BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat

G E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT

ORGANISASI RUANG. Berikut ini adalah jenis-jenis organisasi ruang : Organisasi Terpusat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV LANDASAN TEORITIKAL ARSITEKTUR ORGANIK Pengembangan Arsitektur Organik dan Frank Llyoid Wright

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB III TINJAUAN KHUSUS

TEORI ARSITEKTUR 1 KONFIGURASI BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR. Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Kepanjen Educaion. Prinsip-prinsip tema Arsitektur Perilaku

BAB III TINJAUAN KHUSUS

2. Sejarah Desain Interior

TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR VERTIKAL

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

02FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Desain Hunian Terapung di Jakarta Utara

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

GAMBAR PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

- BAB III - TINJAUAN KHUSUS

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

JURNAL UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN HOTEL RESORT DI WISATA PANTAI ALAM INDAH. Disusun Oleh :

BAB VI HASIL RANCANGAN

Karakteristik Spasial Area Masuk Utama pada Bangunan Stasiun (Studi Kasus: Stasiun-Stasiun di Wilayah Malang)

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

Dasar Dasar Desain 1 08FTPD. Modul ke: Prinsip Rupa : Ukuran. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

EGYPTIAN ARCHITECTURE

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

Analisa Karakter Fasade Bangunan. Kerangka Analisa Karakter Fasade Bangunan

PUSAT PERBELANJAAN KELUARGA MUSLIM Dl JOGJAKARTA BAB ANALISIS BENTUK TAMANSARI III.1. TAMANSARI. GAMBAR III.1. Umbul Winangun

BAB III TINJAUAN TEMA INSERTION

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB 3 TINJAUAN TEMA. 3.2 Latar belakang permasalahan Tema

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB III ELABORASI TEMA

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

BAB V PENDEKATAN & KONSEP. Pendekatan konsep didasarkan kepada karakteristik baik gua maupun kondisi lingkungan kawasan karst.

The Via And The Vué Apartment Surabaya. Dyah Tri S

BAB V KONSEP PERANCANGAN

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR RANCANGAN TAPAK BANGUNAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAGIAN 5 EVALUASI RANCANGAN

TEORI ARSITEKTUR 1 CIRI VISUAL BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

Kecepatan angin meningkat pada rasio H/W kecil dan sebaliknya Jarak >, rasio H/W < Kecepatan angin tinggi pada rongga yang dipengaruhi elevasi

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 / 4 SKS

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

INTERIOR Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 dan 2)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

Architecture. Home Diary #008 / 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN UMUM

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN

DINA FATIMAH, RYANTY DERWENTYANA, FEBRY MAHARLIKA Program Studi Desain Interior, Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar

Metode Penelitian Survey

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

BAB 3 ELABORASI TEMA

PENGANTAR BANGUNAN BERTINGKAT

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

BAB VI HASIL RANCANGAN

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH 3.1. Tinjauan Pendekatan Arsitektur Organik 3.1.1. Definisi Arsitektur Organik Arsitektur organik adalah sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam, melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis antara lokasi bangunan, perabot, dan lingkungan menjadi bagian dari satu komposisi, dipersatukan dan saling berhubungan. 3.1.2. Unsur Arsitektur Organik Terdapat beberapa prinsip arsitektu organik yang akan diterapkan untuk proses perancangan homestay dan ekowisata sawah : 1. Bangunan dan Tapak (building and site) Dalam pengertiannya arsitektur organik memiliki hubungan yang kuat antara bangunan dengan kondisi tapak. Adanya hubungan istimewa antara bangunan dengan tapak sendiri berguna untuk meningkatkan potensi tapak yang ada, dan bangunan memiliki bentukan dari alam yang ada disekitar site. 2. Material Material yang digunakan dalam teori arsitektur organik adalah material yang menunjang keselarasan bangunan dengan alam. Material yang dipilih adalah material yang digunakan untuk meningkatkan karakter dari bangunan, bentuk dari bangunannya pun harus menginterpretasikan unsur alam dari 46

material yang digunakan. Adapun material yang digunakan dalam arsitektur organik adalah sebagain berikut : a. Kaca (Glass) b. Batu Bata (Brick) c. Kayu (Wood) d. Beton (Concrete) e. Cahaya (Light) 3. Hunian Sebagai bangunan yang diguanakn sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu atau hunian sementara, bangunan harus memberikan rasa aman dan nyaman agar penghuni yang ada di dalamnya tidak merasa gelisah atau kurang privasi. 4. Ruang Frank Llyoid Wright mengatakan : Kenyataan bahwa bangunan tidak terdiri dari atap dan dinding, melainkan ruang untuk ditinggali. Ruang interior menentukan fasad dari eksterior bangunan. Ruang interior tidak di kemas pada sebuah dimensi kotak yang bernama ruang, melainkan, ruang yang harus mengalir bebas dari interior yang satu menuju intyerior yang lain. Satu ruang mampu mewakili yang lain. 5. Proporsi dan Skala Tubuh manusia sebagai media yang menjadi tolak ukur dari sebuah bangunan dan penataan perabot yang ada agar banguan tersebut dapat mencapai keselarasan. 6. Alam Alam merupakan sekolah untuk arsitek, kekreativan yang terbentuk, warna, texture, pola, proporsi, ritme dan pertumbuhan, semua di tunjukkan di alam. Arsitektur organik 47

tidak meniru alam, site dan oran- orang yang akan menempati bangunan. 7. Kesederhanaan Arsitektur organik adalah teori pendekatan arsitektur yang sederahana karena kiblat utamanya adalah alam. Kesederhanaan dalam seni adalah sebuah kualitas buatan yang positif, dimana dapat melihat bukti pikiran, dan banyaknya rencana, kekayaan akan detail dan rasa kelengkapan yang ditemukan dalam desain rancangan. 3.1.3. Prinsip dan Karakteristik Arsitektur Organik Prinsip dasar arsitektur orgnaik menurut Frank Llyod Wright adalah sebagai berikut : 1. Bentuk organik bukan diartikan sebagai bentuk imitasi dari alam akan tetapi sebuah pengertian dasar yang abstrak dari prinsip-prinsip alam. 2. Arsitektur organik adalah ekspresi kehidupan dari semangat hidup manusia. 3. Arsitektur organik adalah arsitektur kebebasan sebagai batas ideal dari demokrasi. Frank Llyod Wright merumuskan karakteristik rsitektur organik sebagai berikut : 1. Kesederhaan dan ketenangan. Keterbukaan dimasukkan dalam struktur dan menjadi bentuk yang terpadu dan menjadi dekorasi yang alami dan tenang. Detail dan dekorasi dikurangi bahkan fixtures. Gambar dan mebel dalam struktur harus diintegrasikan. 2. Ada banyak gaya rumah. Ekpresi dan kepribadian dapat dikembangkan. 3. Korelasi alam, topografi dengan arsitektur. Topografi alam turut memberi pengaruh besar dalam perancangan. 48

4. Warna alam. Material yang digunakan selaras dengan warna alam. 5. Sifat bahan. Kayu seperti kayu, batu seperti batu. Warna dan tektur tidak boleh berubah. 6. Integritas rohani dalam arsitektur. Bangunan memberi sukacita dan suasana yang layak bagi penghuni. (Elisabeth, 2016) 3.2. Tinjauan Tata Ruang Dalam dan Tata Ruang Luar 3.2.1. Tata Ruang Luar Yang dimaksud dengan tata ruang ruang luar disini adalah tata massa bangunan yang berada di dalam lingkup tapak dalam skala makro. D.K Ching dalam bukunya yang berjudul Architecture: Form, Space and Order menjabarkan penataan bentuk massa terdiri dari penyusunan bentuk yang sama atau bentuk-bentuk dasar yang berbeda maupun penggabungan dari keduanya. Berikut adalah 5 bentuk tata massa menurut D.K Ching ; 1. Bentuk Terpusat Bentuk terpusat adalah konsep penataan bentuk massa yang sifatnya mempersatukan, pada umumnya bentuk terpusat memiliki bentuk yang teratur dan dalam skala yang besar. 49

Gambar 4.2a Tata Massa Terpusat Sumber : http://ciaomilano.it/e/sights/slorenzo.asp 2. Bentuk Linier Organisasi ruang yang pada dasarnya terdiri dari beberapa ruang yang berjajar dan disusun secara berurutan di dalam sebuah baris. Bentuk linier termasuk bentuk yang bersifat fleksibel karena bentuknya dapat mengikuti bentuk tapak. Dalam penerapannya bentuk linier dapat berbentuk lurus, bersegmen, atau melengkung dengan konfigurasi bentuk horisontal 50

sepanjang tapak, diagonal menaiki suatu kemiringan, atau berdiri tegak seperti sebuah menara. Gambar 4.2b Tata Massa Linier Sumber : http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.co.id/2011/03/organisasiruang-dalam-arsitektur.html 3. Bentuk Radial Bentuk radial merupakan bentuk yang menggabungkan aspekaspek pusat dan linier menjadi satu komposisi. Bentuk ini adalah bentuk yang menjauh dari pusat, terdiri dari bentukbentuk linier yang memanjang keluar. Gambar 4.2c Tata Massa Radial 51

sumber : http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.co.id/2011/03/organisasiruang-dalam-arsitektur.html 4. Bentuk Terklaster (Kelompok) Bentuk terklaster atau kelompok adalah bentuk yang digabungkan bersama oleh kedekatan atau kesamaan dalam pembagian karakter visualnya. Bentuk-bentuk ini secara visual disusun menjadi sesuatu yang berhubungan tidak hanya melalui jarak yang saling berdekatan namun juga melalui kesamaan sifat visual yang dimilikinya. Gambar 4.2d Tata Massa Terklaster Sumber : http://yuliantipuspitasari.blogspot.co.id/2010_05_01_archive.html 5. Bentuk Grid Bentuk yang berupa seperangkat bentuk modular yang dihubungkan serta diatur oleh suatu jaring tiga dimensional. Bentuk grid pada umumnya membentuk pola geometri dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan garis-garis 52

grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garis-garis grid itu sendiri. Gambar 4.2e Tata Massa Grid Sumber : http://docplayer.info/193493-organisasi-ruang-berikut-iniadalah-jenis-jenis-organisasi-ruang-organisasi-terpusat.html 3.2.2. Tata Ruang Dalam Pada bukunya yang berjudul Architecture : Form, Space and Order, D.K Ching menjabarkan bahwa elemen ruang terbagi menjadi dua yaitu elemen vertikal dan elemen horizontal. 1. Elemen Vertikal Elemen Linier Vertikal Elemen linier vertical adalah elemen yang mendefinisikan tepi-tepi tegaklurus suatu volume ruang. Gambar 4.2f Elemen Linier Vertikal Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1-b.html Bidang Vertikal Tunggal 53

Sebuah bidang yang memberi penegasan pada ruang yang berada di hadapannya. Gambar 4.2g Bidang Vertikal Tunggal Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1-b.html Bidang Berbentuk L Bidang vertikal tunggal adalah komposisi bentuk vertikal yang memunculkan area ruang dari sudutnya keluar searah dengan sumbu diagonalnya. Gambar 4.2h Bidang Berbentuk L Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1-b.html Bidang-Bidang Sejajar 54

Bidang sejajar merupakan dua bidang vertical yang volume antar ruangnya diorientasikan mengikuti sumbu di kedua ujung terbuka komposisi bentuk tersebut. Gambar 4.2i Bidang-Bidang Sejajar Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1-b.html Bidang Berbentuk U Merupakan sebuah konfigurasi bidang-bidang vertical yang membentuk huruf U akan mendefinisikan volume ruang yang diorientasikan menunuju ujung terbuka yang sama pada konfigurasi tersebut. Gambar 4.2j Bidang Berbentuk U 55

Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1-b.html Empat Bidang : Penutup Empat bidang verikal yang akan menciptakan batas-batas ruang yang tertutup serta memperngaruhi area ruang di sekeliling penutupnya. Gambar 4.2k Empat Bidang : Penutup Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1-b.html 2. Elemen Horisontal Bidang Dasar Sebuah bidang horisontal yang terhampar sebagai sebuah figur di atas sebuah latar yang kontras mendefinisikan sebuah area ruang sederhana. Area ini dapat diperkuat secara visual dengan cara-cara berikut. 56

Gambar 4.2l Bidang Dasar Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1.html Bidang Dasar yang Diangkat Bidang horisontal yang diangkat di atas bidang dasar menghasilkan permukaan-permukaan vertical di sepanjang tepinya yang memperkuat perpisahaan visual antara areanya dengan bidang dasar di sekelilingnya. Gambar 4.2m Bidang Dasar yang Diangkat Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1.html Bidang Dasar yang Diturunkan 57

Bidang horisontal yang diturunkan dari bidang dasarnya memanfaatkan permukaan-permukaan vertikal pada area yang lebih rendah untuk mendefinisikan sebuah volume ruang. Gambar 4.2n Bidang Dasar yang Diturunkan Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1.html Bidang Di Atas Bidang horizontal yang diletakkan di atas mendefinisikan sebuah volume ruang antara dirinya sendiri dengan bidang dasarnya. Gambar 4.2o Bidang Di Atas Sumber : http://insinyurdullah.blogspot.co.id/2010/02/teoriarsitektur-1.html 58

3.2.3. Tata Rupa Tata Rupa bangunan atau yang biasa disebut dengan façade/fasad/muka bangunan adalah sisi luar(eksterior) dari bangunan biasanya yang pada umunya berada pada bagian depan bangunan namun terkadang juga dapat berada pada sisi samping atau belakang bangunan. Didalam tata rupa bangunan perlu adanya proporsi atau skala serta irama dan pengulangan. Proporsi Proposi desain adalah hubungan rasio perbandingan yang harmonis antara dua atau lebih elemen dalam komposisi yang berkaitan dengan ukuran, warna, kualitas, layout, sehingga menghasilkan keindahan yang menarik. Skala dan proporsi mengacu pada ukuran komponen desain dalam hubungan satu dengan yang lainnya secara keseluruhan. (Ching, 2007) Irama dan Pengulangan Merupakan pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus dan memiliki jarak atau interval pada tiap pengulangan.irama dapat menciptakan nuansa pergerakan (movement), serta dapat membentuk sebuah pola ataupun tekstur tertentu. Ada beberapa macam irama yang seringkali didefinisikan berdasar perasaan yang timbul ketika kita melihat perulangan tersebut. 59