bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

dokumen-dokumen yang mirip
yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan

BAB IV KEBIJAKAN PENANGGUHAN PENARIKAN PASUKAN MILITER AMERIKA SERIKAT DI AFGHANISTAN DAN PENYEBABNYA

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Terorisme Internasional

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN BARRACK OBAMA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Memahami Politik Luar Negeri Indonesia Era Susilo Bambang Yudhoyono secara Komprehensif: Resensi Buku

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tidak lagi menjadi isu-isu utama yang dihadapi oleh negara-negara sekarang ini.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kurang menjalin hubungan baik dengan negara-negara muslim seperti

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

SENGKETA INTERNASIONAL

MI STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL IV PENGATURAN KEAMANAN REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peledakan yang terjadi di Legian. Korban tewas lebih banyak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Eropa Pasca Perang Dingin.

BAB I PENDAHULUAN. memberantas tindak terorisme global khusunya ISIS (Islamic State of Irak and

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia internasional memiliki dua negara yang mendominasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Politik. Hukum. Keamanan. Hubungan Luar Negeri. Politik Luar Negeri. Pedoman.

Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya.

I. PENDAHULUAN. serta kerugian harta benda, sehingga menimbulkan pengaruh yang tidak. hubungan Indonesia dengan dunia Internasional.

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Aksi penyelundupan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

Post-Western world dan respon Turki

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu politik internasional dan kepentingan Amerika Serikat di dalamnya. Penerapan kebijakan luar negeri Amerika Serikat pada perang dunia I maupun II dan perang dingin tentu berbeda, begitu juga ketika serangan teroris pada tanggal 11 September 2001 di jantung kota New York Amerika Serikat atau tragedi WTC memaksa Amerika Serikat mengubah kebijakan dengan cepat. Peristiwa yang mengguncang publik dunia memunculkan fenomena baru di dunia internasional mengenai ancaman yang sedang akan dihadapi dunia, yaitu terorisme. Amerika Serikat merasa memiliki tanggungjawab besar untuk berperan memerangi terorisme demi upaya keamanan dan perdamaian dunia. Sehingga kebijakan Amerika Serikat berubah ke arah perlawanan kepada tindak terorisme dalam bentuk apapun yang dikenal dengan kampanye Global War on Terorrism. Kampanye WOT ini diupayakan Amerika Serikat melalui kebijakan pengiriman pasukan militer ke berbagai negara yang terindikasi kelompok terorisme radikal. Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pasca perang dunia II lebih banyak diwarnai dengan keterlibatan Amerika Serikat dalam urusan politik internasional. Amerika Serikat merasa bahwa dunia membutuhkanya untuk menyelesaikan berbagai masalah yang diakibatkan selama berlangsungnya perang dunia tersebut, sehingga menjadi momentum untuk dapat berperan aktif dan mengambil alih kepemimpinan global. Upaya dominasi kekuatan dunia oleh Amerika Serikat dilakukan dengan cara membentuk aliansi yang bertujuan untuk mengatur pertahanan Amerika Serikat (U.S Defense Arrangement) dalam upaya peningkatan peran dan kedudukan Amerika Serikat di mata dunia, diantaranya The Rio Pact, NATO dan beberapa aliansi lainnya baik 96

97 bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika Serikat disusun untuk mengimbangi kekuatan Uni Soviet yang mulai dominan menanamkan pengaruhnya di negara-negara Eropa Timur. Dalam menghadapi perang dingin ini, Amerika Serikat membuat tiga kebijakan ini yaitu, Marshall Plan, The Point Four programme dan The Mutual Security Concept. Amerika Serikat harus mendapatkan keunggulan atas Uni Soviet dengan melibatkan diri menyelesaikan peperangan agar dapat pemberikan pengaruhnya di berbagai kawasan di dunia, seperti pada perang Vietnam tahun 1965. Perang dingin antara dua kubu ini berlangsung selama beberapa dekade dan resmi berakhir antara tahun 1989-1990 dengan memunculkan Amerika Serikat sebagai pemenang sekaligus sebagai kekuatan tunggal di dunia. Sementara itu, kebijakan Amerika Serikat pasca perang dingin diarahkan pada membangun tatanan hidup baru bagi dunia internasional melalui perluasan perdagangan dan berperan sebagai polisi dunia yang ikut menyelesaikan berbagai macam konflik internasional dengan dukunga kekuatan dominan Amerika Serikat. Tujuan dari melibatkan diri sebagai polisi dunia adalah upaya untuk menjamin keamanan dan perdamaian dunia. Tuntutan untuk mengubah kebijakan luar negeri kembali menerpa Amerika Serikat ketika negara ini mengalami tragedi pengeboman oleh teroris yang menghebohkan publik dunia. Tragedi WTC memaksa Amerika Serikat menerapkan kebijakan baru yang disebut kampanye WOT melalui pengiriman pasukan militer ke luar negeri untuk menumpas terorisme dalam bentuk apapun. Kebijakan WOT periode presiden Bush berbeda dengan presiden Obama. Presiden Bush cenderung mengerahkan seluruh kekuatan militer Amerika Serikat sementara presiden Obama memadukan militer dengan diplomasi. Perbedaan lain ditunjukkan presiden Obama pada kebijakan pengiriman pasukan militer ini, yaitu menginisiasi adanya kebijakan

98 penarikan pasukan militer di beberapa negara, seperti Irak dan Afghanistan. Presiden Obama berhasil melakukan penarikan pasukan luar negeri di Irak pada tahun 2011 sesuai dengan rencana yang telah dijadwalkan. Namun berbeda dengan Afghanistan yang rencana awalnya akan dilakukan penarikan pasukan militer secara berkala selama 3 tahun berturut-turut yakni 2011-2014 tetapi terpaksa ditangguhkan kerena beberapa hal. Kebijakan penangguhan penarikan pasukan militer Amerika Serikat di Irak terjadi karena pada tahun 2012, Afghanistan direpotkan dengan kebangkitan Taliban baru dan Al-Qaeda dengan kekuatan dua kali lebih besar dari tahun pertama ketika Amerika Serikat dan sekutu melakukan perlawanan terhadap mereka. Dua kelompok radikal ini bangkit dan menguasai hampir seluruh wilayah di Afghanistan sehingga menyebabkan krisis keamanan dengan ribuan korban berjatuhan melebihi jumlah perang 13 tahun di Afghanistan. Ketidakmampuan Afghan National Security Force (ANSF) menangani bangkitnya kekuatan kedua kelompok radikal ini membuat presiden Obama mempertimbangkan adanya penarikan pasukan militer. Disisi lain, jenderal yang berada di lapangan juga menghendaki adanya penambahan pasukan militer guna mengimbangi dan mengalahkan Taliban dan Al- Qaeda yang menyebabkan banyak pasukan militer gugur. Selain krisis keamanan di Afghanistan sebagai penyebab ditangguhkannya pasukan militer Amerika Serikat, adanya permintaan dan perjanjian yang disepakati oleh kedua Amerika Serikat dan Afghanistan melalui pendekatan presiden Ashraf Ghani kepada presiden Obama pasca pelantikannya sebagai presiden terpilih tahun 2014. Pendakatan yang dilakukan presiden Ghani sangat bertolak belakang dengan apa yang sebelumnya dilakukan presiden Karzai ketika menjalin hubungan dengan presiden Amerika Serikat dalam rangka WOT ini. Pendekatan kekerabatan dan open minded yang lekat dengan presiden Ghani tidak membuatnya kesulitan untuk menjalin komunikasi dan membujuk presiden Obama untuk melakukan penarikan pasukan militer di Afghanistan secara

99 fleksibel, tanpa harus terpacu pada rencana awal. Pertimbangan hal-hal diatas membuat presiden Obama mantab untuk melakukan penangguhan penarikan pasukan militer di Afghanistan hingga akhir tahun 2016 dan akhirnya menyepakati Bilateral Security Agreement (BSA) dengan Afghanistan yang mengatur masalah kelanjutan keterlibatan Amerika Serikat dan sekutu termasuk pasukan militer didalamnya. Dalam skripsi ini, banyak sekali fenomena yang dapat dijadikan pembelajaran bahwa kebijakan suatu negara tidak terbatas pada lingkungan domestik dan kepentingan negara semata, melainkan juga peristiwa-peristiwa dadakan yang bisa saja memiliki pengaruh luar biasa layaknya tragedi WTC. Kejadian luar biasa ini juga mengajarkan mengenai pentingnya mengkaji masalah keamanan dan pertahanan bagi suatu negara berikut juga kondisi aparat dan pasukan untuk mendukung kualitas pengamanan dan pertahanan negara, baik itu negara besar maupun negara kecil. Pembahasan pada skripsi ini menunjukkan bahwa suatu negara juga bisa secara tiba-tiba dituntut untuk mengubah arah kebijakan luar negeri seperti yang dilakukan Amerika Serikat. Walaupun sudah sejak lama mengatur kebijakan penarikan pasukan militer di Afghanistan, tetapi terpaksa ditangguhkan karena alasan-alasan yang tidak bisa diganggu gugat. Maka dari itu, perumusan rencana kebijakan luar negeri bisa saja tidak sejalan dengan realitas yang terjadi di lapangan sehinga rencana dan ekspektasi berbeda. Hal-hal yang perlu dipelajari ketika membahas mengenai pembahasan kebijakan penangguhan penarikan pasukan militer Amerika Serikat di Afghanistan adalah pentingnya memahami konsep politik luar negeri Amerika Serikatyang ternyata sangat dinamis. Tidak berhenti disitu, penulis diharuskan mengetahui determinan-determinan yang dijadikan pertimbangan Amerika Serikat dalam mengolah sebuah kebijakan. Sesuai dengan teori William D. Coplin yang menaruh tiga determinan sebagai pertimbangan pembuatan kebijakan luar negeri, yakni kondisi domestik, kapasitas

100 ekonomi dan militer, serta faktor internasional. Selain itu juga mengetahui pentingnya memahami politik global dalam menganalisa politik luar negeri. Disisi lain, pemanfaatan mata kuliah sebagai modal pengetahuan pada skripsi ini seperti Politik Global Amerika Serikat, Kajian Timur Tengah, Kajian Strategis, dan lainnya. Pembahasan pada skripsi ini memiliki fokus pada eksplorasi faktor internasional sebagai determinan utama kebijakan penangguhan pasukan militer Amerika Serikat di Afghanistan. Usulan yang mungkin dapat dikembangkan berdasarkan temuan pada skripsi ini misalnya elaborasi faktor lainnya yaitu pertimbangan politik domestik Amerika Serikat dalam menetapkan kebijakan luar negeri. Kemudian pembahasan mengenai negara-negara lain yang juga ikut terlibat dalam perjalanan WOT Amerika Serikat di Afghanistan seperti Pakistan dan lainnya. Dapat digali lebih dalam lagi mengenai faktor lain yang menyebabkan perubahan kebijakan Amerika Serikat di Afghanistan dalam memerangi terorisme seperti kondisi perekonomian. Atau juga bisa melakukan eksplorasi mengenai konsep smart power yang dilakukan presiden Obama dalam memutuskan kebijakan luar negeri selama kepemimpinannya.