berikut: Bab I: Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, memperinci dan memperkecil ruang lingkup masalah dengan memberikan rumusan masalah dan batasan masalah, mengungkapkan tujuan dan kegunaannya, mengungkap tentang penjelasan judul, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. Bab II : Bab ini berisi tentang landasan teoritis yang mencakup konsep tadabbur al-qur an, living Qur an, teori klasifikasi media dan buah tadabbur al-qur an. Serta gambaran Umum Tafsir Hadis dan Program Khusus Tafsir Hadis.

15 Bab III: Bab ini berisi tentang metode penelitian yang mencakup di dalamnya: jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengambilan data, teknik analisa data, lokasi penelitian, waktu penelitian, sumber data dan instrumen. Bab IV: Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang mencakup metode yang digunakan mahasiswa untuk men-tadabburi al-qur an, media yang digunakannya sebagai langkah untuk men-tadabburi al-qur an, dan pengalaman yang dirasakan mahasiswa dalam men-tadabburi al-qur an. Bab V: Bab ini berisi penutup yang memuat kesimpulan dan saran.