BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian Internal..., Eka, Fakultas Ekonomi 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya reformasi birokrasi pemerintahan maka seluruh hal-hal

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan lebih rinci lagi dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak, sebelum munculnya reformasi akuntansi, Indonesia masih. menggunakan UU Perbendaharaan Indonesia atau ICW Staatblads 1928.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 42 Undang - Undang nomor 1 tahun 2004 tentang. pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), Menteri/Pimpinan Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah pemerintahan akan saling terkait fungsinya guna memperjuangkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Manajemen perusahaan

BERITA NEGARA. No.677, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Akuntansi. Pelaporan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau

BAB I PENDAHULUAN. Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor wilayah DJBC Jawa Barat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. tetap daerah Kotawaringin Barat antara lain sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam pengelolaan keuangan negara. yang bersifat umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum, strategi,

BAB I PENDAHULUAN. oleh krisis ekonomi yang menyebabkan kualitas pelayanan publik terganggu dan

I. DASAR HUKUM II. RINGKASAN LAPORAN BARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu wujud keberhasilan pemerintah adalah dengan mewujudkan

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

ASEP BUDI SAPUTRA AKUNTANSI KOMPUTER

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA/DAERAH


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGERTIAN-PENGERTIAN, ENTITAS PELAPORAN,PERIODE LAPORAN, KOMPONEN LAPORAN BMN DAN UNIT AKUNTANSI INSTANSI

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang

2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai pada tahun 2003 dengan Undang-undang nomor 17 Tahun 2003

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN PERIODE 31 Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan secara umum tentang pengelolaan Barang Milik

mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

PENCATATAN ASET DI SIMAK BMN UNTUK BELANJA BARANG BANTUAN PEMERINTAH DAN SERAH TERIMA ASET BMN UNTUK BELANJA MODAL

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Persediaan. Penatausahaan. Pencabutan.

BAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 247/PMK.06/2014 TENTANG

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Didalam menjalankan operasional kerja di setiap Kementerian

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

BAB III OBJEK PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. melalui satu paket undang-undang di bidang keuangan negara. Reformasi ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah secara umum berperan dalam pemberian. pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN

BAB I PENDAHULUAN. prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi akan berjalan lancar apabila disertai dengan administrasi yang baik

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.010/2017 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN DARI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah sebagai organisasi sektor publik

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

Barang Milik Negara. Aspek Dalam Mengelola. Drs. Herri Waloejo, Widyaiswara Utama Pusdiklat KNPK

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagai pengguna anggaran negara, wajib untuk melakukan pengelolaan

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. disahkan untuk periode satu tahun merupakan bentuk investasi pemerintah dalam

Domain Menteri Keuangan Dalam Konteks Pengelolaan Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara dan Beberapa Permasalahannya

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemb

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA PATEN Nomor: SOP /PL 02 01/UM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai kewajiban dalam pelayanan kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam undang- undang dasar 1945 dan dituangkan kedalam UU Nomer 96 Tahun 2012 tentang Pelayanan Publik (UU Pelayanan Publik). Pelayanan publik di Kementerian Perhubungan RI di bidang transportasi tetapi tidak hanya dibidang transportasi segala sumber daya pemerintah yang ada, baik berupa jasa maupun barang sebagaimana tercantum dalam UU pelayanan publik. Pelayanan publik meliputi dari segala aspek berbangsa dan bernegara dari segi sarana dan prasarana untuk kewajiban dalam pelayanan kepada masyarakat. Barang dan jasa merupakan milik negara yang dikuasa oleh negara dalam pengelolaan yang diserahkan kepada satuan kerja (Satker) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing- masing. Barang milik negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas Beban Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang berasal dari perolehan yang sah. Dalam hal ini meliputi persediaan dan aset tetap (fixed assets). Barang Milik Negara memerlukan pengelolaan dan manfaat dari pengelolaan yang dihasilkan baik secara fisik, hukum maupun akuntansi. Di dunia transportasi modern dikenal dengan istilah Transit Oriented Development (TOD), yaitu pengelolaan dengan konsep pembangunan transporatsi bersinergi dengan tata ruang guna mengakormodasikan pertumbuhan baru dengan memperkuat lingkungan tempat tinggal dan memperluas manfaat melalui optimalisasi jaringan angkutan umum massal, seperti bus dan kereta api sehingga mempermudah warga kota untuk mengakses sumber daya. Pengendalian internal di Kementerian Perhubungan adalah memberikan keyakinan atas tercapainya tujuan melalui kegiatan yang efektif dan efisien, kendala laporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dengan adanya pengendalian 1

internal dilingkungan Kementerian Perhubungan Direktorat Prasarana maka setiap anggaran yang dikeluarkan dari dana APBN tidak bisa disalahgunakan dalam pengelolaan dan pemanfaatan anggaran. Sehingga memperkecilnya terjadinya manipulasi dana atau korupsi dana yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan.Dengan itu diadakannya Sistem Aplikasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) anggaran yang diperoleh dari APBN melalui sistem aplikasi SIMAK-BMN akan menghasilkan data transaksi untuk penyusunan neraca. SIMAK- BMN bertujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN pengelolaan/ pengendalian Barang Milik Negara. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Oleh karenanya anggaran yang diperoleh untuk Direktorat Prasarana harus digunakan dengan sebaik-baiknya dilihat dari segi pengelolaan dan pemanfaatan yang masyarakat butuhkan. Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan mengenai pengelolaan BMN. Peraturan Menteri No. 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.26/2014 tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara. Peraturan Menteri Keuangan Nomer 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi. Dengan adanya pedoman pengelolaan BMN, diharapkan BMN diperoleh adalah benar-benar yang berguna dalam operasi, diperoleh dengan harga yang wajar, tidak ada penyalahgunaan dan tidak ada BMN yang berlebihan atau tidak dimanfaatkan secara optimal. Optimalisasi BMN dari proses transparan, penggunaan yang tepat, pemeliharaan yang rutin, dan pengendalian. Karena optimalisasi BMN sangat berpengaruh langsung terhadap pelayanan masyarakat dalam menunjang operasional instansi pemerintah. Selanjutnya, optimalisasi BMN pada setiap instansi pemerintah diharapkan juga dapat mengurangi biaya dan mendukung efisiensi anggaran. 2

Penulis tertarik mengambil judul Pengendalian Internal Atas Penerapan Sistem Aplikasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Barang Milik Negara Terhadap Anggaran Tahun 2016 (Studi Kasus Direktorat Prasarana Jenderal Perhubungan Darat) dikarenakan penulis ingin memberitahukan gimana cara kerja anggaran yang ada di instansi Kementrian/Lembaga dalam pengelolaan Barang Milik Negara. Apakah sudah dimanfaatkan dengan baik dan dipergunakan dengan kebutuhan masyarakat inginkan ataukah menimbulkan kerusakan dalam pengelolaan infrastruktur didalam pembangunan yang dikeluarkan dari anggaran tersebut. Dan penulis ingin memberi tahukan kepada masyarakat sistem aplikasi yang digunakan atas pertanggungjawaban dana APBN untuk pengelolaan/pengendalian BMN. Kebijakan yang terkait dengan pengelolaan BMN adalah hak inisiatif dari Satker dengan rekomendasi instansi teknis terkait. Berdasarkan uraian diatas, maka mendorong penulis untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul : Pengendalian Internal Atas Penerapan Sistem Aplikasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Barang Milik Negara Terhadap Anggaran Tahun 2016 (Studi Kasus Direktorat Prasarana Jenderal Perhubungan Darat). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah penelitan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengendalian internal atas penerapan sistem Pengelolaan Barang Milik Negara di Direktorat Prasarana? 2. Apa saja manfaat dari penerapan sistem pengelolaan Barang Milik Negara? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis pengendalian internal atas penerapan sistem pengelolaan Badan Milik Negara 3

2. Menganalisis manfaat dari penerapan sistem pengelolaan Barang Milik Negara. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pihak yang memerlukan diantaranya adalah : 1. Manfaat Bagi Penulis a. Mengetahui dan memahami pengendalian internal atas proses penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) pada Direktorat Prasarana. b. Memahami dan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) yang sesuai dengan subunsur kegiatan penerapan dalam sistem SIMAK- BMN. c. Mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah penulis dapatkan didalam pekerjaan yang membuat penulis ingin menerapkan dalam skripsi. 2. Manfaat di Bidang Akademis Menambah pemahaman atas penerapan pengelolaan BMN pada instansi di Direktorat Prasarana dibidang Pemanfaatan yang dapat menambah referensi dalam pembelajaran mata kuliah akuntansi. 3. Manfaat bagi Direktorat Prasarana Sebagai bahan masukan kepada Direktorat Prasarana untuk meningkatkan pengelolaan BMN pada masa yang akan datang sesuai dengan Peraturan Menteri No. 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.26/2014 tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara. Peraturan Menteri Keuangan Nomer 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi. 4

1.5 Batasan Masalah Penulis memfokuskan pada pembahasan mengenai bagaimana penerapan sistem pengelolaan aset di Direktorat Prasarana dengan menggunakan Peraturan Menteri No. 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.26/2014 tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara. Peraturan Menteri Keuangan Nomer 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi. 1.6 Sistematika Penulisan Penulis Skripsi ini dibagi menjadi lima bagian, yaitu: BAB I Pendahuluan Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai konsep pengelolaan BMN menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang pemanfaatan Barang Milik Negara. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan dan Tata Cara penggolongan dan kodefikasi dengan Peraturan Menteri Nomor 29/PMK.06/2010. BAB III Metodelogi Penelitian Dalam bab ini dijelaskan mengenai desain penelitian, objek penelitian, model konseptual, teknik pengumpulan data, analisis data dan metode pengambilan populasi dan sampel. BAB IV Analisis dan Pembahasan Masalah Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis pengendalian internal atas pelaksanaan pengelolaan BMN pada anggaran Direktorat Prasarana berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78 Tahun 2014 tentang 5

Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah yang meliputi evaluasi penerapan kebijakan perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang pemanfaatan Barang Milik Negara. Tata Cara Penggolongan dan Kodefikasi dengan Peraturan Menteri Nomer 29/PMK.06/2010. BAB V Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini penulisan mengikhtisarkan dan mengambil kesimpulan atas pengelolaan BMN pada Direktorat Prasarana. Atas kesimpulan tersebut sekaligus diberikan saran perbaikan dalam membantu penelolaan BMN dibidang pemanfaatan. 6