PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan Penilaian Portofolio pada Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Sejarah dalam Upaya Membangun Karakter Belajar Mandiri dan Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. membangun peradaban manusia di era modern seperti saat ini. Pada hakikatnya. mengalami perubahan (Wayan Somayasa, 2013: 2).

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN OTENTIK TES TERTULIS PILIHAN JAMAK BERALASAN DENGAN SCIENTIFIC APPROACH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development),

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI

PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI

PENGGUNAAN SELF ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA DOSEN MENINGKATKAN OBYEKTIVITAS DALAM PENILAIAN TUGAS PROYEK

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang bersifat mendasar berupa perubahan dari pandangan kehidupan

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN AUTENTIK ASSESMEN BERUPA PENILAIAN PROYEK DENGAN PRODUK MIND MAPPING PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang telah ada di bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

Lioni Anka Monalisa 23, Dinawati Trapsilasiwi 24 PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan

BAB I PENDAHULUAN. demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih, bidang pendidikan sebagai upaya yang bernilai sangat models bagi

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan

HARIO WIJAYANTO A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

PENERAPAN METODE ACTIVE DEBATE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATAKULIAH ILMU POLITIK DI JURUSAN PP-Kn

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bellanita Maryadi, 2013

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017 PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO Eva Dina Chairunisa, M.Pd eva_dinach@yahoo.com Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang Ahmad Zamhari, S.Pd.,M.M Zamhariahmad1969@gmail.com. Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan prototype modul mata kuliah evaluasi pembelajaran sejarah berbasis penilaian portofolio yang praktis dan mampu menghasilkan informasi tentang perkembangan proses belajar mahasiswa tentang materi evaluasi pembelajaran sejarah melalui penilaian portofolio. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan tahapan prosedur 1) Need Assessement, yang dilakukan pada mahasiswa dan Guru pendidikan sejarah. 2) Literature Review, pencarian referensi. 3) Develop Preminary form of product. 4) Preminary field test. Hasil dari penelitian ini adalah, modul dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu 1) Konsep dasar evaluasi pembelajaran. 2) Metode penilaian dalam Kurikulum 2013. 3) Potensi dalam pembelajaran sejarah dan penyusunan penilaiannya 4) Menyusun Instrumen Penilaian Sikap, 5) Menyusun Instrumen Penilaian Pengetahuan. 6) Menyusun Instrumen Penilaian keterampilan. 7) Penilaian dalam Pembelajaran Sejarah Lokal. Kata Kunci : Modul, Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Penilaian Portofolio PENDAHULUAN Berdasarkan pedoman pengembangan kurikulum perguruan tinggi, pendidikan dikembangkan berdasarkan empat pilar pendidikan UNESCO yang terdiri dari learning to know, learning to do, learning to be dan learning to living together, serta konsep belajar sepanjang hayat yang menjadi kunci penting untuk memasuki abad 21 agar mampu menghadapi berbagai tantangan dari cepatnya perubahan perubahan di dunia, tetapi tetap mempertahankan pemahaman tentang orang lain dan sejarahnya, tradisi dan nilai-nilai spiritual. Dengan demikian akan menciptakan semangat baru dengan saling menghormati sehingga mampu mengelola konflik dengan cara yang cerdas dan damai (Tim Kurikulum dan Pembelajaran Dirjen Dikti- Kemendikbud, 2014: 8-9).. Pada hakikatnya fungsi dari mata kuliah evaluasi pendidikan sejarah bertujuan untuk memberikan mahasiswa 20

para calon guru sejarah bekal keterampilan agar dapat melakukan kegiatan evaluasi pada proses pembelajaran, sehingga dapat mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran yang dirancang oleh guru telah tercapai, disamping kemampuan merencanakan pembelajaran dan pengetahuan di bidang kesejarahan dan kebudayaan Mata pelajaran sejarah sendiri merupakan salah satu bidang studi di sekolah yang memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah mengembangkan daya berpikir kritis dan kreatif, mengembangkan kemampuan mengelola, mengemas dan mengkomunikasikan informasi, dan mengembangkan semangat kebangsaan (Hasan, 2012 : 6). Selain itu melalui pendidikan sejarah juga diharapkan mampu mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa. R. Boyce dalam Kochar (2008) berpendapat bahwa guru sejarah harus memiliki kemampuan untuk merealisasikan kejadian masa lalu pada masa sekarang dan memiliki imajinasi yang tinggi serta berbagai jenis pengetahuan yang positif. Oleh karena itu guru sejarah diharapkan tak hanya memiliki kemampuan untuk merencanakan, menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mencerdaskan, namun juga mampu melakukan evaluasi pada proses pembelajaran tersebut. Dalam proses pembelajaran yang digunakan di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Palembang pada mata kuliah Evaluasi Pendidikan Sejarah masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada dosen atau disebut juga teacher centered leaning (TCL). Pendekatan ini cenderung membuat mahasiswa menerima informasi secara pasif, dan dosen menjadi pemberi informasi utama. Dalam melakukan penilaian, dosen masih cenderung menggunakan penilaian sumatif dengan bobot persentase terbesar yaitu sebesar 40% dan masih belum adanya tes standard untuk mengukur keberhasilan proses belajar untuk mata kuliah ini. Selain itu, materi kuliah yang rumit dan luas, serta kemampuan atau kecepatan mahasiswa dalam menyerap materi yang berbeda turut menyumbang permasalahan yang dihadapi pada perkuliahan ini. Mengacu Pedoman Pengembangan Kurikulum KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang lebih menekankan perubahan paradigma dari teacher cetered learning menjadi student centered learning, maka peneliti berupaya untuk mencari strategi pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan 21

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017 sebelumnya dengan berusaha menerapkan empat pilar pendidikan dan usaha untuk membentuk karakter mahasiswa yang mampu belajar secara mandiri dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah strategi pembelajaran pada mata kuliah evaluasi pendidikan sejarah yang mampu memberikan pengalaman belajar secara aktif untuk menemukan, mengembangkan dan mengelola pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya. Hal ini berkenaan dengan konsep pendekatan pembelajaran student centered learning. Dengan demikian dosen tidak lagi menjadi sumber informasi utama, melainkan berperan sebagai fasilitator. Di dalam modul pembelajaran terdapat materi yang telah disusun secara sistematis dan terstruktur. Dalam prototype modul ini, juga terdapat kegiatan praktik langsung oleh mahasiswa untuk mengkonstruksi alat evaluasi pembelajaran, sehingga mahasiswa secara aktif diberi kesempatan untuk mengimplementasikan dan mengelola keterampilan dan pengetahuan yang sedang dipelajarinya. Dari sini, mahasiswa akan memperoleh pemahaman yang lebih baik melalui proses pembelajaran tersebut. Modul yang merupakan bagian dari bahan ajar akan menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif, karena di dalamnya berisi rangkaian kegiatan belajar yang disusun secara sistematis, berisi tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan khusus, memungkinkan siswa belajar mandiri (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1989:132). Penyusunan modul berbasis authentic assessment portofolio ini dimaksudkan agar proses penilaian tidak lagi dilakukan secara terpisah yang biasanya dilakukan di tengah dan diakhir program, melainkan menjadi bagian dari proses belajar itu sendiri. authentic assessment tidak hanya mengukur hasil belajar mahasiswa, tetapi juga secara lengkap member informasi yang lebih jelas tentang proses pembelajaran (Zainul, 2001: 4). Selama ini paradigma yang dianut oleh dosen tentang penilaian hanya sekedar berperan sebagai pengukur seberapa banyak pengetahuan yang telah diperoleh oleh mahasiswa setelah melakukan transfer informasi. Sedangkan penilaian terhadap proses cenderung diabaikan. Portofolio dalam modul tidak hanya berperan sebagai bahan ajar, namun juga berperan sebagai alat penilaian yang berfungsi sebagai dokumentasi kemampuan yang telah dicapai oleh mahasiswa. Tiap tingkatan 22

kegiatan yang dirancang digunakan sebagai landasan untuk mencapai tingkatan kemampuan selanjutnya. Selain itu, penilaian portofolio berfungsi sebagai self-assessment yang dilakukan oleh mahasiswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran (Zainul, 2001: 45). 1. Dari penjabaran diatas, peneliti bermaksud untuk menyusun modul evaluasi pembelajaran sejarah yang didalamnnya terdapat materi-materi dari evaluasi pembelajaran itu sendiri yang disusun secara sistematis, langkah-langkah mengkonstruksi alat evaluasi dalam pendidikan sejarah dan serangkaian kegiatan praktik yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan memiliki kriteria penilaian proses dalam bentuk penilaian portofolio yang akan melatih mahasiswa untuk mampu melakukan self-evaluation terhadap kinerja mahasiswa itu sendiri.. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau development research. Penelitian ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk (Sugiyono, 2014: 407). Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan produk berupa modul yang digunakan dalam mata kuliah evaluasi pembelajaran sejarah. 1. Need Assessment Analisis kebutuhan ini dilakukan berdasarkan analisis terhadap proses pembelajaran pada tahun-tahun sebelumnya dan hasil pembelajaran mata kuliah evaluasi pembelajaran sejarah di tahun sebelumnya yang masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan pendekatan teacher centered learning, mahasiswa mendapatkan materi sepenuhnya bergantung pada materi yang diberikan dosen. Mahasiswa secara pasif menerima informasi. Selain itu peneliti melakukan interview terhadap mahasiswa tersebut tentang proses pembelajaran dikelas dan sejauh mana pemahaman mereka tentang materi yang telah diberikan selama satu semester di tahun akademik 2015-2016. Berdasarkan hasil interview, peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa kurang memahami hakikat dari pembelajaran mata kuliah ini dan mengalami kesulitan untuk membuat alat tes yang harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai salah satu keterampilan yang harus dimiliki, sehingga mahasiswa membutuhkan sebuah materi ajar yang lebih terstruktur dan melakukan praktik dalam pembuatan alat evaluasi. 23

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017 Need assessment juga dilakukan pada guru pendidikan sejarah tingkat SMA, perubahan kurikulum 2013 membawa perubahan besar dalam metode penilaian belajar. Yaitu: penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan keterampilan. Sehingga materi dalam evaluasi pembelajaran sejarah harus disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan Indonesia saat ini. b. Literature Review / Kajian Pustaka Tahapan preliminary dilakukan untuk mengumpulkan temuan-temuan penelitian yang telah ada sebelumnya dan mencari informasi lainnya yang relevan untuk merancanakan pengembangan berdasarkan kurikulum KKNI. Dalam penelitian ini peneliti mencari berbagai literature dari buku-buku, penelitian sebelumnya dan Peraturan pemerintah tentang pendidikan disesuaikan dengan penerapan kurikulum 2013 saat ini. Berdasarkan kajian Literatur, maka peneliti mendesain draf modul dengan tahapan: a. Merumuskan indikator kemampuan dasar. b. Mengorganisasi materi pembelajaran yang akan dimasukan dalam modul. c. Merancang kegiatan pembelajaran yang akan dimasukkan pada modul. d. Mengembangkan kriteria penilaian portofolio c. Planning/ Perencanaan Pengembangan Produk Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul yang dapat digunakan pada mata kuliah evaluasi pembelajaran sejarah semester 5, agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar langsung dan melatih mahasiswa untuk mampu mengelola pengetahuan yang dituangkan dalam pekerjaan/ tugas yang telah ditentukan dalam modul dan mampu belajar secara mandiri, serta mendapatkan penilaian yang berkesinambungan sesuai dengan perkembangan proses pembelajarannya, sehingga lebih objektif dan fair. d. Develop Preminary form of product. Pada tahapan ini, modul mulai ditulis dan dikembangkan, melakukan penyusunan materi, kegiatan-kegiatan belajar dan penilaian kinerja portofolio pada modul, serta dilakukan expert review oleh dua orang ahli pendidikan sejarah. 24

e. Preliminary Field Test dan Revisi Produk Tujuan dari tahapan preliminary field test yaitu untuk mengetahui kualitas awal dari produk yang dihasilkan. Setelah modul prototype awal dikonstruksi, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kualitas awal dari modul tersebut. Setelah dilakukan revisi pada tahapan preliminary field test dimana prototype awal modul dihasilkan dan direvisi berdasarkan ujicoba yang dilakukan pada mahasiswa dan kajian dari ahli. Maka prototype awal modul telah dihasilkan. Modul yang dihasilkan pada penelitian ini baru sebatas pengujian preliminary, belum pada tahapan pengujian efektifitasnya. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. DESKRIPSI MODUL Modul evaluasi pembelajaran sejarah berbasis penilaian portofolio ini disusun berdasarkan kurikulum KKNI pada program studi dan need assessment kepada guru (termasuk alumni) pendidikan sejarah serta mahasiswa pendidikan sejarah di lingkungan Universitas PGRI Palembang. Dalam modul ini dibagi menjadi 7 bagian materi inti yang akan dipelajari selama satu semester dengan 13 kali pertemuan menggunakan modul. Berikut bagian-bagian dari modul evaluasi pembelajaran berbasis penilaian portofolio, yaitu: 1. Cover modul, terdapat Judul Modul Modul Evaluasi Pembelajaran Sejarah berbasis Penilaian Portofolio, Gambar mahasiswa sedang mengerjakan Tugas, Logo FKIP Universitas PGRI Palembang, Logo pohon kalpataru yang menjadi ciri Prodi pedidikan sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang, Keterangan Institusi. 2. Petunjuk penggunan modul, deskripsi mata kuliah, capaian pembelajaran mata kuliah evaluasi pembelajaran sejarah. Tujuan pembelajaran, dan Kata pengantar modul, daftar isi modul yang terdiri bagian-bagian materi pembelajaran. Materimateri tersebut terdiri dari: Modul 1. Konsep dasar evaluasi pembelajaran. Modul ini berisi tentang hakikat evaluasi pembelajaran sejarah, perbedaan antara pengukuran, penilaian dan evaluasi. Tujuan dilakukannya evaluasi pembelajaran. Cara menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 20, 21, 22 dan 23 tahun 2016. 25

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017 Modul 2. Metode penilaian dalam Kurikulum 2013. Modul ini berisi tentang definisi penilaian dalam kurikulum 2013 di sekolah menengah atas. Penjelasan tentang penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Modul 3. Potensi dalam pembelajaran sejarah dan penyusunan penilaiannya Karakteristik pembelajaran sejarah, sasaran umum pada pembelajaran sejarah dan penilaian dalam pembelajaran sejarah. Modul 4. Menyusun Instrumen Penilaian Sikap. Pembuatan lembar ob servasi oleh guru, pembuatan instrument penilaian diri untuk siswa dan pembuatan instrument penilaian antar teman. Contoh-contoh dan tatacara menyusun instrument penilaian sikap Modul 5. Menyusun Instrumen Penilaian Pengetahuan. Pembuatan kisi-kisi tes pengetahuan pilihan berganda, penulisan butir soal dan pemberian skor pilihan objektif dan karangan, menganalisis kualitas butir soal: daya beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Uji validitas ahli. Modul 6. Menyusun Instrumen Penilaian keterampilan. Pembuatan kriteria/ praktik, penilaian proyek, penilaian portofolio dan penilaian produk Modul 7. Penilaian dalam Pembelajaran Sejarah Lokal. Bagaimana melakukan penilaian dalam materi sejarah lokal. Memilih kegiatan sesuai dengan materi pengayaan sejarah lokal dan cara memilih instrument penilaiannya. 3. Penugasan Portofolio Setiap bab pada modul terdapat tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dan dikoreksi bersama pada pertemuan berikutnya. Setiap tugas yang dikoreksi pada hari itun harus di beri tanggal penggoreksian dan diberi paraf oleh dosen. Tugas dikumpulkan oleh masingmasing mahasiswa dan dikumpulkan dalam satu map khusus yang telah diberi identitas dan poto mahasiswa tersebut. Mahasiswa diberi kesempatan untuk membenahi hasil pekerjaannya. 4. Self-assessment 26

Pada bab modul-modul tertentu terdapat self-assessment project yaitu di modul 1, modul 2, modul 3, modul 4,dan modul 5. Self assessment project berguna untuk melatih mahasiswa agar mampu melakukan self assessment. 2. HASIL EVALUASI MODUL Modul yang telah disusun kemudian di review secara kualitatif oleh ahli pendidikan sejarah, peneliti memilih 3 orang pakar di bidang pendidikan sejarah dan teknologi pendidikan untuk mereview konten dan materi dalam modul, penggunaan bahasa, kesesuaian tugas portofolio dan self-asesessment dan review kepraktisan penggunaan modul oleh pakar dibidang teknologi pendidikan. Setelah melakukan peer review, dua orang ahli dalam pendidikan sejarah menyarankan hal yang sama yaitu menambahkan materi tentang penilaian sejarah lokal. Hal ini berkenaan dengan materi pengayaan materi sejarah lokal sumatera selatan di sekolah menengah atas. Hal ini pun sejalan dengan road map penelitian dari program studi yang salah satunya bertujuan untuk memperkaya penelitian di bidang sejarah lokal sumatera selatan. Jadi peneliti kemudian menambahkan satu bab modul yaitu strategi penilaian sejarah lokal di SMA. Dengan judul modul, Penilaian dalam Pembelajaran Sejarah Lokal bab ini berisi tentang bagaimana guru dapat melakukan penilaian sejarah lokal tidak hanya melalui tes tertulis, namun juga menjadi bagian dalam proses pengembangan karakter dan sikap melalui penilaian keterampilan seperti penilaian berbasis proyek atau portofolio. Berdasarkan hasil review pakar dibidang teknologi pendidikan, setelah melakukan dua kali revisi, pakar menilai, modul ini dirasa cukup komunikatif dengan intruksi kegiatan dan kejelasan tujuan dalam tiap bab nya pada modul.pengujian modul dalam kelompok kecil, diujikan pada 6 orang responden yaitu mahasiswa program studi pendidikan sejarah. Kriteria pemilihan mahasiswa dibagi menjadi 2 kategori, yaitu 3 orang mahasiswa yang telah mendapatkan mata kuliah evaluasi pembelajaran pada tahun sebelumnya, dan 3 orang mahasiswa yang belum mendapatkan matakuliah evaluasi pembelajarann sejarah. Dari hasil pengujian lapangan ini, terdapat beberapa saran dari responden yaitu terdapat beberapa 27

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 3 No.1 Tahun 2017 petunjuk penggunaan modul yang masih kurang dimengerti oleh responden, dan pada bagian instruksi tugas portofolio pada bab modul 1 dan modul 2. Dan terdapat beberapa bagian yang masih kurang dimengerti mahasiswa. Berdasarkan saran dan kritik, dari responden, peneliti melakukan perbaikan kembali. Secara garis besar, responden menilai bahwa modul ini sangat membantu dalam memahami materi secara mandiri. Apalagi jika dibandingkan dengan buku-buku evaluasi pembelajaran yang lebih umum, karena modul ini dilengkapi materi dan contoh tentang penilaian dalam pendidikan sejarah. KESIMPULAN Penyusunan modul evaluasi pembelajaran sejarah ini berbasis penugasan portofolio. Materi yang disusun berdasarkan kurikulum KKNI dan penyesuaian kebutuhan penerapan kurikulum 2013. Dari hasil review pakar secara kualitatif, materi pada modul yang telah disusun sudah sangat baik dan dinilai mampu memenuhi kebutuhan bagi mahasiswa calon guru sejarah. Dari hasil pengujian skala kecil modul dinilai telah mampu memfasilitasi mahasiswa untuk belajar secara mandiri dan lebih dekat dengan bidang ilmu responden sendiri, karena kebanyakan buku-buku tentang evaluasi pendidikan jarang membahas contohcontoh langsung dalam penilaian dengan tema pendidikan sejarah. DAFTAR PUSTAKA Hasan, S. Hamid. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia, Isu Dalam Ide dan Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press Kochhar, S.K. (2008). Teaching of History. Jakarta: Grasindo. Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta. Tim Kurikulum dan Pembelajaran Dirjen Dikti-Kemendikbud. (2014). Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi.: PDF [Online]. Tersedia: http://www.kopertis12.or.id/wp- content/uploads/2014/11/final- Draft-Buku-K-DIKTI-18-8-2014- Revisi-Hotel-Ibis.pdf. [20 Mei 2016] 28

Zainul, Asmawi. (1993). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 29