BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang bertitik tolak dari fakta sosial yang ditarik dari realitas objektif di samping asumsi tertulis lainnya. (Moleong, 2004:3). Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian lapangan) dengan mengunakan metode kualitatif, yang merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata yang tertulis atau lisan dari orang yang diteliti. Dalam penelitian ini metode deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa katakata, gambaran bukan angka-angka atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam (Sugiyono, 2011:209). Poerwandari (2005:56) mengungkap bahwa salah satu tujuan penting penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman yang menyeluruh dan utuh, tentang fenomena yang diteliti, sebagian aspek psikologis manusia juga sangat sulit direduksi dalam bentuk elemen angka sehingga akan lebih etis dan kontekstual bila diteliti dalam setting alamiah. Artinya, tidak cukup hanya mencari what dan how much, tetapi perlu juga memahami why dan how dalam konteksnya. Hal ini sesuai dengan fokus penelitian penulis yakni Apa motivasi tinggal di wisma rabithah Anduring Padang. 33
34 Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Studi Kasus (case study), penelitian studi kasus merupakan suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas yang bersifat komprehensif, intens, terperinci dan mendalam untuk menelaah masalahmasalah yang unik dan menarik. (Herdiansyah, 2010:76). Beberapa alasan peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk melihat bagaimana kematangan beragama di wisma rabithah anduring Padang. Menurut peneliti, metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku yang dapat diamati sehingga data-data tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kematangan beragama mahasiswa yang tinggal di wisma. Jadi dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti secara menyeluruh dan mendalam. B. Subjek Penelitian Subjek atau informan penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu subjek yang sengaja dipilih berdasarkan karakteristik yang telah diperlukan dalam penelitian (Sugiyono, 2011:219). Karakteristiknya yaitu: 1. Mahasiswi UIN Imam Bonjol Padang 2. Perempuan
35 3. Rentang usia 20-25 Tahun 4. Mahasiswi yang tinggal di Wisma Rabithah C. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Wisma Rabithah Anduring Padang, karena wisma ini memenuhi kriteria subjek dalam penulisan penelitian ini. Lokasi penelitian dapat berubah sewaktu-waktu, contohnya di kampus. dan disesuaikan dengan keinginan dari responden penelitian agar responden merasa nyaman. D. Sumber data Penelitian Sugiyono (2008:225), Ada dua sumber data dalam penelitian ini, yang pertama data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data seperti: mahasiswa yang diteliti, subjek kedua subjek pendukung. Data primer menjadi pokok yang melatarbelakangi semua hal yang akan diteliti. Kedua, data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya, lewat orang lain atau dokumen. Di antaranya: teman dekat. Catatan-catatan yang ada kaitannya dengan penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Lofland dalam Moleong (2010:157), menjelaskan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan foto. Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif dikumpulkan oleh peneliti sendiri secara pribadi, tidak
36 menggunakan angket atau tes yang telah disusun terlebih dahulu, dalam suatu penelitian data merupakan hal yang penting, maka untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah teknik purposive sampling sebagai berikut: 1. Wawancara Poerwandari (2005:127), mendefinisikan wawancara sebagai percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif dan sosial yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terstruktur yang termasuk dalam kategori mendalam (indepth interview) yaitu punya pedoman tapi memikirkan pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi. Pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. (Sugiyono, 2012:73). Alat yang digunakan dalam proses wawancara ialah sebuah aplikasi recorder (perekam suara) dalam smartphone, dengan demikian semua wawancara dan percakapan dapat di simpan dan di dengarkan berkali-kali.
37 F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data model interaktif menurut analisis tematik. Analisis data yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif metode studi kasus adalah analisis tematik. Braun dan Clarke (2006) menjelaskan analisis tematik merupakan metode untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan melaporkan pola-pola tema dalam data. Metode ini bisa digunakan peneliti untuk berfokus pada analisis rinci dari aspek-aspek tertentu dari data yang paling relevan pertanyaan penelitian atau memberikan deskripsi terhadap data secara keseluruhan. Analisis tematik ini memungkinkan peneliti untuk terlibat dengan teori untuk mendapatkan analisis data yang lebih mendalam. (Sugiyono, 2011) Analisis tematik adalah cara mengidentifikasi tema-tema yang terpola dalam suatu fenomena. Tema-tema ini dapat diidentifikasi, dikodekan secara induktif dari data kualitatif mentah (wawancara, dan rekaman). Maupun secara deduktif berdasarkan teori maupun hasil penelitian terdahulu. Penggunaan masing-masing teknik secara khusus akan berbeda, tergantung dari tujuan penelitian. (Boyatzis, 1998). G. Uji Keabsahan Data Sesuai dengan teori bahwa temuan atau data dinyatakan kredibel dalam penelitian kualitatif adalah apabila tidak terdapat perbedaan antara yang dilaporkan oleh peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2011:268-269). Peneliti menggunakan semua tentang uji keabsahan data.
38 Peneliti menggunakan uji keabsahan datanya sebagai berikut: 1. Triangulasi Triangulasi diartikan sebagai pengecekan dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. (Sugiyono, 2011:273). Teknik triangulasi data yang peneliti gunakan dalam penelitian tentang motivasi mahasiswi yang tinggal di wisma serta implikasinya terhadap kematangan beragama (Studi di wisma Rabithah Anduring Padang), dilakukan dengan cara berikut ini: a. Triangulasi Sumber Tringulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian tentang motivasi mahasiswi tinggal di wisma dan kematangan beragama (Studi di Wisma Rabithah Anduring Padang), dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui sumber seperti: teman dekat, teman sebaya, atau subjek penelitian. Kemudian data dari beberapa orang tersebut dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik dari beberapa sumber data tersebut.