LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK
Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik Mata Utama Gresik pola hubungan antara dampak hasil operasi dengan faktor-faktor yang diduga berpengaruh Analisis Regresi Logisti Ordinal
Permasalahan Bagaimana pola hubungan antara dampak hasil operasi pasien penyakit mata katarak dengan faktor-faktor yang berpengaruh. Mengetahui pola hubungan antara dampak hasil operasi pasien penyakit mata katarak dengan faktor-faktor yang berpengaruh. Tujuan
Manfaat Memperluas wawasan keilmuan tentang penerapan metode statistik dalam aplikasi di bidang kesehatan mata terutama penyakit mata katarak yang terjadi di Indonesia saat ini. Memberikan informasi pada pihak dokter spesialis mata di Klinik Mata Utama Gresik dan pembaca tentang karakteristik pasien penderita penyakit mata katarak.
Statistik Deskriptif Statistika Deskriptif Menurut Bhattacarya dan Johnson (1977), statistika deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan obyek penelitian yang diambil dari sampel maupun populasi.
Regresi Logistik Ordinal Regresi logistik ordinal adalah suatu analisa regresi yang digunakan untuk menggambarkan antara variabel respon dengan sekumpulan variabel prediktor, dimana variabel respon bersifat ordinal, yaitu mempunyai 2 kategori dan skala pengukuran bersifat tingkatan (Hosmer dan Lemeshow, 2000).
Estimasi Parameter Banyak metode yang dapat digunakan untuk menaksir salah satunya adalah metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) yaitu dengan memberikan nilai estimasi β dengan memaksimalkan fungsi Likelihood (Agresti, 2002).
Pengujian Parameter Uji Parsial Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi parameter terhadap variabel respon. Pengujian signifikansi parameter menggunakan uji Wald (Hosmer dan Lemeshow, 2000) Uji Serentak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model telah tepat (signifikan) dan untuk memeriksa kemaknaan koefisien secara keseluruhan
Uji Kesesuaian Model Untuk mengetahui apakah model dengan variabel dependen tersebut merupakan model yang sesuai Interpretasi Model Interpretasi dari suatu model adalah inferensi dari pengambilan keputusan berdasarkan pada koefisien parameter.
Katarak Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah.
Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data pasien penderita penyakit mata katarak di Klinik Mata Utama Gresik pada periode Januari 2011 hingga Desember 2011.
Identifikasi Variabel Y = 0 (tetap, jika jarak pandang mata < 6/60 meter) Y = 1 (ada sedikit perubahan, jika jarak pandang mata 6/60 meter - 6/18 meter) Y = 2 (ada banyak perubahan, jika jarak pandang mata 6/18 meter- 6/6 meter) Variabel-variabel prediktor untuk pasien penderita pada mata kanan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Usia (X 1 ) 0 = Jika pasien berusia < 60 tahun 1 = Jika pasien berusia 60 tahun Jenis Kelamin (X 2 ) 0 = Pasien berjenis kelamin laki-laki 1 = Pasien berjenis kelamin perempuan Kondisi Mata Kanan (X 3 ) 0 = Mata tidak bisa melihat, jika jarak pandang mata < 6/60 meter 1 = Mata kabur, jika jarak pandang mata 6/60 meter- 6/18 meter 2 = Mata bisa melihat jelas, jika jarak pandang mata 6/18 meter- 6/6 meter
Identifikasi Variabel Tekanan Bola Mata Kanan (X 4 ) 0 = < 15 mmhg dikatakan normal 1 = 15 mmhg dikatakan sedang Adapun variabel-variabel prediktor untuk pasien penderita pada mata kiri adalah sebagai berikut. Usia (X 1 ) 0 = Jika pasien berusia < 60 tahun 1 = Jika pasien berusia 60 tahun Jenis Kelamin (X 2 ) 0 = Pasien berjenis kelamin laki-laki 1 = Pasien berjenis kelamin perempuan
Identifikasi Variabel Kondisi Mata Kiri (X 3 ) 0 = Mata tidak bisa melihat, jika jarak pandang mata < 6/60 meter 1 = Mata kabur, jika jarak pandang mata 6/60 meter- 6/18 meter 2 = Mata bisa melihat jelas, jika jarak pandang mata 6/18 meter- 6/6 meter Tekanan Bola Mata Kiri (X 4 ) 0 = <15 mmhg dikatakan normal 1 = 15 mmhg dikatakan sedang
Metode Analisis Untuk mengetahui karakteristik pasien penyakit mata katarak dilakukan analisis deskriptif. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap pasien penderita penyakit mata katarak dengan menggunakan analisis regresi logistik ordinal dengan langkahlangkah sebagai berikut. - Menentukan model regresi logistik univariat untuk setiap variabel prediktor dengan variabel respon. - Melakukan uji signifikansi parameter dari setiap model regresi logistik univariat untuk mengetahui variabel-variabel prediktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon. - Menentukan model regresi logistik multivariabel antara variabel respon dengan variabel-variabel prediktor yang signifikan dari langkah b. - Melakukan pengujian secara serentak dan parsial terhadap model yang diperoleh. - Melakukan uji kesesuaian model (goodness offit). - Menginterpretasikan model regresi logistik berganda dan odds ratio yang diperoleh. - Menghitung ketepatan klasifikasi model regresi logistik berganda.
Karakteristik Responden Mata Kanan Usia < 60 tahun 35% 60 tahun 65% Jenis Kelamin perempuan 37% laki-laki 63%
Analisis Regresi Logistik Ordinal secara Individu pada Mata Kanan NEXT
Usia Jenis Kelamin Variabel B Wald df P-value Odds Rasio Konstanta 1-0,912 18,894 1 0,000 Konstanta 2 0,864 17,211 1 0,000 < 60 0,397 1,578 1 0,209 1,487 Konstanta 1-0,722 7,713 1 0,005 Konstanta 2 1,066 15,729 1 0,002 Laki-laki 0,526 2,842 1 *0,092 1,692 Kondisi Mata Kanan Konstanta 1-2,009 4,138 1 0,042 Konstanta 2-0,238 0,059 1 0,807 Mata Tidak Bisa Melihat -0,993 1,011 1 0,315 0,370 Tekanan Bola Mata Kanan Konstanta 1-1,164 19,180 1 0,000 Konstanta 2 0,602 5,723 1 0,017 < 15 mmhg (normal) -0,203 0,437 1 0,509 0,816
Logit 1 g 1 (x) = - 0,722+1,066 (jenis kelamin laki-laki) Logit 2 g 2 (x) = 0,526 +1,066 (jenis kelamin laki-laki)
Analisis Regresi Logistik Ordinal secara Serentak pada Mata Kanan Varabel B Wald Df P-value Exp (B) Konstanta 1-1,503 2,100 1 0,147 Konstanta 2 0,304 0,087 1 0,768 Usia (< 60 tahun) 0,271 0,684 1 0,408 1,311 Jenis Kelamin (laki-laki) 0,478 2,117 1 *0,146 1,613 Kondisi Mata Kanan (mata tidak bisa melihat) Tekanan Bola Mata Kanan (normal) -0,692 0,474 1 0,491 0,501-0,261 0,686 1 0,408 0,770
Logit 1 g 1 (x) = -1,503 +0,478(jenis kelamin laki-laki) Logit 2 g 2 (x) = 0,304 +0,478 (jenis kelamin laki-laki) ( x) ˆ0 = 0,264 ( x) ˆ1 = 0,422
Uji Kesesuaian Model Hipotesis : H 0 : model sesuai (tidak ada perbedaan yang nyata antara hasil prediksi dengan kenyataan) H 1 : model tidak sesuai (ada perbedaan yang nyata antara hasil prediksi dengan kenyataan) Chi-Square df P-value Keputusan Pearson 14.122 16 0,590 Gagal Tolak H 0 Nilai P-value yang lebih besar dari α Gagal Tolak H 0 Model Sesuai
Ketepatan Klasifikasi Model Observasi Hasil Operasi Tetap Ada sedikit perubahan Ada banyak perubahan Total Tetap 17 0 0 17 Prediksi Ada sedikit perubahan Ada banyak perubahan 4 63 35 102 19 0 15 34 Total 40 63 50 153
Kesimpulan Hasil analisis regresi logistik ordinal menunjukkan secara individu dan serentak untuk data pasien penderita penyakit mata katarak pada mata kanan maupun data pasien penderita penyakit mata katarak pada mata kiri. Secara individu maupun serentak pada pasien penderita penyakit mata katarak sebelah kanan, variabel yang berpengaruh signifikan terhadap hasil operasi penyakit mata katarak yaitu jenis kelamin. Model fungsi logit yang didapatkan adalah sebagai berikut. Logit 1 g 1 (x)= -1,503 +0,478 (jenis kelamin laki-laki) Logit 2 g 0 (x) = 0,304 +0,478 (jenis kelamin laki-laki) Sedangkan pada pasien penderita penyakit mata katarak sebelah kiri baik secara individu maupun secara serentak, variabel yang berpengaruh signifikan terhadap hasil operasi penyakit mata katarak yaitu kondisi bola mata kiri. Model fungsi logit yang didapatkan adalah sebagai berikut. Logit 1 g 1 (x) = -22,630-20,713 (mata tidak bisa melihat) Logit 2 g 0 (x) = -20,400-20,713 (mata tidak bisa melihat)
Saran Dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil operasi pasien penderita penyakit mata katarak di Klinik Utama Gresik, dapat memberikan pengetahuan baik bagi penderita penyakit mata katarak bahwa faktor yang berpengaruh adalah jenis kelamin bagi pasien penderita penyakit mata katarak pada mata kanan dan kondisi mata kiri bagi pasien penderita penyakit mata katarak pada mata kiri. Selain itu juga dapat dihimbau kepada dokter spesialis mata, khususnya dokter spesialis mata katarak. Untuk penelitian selanjutnya bisa ditambahkan variabel lain yang memenuhi.
Terima Kasih
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK