EFEKTIFITAS GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MINAT PEROKOK (Studi Deskriptif Mahasiswa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa) SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan mentalnya akan lambat. Salah satu indikator kesehatan yang dinilai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Rokok mengandung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok

STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS TOUKE GETAH DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI RANTAU PANJANG PEUREULAK)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara


BAB I PENDAHULUAN. dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dihembuskan kembali sehingga mengeluarkan asap putih keabu-abuan. Perilaku merokok

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu,

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 81 TAHUN 1999 (81/1999) TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KARAKTER SISWA SMP NEGERI 4 KEJURUAN MUDA S K R I P S I. Diajukan Oleh: DEWI YUNITA SARI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. (1)

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM MENCEGAH MASYARAKAT MENGGUNAKAN NARKOBA DI KOTA LANGSA UTARI NOVIA ARISKA

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGAJIAN RUTIN (STUDI KASUS: MASJID DARUL FALAH KOTA LANGSA) S K R I P S I. Diajukan Oleh : MUDARISSIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

KATA PENGANTAR بسم االله الرحمن الرحيم. memberi rahmat dan karunia-nya kepada kita semua serta selawat dan salam juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1436 H

ROKOK DAN IKLAN ROKOK

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih

I. PENDAHULUAN. adalah perokok pasif. Bila tidak ditindaklanjuti, angka mortalitas dan morbiditas

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1805/SK/R/UI/2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK UNIVERSITAS INDONESIA (KTR UI)

I. PENDAHULUAN. sehat harus diupayakan oleh setiap orang, tidak akan optimal jika dilaksanakan. di tempat-tempat umum atau di tempat bermain anak.

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

BAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

S K R I P S I. Diajukan Oleh LISKA HERLINA NIM: Program Studi. Pendidikan Matematika. Disetujui Oleh : Pembimbing Pertama.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERTEMBAKAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

Analisis Proporsi Perokok Tingkat SMK di Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DAN DUKUNGAN PENERAPANNYA DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1436 H

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan masalah yang kompleks. Merokok tidak saja berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh. menurunkan kualitas hidup manusia (Aditama,1997).

I. PENDAHULUAN. dapat ditemui pada kalangan remaja (Fatimah, 2006). kimia yang akan menimbulkan berbagi penyakit (Partodiharjo, 2008).

Kuesioner Penelitian

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. impotensi, emfisema, dan gangguan kehamilan (Pergub DIY, 2009).

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN NOMOR 36 TAHUN 2011 T E N T A N G LARANGAN REKLAME ROKOK DI KOTA PEKALONGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan

SKRIPSI. Diajukan Oleh: DEDE ASLINDA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGENDALIAN DAMPAK ROKOK TERHADAP KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Merokok sudah menjadi masalah kompleks yang menyangkut aspek

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 29/P/SK/HT/2008 TENTANG KAWASAN BEBAS ROKOK REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Untuk Variabel (X) Efek Iklan. No. Responden (diisi oleh peneliti)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

1 EFEKTIFITAS GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MINAT PEROKOK (Studi Deskriptif Mahasiswa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa) SKRIPSI Diajukan Oleh: AHMAD SOPIAN Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Program Studi Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Nomor Pokok Mahasiswa: 3012011003 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN 2016 M/ 1437 H

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ahmad Sopian NIM : 3012011003 Fakultas Program Studi : Ushuluddin Adab Dan Dakwah : Komunikasi Dan Penyiaran Islam Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya yang berjudul efektifitas gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok terhadap minat perokok (studi kasus di lingkungan IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa) adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, tidak merupakan hasil pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya tersebut. Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Langsa, 18 april 2016 Yang membuat pernyataan Ahmad Sopian NIM:3012011003 ii

LEMBAR PERSETUJUAN EFEKTIFITAS GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MINAT PEROKOK (Studi Deskriptif Mahaiswa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa) Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1) Dalam Ilmu Komunikasi Dan Penyiaran Islam Oleh: AHMAD SOPIAN Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam NIM: 3012011003 Disetujui oleh Pembimbing I Pembimbing II Drs. Basri ibrahim, MA Muhammad Amin, S. TH. MA NIP. 19670214 199802 1 001 NIP.19820205 200710 1 001 iii

Telah Dinilai Oleh Panitia Sidang Munaqasyah Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa, Dinyatakan Lulus Dan Diterima Sebagai Tugas Akhir Penyelesaian Program Sarjana Strata Satu (S-1) Dalam Ilmu Komunikasi Dan Penyiaran Islam Pada Hari/Tanggal: Kamis, 04 Agustus 2016 M 01 Zhulqaidah 1437 H Di Langsa Panitia Sidang Munaqasyah Skripsi Ketua Sekretaris Muhammad Amin, S. TH. MA NIP: 19820205 200710 1 001 Anggota Bahtiar, MA Anggota Yusmami, MA NIP: 10730318 199905 1 001 Mawardi, M. SI NIP: 19740510 201411 1 002 Diketahui Dekan Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Dr. H. Ramly M. Yusuf. MA NIP: 19571010 198703 1 003 iv

KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis ucapkan puji dan syukur kehaditrat Allah SWT yang maha kuasa karena kasih dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab setiap mahasiswa di akhir masa perkuliahannya. Selawat bermahkotakan salam semoga Allah sampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah menegakkan agama Islam di permukaan bumi. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana yang diadakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Skripsi ini berjudul Efektivitas gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok terhadap minat perokok (studi kasus di lingkungan IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa).. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini diselesaikan atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang banyak membantu penulis diantaranya: 1. Terimakasih saya kepada Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah yakni bapak Dr. H. Ramly M Yusuf MA, para dosen yang telah mendidik saya, serta seluruh Civitas Akademik yang banyak membantu penulis dalam menempuh pendidikan hingga selasai. v

2. Bapak Drs. Basri Ibrahim, MA, selaku pembimbing pertama dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak Muhammad Amin, S. TH. MA, selaku pembimbing kedua dalam penulisan skripsi ini. 4. Ayah dan Ibu tercinta, yang telah berjasa besar dalam hal mendidik, membimbing, memotivasi dan mendo akan agar studi ini selesai sehingga saya menjadi anak yang shaleh serta ta at perintah Allah. 5. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh teman-teman di Jurusan komunikasi dan Penyiaran Islam, teman crazy cos, yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan namun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada, baik pengetahuan maupun pengalaman, dengan menggunakan literatur untuk memperoleh data ilmiah sebagai pendukung. Akhirnya harapan penulis, kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal alamin. Langsa, 18 April 2016 Penulis Ahmad Sopian NIM: 3012011003 vi

DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN... iii LEMBAR PERSETUJUAN... iv LEMBAR PENGESAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii ABSTRAK... x BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Penjelasan Istilah... 5 D. Tujuan dan Kegunaan... 7 E. Hipotesis... 9 F. Sistematika Pembahasan... 9 BAB II : TINJAUAN TEORITIS... 11 A. Iklan... 11 1. Pengertian Iklan... 12 2. Perkembangan Iklan... 16 3. Media Iklan... 22 4. Jenis-Jenis Iklan... 35 5. Fungsi Dan Peran Iklan... 39 B. Peringatan Kesehatan... 44 1. Peringatan Kesehatan Sebagai Iklan Layanan Masyarakat... 44 2. Macam-macam Peringatan Kesehatan... 45 C. Teori Dalam Periklanan... 47 1. Iklan Sebagai Saran Komunikasi... 47 2. Teori S-O-R... 49 D. Minat dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi... 50 vii

viii 1. Pengertian Minat... 50 2. Aspek-Aspek Minat... 50 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Merokok... 53 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN... 56 A. Pendekatan Penelitian... 56 B. Sumber dan Jenis Data... 57 C. Populasi Dan Sampling... 55 D. Metode Pengumpulan Data... 59 E. Metode Analisis Data... 61 BAB IV : HASIL PENELITIAN... 63 A. Tanggapan Mahasiswa IAIN ZCK Langsa Terhadap Gambar Peringatan Kesehatan Pada Kemasan Rokok... 63 B. Analisis Efektifitas Gambar Peringatan Kesehatan Pada Kemasan Rokok Terhadap Mahasiswa IAIN ZCK Langsa... 64 BAB V : PENUTUP... 67 A. Kesimpulan... 67 B. Saran... 68 DAFTAR PUSTAKA... 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN

ABSTRAK Penelitian ini didasari daripada fenomena semakin berkembangnya masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi rokok, Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah pengkonsunsi rokok terbesar ketiga, oleh karena itu tingkat kesehatan masyarakat Indonesia sangat rendah, tingginya konsumsi rokok oleh masyarakat Indonesia membuat pemerintah khawatir, khususnya generasi muda yang notabene banyak berpendidikan mahasiswa. Karena mahasiswa adalah penggerak modal bangsa. Karena kekawatiran inilah pemerintah membuat peraturan dengan mencantumkan gambar penyakit pada kemasan rokok, agar jumlah perokok di Indonesia berkurang. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat keefektifan gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok tersebut terhadap mahasiswa yang menjadi responden penelitian ini. Jenis Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif yaitu dengan menjabarkan apa yang telah terjadi dilapangan dengan cara pengambilan data menggunakan observasi dan wawancara, yang menjadi responden penelitian ini adalah tiga puluh mahasiswa yang diambil dengan menggunakan snowball sampling. Peneliti sendiri menemukan ada tiga aspek yang menjadi acuan dalam menilai efektifitas yaitu yang pertama kognitif yaitu aspek mengukur tingkat pengetahuan responden tentang objek yang diteliti. Yang kedua afektif yaitu mengukur tingkat perasaan yang dirasakan responden terhadap objek tersebut dan yang ketiga konatif yaitu mengukur tingkah laku responden setelah berinteraksi dengan objek penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan ditemukan bahwa tingkat keefektifan gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok tidak signifikan yang artinya gambar tersebut hanya memberikan efek secara kognitif dan afektif tetapi secara konatif tidak memberikan efek yang besar. Banyak responden juga beranggapan bahwa gambar peringatan kesehatan tersebut tidak menimbulkan efek jera terhadap perokok, Karena merokok merupakan kebiasan yang sudah lama dilakukan sehingga mengentikannya dalam jangka waktu pendek sangatlah susah, butuh waktu yang lama serta kesungguhan yang kuat. Keywords: efektifitas, rokok, gambar peringatan kesehatan ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara ke 3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia. 1 Hal ini terbukti dari banyaknya pabrik-pabrik pembuat rokok dari sekala perusahan besar sampai usaha rumahan di Indonesia. Merokok merupakan kegiatan menghisap hasil olahan potongan tembakau dan bahanbahan lainnya yang dicampur dan dibungkus lalu dibakar pada salah satu ujung bungkus tersebut. Rokok telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Berdasarkan data, akibat rokok di Indonesia menyebabkan 9.8% kematian karena penyakit paru- paru kronik dan emfisema pada tahun 2001. Selain itu rokok merupakan penyebab stroke sebesar 5% dari jumlah kasus stroke yang ada. Lebih dari 40,3 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun terpapar asap rokok di lingkungannya. Akibatnya mereka mengalami pertumbuhan paru yang lambat dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga dan asma. Diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian akibat merokok akan mencapai 10 juta pertahunnya dan di negara berkembang diperkirakan tidak kurang 70% kematian yang disebabkan oleh rokok. Meningkatnya kematian akibat rokok berbanding lurus dengan jumlah remaja perokok yang setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. 1 Tjiptadinata Effendi Selengkapnya http://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/indonesiaperingkat-3-di-dunia_54f5d798a33311161f8b4772 diakses pada tanggal 20 april 2016 jam 11:32 wib 1

2 Hasil riset kesehatan dasar tahun 2010, di Indonesia usia perokok makin muda, yaitu sebanyak 1,7% perokok mulai merokok pada usia 5-9 tahun. Persentase nasional penduduk berumur 15 tahun ke atas yang merokok setiap hari sebesar 28,2%. Lebih dari separuh (54,1%) penduduk laki-laki berumur 15 tahun ke atas merupakan perokok harian. Persentase penduduk perokok yang merokok tiap hari tampak tinggi pada kelompok umur produktif (25-64 tahun) dengan rentang 30,7%-32,2%. 2 Angka kematian akibat penyakit tidak menular yang berhubungan dengan rokok diperkirakan terus meningkat. Sedikitnya 5 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh tembakau setiap tahunnya. Jumlah ini dikhawatirkan akan mencapai 10 juta pertahun pada tahun 2030 dimana 70% kematian terjadi di negara-negara berkembang. Menurut WHO, penyakit yang terkait merokok membunuh paling sedikit 200.000 orang setiap tahun di Indonesia, dimana sekitar 25 persen remaja laki-laki berusia 13 sampai 15 tahun merokok. Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia pada saat ini, membuat pemerintah melakukan langkah yang kongkrit untuk menanggulangi banyaknya perokok di Indonesia, mulai dari menaikkan harga bea cukai setiap batang rokoknya sehingga harga rokok mahal, sampai dibuat peraturan pemerintah tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, bahkan pemerintah 2 Riska Rosita. Jurnal Kesehatan Masyarakat; Penentu Keberhasilan Berhenti merokok Pada Mahasiswa, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhamadiyah Surakarta: Disetujui April 2012. Jalur Akses Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Nju/Index.Php/Kemas

3 membuat iklan layanan masyarakat yang ditunjukkan kepada masyarakat akan bahaya merokok, media iklan yang digunakan pemerintah pun beragam, mulai dari televisi, radio, media cetak dan lain-lain. Iklan layanan masyarakat tersebut adalah hasil dari peraturan yang dibuat pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan dan salah satu pembahasan dalam peraturan tersebut pemerintah menegaskan bahwa peringatan kesehatan ada dan berbentuk tulisan pada pasal 8: Ayat 1: Peringatan kesehatan pada setiap label harus berbentuk tulisan. Ayat 2: Tulisan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa?merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin?.(merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin) dan kandungan nikotin dan tar harus dicantumkan disetiap bungkus rokok dan harus berupa tulisan. 3 Dalam peraturan tersebut berisi pencantuman peringatan kesehatan berupa tulisan, dan untuk menerapkan peraturan tersebut diperlukan media massa supaya dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat, salah satunya media yang menjadi fokus penelitian ini adalah media cetak berupa tulisan dikemasan rokok yang berisi beberapa penyakit akibat merokok. Setelah 12 tahun peraturan tersebut dibuat dan disahkan, tetapi masih saja Indonesia menjadi Negara dengan perokok yang terbanyak, bahkan 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 pasal 8

4 pengkonsumsi rokok semakin bertambah. Hal ini dikarenakan Hanya satu jenis peringatan yang terdiri dari 5 pesan kesehatan. Pesan kesehatan itu pun tidak pernah diganti dan tidak diberi penjelasan mengenai ketentuan luas serta ukuran peringatan kesehatan. Melihat kurang berhasilnya iklan layanan masyarakat diatas. Akhirnya pada 24 juni 2014, pemerintah mengubah pesan iklan tersebut yang mulanya berupa tulisan menjadi sebuah gambar penyakit yang disebabkan dari kebiasaan merokok. Dimulainya setiap bungkus rokok berbagai merek harus menempelkan pada bungkus rokok gambar peringatan kesehatan. Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pencantuman foto dampak buruk merokok dibungkus rokok. 40 persen bungkus rokok harus berisi visual yang menggambarkan bahaya rokok bagi kesehatan. Iklan ini juga hasil dari dibuatnya undang-undang baru dari Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Bagian Ke 17 Tentang Pengamanan Zat Adiktif, Pasal 114 mengatakan Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan rokok ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan. Dan penjelasan dari pasal 114 adalah yang dimaksud dengan peringatan kesehatan dalam ketentuan ini adalah tulisan yang jelas dan mudah terbaca dan dapat disertai gambar atau bentuk lainnya. Peraturan pencantuman gambar peringatan kesehatan sudah 10 bulan dilaksanakan. Tapi masih banyak masyarakat yang masih menjadi perokok aktif, khususnya mahasiswa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa yang

5 menjadi fokus penelitian, setelah peneliti melakukan studi pendahuluan di IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. Mengingat fenomena permasalahan yang terjadi diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan fokus penelitian sebagai berikut Efektifitas Gambar Peringatan Kesehatan Pada Kemasan Rokok Terhadap Minat Perokok (studi kasus mahasiswa di lingkungan IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa). Semoga saja penelitian bisa bermanfaat bagi kita semua. B. Rumusan Masalah Agar pembahasan penelitian yang dilakukan tidak melebar dan tidak pada jalurnya, penulis merasa perlu untuk menetapkan ruang lingkup pembahasan atau rumusan masalah dari pada judul proposal skripsi. Dengan demikian pembahasan penelitian yang dilakukan sesuai dengan batas-batasan masalah yang diteliti. Adapaun rumusan masalah yang dirangkuman oleh penulis sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok? 2. Seberapa efektifkah gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok terhadap minat merokok bagi mahasiswa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa? C. Penjelasan Istilah Untuk menghindari terjadinya kekeliruan atau kesalahpahaman tentang istilah yang terdapat pada judul, maka penulis terlebih dahulu memberikan

6 penjelasan tentang istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, adapun istilah tersebut adalah : 1. Efektifitas Efektifitas dalam kamus sosial, efektif berarti derajat dimana sekelompok mencapai tujuannya. 4 Efektifitas dalam kamus besar bahasa Indonesia kata efektif yang berarti berhasil, akibat, pengaruh. 5 Efektivitas menurut pengertian diatas mengartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. 2. Gambar Peringatan kesehatan Peringatan kesehatan adalah peringatan berbagai masalah penyakit yang akan timbul akibat dari merokok secara aktif. Peringatan kesehatan dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2003 pasal 8 dan pasal 9 tidak dijelaskan pengertian dari peringatan kesehatan tetapi dalam kedua pasal tersebut menjelaskan pengaturan tentang peraturan dan tata cara penempatan peringatan kesehatan dalam kemasan rokok. Sedangkan pada undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 114 menyatakan Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan rokok ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan 4 Hugo F Reading, Kamus, Ilmu-Ilmu Sosial (Terjemahan Sahat Simamora) Jakarta: Rajawali 1986) Hal 134 5 Yose Rizal, David, Kamus Besar Kontemporer. Cet 5 ( Jakarta. Restu Agung, 2004) halaman 129

7 peringatan kesehatan bedanya dengan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2003 adalah dari segi bentuk peringatan kesehatan, jika PP No 19 Tahun 2003 diwajibkan dalam bentuk tulisan sedangkan UU No 36 Tahun 2009 peringatan kesehatan bersifat umum, bisa dalam bentuk gambar ataupun yang lainnya. 3. Rokok Dalam PP No 19 Tahun 2003 bagian umum pasal 1, menjelaskan rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian Setiap penelitian pasti ada tujuan, demikian pula dengan penelitian ini. Adapun yang menjadi tujuan dasar penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektifitas pencantuman gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok terhadap mahasiswa IAIN ZCK Langsa. 2. Untuk mengetahui tanggapan mahasiwa IAIN ZCK Langsa terhadap pencantuman gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok. Manfaat penelitian Dari penelitian yang dilakukan ini muncul dua kegunaan penelitian yaitu: kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, sehingga memungkinkan

8 penelitian ini menjadi suatu acuan dan pemecahan masalah dari penelitian. Adapun manfaat tersebut adalah: 1. Manfaat teoritis a) Dapat menjadi acuan dasar bahwa dengan adanya pencantuman gambar peringatan kesehatan tersebut dapat menyadarkan masyarakat akan bahayanya merokok. b) Menambah pemahaman pembaca dan menjadi sarana ilmiah dalam memahami bahaya merokok. 2. Manfaat praktis a) Peneliti Kegunaan bagi peneliti sebagai pengalaman yang sangat berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama masa perkuliahan dan diharapkan berguna untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya media massa (iklan pemerintah). dan juga sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam (KPI) Institute Agama Islam (IAIN) Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. b) Universitas Kegunaan penelitian ini diharapkan menjadi bahan Literature maupun referensi bagi mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam yg melakukan penelitian pada kajian yang serupa

9 yang berkaitan dengan efektifitas pesan peringatan kesehatan terhadap perokok. E. Hipotesis Hipotesis berasal dari dua kata Hipo berarti kurang atau lemah sedangkan Thesis adalah teori. Jadi Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya. 6 Dan adapun yang menjadi hipotesis peneliti adalah diduga bahwa pencantuman gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok sangat efektif untuk mengurangi sifat konsumtif mahasiswa terhadap rokok. F. Sistematika Pembahasan Adapun yang menjadi sistematika penulisan dalam skripsi adalah: BAB I : Pendahuluan. Dalam pendahuluan ini mengungkap fenomena pengaruh rokok bagi masyarakat, pengaruh rokok yang buruk bagi masyarakat sehingga pemerintah menetapkan peraturan pencantuman peringatan kesehatan, pencantuman inilah yang melatarbelakangi penelitian dan pembahasan penelitian yang meliputi latar belakang masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian dan kegunaannyadan sistematika penulisan. 28 6 Cholid Narbuko, Abu Achmadi. Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara 2007) Hal.

10 BAB II : Landasan Teoritis. Mengurai beberapa teori-teori menyangkut tentang pembahasan skripsi ini. Bab ini memliki 3 pokok pembahasan, meliputi iklan, peringatan kesehatan sebagai iklan layanan masyarakat, teori periklanan. BAB III : Metodologi Penelitian. Menjelaskan tata cara penelitian, diantaranya yaitu pendekatan penelitian, sumber dan jenis data, populasi dan sampling, metode pengumpulan data dan metode analisis data. BAB IV : Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tentang efektifitas gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok terhadap minat merokok. BAB V : Penutup Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari penelitian. Menyajikan inti dari penelitian yang telah dilakukan.