PENGARUH JENIS, DOSIS BENIH DAN UMUR TANAMAN PUPUK HIJAU TERHADAP PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) PANEN MUDA SECARA ORGANIK Oleh WIWIN KURNIASIH A34102022 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN WIWIN KURNIASIH. Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Panen Muda secara Organik (Dibimbing oleh MAYA MELATI). Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis, dosis benih dan umur tanaman pupuk hijau terhadap produksi kedelai panen muda secara organik. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan IPB di Cikarawang, Darmaga, Bogor pada bulan September 2005 sampai Mei 2006. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dua faktor dengan 3 ulangan. Petak utama berupa jenis pupuk hijau yaitu Centrosema pubescens dan Crotalaria juncea. Anak petak berupa dosis benih dan umur tanaman pupuk hijau yaitu 15 kg benih/ha-umur 1 bulan, 15 kg benih/ha-umur 2 bulan, 15 kg benih/ha-umur 3 bulan, 30 kg benih/ha-umur 1 bulan, 30 benih/haumur 2 bulan, dan 30 kg benih/ha-umur 3 bulan. Jumlah petak ada 36 satuan percobaan. Seluruh data percobaan diolah dengan sidik ragam menggunakan program SAS pada taraf 1, 5 atau 10 %. Apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) atau BNT (Beda Nyata Terkecil). Benih kedelai yang digunakan adalah benih kedelai Varietas Wilis dengan dosis 40 kg/ha. Benih Centrosema pubescens dan Crotalaria juncea ditanam untuk dijadikan pupuk. Pupuk kandang ayam petelur 10 ton/ha digunakan untuk mendukung pertumbuhan pupuk hijau. Minyak lengkuas 0.4 % digunakan sebagai seed treatment benih kedelai. Tanaman Tahi Kotok (Tagetes erecta) dan Serai (Cymbopogon nardus) ditanam sebagai pengganti pestisida kimia. Penanaman pupuk hijau dilakukan 3 kali dengan interval waktu 1 bulan dan dipanen secara serempak. Pemanenan Centrosema pubescens dan Crotalaria juncea dilakukan dengan cara memangkas tajuk rata dengan permukaan tanah, ditimbang, dipotongpotong, dan dibenamkan ke dalam tanah sesuai petak asal penanaman untuk dilakukan pengomposan. Tanaman Crotalaria juncea umur 3 bulan perlu dilakukan dua kali pemanenan (pemangkasan). Pemangkasan tahap I dilakukan dengan cara memotong tajuk setinggi 50 cm dari permukaan tanah, ditimbang, dan digunakan sebagai mulsa sedangkan pada pemanenan kedua dilakukan sama seperti perlakuan Centrosema pubescens umur 1-3 bulan dan Crotalaria juncea umur 1-2 bulan. Penanaman benih kedelai dilakukan setelah pupuk hijau didekomposisikan selama 2 bulan. Pada percobaan ini digunakan tiga pembanding yaitu budidaya organik tanpa pupuk, budidaya organik pupuk dengan kandang ayam (petelur) 20 ton/ha, dan budidaya konvensional. Pada petak konvensional diberikan 100 kg urea/ha, 200 kg SP-36/ha, dan 150 kg KCl/ha pada saat tanam. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit pada budidaya konvensional digunakan Furadan (bahan aktif karbofuran 3%), Decis (bahan aktif deltametrin 25 g/l) dan Dithane M-45 (bahan aktif mankozeb 80 %). Seluruh data pengamatan pada petak pembanding tidak dianalisis secara statistik.
Jenis pupuk hijau memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua peubah pengamatan, namun jenis pupuk Centrosema pubescens secara umum meningkatkan hasil peubah vegetatif dan generatif dibandingkan jenis Crotalaria juncea. Perlakuan dosis 15 kg benih/ha-umur 3 bulan sangat nyata menghasilkan bobot kering akar tertinggi pada saat panen dan menurunkan intensitas serangan penyakit pada 7, 8 dan 9 MST. Perlakuan dosis 15 kg benih/ha-umur 3 bulan nyata memberikan hasil tertinggi pada peubah bobot kering tajuk saat panen, bobot basah polong per petak, dan jumlah cabang produktif/tanaman. Perlakuan dosis 15 kg benih/ha-umur 1 bulan nyata menghasilkan rasio tajuk/akar 7 MST tertinggi. Pada perlakuan dosis 15 kg benih/ha-umur 3 bulan cenderung nyata menghasilkan tinggi tanaman tertinggi pada 10 MST dan menurunkan intensitas penyakit pada 10 MST. Perlakuan dosis 15 kg benih/ha-umur 3 bulan juga nyata menghasilkan bobot basah polong perpetak tertinggi yaitu sebesar 2.88 kg/10 m 2. Interaksi antara jenis, dosis dan umur pupuk hijau memberikan pengaruh yang cenderung nyata terhadap bobot basah polong hampa per tanaman. Pengaruh kombinasi jenis, dosis dan umur pupuk hijau terhadap peubah yang lain tidak nyata. Meskipun tidak nyata, kombinasi jenis pupuk Centrosema pubescens dengan dosis benih 15 kg/ha-umur 3 bulan, Centrosema pubescens dengan dosis benih 30 kg/ha-umur 3 bulan dan jenis pupuk Crotalaria juncea dengan dosis benih 15 kg/ha-umur 3 bulan memberikan bobot basah polong/10 m 2 berturutturut yaitu 2.81, 3.05, dan 2.96 kg. Secara umum hampir semua peubah pengamatan pada budidaya organik pupuk hijau memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan budidaya konvensional dan organik tanpa pupuk tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan budidaya organik dengan pupuk kandang ayam. Produktivitas kedelai pada budidaya konvensional, organik dengan pupuk kandang ayam, dan organik tanpa pupuk berturut-turut adalah 1.80, 6.03, dan 2.00 kg/10 m 2.
PENGARUH JENIS, DOSIS BENIH DAN UMUR TANAMAN PUPUK HIJAU TERHADAP PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) PANEN MUDA SECARA ORGANIK Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh WIWIN KURNIASIH A34102022
PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 JUDUL : PENGARUH JENIS, DOSIS BENIH DAN UMUR TANAMAN PUPUK HIJAU TERHADAP PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) PANEN MUDA SECARA ORGANIK NAMA : Wiwin Kurniasih NRP : A34102022 PROGRAM STUDI : Agronomi Menyetujui, Dosen pembimbing Dr. Ir. Maya Melati, M.S, M.Sc NIP: 131 956 691 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. H. Supiandi Sabiham, M.Agr NIP: 130 422 698 Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 31 Mei 1984 di Desa Bojong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Yusuf Effendi dan Ibu Siti Khomisah. Penulis mengikuti pendidikan taman kanak-kanak di TK Pertiwi Bojong selama satu tahun dan lulus pada tahun 1990, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri II Bojong dan lulus pada tahun 1996. Pada tahun yang sama penulis meneruskan pendidikan di SLTPN I Bojong dan lulus pada tahun 1999. Selanjutnya penulis meneruskan pendidikan ke jenjang tingkat atas di SMUN I Slawi dan lulus pada tahun 2002. Tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada Program studi Agronomi, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian. Pada tahun 2003/2004 penulis menjadi pengurus Divisi Kewirausahaan, Himpunan Mahasiswa Agronomi. Pada tahun yang sama, penulis menjadi bendahara IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal). Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Tanaman Perkebunan Utama pada tahun ajaran 2005/2006.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia, rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Panen Muda secara Organik ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. Bapak, Ibu, adik-adikku (Tsani, Afif, dan si kecil Azmi) beserta seluruh keluarga atas kasih sayang, do a, dan dukungan baik moril maupun mareriil dari awal hingga akhir studi. 2. Dr. Ir. Maya Melati, M.S, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan selama penelitian sampai tersusunnya skripsi ini. 3. Dr. Ir. Sandra Arifin Aziz, M.S dan Ir. Heni Purnamawati, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. 4. Ir. Adolf Pieter Lontoh, M.S selaku dosen pembimbing akademik atas saran, arahan, dan bimbingannya dalam kegiatan akademik. 5. Bapak Joko Mulyono yang telah membantu selama penelitian dalam penggunaan Laboratorium Ekofisiologi. 6. Bapak Sarta selaku kepala Kebun Percobaan Cikarawang beserta pekerja yang telah membantu selama penelitian di lapang.
7. Teman-teman Tim Kedelai Organik (Ai, Yudhi, dan Patuh) atas kerjasama, dukungan, bantuan, dan kebersamaannya. 8. Sahabat dan teman-temanku Nina, Lala, Geugeu, Tita, Gani, Nandung, Adi, Nana Mul, Abay, Merry, Elsker, dan Eric, atas dukungan, bantuan, dan persahabatannya selama ini. 9. Teman-teman Agronomi 39, atas persahabatan dan kebersamaannya selama ini. 10. H. Soleh dan Hj. Hamidah beserta keluarga di Gang Mesjid, Cilendek, atas do a, dukungan, dan bantuannya. 11. Penghuni Perwira 6 (Pak Rasyid, Pak Narso sekeluarga, Pak No, Pak Rudi, Pak Makmur, Pak Kisman, Bu Atun, Mba Lina, Mba Vivi, Mba Mumun, Mba Aci, Pak Cahyo, Pak Ayus, Abang Wardana, Mas Wahyu, Mas Badru, Bubun, Marno, Nirwan, Ega, Mas Ilham, Mba Anti, Anggi, Ida, Didin, Dodi, Yuli, Bu Sukma, Mba Nia, dan Iik), atas kebersamaan dan dukungannya selama tiga tahun bersama. 12. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Bogor, Agustus 2006 Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... Halaman ix DAFTAR GAMBAR... PENDAHULUAN... Latar Belakang... Tujuan Penelitian... Hipotesis... TINJAUAN PUSTAKA... Botani Tanaman Kedelai... Pertumbuhan Kedelai... Syarat Tumbuh Kedelai... Pupuk Hijau... Centrosema pubescens... Crotalaria juncea... Pertanian Organik... BAHAN DAN METODE... Tempat dan Waktu... Bahan... Metode Penelitian... Pelaksanaan Percobaan... Pengamatan... HASIL DAN PEMBAHASAN... Hasil... Pembahasan... KESIMPULAN DAN SARAN... Kesimpulan... Saran... xii 1 1 3 3 4 4 6 7 8 9 10 11 14 14 14 15 15 18 21 21 40 49 49 50 DAFTAR PUSTAKA... 51 LAMPIRAN... 54
DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman 1. Uraian Stadia Vegetatif dan Generatif pada Kedelai... 6 2. Skor Intensitas Serangan Hama dan Penyakit... 20 3. Bobot Basah Tajuk Pupuk Hijau pada Jenis, Dosis Benih dan Umur yang Berbeda... 22 4. Kadar Air Tajuk Tanaman Pupuk Hijau Dosis Benih 30 kg/ha Pada Berbagai Jenis dan Umur Yang Berbeda... 22 5. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam... 25 6. Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Tinggi Tanaman... 26 7. Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Jumlah dan Bobot Kering Bintil Akar 7 MST... 27 8. Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Rasio Bobot Kering Akar dan Tajuk... 29 9. Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Jumlah Ruas dan Cabang per Tanaman... 30 10. Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Bobot Basah dan Bobot Kering 100 Butir Biji... 31 11. Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Jumlah Polong Hampa per Tanaman... 32 12. Pengaruh Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Jumlah Polong Isi per Tanaman... 33 13. Pengaruh Interaksi Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman Pupuk Hijau terhadap Jumlah Polong Hampa per Tanaman... 34 14. Pengaruh Interaksi Jenis, Dosis Benih dan Umur Tanaman