MODEL DOKUMENTASI SOR, POR, FLOWSHEET. Ns. IGYP, S.Kep, M.Kes

dokumen-dokumen yang mirip
a. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert

Source-Oriented Record (SOR)

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

Dokumentasi Keperawatan Berbasis Teknologi Komputer Mira Asmirajanti, SKp, MKep

BAB I PENDAHULUAN. 2. Mampu mengklasifikasi model-model dalam dokumentasi

DIKTAT AJAR DOKUMENTASI KEBIDANAN. Oleh : CITRA HADI KURNIATI, S.ST PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PEDOMAN PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN

MODEL PENDOKUMENTASIAN KEBIDANAN

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan asuhan keperawatan antara lain mengkaji kebutuhan

tindakan keperawatan (Suarli & Bahtiar, 2009).

HAND OUT OBJEKTIF PERILAKU SISWA SUMBER PUSTAKA PENDAHULUAN

KONSEP Dokumentasi KePERAWATan. Firdawsyi Nuzula, S.Kp.,M.Kes

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara

Metode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem

DOKUMENTASI KEPERAWATAN Oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

KATA PENGANTAR. Malang, 23 November Penulis

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS

Metodologi Asuhan Keperawatan

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

LTC DAN REHABILATION C

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

DRUG RELATED PROBLEMS

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Masalah 1. Mahasiswa mengetahui apa itu dokumentasi manual

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universita Sumatera Utara

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISI RM PERTEMUAN III LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN DAN D-IV MIK, FAKULTAS

BAB V ANALISA HASIL. 76

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

METODE DOKUMENTASI. OLEH Yoani Aty

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim (kanker servik) merupakan pembunuh perempuan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah, unit

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

INSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG PADA PERAWAT ASOSIET

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG 2013 DAFTAR ISI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

5.Menjelaskan model pendokumentasian. 2.Menjelaskan model pendokumentasian SOR. 3.Menjelaskan model pendokumentasian CBE

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

DOKUMENTASI KEPERAWATN

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP

MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA & ANAK PRA-SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN KEPATUHAN WAKTU PENDOKUMENTASIAN PENGKAJIAN DATA FOKUS KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah asuransi kesehatan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEPERAWAT AN ANA K Edisi 1 Tahun 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Model asuhan kebidanan yang digunakan pada penelitian ini dengan

PANDUAN PELAYANAN PASIEN

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

REKAM MEDIS YANG BAIK ADALAH WUJUD DARI KEDAYAGUNAAN DAN KETEPATGUNAAN PERAWATAN PASIEN. Manual Rekam Medis - KKI

serta peneliti tidak melakukan asuhan keperawatan dengan cara memaksa klien.

Tata laksana dan metoda survey akreditasi

BAB II TINJAUAN TEORI

Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit

Lembar Obsevasi Untuk Kepala Ruangan LEMBAR PERMOHONAN SEBAGAI RESPONDEN. Saya Mahasiswa Program Magister Ilmu Keperawatan (S2-Keperawatan)

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2

BAB 1 PENDAHULUAN. (Permenkes RI, 2011). Institusi yang kompleks memiliki arti bahwa rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang terus meningkat dari pasien. Berbagai permasalahan bertambah

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Titik Anggraeni KDK, Implementasi

Transkripsi:

MODEL DOKUMENTASI SOR, POR, FLOWSHEET Ns. IGYP, S.Kep, M.Kes

Source Oriented Record (Sor) Suatu model pendokumentasian yang berorientasi pada sumber informasi. Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan. Model ini umumnya diterapkan pada rawat inap.

Source Oriented Record (Sor) Didalam model ini terdapat : catatan pasien ditulis oleh dokter Catatan tsb terdiri lembar untuk mencatat instruksi, lembar riwayat penyakit, dan perkembangan penyakit Riwayat keperawatan ditulis oleh perawat. Format catatan perawat meliputi Riwayat penyakit klien, perkembangan klien, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. Begitu pula disiplin lain mempunyai catatan lain

Source Oriented Record (Sor) Model dokumentasi SOR terdiri dari lima komponen antara lain. a. Lembaran penerimaan berisi biodata. b. Lembar intruksi dokter. c. Lembar riwayat medis atau penyakit. d. Catatan perawat. e. Catatan laporan khusus.

FORMAT SOR Sumber : P : Perawat D: Dokter F : Fisioterapi G : Ahli gizi Tanda Tangan dan Tanggal Tanggal Waktu Sumber Catatan Perkembangan Tanggal/B ulan/tahu n Waktu Interven si P Meliputi pengkajian, identifikasi masalah, perlunya rencana intervensi, rencana segera, intervensi, penyelesaian masalah, evaluasi, efektifitas intervensi Tanda tangan perawat D Meliputi obs keadaan klien, evaluasi kemajuan, identifikasi masalah baru dan penyelesaian lainnya, rencana intervensi dan pengobatan terbaru Tanda tangan dokter F Meliputi hal-hal yang perlu dilakukan fisioterapi, masalah klien, rencana, intervensi dan evalusi Tanda tangan fisioterapi

Keuntungan Model SOR Menyajikan data yang secara berurutan dan mudah diidentifikasi Memudahkan perawat untuk secara bebas menentukan bagaimana data akan dicatat. Format Dapat menyederhanakan proses pencatatan masalah, kejadian, perubahan intervensi dan respon klien atau hasil. Proses pendokumentasian menjadi sederhana.

Kerugian SOR Potensial terjadinya pengumpulan data yang terfragmentasi (terpotong2), karena tidak berdasarkan urutan waktu. Kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mencari data sebelumnya, tanpa harus mengulang pada awal. Superfisial pencatatan tanpa data yang jelas. Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada klien. Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak. Perkembangan klien sulit di monitor.

PROBLEM ORIENTED RECORD (POR) Model ini memusatkan data tentang klien dan didokumentasikan serta disusun menurut masalah klien. Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian layanan kepada klien.

KOMPONEN MODEL DOKUMENTASI POR a. Data dasar. b. Daftar masalah. c. Daftar rencana awal Asuhan Keperawatan. d. Catatan perkembangan.

a. Data dasar. Data yg berisi semua informasi yg dikaji dari klien pertama MRS Data dasar mencakup : 1. Pengkajian keperawatan 2. Riwayat penyakit/ kesehatan 3. Pemeriksaan fisik 4. Pengkajian ahli gizi 5. Data penunjang ( hasil laboratorium) Data dasar yg terkumpul digunakan untuk mengidentifikasi masalah klien

b. Daftar masalah. Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar. Daftar mslah ini dapat mencakup masalah fisiologis, psikologis, sosio-kultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan. Data subjektif dan objektif Setiap masalah di beri tanggal, nomor, dirumuskan, dan dicantumkan nama perawat yg menemukan masalah

c. Daftar rencana awal Asuhan Keperawatan. Rencana askep ditulis oleh perawat yg menyusun daftar masalah. Dokter menulis instruksi medis, sdgkan prwat menulis instruksi keperwatan atau rencana askep. Perencanaan awal terdiri dari 3 bagian : 1. Diagnostik 2. Usulan terapi 3. Pendidikan klien

d. Catatan perkembangan. Berisikan perkembangan/kemajuan dari tiap masalah yang telah dilakukan intervensi Beberapa acuan catatan perkembangan yang dapat digunakan : SOAP (subjective, objective, Assesment, plan) SOAPIER (soap + intervention, evaluation, rivise) PIE (problem, intervention, evaluation)

Contoh format model POR Data Dasar Daftar Masalah Rencana Intervensi Catatan Perkembagan Data Subjective Data Objective 1 1. 2. 3. dst SOAP SOAPIER PIE Data Subjective Data Objective 1 1. 2. 3. dst SOAP SOAPIER PIE

Keuntungan POR Pencatatan sistem ini berfokus atau lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi. Pencatatan tentang kontinuitas dari asuhan keperawatan. Evaluasi masalah dan pemecahan masalah didokumentasikan dengan jelas. Daftar masalah merupakan checklist untuk diagnosa keperawatan dan untuk masalah klien. Daftar masalah bertindak sebagai daftar isi dan mempermudah pencarian data dalam proses asuhan. Masalah yang membutuhkan intervensi (yang teridentifikasi dalam data dasar) dibicarakan dalam rencana asuhan.

Kerugian POR Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah blm dilakukan tindakan atau timbulnya masalah yang baru. Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus masuk dalam daftar masalah. SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika sering adanya target evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat lambat. P (dalam SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan rencana askep

Flow sheet/ Checklist Salah satu bentuk catatan perkembangan yang berisi hasil observasi dan tindakan. Flow sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara narative, termasuk data klinik klien. Cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat gravik yang terdapat pada flow sheet

Desain dan Syarat Standar dari Teknik Cheklist/Flow Sheet Kolom untuk nama petugas yang melakukan pemeriksaan atau tindakan. Hasil pengkajian, KIE, observasi, tindakan, dan lain-lain. Hasil observasi atau intervensi khusus. Nama pasien, waktu (tanggal, bulan dan tahun), nama perawat dan tanda tangan. Hanya menuliskan judul tindakan, sedangkan penjabaran lebih lanjut diuraikan secara narasi.

Contoh Pendokumentasian Flowsheet CHECK LIST PERAWATAN LUKA Tanggal/bulan/tahun : Waktu/Jam : Kriteria Luka Ada Tidak Ada Ket 1. Ukuran Luka 2. Jaringan Nikrotik 3. Jaringan Nikrotik yang melekat 4. Berbau, pus 5. Kotor 6. Kelembutan batas/tepi luka 7. Temperatur Kulit

Keuntungan Flow Sheet/ Checklist a) Cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat informasi b) Dapat lebih mudah untuk mengetahui perkembangan pasien, c) Memperkuat aspek d) Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan e) Membatasi narasi yang terlalu luas f) Mudah dibaca

Kerugian Flowsheet a) Memungkinkan duplikasi data, rancangan dan format b) Tidak ada ruang untuk pencatatan tentang kejadian yang tidak biasa terjadi dan bertahan untuk menggunakan lembar alur c) Memperluas catatan medik dan menciptakan penggunaan penyimpanan

SEKIAN TERIMA KASIH

EVALUASI