Karakteristik dan definisi Petani swadaya dalam konteks perkebunan kelapa sawit berkelanjutan www.spks-nasional.org
Latar belakang Belum ada titik temu antara kondisi petani swadaya kelapa sawit dengan arah kebijakan nasional dan daerah. Arah pembangunan berkelanjutan untuk petani dan sektor pendanaan untuk petani belum di arahkan pada titik/ locus yang dibutuhkan petani. Belum ada pemberdayaan dan perlindungan bagi petani kecil di sektor kelapa sawit dari para pemangku kepentingan untuk mendorong ke arah berkelanjutan. Pertumbuhan petani swadaya kelapa sawit kurang lebih 0,4 % setiap tahun (spks2016) Belum ada definisi petani kelapa sawit sehingga sulit untuk mengarahkan kebijakan pemberdayaan, penentuan skala prioritas dll dalam konteks kelapa sawit berkelanjutan www.spks-nasional.org
Metode peneltian Melakukan studi meja dan menghasilkan satu dokumen untuk mendefinisikan petani swadaya kelapa sawit. Hasil studi meja di ground check ke lapangan dengan hasilnya adalah quisioner untuk memotret lebih lanjut karakterisasi dan definisi petani kecil. Kurang lebih 18 organisasi masyarakat sipil yang fokus dalam pemberdayaan petani dan sustainable palm oil. (quisioner ini terdiri dari 90 pertanyaan kunci). Terdapat 667 responden dari beberapa lokasi peneltian antara lain adalah; Kabupaten Siak, Riau, Kabupaten Bengkalis, Riau Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara www.spks-nasional.org
Survey ini dilakukan oleh team nasional dan lokal dengan terlebih dahulu di latih untuk memahami quisioner. Surveyor ini juga melakukan pemantauan lapangan akan kondisi kebun petani dan kantor desa untuk memastikan informasi yang diperoleh dari survey. Responden pada penelitian ini adalah petani swadaya perkebunan kelapa sawit yang ditentukan/dipilih secara purposive random sampling dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Pemilihan responden dilakukan dengan mempertimbangkan daftar nama petani dari kepala desa/perangkat desa, dan/atau ketua Koperasi Unit Desa (KUD)/Kelompok Tani, dan rekomendasi dari petani yang telah disurvei. Data dan informasi ini, di dukung dengan informasi dan survey lain yang dilakukan oleh SPKS dengan menggunakan quisioner yang sama. www.spks-nasional.org
Tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui karakteristik khusus petani swadaya kelapa sawit di wilayah penelitian, terutama kondisi sosial ekonomi petani. Mengetahui karakteristik petani terkait dengan kesiapannya menerapkan prinsip kelapa sawit berkelanjutan. Memberikan landasan empirik berdasarkan karakteristik petani swadaya dan usaha tani nya untuk merumuskan definisi petani swadaya kelapa sawit yang telah dimiliki SPKS. www.spks-nasional.org
1). Karakteristik sosial petani Mayoritas laki-laki Rata-rata bertempat tinggal di desa dan sekitar perkebunan yang dikelola Kebun di kelola sendiri atau tidak menggunakan tenaga kerja masif Pendidikan rata-rata SD, SMP dan SMA Secara ekonomi, sangat tergantung pada harga TBS untuk membeli kebutuhan pokok dan kebutuhan keluarga lainnya. Usia petani rata-rata 30-40 tahun. Terdapat juga petani yang sudah berumur 50 hingga 60 ke atas (rata-rata 7-18%). Memiliki tanggungan petani swadaya sekitar 3-5 orang www.spks-nasional.org
2). Karakterisasi usaha perkebunan swadaya kelapa sawit Luas lahan Kurang dari 2 Ha 2-4 ha Asal usul lahan Semak belukar Bekas ladang/ sawah Bekas hutan alam Bekas hutan tanaman Bekas kebakaran Cara buka lahan Bakar tebas-tebang Tebas-bersih Semprottebastebang Pekerjaan utama Petani yang tinggal di tempat kebun PNS Swasta / wiraswasta Kontrak Siapa Petani transmigrasi/ plasma Masyarakat lokal Masyarakat adat
3). Karakterisasi dari konteks Legalitas petani Petani swadaya kelapa sawit tidak memiliki legalitas namun merupakan tanah sendiri Petani swadaya kelapa sawit tidak memiliki legalitas namun hasil jual beli Petani swadaya kelapa sawit tidak memiliki legalitas dan mengelola dalam kawasan Petani sekitar lahan konservasi (18%)
4). Produktivitas kelapa sawit Asal usul bibit Pemupukan Pemasaran TBS Produktivitas 10 ton/ ha/tahun Target pemerintah : 36 ton per ha/ tahun
5). Karakterisasi petani akses ke dalam kelembagaan & kemitraan Kebun petani berpencar-pencar tidak memiliki kelembagaan, jauh dari pabrik dan terhubung dengan tengkulak Petani memiliki kelembagaan tidak terikat kontrak dengan pabrik Petani memiliki kelembagaan dan terikat kontrak dengan pabrik www.spks-nasional.org
Dana bangun sawit Petani 57 % petani responden mau melakukan Replanting tapi sulit mengakses dana. No Item Rupiah 1 Biaya buka lahan 5.000.000 2 Bibit (128 bibit jadi) @25.000 3 Pupuk (2 rotasi) @3.000.000 4 Herbisida (2 rotasi) @300.000 3.200.000 6.000.000 600.000 5 Perawatan (2 kali) @2.000.000 4.000.000 TOTAL RP. 18.800.000
Analisis - Perkebunan rakyat berkelanjutan Item Legalitas Good Agricultal practises Kelembagaan petani Pengelolaan dan pemantauan lingkungan Peningkatan usaha secara berkelanjutan High V - V V V Medium - V - - - Low - - - - - www.spks-nasional.org
Membedah definisi pekebun (kurang dari 25 ha) Unsur Klasifikasi 25 ha 0,5-6 ha 7 15 ha 15 25 ha Lahan Milik sendiri Milik sendiri dan jual beli Milik sendiri dan sebagian besar jual beli Tenaga kerja Sendiri dan keluarga musiman (kurang dari 2) Tenaga kerja masif (lebih dari 3) Tenaga kerja masif dan sebagian permanen (lebih dari 5) Penjualan Tengkulak Tengkulak dan lansung Sebagian kecil Tengkulak dan sebagian besar lansung ke pabrik Kelembagaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Finansial Dana sendiri Sebagian besar Mampu akses lansung Akses lansung Pekerjaan utama Bertani Bertani, swasta, PNS Bertani, swasta, PNS, politisi Tempat tinggal Penghasilan utama Hasil produksi Desa atau sekitar perkebunan Sawit sebagai penghasilan utama Kelapa sawit Untuk sendiri dan di kelola sederhana/ tidak teratur Desa, kota dan ibu kota (prov, negara) Sawit sebagai penghasilan utama dan sampingan Sendiri dan sebagian bagi hasil dan sebagian di kelola dengan management yang baik sebagian besar berada di kota Sawit sebagai penghasilan sampingan Sendiri dan Bagi hasil serta di kelola dengan management bisnis
Rumusan definisi petani swadaya kelapa Warga negara indonesia yang memiliki usaha tani dengan luas kurang dari 4 ha yang dikelola/ dikerjakan langsung secara sendiri/ keluarga oleh petani dan tinggal di pedesaan/ sekitar kebun dan berusaha tani untuk memenuhi kebutuhan pokok. sawit Tinggal di pedesaan/ sekitar kebun Kelapa sawit sebagai Mata pencaharian utama Bertani sebagai pekerjaan pokok Dikerjakan/ dikontrol sendiri oleh petani dan keluarga Bibit yang digunakan, di semai sendiri dan tidak bersertifikat Sulit mengakses pendanaan Kebun yang dimiliki tidak bersinggungan dengan konservasi Produktivitas sangat rendah Sangat tergantung pada harga TBS Berpencar-pencar dan belum berorganisasi Tidak memiliki lahan pangan (padi dan buahbuahan). Menjual ke tengkulak Bangun kebun dengan Menggunakan dana sendiri Untuk memenuhi kebutuhan pokok Bukan PNS, Pegawai swasta
Rekomendasi 1. Sediakan legalitas bagi petani yang kurang dari 4 ha. 2. Tingkatkan kapasitas petani yang kurang dari 4 ha terkait dengan BMP 3. Perkuat Kelembagaan yang sudah ada dan bangun kelembagaan baru. 4. Buka akses yang seluas-luasnya dan tidak mempersulit petani mendapatkan modal usaha. 5. Sediakan insentif bagi petani kurang dari 4 ha untuk menumbuhkan semangat dan inovasi. 6. Bangun kemitraan (bukan plasmanisasi) yang berkelanjutan dengan pabrik/ perusahaan dengan prioritas skala luasan kurang dari 4 ha terkait dengan penyediaan jasa pertanian, penjualan buah, perbaikan jalan, dan sarana produksi pertanian lainnya. 7. Perlu ada stabilisasi harga TBS dengan menentukan batas minimum harga sebagai bentuk proteksi dari gejolak pasar. 8. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) serta pendidikan anak, sebaiknya perlu ada diversifikasi usaha untuk komoditas lain (bukan sawit). Untuk menunjang hal-hal tersebut di atas dapat terlaksana dan terwujudnya visi besar kelapa sawit Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan maka pilihan alternatif nya adalah tidak ada perkebunan baru agar ada waktu/ ruang untuk peningkatan produktivitas dan penataan ulang tata kelola di petani kelapa sawit
Produk yang dihasil dari kerjasama www.spks-nasional.org
Trimakasih www.spks-nasional.org