BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Percobaan 1.3 Batasan Masalah
|
|
- Handoko Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korosi merupakan proses rusaknya logam (degradasi material) secara alamiah yang tidak dapat dicegah, tetapi dapat dikendalikan. Proses korosi pada material terjadi melalui suatu reaksi elektrokimia dan berlangsung dengan sendirinya. Korosi adalah salah satu dari berbagai kegagalan mekanis yang sering menjadi pengganggu utama pekerjaan di dunia teknik, bersama-sama dengan buckling, creep, fatigue, fracture, impact, dan lain sebagainya. Dalam istilah umum, korosi merupakan oksidasi elektrokimia dari logam dalam reaksinya dengan senyawa oksidan seperti oksigen. Yang paling umum adalah peristiwa perkaratan besi, yaitu terbentuknya oksida besi berwarna kemerahan di atas besi yang disebut karat besi. Proses perkaratan umumnya memperlemah kekuatan logam dan menjadikannya rapuh, sehingga perlu dilakukan pengendalian terhadap korosi secara tepat, misalnya dengan mengendalikan nilai potensial sel galvaniknya. 1.2 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui nilai potensial masing-masing logam yang berbeda dalam media korosif dan untuk mengetahui korosi galvanik pada logam tersebut. 1.3 Batasan Masalah Pada percobaan ini, permasalahan dibatasi pada penggunaan berbagai pelat logam yang memiliki perbedaan nilai potensial sel masing-masing logam yang ditempatkan pada suatu media korosif sehingga laju korosi yang terjadi pada masing-masing rangkaian sel galvanik dapat diketahui. Varibel bebas pada
2 2 percobaan ini adalah maerial yang digunakan dan variabel terikatnya adalah laju korosi dan larutan Nacl 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari lima bab sebagai kajian utama. Bab I menjelaskan latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan yang digunakan. Bab II merupakan tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori singkat yang terkait dengan percobaan yang dilakukan. Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian yang dilakukan. Bab IV menjelaskan mengenai data percobaan, dan pembahasan berdasarkan tinjauan pustaka dari data yang telah diperoleh. Bab V menjelaskan mengenai kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan, yang dilengkapi dengan saran seputar percobaan. Sebagai kajian tambahan, di akhir laporan terdapat lampiran yang memuat contoh perhitungan, jawaban pertanyaan dan tugas, gambar alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum serta blanko percobaaan.
3 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Korosi Galvanik Korosi galvanik merupakan salah satu jenis korosi yang dapat terjadi pada suatu material, disebut juga sebagai korosi logam tak sejenis atau korosi dwilogam. Korosi ini terjadi jika 2 buah atau lebih logam atau logam paduan yang berbeda dalam suatu lingkungan yang sama dan saling berhubungan. Hal ini terjadi karena dihasilkan suatu beda potensial di antara logam tesebut. Galvanik Active Noble Gambar 2.1 Korosi Galvanik Prinsip korosi galvanik sama dengan prinsip elektrokimia yaitu terdapat elektroda (katoda dan anoda), elektrolit dan arus listrik. Logam yang berfungsi sebagai anoda adalah logam yang sebelum dihubungkan dengan logam lainnya bersifat lebih aktif atau mempunyai potensial sel lebih negatif. Pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi atau reaksi pelarutan sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi logam. Jenis korosi ini dapat diketahui dengan baik karena adanya dua logam yang kontak secara elektrik dan tercelup dalam larutan air membentuk sel elektrokimia. Di mana salah satu logam yang relatif kurang mulia akan mengalami korosi dan logam yang lebih mulia tidak akan terjadi korosi. Dasar timbulnya mekanisme reaksi korosi jenis ini karena adanya perbedaan potensial sistem logam di media larutan berair yang lebih dikenal dengan deret tegangan
4 4 logam. Gambar 2 di bawah ini menunjukan skematik daerah katodik dan anodik pada korosi galvanik. [Rizal, 1986] Water Neutral aqueos electrolyte, e.q. No solution O 2 O 2 M 2+ M 2+ OH - OH - Anode Cathode + Electron flow Gambar 2.2 Skematik Korosi Galvanik 2.2 Sel Galvanik Pada sel volta atau sel galvanik, anoda merupakan kutub negatif karena pada anoda terjadi pelepasan elektron, sedangkan katoda merupakan kutub positif. Penulisan suatu sel volta dengan menggunakan lambang disebut diagram sel atau bagan sel. anoda katoda Zn Zn 2+ Cu 2+ Cu Gambar 2.3. Diagram Sel Volta Ruas kiri merupakan anoda tempat terjadinya oksidasi dan ruas kanan adalah katoda tempat terjadinya reduksi. Garis tegak lurus tunggal merupakan pembatas suatu elektrode dalam fase berbeda. Garis tegak lurus tunggal ganda merupakan pembatas antara setengah sel, yaitu pembatas antara reaksi oksidasi dan reduksi.
5 5 Deret galvanik adalah suatu daftar harga-harga potensial korosi untuk berbagai logam paduan yang berguna dalam kehidupan. Selain itu deret galvanik juga mencantumkan harga-harga potensial korosi untuk logam-logam murni. Berikut adalah deret galvanik : Cathodic (noble) Platinum Gold Graphite Titanium Silver Zirconium AISI Type 316, 317 stainless steels (passive) AISI Type 304 stainless steels (passive) AISI Type 430 stainless steels (passive) Nickel (passive) Copper-nickel (70-30) Bronzes Copper Brasses Nickel (active) Naval brass Tin Lead AISI Type 316, 317 stainless steels (active) AISI Type 304 Stainless steels (active) East iron Steels or iron Aluminum alloy 2024 Cadmium
6 6 Aluminum alloy 1100 Zinc Magnesium and magnesium alloys Anodle (active) Gambar 4. Deret galvanik Nilai potensial reduksi elektrode beberapa jenis logam, misalnya seperti pada reaksi reduksi Alumuium (Al) -1,66 Volt, Seng (Zn) -0,763 Volt, Besi(II) (Fe2+) -0,409 Volt, Timbal (Pb) -0,126 Volt, dan Tembaga (Cu) +0,34 Volt. [Oxtoby, 2001] 2.3 Pencegahan Korosi Galvanik Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari, namun dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah dampak negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan elektronik menjadi panjang sesuai dengan yang direncanakan, bahkan dapat diperpanjang untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi. Upaya penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya opersional, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu kegiatan industri. Ada beberapa cara pengendalian yang umum dilakukan untuk mengendalikan korosi galvanik, antara lain : 1. Pemilihan material yang tepat. Mengusahakan beda potensial antara kedua material tersebut sekecil mungkin. 2. Menghindarkan penggunaan 2 jenis logam yang saling berhubungan dalam suatu kontruksi. 3. Lakukan penggunaan lapis lindung. Jika harus menggunakan lapis lindung maka gunakan lapis lindung pada katoda. 4. Hindari kombinasi luas penampang material dengan anoda kecil sedangkan luas penampang katoda besar. 5. Tambahkan inhibitor untuk mengurangi keagresifan lingkungan.
7 7 2.4 Penyebab Korosi Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat memeprcepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta persenyawaan-persenyawaannya dikenal sebagai bahan korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara. Ammoniak dalam kegiatan industri umumnya digunakan untuk sintesa bahan organik, sebagai bahan anti beku di dalam alat pendingin, juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk. Bejana-bejana penyimpan ammoniak harus selalu diperiksa untuk mencegah terjadinya kebocoran dan pelepasan bahan ini ke udara. Embun pagi saat ini umumnya mengandung aneka partikel aerosol, debu serta gas-gas asam seperti NOx dan SOx. Dalam batubara terdapat belerang atau sulfur (S) yang apabila dibakar berubah menjadi oksida belerang. Masalah utama berkaitan dengan peningkatan penggunaan batubara adalah dilepaskannya gas-gas polutan seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx). Walaupun sebagian besar pusat tenaga listrik batubara telah menggunakan alat pembersih endapan (presipitator) untuk membersihkan partikel-partikel kecil dari asap batubara, namun NOx dan SOx yang merupakan senyawa gas dengan bebasnya naik melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas. Di dalam udara, kedua gas tersebut dapat berubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4).
8 8 Oleh sebab itu, udara menjadi terlalu asam dan bersifat korosif dengan terlarutnya gas-gas asam tersebut di dalam udara. Udara yang asam ini tentu dapat! berinteraksi dengan apa saja, termasuk komponen-komponen renik di dalam peralatan elektronik. Jika hal itu terjadi, maka proses korosi tidak dapat dihindari lagi. Korosi yang menyerang piranti maupun komponen-komponen elektronika dapat mengakibatan kerusakan bahkan kecelakaan. Karena korosi ini maka sifat elektrik komponen-komponen elektronika dalam komputer, televisi, video, kalkulator, jam digital dan sebagainya menjadi rusak. Korosi dapat menyebabkan terbentuknya lapisan non-konduktor pada komponen elektronik. Oleh sebab itu, dalam lingkungan dengan tingkat pencemaran tinggi, aneka barang mulai dari komponen elektronika renik sampai jembatan baja semakin mudah rusak, bahkan hancur karena korosi. Dalam beberapa kasus, hubungan pendek yang terjadi pada peralatan elektronik dapat menyebabkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan kerugian bukan hanya dalam bentuk kehilangan atau kerusakan materi, tetapi juga korban nyawa. Mekanisme korosi tidak terlepas dari reaksi elektrokimia. Reaksi elektrokimia melibatkan perpindahan elektron-elektron. Perpindahan elektron merupakan hasil reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Mekanisme korosi melalui reaksi elektrokimia melibatkan reaksi anodic di daerah anodik. Reaksi anodik (oksidasi) diindikasikan melalui peningktan valensi atau produk electron-elektron. Reaksi anodik yang terjadi pada proses korosi logam yaitu : M --> M n+ + ne Proses korosi dari logam M adalah proses oksidasi logam menjadi satu ion (n + ) dalam pelepasan n elektron. Harga dari n bergantung dari sifat logam sebagai contoh besi : Fe--> Fe e
9 9 BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Diagram Alir Percobaan Percobaan ini secara umum digambarkan dalam bentuk diagram alir sehingga memudahkan pelaksanaan percobaan yang dilakukan seperti gambar 3.1. Plat Pb, Cu, Zn masing-masing 2 buah, garam dapur 3 gram, aquades 100ml. Pembuatan larutan NaCl 3%, kemudian pencelupan 2 pelat yang berbeda ke dalam larutan Menghubungkan Kedua plat logam dengan multitester kemudian mencelupkan kedalam larutan NaCl Pencatatan voltase yang tertera pada multitester tiap 1, 3, 5 menit Data Pembahasan Literatur Kesimpulan Gambar 3.1. Diagram Alir Percobaan
10 Alat dan Bahan Alat yang digunakan Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu di antaranya: 1. Beaker glass 250 ml 1 buah. 2. Multitester (voltmeter). 3. Timbangan. 4. Sel percobaan Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu di antaranya: 1. Garam dapur 3 gram. 2. Aquades 100 ml. 3. Pelat logam Cu, Pb, dan Zn masing-masing 2 buah 3.3 Prosedur Percobaan 1. Membuat larutan NaCl 3%. 2. Mengisi beaker glass dengan larutan NaCl 3 %. 3. Memasukan dua pelat logam ke dalam beaker glass yang sudah diisi dengan larutan NaCl. 4. Menyusun rangkaian sel galvanik. 5. Mengamati tegangan yang ditunjukan oleh voltmeter setiap 1, 3, dan 5 menit. 6. Mengulangi percobaan untuk pasangan-pasangan pelat logam lainnya..
11 11 BAB IV HASILDAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data percobaan yang ditunjukkan dalam tabel 1. Tabel 1. Data Hasil Percobaan Material E 0 Redoks Waktu (menit) E korosi (Volt) E korosi (Volt) ΔE (Volt) Laju Korosi (Volt/menit) 1 0,544 0,541 Cu/Zn 1,1 V 3 5 0,562 0,570 0,559 0,541 0,180 0, ,3132 0,1543 Cu/Pb 0,47 V 3 0,3162 0,3157 0,1543 0, ,3178 0, ,2185 0,4195 Pb/Zn 0,63 V 3 0,2175 0,2165 0,4195 0, ,1952 0, Pembahasan Setelah melakukan percobaan dan pengamatan selama percobaan berlangsung didapatkan hasil percobaan sebagai berikut. Untuk plat logam Cu/Zn, logam Cu memilki E o = volt dan Zn E o = volt sehingga E redoksnya = 1.1 volt. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa logam Cu sebagai katoda akan mengalami reduksi dan logam Zn sebagai anoda mangalami oksidasi. Pada saat kedua logam tersebut disambungkan ke
12 Laju Korosi (volt/menit) 12 multitester (voltmeter) dimana logam Cu sebagai katoda disambungkan ke kabel berkutub positif (+) sedangkan logam Zn sebagai anoda disambungkan ke kabel berkutub negatif (-) dicelupkan kedalam larutan NaCl 3% didapatkan hasil pengamatan seperti pada grafik berikiut ini Material Cu/Zn Waktu (menit) Gambar 4.1 Grafik hubungan antara waktu terhadap laju korosi pada menit ke-1 E korosi = 0,544 volt, pada menit ke-3 E korosi = volt, dan pada menit ke-5 E korosi = volt dan E rata-rata = Adapun setelah dilakukan perhitungan didapatkam hasil ΔE = volt dan laju korosi yang terjadi pada menit ke-1 = 0,541 volt/menit, pada menit ke-3 = volt/menit, dan pada menit ke-5 = volt/menit. Untuk plat logam Cu/Pb, logam Cu memilki E = volt dan Pb E o = volt sehingga E redoksnya = 0.47 volt. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa logam Cu sebagai katoda akan mengalami reduksi dan logam Pb sebagai anoda mangalami oksidasi. Pada saat kedua logam tersebut disambungkan ke multitester (voltmeter) dimana logam Cu sebagai katoda disambungkan ke kabel berkutub positif (+) sedangkan logam Pb sebagai anoda disambungkan ke kabel berkutub negatif (-) dicelupkan kedalam larutan NaCl 3% didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut, pada menit ke-1 E korosi = volt, pada menit ke-3 E korosi = volt dan pada menit ke-5 E korosi = volt serta didapat E rata-rata = 0,3157. Adapun setelah dilakukan perhitungan didapatkam hasil ΔE = 0,1543 volt dan laju korosi yang terjadi pada menit ke-1 = 0,1543
13 Laju Korosi (volt/menit) 13 volt/menit, pada menit ke-3 = 0,0514 volt/menit dan pada menit ke-5 = volt/menit. Untuk plat logam Pb/Zn, logam Pb memilki E = volt dan Zn E = volt sehingga E redoksnya = 0.63 volt. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa logam Pb sebagai katoda akan mengalami reduksi dan logam Zn sebagai anoda mangalami oksidasi. Pada saat kedua logam tersebut disambungkan ke multitester (voltmeter) dimana logam Pb sebagai katoda disambungkan ke kabel berkutub positif (+) sedangkan logam Zn sebagai anoda disambungkan ke kabel berkutub negatif (-) dicelupkan kedalam larutan NaCl 3% didapatkan hasil pengamatan pada menit ke-1 E korosi = volt, pada menit ke-3 E korosi = volt dan pada menit ke-5 E korosi = volt serta didapat E rata-rata = Adapun setelah dilakukan perhitungan didapatkam hasil ΔE = volt dan laju korosi yang terjadi pada menit ke-1 = volt/menit, pada menit ke-3 = volt/menit dan pada menit ke-5 = volt/menit. Dari percobaan yang telah dilakukan dan data yang didapatkan dari hasil percobaan yang telah dilakukan kita juga dapat mengetahui logam mana yang memilik laju korosi yang paling tinggi serta pengaruh waktu pencelupan terhadap laju korosi yang akan digambarkan pada grafik berikut ini, Material Cu/Zn material Cu/Pb Material Pb/Zn Waktu (menit) Gambar 4.2 Grafik hubungan antara waktu denga laju korosi.
14 14 Grafik diatas merupakan grafik mengenai waktu percobaan terhadap laju korosi yang dihasilkan dimana pengamatan pada multitester dilakukan setiap menit ke-1, ke-3 dan menit ke-5. Dapat kita ketahui semakin lama waktu pencelupan kedalam larutan elektrolit maka semakin kecil nilai laju korosi yang dihasilkan. Ini diakibatkan karena dianodanya sudah banyak terlapisi oleh katoda atau bisa dikatakan logam yang dilapisinya sudah mengalami titik jenuh sehingga laju korosinya jadi menurun. Dan laju korosi yang paling tinggi adalah material Cu/Zn dengan nilai E 0 Redoks sebesar 1,1. Menurut analisa yang dilakukan oleh praktikan, adanya perbedaan nilai tegangan (potensial korosi) ini dapat terjadi karena proses korosi mulai terjadi, dengan diperolehnya nilai laju korosi pada masing-masing sel percobaan. Proses korosi yang terjadi ini kemungkinan menyebabkan terjadinya pengurangan nilai potensial redoks atau potensial sel yang dimiliki oleh suatu sel galvanik. Laju korosi yang diperoleh untuk setiap sel percobaan menurun berdasarkan pada peningkatan waktu reaksi sel galvanik dalam media korosif yang digunakan. Percobaan ini sudah sesuai dengan literatur, karena pada percobaan ini logam Cu/zn yang memiliki nilai beda potensial (E 0 ) paling tinggi lebih mudah terjadi korosi galvanik. Menurut literatur yang ada jika 2 buah atau lebih logam atau logam paduan yang berbeda dalam suatu lingkungan yang sama dan saling berhubungan akan terjadi korosi galvanik, serta semakin besar beda potensial antar kedua logam tersebut maka korosi galvanik mudah terjadi [Soesaptri O, 2014]
15 15 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan praktikum korosi galvanik di Laboratorium Metalurgi I didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai potensial sel masing-masing logam dalam media korosif yaitu sebesar 0,559 volt untuk sel Cu/Zn dengan laju korosi rata-rata sebesar 0,276 volt/menit; 0,3157 volt untuk sel Cu/Pb dengan laju korosi ratarata sebesar 0,208 volt/menit; 0,2105 volt untuk sel Pb/Zn dengan laju korosi rata-rata sebesar 0,199 volt/menit 2. Korosi galvanik merupakan salah satu jenis korosi yang terjadi pada suatu material, di mana terdapat penggunaan 2 logam atau lebih yang memiliki perbedaan potensial sel yang cukup besar dalam lingkungan yang sama. 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan untuk praktikum pada kesempatan selanjutnya, seperti menggunakan pengukuran tegangan sel galvanik secara tepat dengan menggunakan multitester pada dudukan yang tetap.
16 16 DAFTAR PUSTAKA Denny A. Jones, Principles and Prevention of Corrosion, Macmillian publishing Co ; New York. Rizal A Bentuk-bentuk korosi (bagian I), Institut Teknologi Bandung ; Bandung.
17 17 LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN
18 18 Lampiran A. Contoh Perhitungan Pada Material Cu/Zn E o Cu = 0,34 volt (katoda) E o Zn = -0,76 volt (anoda) E o redoks = E o katoda E o anoda = 0,34 (-0,76) = 1,1 volt E Korosi : E pada saat t = 1menit = 0,544 volt E pada saat t = 3menit = 0,562 volt E pada saat t = 5menit = 0,570 volt ΔE = [E o redoks E korosi rata- rata ] = 1,1 volt 0,559 volt = 0,541 volt Laju Korosi > ΔE 1 = 0,541 = 0,541 volt/menit (volt/menit) waktu 1
19 19 LAMPIRAN B JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAAS KHUSUS
20 20 Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas 1. Apa yang dimaksud dengan korosi galvanik? Jawab : Korosi galvanik adalah Korosi 2 logam atau lebih, Korosi logam tak sejenis. Proses degradasi material jika 2 logam atau lebih yang berbeda dan berada dalam lingkungan yang sama, saling berhubungan yang berbeda potensial. 2. Sebutkan cara pencegahannya? Jawab : Pada dasarnya korosi tidak dapat dicegah tetapi hanya dapat diminimalisasi yaitu 1. Seleksi material yang tepat. 2. Hindari 2 logam beda potensial cukup besar dalam lingkungan yang sama dan kontak langsung. 3. Dengan cara lapis lindung. 4. Isolasi, Inhibitor. 5. Hindari A anoda lebih kecil dari A katoda dan, 6. Hindari Beda Potensial lebih besar. 3. Tentukan logam mana yang berperan sebagai anoda dan katoda? Jawab : Cu/ Zn, Katoda Cu dan Anoda Zn Cu/Pb, Katoda Cu dan Anoda Zn Pb/Zn, Katoda Pb dan Anoda Zn 4. Tuliskan masing masing reaksi anodik dan katodik? Jawab : Reaksi pada logam Cu/Zn Zn Zn e anodik Cu e Cu katodik
21 21 Reaksi pada logam Cu/Pb Pb Pb e anodik Cu e Cu katodik Reaksi pada logam Pb/Zn Zn Zn 2+ +2e anodik Pb e Pb katodik 5. Jelaskan mekanisme korosi galvanik? Jawab : Mekanisme reaksi Cu/Zn Cu e Zn Cu Zn e Cu 2+ + Zn Cu + Zn 2+ Cu mengalami korosi pada lapisan Zn terlebih dahulu bukan, logam Zn tidak akan terkorosi selama masih ada lapisan Zn dan secara elektrik masih berinteraksi karena adanya beda potensial. Mekanisme reaksi Cu/Pb Cu e Cu Pb Pb e Cu 2+ + Pb Cu + Pb 2+ Cu mengalami korosi pada lapisan Pb terlebih dahulu bukan, logam Pb tidak akan terkorosi selama masih ada lapisan Pb dan secara elektrik masih berinteraksi Karena adanya beda potensial.
22 22 Mekanisme reaksi Pb/Zn Pb e Pb Zn Zn e Fe 2+ + Pb Fe + Pb 2+ Pb mengalami korosi pada lapisan Zn terlebih dahulu bukan, logam Pb tidak akan terkorosi selama masih ada lapisan Zn dan secara elektrik masih berinteraksi karena adanya beda potensial. Jawaban tugas khusus. 1. E 0 Redoks dari setiap plat yang digunakan dalam percobaan Jawab : E o Cu = 0,34 volt E o Zn = -0,76 volt E 0 Pb = -0,13 volt 2. Cari dan jelaskan deret volta Jawab : Deret volta terdiri atas Lithium-Kalium-Barium-Calsium-Natrium- Magnesium-Aluminium-Mangan-Zinc-Cerium-Cadmium-Cobalt-Nickel- Stanum-Plumbum-(Hidrogen)-Cuprum-Hydrargyrum-Argentum-Platina- Aurum singkatnya Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au Urutan logam ini selain menunjukkan potensial yang naik dari kiri ke kanan juga menunjukkan bahwa logam-logam disebelah kiri lebih mudah bereaksi daripada logam sebelah kanan. Selain itu logam-logam tersebut dari kiri ke kanan makin mudah direduksi namun makin sulit dioksidasi. Sebaliknya, dari kanan ke kiri makin mudah untuk dioksidasi dan makin sulit untuk direduksi.
23 23 LAMPIRAN C GAMBAR ALAT DAN BAHAN
24 24 Lampiran C. Gambar Alat dan Bahan Gambar C.1 Multitester Gambar C.2 Larutan NaCl 3% Gambar C.3 Beaker Glass Gambar C.4 Pelat Logam Gambar C.5 Neraca Digital
25 25 LAMPIRAN D BLANGKO PERCOBAAN
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinciSel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi
Lebih terperinciSel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr
Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciAPLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4
APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 A. DESKRIPSI Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat. Sepeda,
Lebih terperinciNo. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,
Lebih terperinciPenyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK
Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.
Lebih terperinciRedoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP
Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Hidrogen Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom
Lebih terperinciSoal-soal Redoks dan elektrokimia
1. Reaksi redoks : MnO 4 (aq) + C 2 O 4 2- (aq) Mn 2+ (aq) + CO 2 (g), berlangsung dalam suasana asam. Setiap mol MnO 4 memerlukan H + sebanyak A. 4 mol B. 6 mol D. 10 mol C. 8 mol E. 12 mol 2. Reaksi
Lebih terperinciMengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif
TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi
Lebih terperinciContoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I
Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I Soal No.1 Diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut Ag + + e Ag E o = +0.80 V a. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua
Lebih terperinciReview I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:
KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 06 Sesi NGAN Review I Kita telah mempelajari sifat koligatif, reaksi redoks, dan sel volta pada sesi 5. Pada sesi keenam ini, kita akan mereview kelima sesi yang
Lebih terperinciHandout. Bahan Ajar Korosi
Handout Bahan Ajar Korosi PENDAHULUAN Aplikasi lain dari prinsip elektrokimia adalah pemahaman terhadap gejala korosi pada logam dan pengendaliannya. Berdasarkan data potensial reduksi standar, diketahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik Hasil pengujian berikut dilakukan sebagai pembanding bagaimana nilai pengembangan
Lebih terperinciBAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN
BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan
Lebih terperinciTUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI
TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Korosi Dosen pengampu: Drs. Drs. Ranto.H.S., MT. Disusun oleh : Deny Prabowo K2513016 PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan (swelling) tanah lempung tanpa elektrokinetik Hasil pengujian pengembangan tanah lempung tanpa elektrokinetik dapat dilihat pada Lampiran
Lebih terperinciTES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)
TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10
Lebih terperinciREDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 1. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMnO4 adalah... A. +7 B. +6 C. +3 D. +2 E. +1 Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol, Kalium (K) mempunyai biloks +1 karena
Lebih terperinciPRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI
PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI Oleh: Ni Made Ayu Yasmitha Andewi 3307.100.021 Dosen Pembimbing: Prof. Dr.Ir. Wahyono Hadi, M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS
Lebih terperinciREDOKS dan ELEKTROKIMIA
REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai
Lebih terperinciMODUL SEL ELEKTROKIMIA
MODUL SEL ELEKTROKIMIA ( Sel Volta dan Sel Galvani ) Standar Kompetensi: 2.Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.1.
Lebih terperinciKIMIA ELEKTROLISIS
KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di
Lebih terperinciARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN
ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN Dari Asam Buah Menjadi Listrik Hasil teknologi ini merupakan pengembangan hasil penelitian dari Alexander Volta. Dari penelitian volta disebutkan bahwa jika suatu deretan
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks
Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinci2. Logam Mg dapat digunakan sebagai pelindung katodik terhadap logam Fe. SEBAB Logam Mg letaknya disebelah kanan Fe dalam deret volta.
ELEKTROKIMIA 1. Pada elektrolisis Al2O3 (pengolahan Aluminium) sebanyak 102 kg dihasilkan Al. (Al = 27, O =16) A. 102 kg D. 30 kg B. 80 kg E. 12 kg C. 54 kg Al2O3 102 kg = 102000 gram 1 mol Al2O3 dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciREDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.
REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. e-mail enni_p3gipa@yahoo.co.id Di sekitar kita terdapat berbagai proses kimia yang dapat dijelaskan dengan konsep
Lebih terperinciMoch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP
Pengaruh Variasi Bentuk dan Ukuran Scratch Polyethylene Wrap Terhadap Proteksi Katodik Anoda Tumbal Al-Alloy pada Baja AISI 1045 di Lingkungan Air Laut Moch. Novian Dermantoro NRP. 2708100080 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciMODUL SEL ELEKTROLISIS
MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi
Lebih terperinci3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)
3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)
Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan
Lebih terperinci1. Bilangan Oksidasi (b.o)
Reaksi Redoks dan Elektrokimia 1. Bilangan Oksidasi (b.o) 1.1 Pengertian Secara sederhana, bilangan oksidasi sering disebut sebagai tingkat muatan suatu atom dalam molekul atau ion. Bilangan oksidasi bukanlah
Lebih terperinciELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS
ELEKTROKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA SEL ELEKTROKIMIA (Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Prak.Kimia Fisika) NAMA PEMBIMBING : Ir Yunus Tonapa NAMA MAHASISWA : Astri Fera Kusumah (131411004)
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciHand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.
Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata korosi berasal dari bahasa latin Corrodere yang artinya perusakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Korosi Kata korosi berasal dari bahasa latin Corrodere yang artinya perusakan logam atau berkarat. Korosi adalah terjadinya perusakan material (khususnya logam)
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS
LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS Oleh : Anna Kristina Halim (02) Ardi Herdiana (04) Emma Ayu Lirani (11) Lina Widyastiti (14) Trisna Dewi (23) KELAS XII IA6 SMA NEGERI 1 SINGARAJA 2011/2012 BAB
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA 17 September 2016 1. TUJUAN Membuat baterai sederhana yang menghasilkan arus listrik 2. LANDASAN TEORI Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis
1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang
Lebih terperinciRetno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.
Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia
Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA
Nama : M.Isa Ansyori Fajri NIM : 03121003003 Shift : Selasa Pagi Kelompok : 3 PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA Korosi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik sludge 4.1.1. Sludge TPA Bantar Gebang Sludge TPA Bantar Gebang memiliki kadar C yang cukup tinggi yaitu sebesar 10.92% dengan kadar abu sebesar 61.5%.
Lebih terperinciII Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Bab II Reaksi Redoks dan Elektrokimia Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menyetarakan reaksi redoks, menyusun dan menerapkan sel volta dan sel elektrolisis, serta memahami dan mencegah
Lebih terperinciUH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A
UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A Selesaikan dengan cara!!! 1. Reduksi 1 mol ion SO 4 2- menjadi H 2S, memerlukan muatan listrik sebanyak A. 4 F D. 6 F B. 8F E. 16 F C. 20 F 2. Proses elektrolisis
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010
SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI KASUS DESAIN PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA PIPA BAWAH TANAH PDAM JARINGAN KARANG PILANG III Oleh : Aisha Mei Andarini Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc Surabaya,
Lebih terperinciREAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI
REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Definisi Reduksi Oksidasi menerima elektron melepas elektron Contoh : Mg Mg 2+ + 2e - (Oksidasi ) O 2 + 4e - 2O 2- (Reduksi) Senyawa pengoksidasi adalah zat yang mengambil elektron
Lebih terperinciStandar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit. 1.1 Menjelaskan penurunan
Lebih terperinciPertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>
Matakuliah Tahun : Versi : / : Pertemuan 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara Untuk mengetahui laju korosi baja karbon dalam lingkungan elektrolit jenuh udara, maka dilakukan uji korosi dengan
Lebih terperinciSOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA
SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA 1. Tulis persamaan molekul yang seimbang untuk reaksi antara KMnO 4 dan KI dalam larutan basa. Kerangka reaksi ionnya adalah MnO 4 (aq) + I 2 (aq) MnO 4 2 (aq)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI Tanggal : 06 April 2014 Oleh : Kelompok 3 Kloter 1 1. Mirrah Aghnia N. (1113016200055) 2. Fitria Kusuma Wardani (1113016200060) 3. Intan Muthiah Afifah (1113016200061)
Lebih terperinciKISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran air minum oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya, atau oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran air olahan
Lebih terperinciREAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
2 REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA A. PENYETARAAN REAKSI REDOKS B. REAKSI REDOKS DALAM SEL ELEKTROKIMIA C. POTENSIAL ELEKTRODA POTENSIAL SEL DAN SEL VOLTA DALAM KEHIDUPAN D. REAKSI REDOKS DITINJAU DARI HARGA
Lebih terperinciBAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8
BAB 8 BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA
Lebih terperinciREAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
BAB 2 REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA paku air atau uap air O 2 karat besi Gambar 2.1 Proses perkaratan besi Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan Pada pelajaran bab kedua ini, akan dipelajari tentang
Lebih terperinciLAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM
LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM Nama Anggota : 1. Christover Tony Manurung (08) 2. Ganda Fikri (15) 3. Muhammad Rizal Adamy (23) 4. Nukris Ariyo Cokro (24) 5. Ratna Dwi Hapsari (25) 6. Vita Oktanti
Lebih terperinciPembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.
Pembuatan Larutan CuSO 4 Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra
ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia
Lebih terperinciPENGARUH KEHADIRAN TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI BESI TUANG KELABU
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti Vol. 3, No. 1, Januari 2018, ISSN (p): 0853-7720, ISSN (e): 2541-4275 PENGARUH KEHADIRAN TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI BESI TUANG
Lebih terperinciYAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN ULANGAN HARIAN TERPROGRAM ( UHT ) Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Program : XII IPA / Reguler Hari,Tanggal : Kamis, 2 Oktober 2014 Waktu
Lebih terperinciKOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA OSI ELEKTROKIMIAWI () Disusun oleh: Robby Sukma Dharmawan Jeffrey Pradipta W Dr. Isdiriayani Nurdin Dr. Hary Devianto Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM
Lebih terperinci2. Kondisi operasi yang tidak sesuai dengan desain kondisi operasinya
Korosi Galvanik 2.1. Definisi korosi Korosi merupakan proses kerusakan suatu material karena pengaruh lingkungan yang korosif. Lingkungan yang korosif merupakan bagian dari alam. Korosi tidak bisa dicegah
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim (www.urip.info) JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH
PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim (www.urip.info) JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH TAHUN 2016 Soal diketik ulang oleh urip rukim (www.urip.info)
Lebih terperinciBAB II KAJ1AN PUSTAKA. A. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran
BAB II KAJ1AN PUSTAKA Pada BAB II ini dideskripsikan bagian-bagian konflik yang mendasari penelitian. A. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran 1. Multimedia Interaktif Multimedia interaktif
Lebih terperinci9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?
Elektrokimia? Elektrokimia? Hukum Faraday : The amount of a substance produced or consumed in an electrolysis reaction is directly proportional to the quantity of electricity that flows through the circuit.
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining
BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Logam merupakan salah satu jenis bahan yang sering dimanfaatkan untuk dijadikan peralatan penunjang bagi kehidupan manusia dikarenakan logam memiliki banyak kelebihan
Lebih terperinci4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.
LATIHAN ULUM 1. Sebutkan kegunaan dari sifat koligarif larutan. 2. Sebanyak 27 gram urea ditimbang dan dimasukkan ke dalam 500 gram. Berapakah molalitas larutan yang terjadi?. 3. Apa definisi dari 4. Sebanyak
Lebih terperinciMETODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.
METODA GRAVIMETRI Imam Santosa, MT. METODA GRAVIMETRI PRINSIP : Analat direaksikan dengan suatu pereaksi sehingga terbentuk senyawa yang mengendap; endapan murni ditimbang dan dari berat endapan didapat
Lebih terperinciPAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit
PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20
Lebih terperinciKOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KOROSI ELEKTROKIMIAWI Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Isdiriayani
Lebih terperinciBAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI
BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam
Lebih terperinciREDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd
REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PENYETARAN REAKSI REDOKS Dalam menyetarakan reaksi redoks JUMLAH ATOM dan MUATAN harus sama Metode ½ Reaksi Langkah-langkah:
Lebih terperinci1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn
1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...
Lebih terperinciberat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan
BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola
Lebih terperinciELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi
Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciProteksi Katodik Metoda Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi
Proteksi Katodik Metoda Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi Fitri Afriani S, Komalasari, Zultiniar Laboratorium Konversi Elektrokimia Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang
Lebih terperinciOksidasi dan Reduksi
Oksidasi dan Reduksi Reaksi kimia dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara antara lain reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi : selalu terjadi bersama-sama. Zat yang teroksidasi = reduktor Zat yang tereduksi
Lebih terperinciIkatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia
Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: 1. Rahma Tia (1113016200044) 2. Diana Rafita. S (1113016200051) 3. Agus Sulistiono (1113016200052) 4. Siti Fazriah (1113016200062) Kelompok 4
Lebih terperinciSIMULASI UJIAN NASIONAL 2
SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34
Lebih terperinciPEMBAHASAN KIMIA 2011(NGACAK)
PEMBAHASAN KIMIA 2011(NGACAK) Berikut adalah 3 soal kimia pada UNSUR 2011 tentang senyawa karbon. Soal yang pertama adalah pengenalan jenis-jenis reaksi kimia pada senyawaan karbon. Reaksi adisi ~ reaksi
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH 2 ) 2 CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N 2 = ton/tahun?
Lebih terperinciAMALDO FIRJARAHADI TANE
DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: TERMOKIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: ΔH c C 2 H 5 OH = -1380 kj/mol ΔH d C 6 H 12 O 6 = -60 kj/mol ΔH c C
Lebih terperinciPerlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi
Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode Oleh : Fahmi Endariyadi 20408326 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber kerusakan terbesar pada pelat kapal laut adalah karena korosi
Lebih terperinciBab 2. Reaksi Redoks dan Elektrokimia. A. Penyetaraan Reaksi Redoks B. Sel Elektrokimia C. Sel Elektrolisis D. Korosi dan Pengendaliannya
Bab 2 Sumber: www.mpbdp.org Kalkulator bekerja karena terjadinya proses reaksi redoks. Reaksi Redoks dan Elektrokimia Hasil yang harus Anda capai: menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dan elektrokimia
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara
Lebih terperinciReaksi Oksidasi-Reduksi
Reaksi ksidasireduksi Reaksi yang melibatkan transfer Elektron disebut ksidasireduksi atau Reaksi Redoks ksidasi adalah hilangnya Elektron suatu reaktan Reduksi adalah penangkapan Elektron oleh reaktan
Lebih terperinciSMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL
1. Cu-Pb-Zn berturut-turut merupakan lambang unsur SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL Besi-emas-zink Tembaga-timah-zink Kalsium-perak-platina Tembaga-timbal-zink Cu-Pb-Zn
Lebih terperinci