BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
2016 PEMODELAN ARUS TEROBOSAN PADA TRANSISTOR DWIKUTUB N-P-N ARMCHAIR GRAPHENE NANORIBBON (AGNR) MENGGUNAKAN METODE MATRIKS TRANSFER

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

Studi Density Functional Theory (DFT) dan Aplikasinya Pada Perhitungan Struktur Elektronik Monolayer MoS 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Bab 1. Semi Konduktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISASI TEORITIS SEMIKONDUTOR SILICON NANOTUBE ARMCHAIR MENGGUNAKAN METODE DFT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : DEVAIS MIKROELEKTRONIKA* (Ujian Utama) KODE MK / SKS : KK / 3

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

Bilangan Kuantum Utama (n)

BAB I PENDAHULUAN. modern pada fotokonduktor ultraviolet (UV) membutuhkan material

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : SISTEM FABRIKASI & DEVAIS MIKROELEKTRONIKA / AK SEMESTER / SKS : VIII / 2

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Ilustrasi struktur MTJ (tanpa skala) dengan arah lapisan magentisasi (Ali, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

Mekanika Kuantum. Orbital dan Bilangan Kuantum

DAFTAR SIMBOL. : permeabilitas magnetik. : suseptibilitas magnetik. : kecepatan cahaya dalam ruang hampa (m/s) : kecepatan cahaya dalam medium (m/s)

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. SiO 2 memiliki sifat isolator yang baik dengan energi gapnya mencapai 9 ev,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG...

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

SIMAK UI Fisika

BAB I PENDAHULUAN. Sel surya merupakan alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Gambar 2.1. momen magnet yang berhubungan dengan (a) orbit elektron (b) perputaran elektron terhadap sumbunya [1]

E 2 E 1. E 3s r 2 r 1. energi. Jarak antar atom

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

What Is a Semiconductor?

BAB I 1 PENDAHULUAN. kemampuan mengubah bentuk radiasi cahaya menjadi sinyal listrik. Radiasi yang

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II Transistor Bipolar

PENGARUH ENKAPSULASI Be TERHADAP KARAKTERISASI SILICON NANOTUBE ARMCHAIR

BAB I PENDAHULUAN. (konsep-konsep fisika) klasik memerlukan revisi atau penyempurnaan. Hal ini

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

Nama Anggota Kelompok: 1. Ahmad Samsudin 2. Aisyah Nur Rohmah 3. Dudi Abdu Rasyid 4. Ginanjar 5. Intan Dwi 6. Ricky

APLIKASI TEORI THOMAS-FERMI UNTUK MENENTUKAN PROFIL KERAPATAN DAN ENERGI ATOM HIDROGEN, ATOM LITIUM, DAN MOLEKUL!!

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB) MATA KULIAH / SEMESTER : TEKNOLOGI SEMIKONDUKTOR / 5 KODE MK / SKS / SIFAT: IT / 3 SKS / MK LOKAL

BAB III SISTEM DAN PERSAMAAN KEADAAN

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

BAHAN AJAR KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN KUANTUM

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II

BAB V Simulasi Electronic Charged State Individual Quantum dot Berbasis Silikon

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

Struktur Kristal Logam dan Keramik

#2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Pengembangan Sensor Gas Ethyl -Methilbutyrate (C 7 H 14 O 2 ) Berbasis Graphene

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Deskripsi METODE UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT)

FISIKA MODERN. Pertemuan Ke-7. Nurun Nayiroh, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur Porfirin (Jaung, 2005)

PENDAHULUAN Anda harus dapat

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Bahan Listrik. Bahan Magnet

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

BAB IX. FET (Transistor Efek Medan) dan UJT (Uni Junction Transistor)

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Struktur Double Barrier Untuk Aplikasi Pada Divais Silikon Amorf

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

Modul 3 Modul 4 Modul 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM

Oleh Budi Mulyanti NIM : Tim Pembimbing Dr. Sukirno Prof. Dr. M. Barmawi Dr. Pepen Arifin Dr. Maman Budiman

MATERIAL FOSFOR KARBON NANODOT DAN SIFAT LUMINESCENCE

T 19 Kerapatan Keadaan pada Struktur Nano Berbentuk Sumur Nano, Kawat Nano dan Titik Nano

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 6. Elektron Dalam Zat Padat (Teori Pita Energi)

Grafit sebagai Peyimpan Hidrogen dalam Sistem Fuel Cells: Studi Kimia Komputasi Material untuk Energi Terbarukan

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping

Teori Fungsonal Densitas dan Penerapannya pada Struktur Atom

Perhitungan Struktur Elektronik Graphene dan Carbon Nanotube

KB.2 Fisika Molekul. Hal ini berarti bahwa rapat peluang untuk menemukan kedua konfigurasi tersebut di atas adalah sama, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Bidang elektronik saat ini memegang peranan penting di berbagai sektor

RINGKASAN HIBAH BERSAING

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak penelitian dalam fisika material mampat mengenai semikonduktor yang difokuskan untuk aplikasi dalam bentuk divais spintronik, dimana spin elektron bertindak sebagai objek yang membawa informasi selain sebagai muatan. Keunggulan dari divais-divais spintronik adalah kemampuan proses data yang cepat, ukuran divais yang lebih kecil, dan konsumsi energi yang kecil dibandingan dengan divais-divais elektronik konvensional. Untuk menggabungkan spintronik ke dalam teknologi semikonduktor, maka perlu dilakukan kajian lebih lanjut seperti efisien injeksi, transportasi spin dalam material elektronik, kontrol dan manipulasi, dan deteksi polarisasi spin. Kemajuan teknologi dalam rekayasa material baru juga sangat menjanjikan untuk mewujudkan divais spintronik dalam waktu dekat (Wolf, S. A. dkk, 2001). Sejak penemuan graphene, material dua dimensi (2D) yang berbentuk lembaran datar tipis yang memiliki sifat eksotik seperti mobilitas carries yang sangat tinggi, maka pencarian eksplorasi material 2D yang baru telah banyak dilakukan oleh para peneliti karena material ini memiliki potensi untuk berbagai macam aplikasi devais baik itu optik, elektronik, maupun magnetik (Novoselov dkk, 2005). Hal inilah yang mendorong para ilmuan untuk melakukan observasi dan pencarian material baru berstuktur 2D. Material yang menjadi perhatian para peneliti dalam pengembangan material spintronik dalam dekade terakhir ini adalah Transition Metal Dechalcogenides (TMD) (Hirohata & Takanashi 2014). Material 2D TMD merupakan semikonduktor yang memiliki struktur heksagonal dengan konfigurasi X-M-X dengan atom M berasal dari kelompok logan transisi seperti Molybdenum (Mo) dan atom X berasal dari golongan chalcogen seperti sulfur (S), selenium (Se), tellurium (Te). Ada beberapa 1

2 perbedaan antara material 2D TMD dengan graphene, salah satunya adalah material 2D berbasis TMD ini memiliki interaksi spin orbit yang kuat sehingga mampu menginduksi energi spin-splitting yang besar. Oleh karena itu sistem material spintronik berbasis 2D TMD ini mampu beroperasi pada temperatur ruang (Yaji dkk, 2010). Interaksi spin orbit material 2D TMD ini juga dapat secara mudah dikontrol dengan medan listrik luar menggunakan tegangan gerbang atau dengan merusak simetri dari geometri kristal dalam bentuk lowdimensional system (Awschalom dan Samarth 2009). Beberapa penerapan dari material berbasis 2D TMD dengan mengontrol spin orbit menggunakan medan listrik luar, diantaranya adalah spin diodes, spin filters, spin cubits dan spinfield effect transistor (S-FET) (Fabian & Sarma 2004). Meterial TMD selain memiliki interaksi spin orbit yang kuat, juga memiliki orientasi spin yang berarah fully out of plane di sekitar K-point pada zona Brillouin pertama (Yuan dkk, 2013). Hal ini akan menginduksi adanya medan magnetik efektif searah terhadap arah spin. Akibatnya, waktu hidup dan waktu relaksasi spin menjadi sangat lama (Bernevig dkk, 2006). Ketika waktu hidup dan waktu relaksasi spin sangat lama, maka kontrol dan manipulasi terhadap sifat-sifat spin menjadi lebih mudah dengan energi yang sekecil mungkin. Kondisi inilah yang kemudian menjadikan divais spintronik lebih membutuhkan energi yang lebih kecil dibanding dengan divais-divais elektronik konvensional (Absor dkk, 2015). Oleh sebab itu material 2D TMD sangat menjanjikan dalam pengembangan material spintronik karena dapat melengkapi kekurangan dari graphene (Novoselov dkk, 2005). Berdasarkan uraian di atas, maka pada penelitian ini akan dilakukan kajian mengenai sistem 2D TMD. Penelitian ini akan difokuskan pada pengaruh interaksi spin orbit pada valley disekitar pita valensi maksimum dan pita konduksi minimum pada zona Brilouin pertama pada struktur MX2 monolayer. Dalam hal ini atom M adalah molybdenum (Mo) dan atom X divariasi dari sulfur (S), selenium (Se), dan tellurium (Te) yang merupakan golongan chalcogen. Karena pada kajian ini melibatkan banyak partikel, maka akan digunakan metode yang dapat menyederhanakan perhitungan kuantum dalam

3 kasus banyak partikel yang dikenal sebagai Density Functional Theory (DFT). Ide utama dari DFT adalah kerapatan elektron dalam keadaan dasar digunakan untuk menghitung fungsi gelombang dalam keadaan dasar. Fungsi gelombang yang biasanya didefinisikan dalam fungsi banyak variabel dapat digantikan dengan fungsi gelombang yang merupakan fungsional dari kerapatan elektron, namun tetap memberikan informasi kuantitas fisis yang sama. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh interaksi spin orbit dalam material 2D TMD berstruktur MoX2 monolayer pada struktur elektroniknya? 2. Bagaimana pengaruh atom chalcogen sulfur (S), selenium (Se), tellurium (Te) dalam material 2D TMD berstruktur MoX2 monolayer pada struktur elektroniknya? 3. Bagaimana pengaruh efek medan listrik terhadap perubahan struktur elektronik material 2D berbasis TMD berstruktur MoX2 monolayer? 4. Bagaimana perbandingkan hasil perhitungan yang diperoleh seperti: struktur pita elektronik dan DOS dengan hasil eksperimen yang sudah ada? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh interaksi spin orbit dalam material 2D TMD berstruktur MoX2 monolayer pada struktur elektroniknya. 2. Mengetahui pengaruh atom chalcogen Sulfur (S), Selenium (Se), Tellurium (Te) dalam material 2D TMD berstruktur MoX2 monolayer pada struktur elektroniknya. 3. Mengetahui pengaruh efek medan listrik terhadap perubahan struktur elektronik material 2D berbasis TMD berstruktur MoX2 monolayer. 4. Mengetahui perbandingkan hasil perhitungan yang diperoleh seperti: struktur pita elektronik dan DOS dengan hasil eksperimen yang sudah ada. 1.4 Batasan Masalah Pada penelitian ini dibatasi pada material TMD MoX2 dengan variasi X=S, Se, dan Te. Kajian interaksi spin orbit pada penelitian ini difokuskan pada

4 spin-splitting di high symmetry point pada pita valensi maksimum maupun pita konduksi minimum. Serta pemberian efek medan listrik dengan variasi (0.2, 0.4, 0.6, 0.8, 1.0 V/ Å) untuk melihat pengaruhnya terhadap struktur elektronik MoX2 monolayer. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi dalam pengembangan material spintronik yang diberi pengaruh efek medan listrik terhadap sturktur elektronik MoX2 monolayer, sehingga dapat mengembangkan divais-divais dengan kemampuan proses data yang lebih cepat, ukuran divais yang lebih kecil, dan konsumsi energi yang kecil dibandingkan dengan divais-divais elektronik konvensional. 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 6 bab dan lampiran dengan rincian sebagai berikut: 1. BAB I menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. 2. BAB II memuat tinjauan pustaka, berbentuk uraian sistematis terkait beberapa penelitian terdahulu mengenai interaksi spin orbit dan valley di sekitar K-point pada zona Brillouin pertama untuk material 2D berbasis TMD. 3. BAB III memuat landasan teori yang mendukung, sekaligus menjadi bahan acuan teoritik yang digunakan dalam penelitian ini. 4. BAB IV membahas metode penelitian dan prosedur penelitian yang akan dilakukan. 5. BAB V menyajikan hasil perhitungan komputasi yang menjelaskan pengaruh interaksi spin orbit, pengaruh atom chalcogen sulfur (S), selenium (Se), tellurium (Te), dan pengaruh efek medan listrik terhadap perubahan struktur elektronik pada material MoX2 monolayer. Serta menyajikan perbandingkan hasil perhitungan yang diperoleh seperti: struktur pita elektronik dan DOS dengan hasil eksperimen yang sudah ada. 6. BAB VI merupakan penutup, yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan terhadap hasil perhitungan komputasi dan saran yang

5 diperlukan untuk pengembangan penelitian material spintronik yang mensyaratkan: interaksi spin orbit yang kuat dan memiliki orientasi spin fully out of plane.