TELAH TERSELESAIKAN PADA P2 Penyusunan Pendahuluan Penyusunan Dasar Teori Metodologi : - Studi Literatur - Pengumpulan Data Lapangan dan Non lapangan - Mapping Sector dan Input Data - Pembuatan Spread Sheet Data Perhitungan TERSELESAIKAN H+7 P2 Input Data Anoda sesuai Merk Perusahaan Pemilihan Anoda Optimalisasi Penggunaan Sacrificial Anode sesuai Analisis Teknis dilanjutkan Ekonomis secara Spread Sheet BELUM TERSELESAIKAN KESIMPULAN DAN SARAN
Pipa Merupakan Aset Terbesar PT. PGN Sebagai Aset Vital, memiliki tingkat Risiko Salah satunya Adalah Risiko Korosi Risiko Korosi harus dikendalikan
Sacrificial Anode Magnesium Anode Didapat Jumlah dan Rentang Proteksi Anode Proteksi katodik
PROTEKSI KAODIK SACRIFICI- AL ANODE MAPPING SECTOR SOIL CIRCUM- TANCES BASED PEMILIH- AN MATERIAL DAN SPESIFIKAS I ANODE DESAIN JUMLAH DAN RENTANG ARUS ANODE PERTIMBANGAN EKONOMIS AKAN MENJADI OPTIMUM
Untuk mendapatkan gambaran pengendalian risiko korosi yang tepat sesuai dengan kondisi dan kriteria obyek berdasarkan pengelompokkan keadaan tahanan tanah yang berbeda-beda sepanjang jaringan pipa yang menjadi objek. Untuk mendapatkan jarak rentang arus proteksi yang tepat sesuai analisa teknis untuk melindungi pipa dari risiko korosi. Untuk mendapatkan rekomendasi teknis dan ekonomis dari hasil analisis desain pemilihan anode.
Memberikan pengetahuan mengenai potensi risiko korosi hubungannya dengan industri minyak dan gas. Memberikan komparasi desain proteksi katodik wilayah Legundi- Cerme kepada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk. Mendapatkan desain kebutuhan anoda korban yang sesuai dengan analisa teknis dan ekonomis.
Data yang digunakan merupakan data Onshore pipelines wilayah Legundi-Cerme sepanjang 20 Kilometer milik PT. Perusahaan Gas Negara, Persero, Tbk. Diasumsikan tidak ada logam disekitar tanah tempat pipa di laying. Spesifikasi massa yang digunakan pada material Sacrificial Anode berkisar antara 13 s.d. 16 Kilogram sesuai dengan kisaran Magnesium Anode yang biasa digunakan oleh PT. PGN yaitu 14,7 Kilogram. Mekanisme perhitungan teknis Sacrificial Anode yang digunakan mengacu pada perhitungan Proteksi Katodik milik PT. Perusahaan Gas Negara, Persero, Tbk. Berdasarkan Buku Corrosion Book oleh Peabody yang mengaacu pada standar NACE. Hal yang dianalisa adalah segi teknis perhitungan sehingga didapatkan rentang proteksi pipa dengan masing-masing spesifikasi material Sacrificial Anode dan segi ekonomis mengenai optimalisasi dan rekomendasi penggunaan material Sacrificial Anode yang optimum dari segi pembiayaan meliputi biaya pembelian material Anode dan Biaya Instalasi Pemasangan Anode.
Data yang digunakan merupakan data Onshore pipelines wilayah Legundi-Cerme sepanjang 20 Kilometer milik PT. Perusahaan Gas Negara, Persero, Tbk. Diasumsikan tidak ada logam disekitar tanah tempat pipa di laying. Spesifikasi massa yang digunakan pada material Sacrificial Anode berkisar antara 13 s.d. 16 Kilogram sesuai dengan kisaran Magnesium Anode yang biasa digunakan oleh PT. PGN yaitu 14,7 Kilogram. Mekanisme perhitungan teknis Sacrificial Anode yang digunakan mengacu pada perhitungan Proteksi Katodik milik PT. Perusahaan Gas Negara, Persero, Tbk. Berdasarkan Buku Corrosion Book oleh Peabody yang mengaacu pada standar NACE. Hal yang dianalisa adalah segi teknis perhitungan sehingga didapatkan rentang proteksi pipa dengan masing-masing spesifikasi material Sacrificial Anode dan segi ekonomis mengenai optimalisasi dan rekomendasi penggunaan material Sacrificial Anode yang optimum dari segi pembiayaan meliputi biaya pembelian material Anode dan Biaya Instalasi Pemasangan Anode.
Korosi adalah degradasi (pengerusakan atau penurunan kualitas) material akibat interaksi dengan lingkungan. Proses korosi terjadi karena adanya perbedaan potensial reduksi antara kedua material. Perbedaan potensial tersebut disebabkan oleh potensial natural dari material. Perbedaan ini disebut perbedaan potensial galvanik, dan korosi akibat perbedaan potensial ini sering disebut korosi galvanik. 10
Korosi hanya bisa terjadi bila memiliki komponen utama berikut : a. Material anoda dan katoda b. Elektrolit c. Konduktor yang menghubungkan anoda dan katoda secara elektris Zn + 2 HCl ZnCl 2 + H 2 Zn + 2 H + + 2Cl - Zn 2+ + 2Cl - +H 2 Zn Zn 2+ + 2e (oksidasi) 2H + + 2e H 2 (reduksi) 11
Fe Anode Electrically Connected OH - Fe 2+ OH - i e - H + e - H + Electrolyte Cathode 1. Anode Elektroda dalam sel elektrokimia yang mengalami reaksi oksidasi dan darinya elektron mengalir keluar melalui konduktor. Korosi terjadi di material ini dan ion logam tersebut masuk ke dalam elektrolit. 2. Katode Elektroda dalam elektrolit dimana terjadi reaksi reduksi dan elektron mengalir menujunya melalui konduktor. 3. Electrolyte Elektrolit berupa tanah, maka semakin rendah tahanan tanah maka semakin korosif. 12
Memiliki potensial polarisasi minimum -850 mv terhadap CSE atau lebih rendah Memiliki potensial sisa polarisasi 100 Mv Apabila adhsive hilang maka akan tampak memerah atau karat akibat terjadi konsentrasi O 2 pada permukaan yang terkelupas lebih dari 2,5% dari luas permukaan Besar Tahanan (Ohm.cm) Kriteria Korosi >700 Sangat Korosif 700 2000 Korosif 2000 5000 Sedang 5000 10000 Ringan >10000 Tidak Korosif 13
Memisahkan logam dari lingkungan Mengubah lingkungan menjadi tidak agresif Elektrokimia PROTEKSI KATODIK 14
e e e e e e Anoda Katoda 15
Sacrificial Anode Cathodic Protection (SACP) Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) 16
KONEKTOR TEST BOX PIPA ARUS LISTRIK ANODA MG ELEKTROLIT 17
Keuntungan : 1.TAK PERLU LISTRIK 2.PEMASANGAN MUDAH 3.TAK ADA INTERAKSI 4.OVERPROTEKSI RINGAN 5.COCOK UNTUK ARUS KECIL (murah) 6.UNTUK DAERAH PADAT STRUKTUR 7.DISTRIBUSI ARUS MERATA 8.TAK PERLU PEMELIHARAAN 9.CUKUP INSPEKSI RUTIN 10.TAK PERLU BIAYA OPERASI 18
Kerugian : 1.KELUARAN ARUS TERBATAS 2.TAK EFEKTIF BILA RESISTIVITAS ELEKTROLIT TINGGI 3.TAK COCOK UNTUK STRUKTUR BESAR YANG PERLU ARUS PROTEKSI BESAR. 19