TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVISI DPD HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia) Pasal 1 NAMA DAN STATUS 1. Nama Rapat ini adalah Musyawarah Provinsi (MUSPROV) Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia Propinsi Lampung periode 2016-2020 yang selanjutnya dalam Tata Tertib ini adalah MUSPROV DPD HIPKI adalah pemegang kekuasaan tertinggi DPD HIPKI Provinsi Lampung. 2. Penyelenggara MUSPROV DPD HIPKI sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengurus DPD HIPKI Provinsi Lampung. Pasal 2 WAKTU DAN TEMPAT MUSPROV DPD HIPKI Provinsi Lampung berlangsung pada Hari Minggu, 6 November 2015, bertempat di Hotel Kurnia Perdana Bandar Lampung. Pasal 3 TUGAS DAN WEWENANG MUSPROV Tugas dan Wewenang DPD HIPKI Provinsi Lampung adalah : 1. Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus DPD HIPKI Provinsi Lampung masa bhakti 2012-2016. 2. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja dan menetapkan kebijakan organisasi lainnya. 3. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus DPD HIPKI Provinsi Lampung masa bakti 2016 2020. 4. Memilih dan menetapkan Anggota Formatur. 5. Memilih dan menetapkan Pengurus DPD HIPKI Provinsi Lampung masa bakti 2016 2020 melalui Sidang Formatur. Pasal 4 1
PESERTA DAN PENINJAU 1. MUSPROV DPD HIPKI Provinsi Lampung dihadiri oleh Peserta dan Peninjau. 2. Peserta MUSPROV DPD HIPKI Provinsi Lampung adalah Pengurus DPC HIPKI se- Lampung yang dibuktikan dengan surat tugas. 3. Peninjau MUSPROV DPD HIPKI Provinsi Lampung adalah undangan yang ditetapkan oleh Panitia. 4. Jumlah dan perincian peserta dan peninjau ditetapkan oleh Pengurus DPD HIPKI Provinsi Lampung. 1. Peserta memiliki hak bicara dan hak suara. 3. Peninjau memiliki hak bicara. Pasal 5 HAK PESERTA DAN PENINJAU 4. Peserta dan Peninjau dapat mengajukan pertanyaan, usul, saran dan pendapat baik secara lisan maupun tertulis. 5. Pertanyaan atau pendapat disampaikan dengan singkat dan jelas kepada Pimpinan Sidang. 6. Peserta dan Peninjau berhak mendapatkan materi DPD HIPKI Provinsi Lampung. Pasal 6 HAK SUARA PESERTA 1. Setiap DPC HIPKI hanya memiliki 3 (tiga) hak suara Pasal 7 KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU 1. Setiap Peserta dan Peninjau wajib mematuhi tata Tertib ini serta menghargai hak Pimpinan Sidang dan peserta lainnya. 2
2. Kesempatan bicara setiap peserta diatur dan didaftar oleh Pimpinan Sidang terpilih. 3. Peserta yang berbicara dan memberikan pendapatnya wajib membatasi waktu berbicara dengan sesingkat-singkatnya dan hanya hal-hal yang berkaitan langsung dengan masalah yang sedang dibahas. 4. Setiap Peserta wajib mematuhi semua Keputusan MUSPROV. 5. Dilarang merokok di ruang sidang pada saat sidang berlangsung. 6. Dilarang meninggalkan ruangan pada saat sidang berlangsung kecuali atas ijin pimpinan sidang. 7. Setiap peserta diwajibkan mengikuti seluruh Sidang Pleno MUSPROV kecuali atas ijin pimpinan sidang 8. Setiap peserta dan peninjau tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang mengganggu jalannya sidang Alat alat kelengkapan MUSPROV terdiri : 1. Penanggung jawab MUSPROV. 2. Panitia Pengarah (SC) 3. Panitia Pelaksana (OC) 4. Pimpinan Sidang Pleno 5. Formatur MUSPROV. Pasal 8 ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSPROV Pasal 9 PENANGGUNGJAWAB MUSPROV 1. Penanggung jawab MUSPROV adalah pengurus DPD HIPKI Provinsi Lampung. 2. Penanggung jawab MUSPROV mempunyai tugas : a. Menjaga ketertiban, kelancaran dan kesuksesan MUSPROV 3
b. Menjaga suasana kebersamaan selama MUSPROV berlangsung c. Dalam hal mendesak, penanggungjawab dapat bertindak sebagai Pimpinan Organisasi dan bersifat sementara. Pasal 10 PANITIA MUSPROV 1. Panitia Pengarah MUSPROV dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pengurus DPD HIPKI Provinsi Lampung yang bertugas menyiapkan dan mengarahkan materi yang akan dibahas dan disahkan dalam MUSPROV. 2. Panitia Pelaksana MUSPROV dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pengurus DPD HIPKI Provinsi Lampung yang menyiapkan teknis penyelenggaraan MUSPROV agar berjalan lancar, tertib dan sukses. Pasal 11 SIDANG PLENO 1. Sidang Pleno I MUSPROV dipimpin oleh Penanggung Jawab MUSPROV untuk membahas dan menetapkan Jadwal Acara dan Tata Tertib Sidang serta melaksanakan pemilihan Pimpinan Sidang Pleno selanjutnya. 2. Pimpinan Sidang Pleno MUSPROV berjumlah 3 ( tiga ) orang yang dipilih oleh peserta MUSPROV. Pasal 12 PIMPINAN SIDANG 1. Pimpinan Sidang dipilih dari Peserta MUSPROV 2. Pimpinan Sidang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan anggota 3. Pimpinan Sidang merupakan satu kesatuan kolektif dan Kolegial 4. Kriteria Pimpinan Sidang terdiri dari : a. Perserta MUSPROV DPD HIPKI Provinsi Lampung yang aktif Memiliki pengalaman memimpin sidang di dalam maupun di luar kegiatan DPD HIPKI Provinsi Lampung 4
Pasal 13 HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG 1. Pimpinan Sidang Pleno MUSPROV bertugas memimpin seluruh Sidang Pleno MUSPROV 2. Pimpinan Sidang Komisi MUSPROV bertugas memimpin Sidang Komisi MUSPROV 3. Pimpinan sidang berpedoman pada Tata Tertib MUSPROV yang telah disahkan dan memimpin sidang sampai selesai dengan bijaksana 4. Demi keberhasilan dan kelancaran MUSPROV, pimpinan sidang diberi hak menetapkan kebijaksanaan dan mengatur giliran berbicara, menghentikan pembicaraan, menskors dan membuka sidang kembali 5. Pimpinan Sidang MUSPROV dengan atas persetujuan peserta MUSPROV dapat memberikan kesempatan kepada undangan untuk menyampaikan pendapatnya. 6. Pimpinan Sidang berhak dan berkewajiban berusaha mempertemukan pendapat, menyimpulkan pembicaraan, persoalan pada proporsinya serta meluruskan pembicaraan sesuai dengan acara persidangan. 7. Pimpinan Sidang MUSPROV berhak memperingatkan dan mengeluarkan peserta dari ruang sidang, apabila peserta dianggap mengganggu kelancaran jalannya sidang sidang atau melanggar ketentuan ketentuan Tata Tertib. Pasal 14 TATA CARA BERBICARA DAN INTERUPSI 1. Demi ketertiban dan kelancaran persidangan, tiap berbicara melalui dan seizin pimpinan sidang. 2. Setiap pembicara berbicara atas nama utusan yang diwakilinya. 3. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicara berbicara diatur oleh pimpinan sidang 4. Bila pembicara berbicara melampaui batas waktu yang telah ditentukan, pimpinan sidang mengingatkan pembicara agar mengakhiri pembicaraannyadan pembicara harus mentaati peringatan itu. 5. Sebelum berbicara, setiap pembicara mendaftarkan diri pada pimpinan Sidang terlebih dahulu 5
6. Untuk efisiensi waktu, maka setiap pembicara hendaknya langsung pada pokok masalahnya dan disampaikan secara singkat 7. Setiap peserta dapat menyampaikan interupsi, setelah mendapat ijin dari Pimpinan Sidang, mengenai : a. Memintakan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya tentang masalah yang dibicarakan b. Mengajukan usul prosedur mengenai soal yang dibicarakan c. Memberikan penjelasan tentang masalah yang dibicarakan Pasal 15 Q U O R U M 1. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri ¾ jumlah peserta yang terdaftar di Panitia MUSPROV. 2. Apabila quorum sebagaimana yang dimaksudkan dalam ayat 1 pasal ini tidak tercapai, maka sidang dapat ditunda paling banyak 2 (dua) kali selang waktu paling lama 5 menit 3. Apabila setelah 2 (dua) kali penundaan waktu seperti dimaksud dalam ayat 2 di atas, masih juga belum mencapai quorum, maka sidang dapat dilanjutkan dan dianggap sah serta dapat mengambil keputusan. Pasal 16 PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Pengambilan keputusan MUSPROV sedapat mungkin diambil secara musyawarah untuk mufakat ; 2. Apabila pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat tidak berhasil, maka keputusan keputusan dapat diambil berdasarkan suara terbanyak ; 3. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dinyatakan syah apabila : a. Keputusan tersebut diambil dalam Sidang yang memenuhi quorum b. Disetujui oleh lebih dari ½ + 1 peserta yang hadir memenuhi quorum 6
4. Apabila dalam pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak diperoleh hasil yang sama, maka pemungutan suara diulang paling banyak 1 ( satu kali ) ; 5. Apabila dari hasil pemungutan suara yang terakhir masih menghasilkan suara yang sama, maka usul / hal yang diusulkan ditolak ; 6. Penyampaian hak suara yang dilakukan peserta untuk menyampaikan sikap setuju, menolak, atau abstain dapat dilakukan secara lisan, mengacungkan tangan, berdiri, atau tertulis ; 7. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan perhitungan suara secara langsung. Pasal 17 TATA CARA PEMILIHAN KETUA PENGURUS DEWAN PENGURUS DAERAH HIMPUNAN PENYELENGGARA PELATIHAN DAN KURSUS INDONESIA MASA BHAKTI 2016-2020. Tata cara pemilihan Ketua Pengurus Daerah DPD HIPKI Provisi Lampung masa bakti 2016 2020 diatur tersendiri dalam Ketetapan yang dihasilkan oleh Sidang Pleno MUSPROV melalui Sidang Komisi Pasal 18 FORMATUR DAN TATA CARA PEMBENTUKAN FORMATUR Formatur dan Tata cara Pembentukan Formatur diatur tersendiri dalam Ketetapan yang dihasilkan oleh Sidang Pleno MUSPROV melalui Sidang Komisi Pasal 20 R I S A L A H Untuk setiap Sidang harus dibuat Risalah, yakni Laporan jalannya Sidang secara tertulis yang berisi : 1. Acara dan Tempat Sidang 2. Hari, Tanggal, dan Jam diadakannya Sidang 7
3. Usulan, Pertanyaan, Kesimpulan dan Hasil Sidang 4. Daftar Hadir Peserta Sidang Pasal 21 P E N U T U P Hal-hal yang belum tercantum dalam Tata Tertib ini akan ditentukan kemudian oleh Pimpinan Sidang berdasarkan kesepakatan forum MUSYAWARAH PROVINSI DEWAN PENGURUS DAERAH HIMPUNAN PENYELENGGARA PELATIHAN DAN KURSUS INDONESIA MASA BHAKTI 2016-2020 PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN Ketua Sekertaris Anggota. 8