EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD IMBAS GUGUS DIPONEGORO KABUPATEN BLORA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI DIENES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2016/2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III Metode Penelitian

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

BAB III METODE PENELITIAN

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

PENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN SISI DATAR BANGUN RUANG ABSTRAK

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Grafik Frekuensi Siswa

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENIE RUSMALINA

ANALISIS PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MPL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF SNOWBALL THROWING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD Rahayu, Slameto, dan Elvira Hoesein Radia PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Surel : 292014045@student.uksw.edu Abstract : The Effectiveness of STAD Model (Student Teams Achievement Division) Approach to Learning Outcomes of Mathematics of Grade 3 Elementary School Students. This research was conducted in one of the primary schools located in the village of Semagu, sub-district of Semarang district. The purpose of this study is to prove a significant difference between the application of STAD learning model (Student Teams Achievement Division) with conventional model of mathematics learning outcomes of grade 3 primary school students. The results showed that there was a significant difference between the application of STAD learning model (Student Teams Achievement Division) and the conventional learning model to the mathematics learning outcomes of primary school students. Keywords : STAD Model (Student Teams Achievement Division), Learning Outcomes, Mathematics Abstrak : Efektivitas Penerapan Model STAD (Student Teams Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 3 SD. Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah dasar yang berlokasi di desa semagu, kecamatan susukan kabupaten semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan perbedaan yang signifikan antara penerapan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan model konvensional terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas 3 sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika peserta didik sekolah dasar. Kata Kunci : Model STAD (Student Teams Achievement Division), Hasil Belajar, Matematika PENDAHULUAN Pendidikan yang terselenggara di lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari proses pembelajaran, melalui pembelajaran pengetahuan peserta didik dapat terus berkembang. Pembelajaran merupakan proses interaksi antar peserta didik dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Permendikbud, 2016). Pembelajaran di lembaga pendidikan menekankan pada proses pembelajaran maupun pengalaman siswa salah satunya yaitu pada mata pelajaran matematika. Mata pelajaran matematika SD membekali peserta didik dengan kemampuan mengarahkan perhatian kepada pembelajaran tentang nilai-nilai yang menuntut kemampuan berhitung, berupa: penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dewasa ini, para siswa harus mampu berpikir secara logis; mengumpulkan, menganalisis, dan meyusun data; membuat keputusan; dan menyelesaikan masalah rumit; dan menyelesaikan masalah dengan beberapa langkah (A, 2009). Kemampuan tersebut diperlukan supaya peserta didik memiliki kompetensi memperoleh, dan memanfaatkan pengetahuan untuk 85

Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (2) Maret 2018, hlm. 85-91 bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah serta persaingan yang ketat. Berdasarkan observasi di salah satu Sekolah Dasar kelas 3 yang berlokasi di Desa Koripan oleh peneliti diantaranya dalam pembelajaran Matematika permasalahan yang terjadi yaitu hasi belajar matematika cukup rendah. Hal ini dilihat dari hasil ulangan harian yang diperoleh <72. Batas ketuntasan maksimum (KKM) di Sekolah Dasar adalah72. Dari 24 peserta didik diketahui hanya 11 peserta didik yang memperoleh nilai > 72 yang mencapai nilai KKM, sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai <72 dibawah KKM sejumlah 13 peserta didik. Data tersebut menunjukkan bahwa yang mencapai nilai KKM adalah 45% sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM adalah 55%. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang terdiri dari kelompok yang dibentuk secara heterogen yang saling belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru (Trianto, 2010). Dalam belajar kooperatif, peserta didik dalam satu kelompok terdiri dari 4 5 orang yang sederajat, kemampuan berbeda, jenis kelamin, suku/ras berbeda, dan hubungan sosial antar peserta didik yang saling membantu. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh pendidik, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Model pembelajaraan kooperatif salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD/ (Student Teams Achievement Division) Model pembelajaran STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 5 orang peserta didik secara heterogen (Trianto, 2010). Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Peserta didik ditempatkan dalam kelompok berjumlah 4 5 orang heterogen yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Kelompok belajar ini melibatkan peserta didik untuk ikut dalam pesentasi kelas sehingga terjadi diskusi kelas. Menurut Faizin (2014) kelebihan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai berikut: Meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berfikir kritis peserta didik serta kerja kelompok, menciptakan hubungan positif antar peserta didik diantara perbedaan suku, ras dan kemampuan peserta didik, meningkatkan kepedulian peserta didik untuk saling membantu teman dalam memahami materi pelajaran, menerapkan lingkungan untuk saling menghargai nilai nilai ilmiah. Berdasarkan paparan penjelasan latar belakang maka penulis merumuskan masalah diantaranya apakah terdapat perbedaan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan perbedaan yang signifikan antara penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan 86

Rahayu dkk, Efektivitas Penerapan Model model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar sehingga siswa tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Dari tujuan yang telah dirumuskan, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan sumbangan teoritis bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan efektivitas belajar matematika. METODE Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Dasar yang beralamatkan di Desa Koripan Dusun Semagu Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan pada mata pelajaran matematika pokok materi sifat sifat bangun persegi dan persegi panjang pada Semester II Tahun Ajaran 2017/2018 di kelas 3 SD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental jenis Quasi Experimental atau eksperimen semu. Desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah Two GroupPosttest-Only Desain. Dalam desain ini, akan ada dua kelompok yang tidak dipilih secara random. Kelas yang pertama adalah kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division (STAD) dan kelas kedua adalah kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Lembar observasi/ pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi terkait dengan terlaksana atau tidaknya fase penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division (STAD). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes Pretest dan postest. Pretest bertujuan untuk mengukur kemampuan awal peserta didik kelompok eksperimen dan peserta didik kelompok kontrol. Postest bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik setelah diberikan perlakuan baik di kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Dasar terletak di Desa Koripan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 24 yang terdiri dari siswa laki laki berjumlah 7 dan siswa perempuan berjumlah 17. Kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 21 yang terdiri dari siswa laki laki berjumlah 12 dan siswa perempuan berjumlah 9. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest) maka data hasil belajar matematika diolah dengan deskripsi data yang berupa distribusi frekuensi dan analisis data. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis diskriptif dan uji normalitas sebagai prasyarat sebelum melakukan uji t-test dengan bantuan aplikasi SPSS for windows. Hasil Analisis Deskriptif Pretest. Jumlah soal pretest sebanyak 19 soal yang terdiri dari soal pilihan ganda dan issay, butir soal diambil dari soal yang valid setelah dianalisis validitas dan reabilitas instrumen tes. Berdasarkan kriteria kentuntasan minimal (KKM) adalah 72. Perolehan nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut ini. 87

Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (2) Maret 2018, hlm. 85-91 Tabel. Ketuntasan Hasil Belajar Pretest No. Interval Frekuensi Presentase 1. 57 62 1 4.2% 2. 63 68 2 8.3% 3. 69 74 8 33.3% 4. 75 80 4 16.7% 5. 81 86 5 20.8% 6. 87 92 4 16.7% Jumlah 24 100% Dapat diketahui distribusi skor hasil belajar pretest kelas eksperimen yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang interval 5. Skor hasil belajar pretest siswa kelas 3 SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang dirincikan sebagai berikut: dari jumlah seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Koripan 01 berjumlah 24 siswa diperoleh siswa yang mendapatkan skor 57 sampai 62 sebanyak 1 siswa dengan persentase 4,2%. Siswa yang mendapatkan skor 63 sampai 68 sebanyak 2 siswa dengan persentase 8,3 %. Siswa yang mendapatkan skor 69 sampai 74 sebanyak 8 siswa dengan persentase 33,3%. Siswa yang mendapatkan skor 75 sampai 80 sebanyak 4 siswa dengan persentase 16,7%. Siswa yang mendapatkan skor 81 sampai 86 sebanyak 5 siswa dengan persentase 20,8%. Siswa yang mendapatkan skor 87 sampai 92 sebanyak 4 siswa dengan persentase 16,7%. Distribusi selanjutnya dilakukan analisis deskriptif. Dibawah ini merangkum data sebelum diberikan perlakuan pembelajaran (pretest) menggunakan modelpembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division (STAD) pada mata pelajaran matematika siswa sekolah dasar. Dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS for windows yang dapat 88 diperoleh nilai minimum, nilai maksimum, maen dan standar devisiasi atau standar penyimpangan. Berikut ini tabel hasil pengolahan data hasil belajar pretest. Tabel. Descriptive Statistics Pretest Dari Tabel diatas diketahui bahwa N menyatakan banyaknya siswa yaitu 24 siswa. Diperoleh nilai minimum adalah 57 dan nilai maksimum adalah 89 dengan mean 73,13 dan standart devisiasina adalah 8,168. Standar devisiasi menunjukkan penyimpangan sebaran data yang ada, semakin besar standar devisiasi maka sebaran data akan semakin jauh dari mean dan apabila semakin kecil standar devisiasinya maka sebaran data tidak akan jauh dari mean. Hasil Analisis Deskriptif Posttest. Posttest dilakukan untuk mengukur pengaruh penerapan model pembelajaran pembelajaran kooperatif Tipe (STAD) pada mata pelajaran matematika siswa sekolah dasar. Jumlah soal pretest sebanyak 19 soal yang terdiri dari soal pilihan ganda dan essay, butir soal diambil dari soal yang valid setelah dianalisis validitas dan reabilitas instrumen tes. Berdasarkan kriteria kentuntasan minimal (KKM) adalah 72. Perolehan nilai postest (setelah diberikan perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Rahayu dkk, Efektivitas Penerapan Model Tabel. Ketuntasan Hasil Belajar Postest No. Interval Frekuensi Presentase 1. 58 65 3 12.5% 2. 65 72 1 4.2% 3. 72 79 8 33% 4. 79 86 4 17% 5. 86 93 2 8.3% 6. 93 100 6 25% Jumlah 24 100% Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui distribusi skor hasil belajar postest kelas eksperimen yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang interval 7. Skor hasil belajar postest siswa kelas 3 SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang dirincikan sebagai berikut: dari jumlah seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Koripan 01 berjumlah 24 siswa diperoleh siswa yang mendapatkan skor 58 sampai 65 sebanyak 3 siswa dengan persentase 12,5%. Siswa yang mendapatkan skor 65 sampai 72 sebanyak 1 siswa dengan persentase 4,16 %. Siswa yang mendapatkan skor 72 sampai 79 sebanyak 8 siswa dengan persentase 33,3%. Siswa yang mendapatkan skor 79 sampai 86 sebanyak 4 siswa dengan persentase 16,7%. Siswa yang mendapatkan skor 86 sampai 93 sebanyak 2 siswa dengan persentase 8,3%. Siswa yang mendapatkan skor 93 sampai 100 sebanyak 6 siswa dengan persentase 25%. Selanjutnya data hasil pretest dianalisis deskriptif dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS for windows yang dapatdiperoleh nilai minimum, nilai maksimum, maen dan standar devisiasi atau standar penyimpangan. Berikut ini tabel hasil pengolahan data hasil belajar postest. Tabel. Descriptive Statistics Postest Dari Tabel diatas diketahui bahwa N menyatakan banyaknya siswa yaitu 24 siswa. Diperoleh nilai minimum adalah 58 dan nilai maksimum adalah 100 dengan mean 81,54 dan standart devisiasina adalah 11,451. Standar devisiasi menunjukkan penyimpangan sebaran data yang ada, semakin besar standar devisiasi maka sebaran data akan semakin jauh dari mean dan apabila semakin kecil standar devisiasinya maka sebaran data tidak akan jauh dari mean. Hasil Uji Hipotisis. Dalam penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretest sebagai alat untuk menguji kesamaan varian yang menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Sebelum diberikan perlakuan kedua kelompok diberikan perlakuan yang tidak berbeda yang menunjukkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama. Diketahui melalui Uji t- test dalam menggunakan bantuan aplikasi SPSS for windows menggunakan independent sampel t-test untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen menggunakan perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe (STAD) dengan kelas kontrol dengan perlakuan penerapan model konvensional Penelitian ini menggunakan uji coba soal berdasarkan uji validitas dan uji reabilitas dengan jumlah soal postest 89

Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (2) Maret 2018, hlm. 85-91 25 soal, penggunaan soal postest sebanyak 19 butir soal setelah melakukan uji validitas dan reabilitas. Hasil postest kelas kontrol mempunyai data pada One-Sampel Kalmograv- Smirnov Test dengan tingkat signifikansi (Asymp. Sig) (2-tailed) 0,018 > 0,05 dan postest kelas eksperimen dengan tingkat signifikansi (Asymp) 0,019>0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua data pretest dan postest dinyatakan berdistribusi normal dengan tingkat signifikasi >0,015. Dari data uji hipotisis diperoleh probabilitas 0,918 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau kedua kelas homogen. Berdasarkan hasil t-hitung diperoleh sig. 0,018 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran tipe (STAD) dibandingkan dengan menggunakan model konvensional. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika dengan penerapan model pembelajaran tipe Student Teams Achievment Division (STAD) lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model konvensional. Hal ini dibuktikan pada data hasil belajar Pretest sebelum perlakuan tindakan memperoleh rata rata skor 73,13. Data hasil belajar postest setelah dilakukan perlakuan memperoleh rata rata skor hasil belajar 81,57. Hasil penelitian ini menguatkan bahwa model pembelajaran tipe Student Teams Achievment Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN Penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran tipe (STAD) telah dilaksanakan di Sekolah Dasar pada kelas 3 mata pelajaran matematika pokok bahasan sifat sifat bangun datar persegi dan persegi panjang. Keberhasilan penelitian menunjukkan adanya pembuktian penggunaan model pembelajaran tipe (STAD). Data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut. Pada data hasil belajar Pretest sebelum perlakuan tindakan memperoleh rata rata skor 73,13. Data hasil belajar postest setelah dilakukan perlakuan memperoleh rata rata skor hasil belajar 81,57. Dari data yang diperoleh menunjukkan hasil belajar matematika peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievment Division (STAD) lebih baik dibandingkan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model konvensional Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti memberikan saran terhadap penelitian selanjutnya antara lain sebagai berikut: Bagi Peserta didik. Dengan penerapan model Student Teams Achievment Division (STAD) hasil belajar matematika Peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan baik dalam ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Proses pembelajaran dengan penerapan model (STAD) diharapkan siswa lebih terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Bagi Pendidik. Bagi Pendidik dalam proses pembelajaran hendaknya dapat memilih model, strategi dan pendekatan yang tepat sehingga materi yang diajarkan dapat mudah dipahami oleh peserta didik. Dalam pembelajaran matematika materi pokok sifat sifat bangun datar persegi dan persegi 90

Rahayu dkk, Efektivitas Penerapan Model panjang pendidik dapat menggunakan model pembelajaran kelompok yaitu model Student Teams Achievment Division (STAD). Bagi Lembaga Pendidikan. Bagi lembaga pendidikan sebaiknya dalam proses pembelajaran menggunakan model yang sesuai dengan materi dan kegiatan pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. DAFTAR RUJUKAN A, J. 2009. Pedoman Praktis Tugas - Tugas Matematika Dengan Kehidupan Sehari - Hari. Jakarta: Jossey Bass. Faizin, M. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment (STAD) Terhadap Hasil Belajar Sepak Sila Pada Sepak Takraw (studi pada siswa kelas V SDN Pademonegoro Sidoarjo). Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 715-721. Firosalia, K. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Ditinjau Dari Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD. Schoolaria, 74-79. Natajaya, W. W. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Prestasi Belajar IPS Ditinjau Dari Konsep Diri Akademik Siswa Kelas VIII SMPN 3. Sukawati. e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 1-11. Rahmadani N, Normala.N Indri Anugraheni 2017. Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Based Learning Bagi Siswa Kelas 4 SD. Schoolaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.241-250. Rusman. 2012. Model - model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Rumini. 2016. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tema Berbagi Pekerjaan Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas 4 SDN Kutoharjo 01 Pati Semester 1 Tahun Ajaran 2014-2015. Schology, 19-40. Slavin. 2016. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Susanto, A. 2013. Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Trianto, M. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif. Jakarta: Preneda Media Group. Tiurliana, S. E. 2010. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Upi Press. 91