BERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN Nomor : 050/367.1/Bappeda VISI

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Pemerintah Kota Tangerang

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab II Perencanaan Kinerja

RENCANA KINERJA TAHUNAN

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

BAB II RENCANA STRATEGIS

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

TERWUJUDNYA LAMONGAN LEBIH SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

BAB II PERENCANAAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Jalan Istana Kota BaruKodePos DAIK LINGGA

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

PENGUKURAN KINERJA (FISIK) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Daftar Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare Tahun PENANGGUNG JAWAB

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

MATRIKS RENSTRA BAPPEDA KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB I PENDAHULUAN. Renja SKPD Bappeda Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 1.

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MATARAM Nomor : 033.Ltb/Bappeda-kt/I/2015. Tentang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Satuan Kerja Perangkat Daerah : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Pengembangan Daerah Tahun Anggaran : 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA PERANGKAT DAERAH

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

HASIL MONITORING DAN EVALUASI RENCANA AKSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT TRIWULAN I

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN

HASIL PENGUKURAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG Tahun Anggaran 2017

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

I N S P E K T O R A T

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Bappeda

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BAPPELITBANGDA)

KEPUTUSAN. KABUPATEN GARUT NOMOR : 050 / 2173 / Bappeda

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

Transkripsi:

BERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN 2017 Nomor : 050/367.1/Bappeda Pada hari ini Selasa, Tanggal 4 Bulan April Tahun 2017, kami Tim Reviu Renstra dan IKU Bappeda yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Bappeda Kota Banjar Nomor: 800/058/Bappeda, Tanggal 3 4 April 2017,telah melaksanakan Reviu Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Bappeda Kota Banjar, dengan rincian hasil sebagai berikut: I. VISI a. Uraian Visi Sebelum dan setelah Reviu Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah Yang Berkualitas, Partisipatif, Transparan dan Akuntabel VISI b. Dokumen Tim Reviu/ Narasumber tentang Visi Visi mengikuti visi Pemerintah Kota Banjar c. Uraian Visi Setelah Reviu VISI (SetelahReviu) Visi mengikuti visi Pemerintah Kota Banjar yang tercantum dalam RPJMD Kota Banjar Tahun 2014-2018, yaitu: Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Masyarakat Kota Banjar yang Agamis, Mandiri dan Sejahtera Menuju Banjar Agropolitan 1

II. MISI a. Uraian Misi Sebelum Reviu VISI Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah Yang Berkualitas, Partisipatif, Transparan dan Akuntabel MISI 1. Meningkatkan kualitas proses dan produk perencanaan pembangunan daerah berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan 2. Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan 3. Mewujudkan aparat Bappeda yang profesional dan memiliki integritas b. Dokumen Tim Reviu/Narasumber tentang Misi MISI Misi OPD mengikuti Misi Pemerintah Kota Banjar c. Perubahan Misi Sebelum dan Setelah Reviu 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) MISI 2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup 4. Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good governance dan clean government 2

Catatan: yang terkait dengan Bappeda adalah Misi Ke-IV III. TUJUAN a. Uraian Tujuan Sebelum Reviu MISI 1. Meningkatkan kualitas proses dan produk perencanaan pembangunan daerah berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan 2. Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan 3. Mewujudkan aparat Bappeda yang profesional dan memiliki integritas TUJUAN Meningkatkan kualitas dan kuantitas dokumen perencanaan pembangunan daerah. Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator: dipertahankannya sertifikasi ISO 9001:2008 Mewujudkan perencanaan pembangunan yang sinergis. Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator: persentase program/kegiatan usulan daerah yang diakomodir provinsi/pusat sebesar 80%. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur perencana. Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator: persentase aparatur yang mengikuti diklat, bimbingan teknis dan sosialisasi perencanaan sebesar 10%. 3

b. Dokumen Tim Reviu/Narasumber tentang Tujuan 1. Tujuan pada Renstra belum berorientasi pada hasil masih merupakan proses 2. Indikator tujuan pertama yaitu dipertahankannya ISO 9001:2008 sudah tidak relevan, dikarenakan sertifikasi ISO-nya sendiri sudah tidak diperpanjang dan dinilai tidak bisa dijadikan indikator apakah tujuan tercapai atau tidak 3. Untuk tujuan kedua juga ada karena adanya misi ke-ii bappeda dan ini tidak terlalu relevan dengan misi pemerintah kota ke-iv yang terkait dengan bappeda 4. Tujuan ketiga kurang relevan dengan tupoksi bappeda, kualitas dan profesionalisme aparatur tidak menjadi kewajiban bappeda untuk mewujudkannya 5. Tujuan harus direvisi c. Uraian Tujuan Setelah Reviu TUJUAN (sebelum reviu) Meningkatkan kualitas dan kuantitas dokumen perencanaan pembangunan daerah. TUJUAN Terwujudnya perencanaan pembangunan yang berkualitas, aspiratif dan aplikatif Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator: dipertahankannya sertifikasi ISO 9001:2008 Dengan indikator: skor perencanaan kinerja dalam SAKIP 25 4

TUJUAN (sebelum reviu) TUJUAN Terwujudnya data pendukung penyusunan dokumen perencanaan yang memadai. Dengan indikator: persentase ketersediaan data pendukung perencanaan 90% Mewujudkan perencanaan pembangunan yang sinergis. - Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator: persentase program/kegiatan usulan daerah yang diakomodir provinsi/pusat sebesar 80%. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur perencana. - Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini dapat diukur dengan indikator: persentase aparatur yang mengikuti diklat, bimbingan teknis dan sosialisasi perencanaan sebesar 10%. 5

IV. SASARAN a. Uraian Sasaran Sebelum Reviu TUJUAN 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dokumen perencanaan pembangunan daerah SASARAN Meningkatnya kinerja pengelolaan administrasi perkantoran Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan yang transparan dan akuntabel Meningkatnya ketersediaan data yang akurat untuk perencanaan pembangunan daerah 2. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang sinergis Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar sektoral dan antar daerah 3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur perencana Meningkatnya kualitas dan profesionalisme aparat perencana b. Dokumen Tim Reviu/ Narasumber tentang Sasaran 1. Sasaran cukup memuat sasaran strategis OPD saja, untuk pengelolaan administrasi perkantoran tidak usah dijadikan sasaran strategis 2. Kata meningkatnya dalam sasaran kedua kurang relevan untuk digunakan. Karena kebutuhan data tidak dapat ditingkatkan, karena jenis data tetap sama. Namun bisa dipersentasekan pemenuhan untuk data tersebut 3. Sasaran ketiga dapat digabung dengan sasaran pertama, karena koordinasi yang dilaksanakan tidak bersifat teknis, namun dalam rangka pemenuhan kebutuhan perencanaan 4. Sasaran keempat, sama dengan tujuan bahwa kualitas dan profesionalisme aparatur tidak menjadi tupoksi Bappeda. 6

c. Uraian Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu SASARAN (sebelum reviu) Meningkatnya kinerja pengelolaan administrasi perkantoran Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan yang transparan dan akuntabel Meningkatnya ketersediaan data yang akurat untuk perencanaan pembangunan daerah SASARAN Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, aspiratif dan aplikatif Data dan informasi dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan derah yang memadai Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar sektoral dan antar - daerah Meningkatnya kualitas dan profesionalisme aparat perencana - V. INDIKATOR KINERJA SASARAN a. Uraian Indikator Kinerja Sasaran Sebelum Reviu SASARAN 1. Meningkatnya kinerja pengelolaan administrasi perkantoran 2. Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan yang transparan dan akuntabel INDIKATOR KINERJA Tersusunnya laporan keuangan semester, tahunan dan capaian kinerja tepat waktu - RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda - RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwal - Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD 7

SASARAN 3. Meningkatnya ketersediaan data yang akurat untuk perencanaan pembangunan daerah 4. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar sektoral dan antar daerah 5. Meningkatnya kualitas dan profesionalisme aparat perencana - Data PDRB - Data Banjar Dalam Angka - Data Input Output Daerah - Data SNSE - Survey Kepuasan Masyarakat INDIKATOR KINERJA Kuantitas koordinasi dan kerjasama antar daerah, provinsi maupun pusat Persentase aparatur yang mengikuti diklat/bintek/sosialisasi b. Dokumen Tim Reviu/Narasumber tentang Indikator Kinerja 1. Seiring dengan adanya sasaran yang dinilai kurang tepat, untuk indikator kinerja pun harus diubah mengikuti sasarannya 2. Indikator kinerja Data PDRB dan Banjar dalam Angka, ini mengalami perubahan untuk kewenangannya, karena sudah menjadi kewenangan statistik pusat, sehingga tidak dikerjasamakan antara Bappeda dengan BPS perwakilan di daerah untuk penyediaannya. Namun demikian data tersebut tetap ada dan dapat diakses, hanya saja tidak disediakan oleh Bappeda kerjasama dengan BPS 3. Indikator untuk sasaran ke-4 kurang tepat, karena menunjukkan kuantitas atau jumlah koordinasi yang dilaksanakan, dan tidak bisa dijadikan tolok ukur pencapaian sasasran 4. Persentase aparatur yang mengikuti diklat/bintek/sosialisasi tidak dapat dijadikan ukuran meningkatnya kualitas dan profesionalisme aparatur 8

c. Uraian Indikator Kinerja Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu) Tersusunnya laporan keuangan semester, tahunan dan capaian kinerja tepat waktu - RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda - RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwal - Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD - Data PDRB - Data Banjar Dalam Angka - Data Input Output Daerah - Data SNSE - Survey Kepuasan Masyarakat Kuantitas Koordinasi dan kerjasama antar daerah, provinsi maupun pusat Persentase aparatur yang mengikuti diklat/bintek/sosialisasi - INDIKATOR KINERJA - Persentase aspirasi masyarakat melalui Musrenbang yang terakomodir dalam dokumen perencanaan - Rancangan Perda RPJMD - Rancangan Perwal RKPD - Persentase keselarasan rencana pembangunan daerah dengan rencana OPD - Persentase dokumen perencanaan sektoral yang ditindaklanjuti - Persentase dokumen penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti dalam perencanaan - Persentase integrasi data OPD dalam SIPD - - 9

VI. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) a. Uraian IKU Sebelum Reviu SASARAN 1. Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan yang transparan dan akuntabel 2. Meningkatnya ketersediaan data yang akurat untuk perencanaan pembangunan daerah IKU - RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda - RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwal - Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD - Data PDRB - Data Banjar Dalam Angka - Survey Kepuasan Masyarakat 3. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar sektoral dan antar daerah Kuantitas koordinasi dan kerjasama antar daerah, provinsi maupun pusat 4. Meningkatnya kualitas dan profesionalisme aparat perencana Persentase aparatur yang mengikuti diklat/bintek/sosialisasi b. Dokumen Tim Reviu/Narasumber tentang IKU 1. Masih ada sasaran dalam IKU yang bukan merupakan core bussiness Bappeda yaitu meningkatnya koordinasi dan kerjasama antar sektoral dan antar daerah, serta meningkatnya kualitas dan profesionalisme aparat perencana 10

c. Uraian IKU Sebelum dan Setelah Reviu IKU (sebelum reviu) - RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda - RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwal - Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD IKU - Persentase aspirasi masyarakat melalui Musrenbang yang terakomodir dalam dokumen perencanaan - Rancangan Perda RPJMD - Rancangan Perwal RKPD - Persentase keselarasan rencana pembangunan daerah dengan rencana OPD - Data PDRB - Data Banjar Dalam Angka - Survey Kepuasan Masyarakat Kuantitas koordinasi dan kerjasama antar daerah, provinsi maupun pusat Persentase aparatur yang mengikuti diklat/bintek/sosialisasi 11

VII. FORMULASI INDIKATOR KINERJA SASARAN dan INDIKATOR KINERJA UTAMA a. Uraian Formulasi IKS/IKU Sebelum Reviu Indikator Kinerja Sasaran Tersusunnya laporan keuangan semester, tahunan dan capaian kinerja tepat waktu Alasan (sebelum reviu) Cara Pengukuran (sebelum reviu) - Tersedianya laporan keuangan semester, tahunan dan capaian kinerja tepat waktu RPJMD yang telah ditetapkan dengan perda - Tersedianya dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan Perda Keterangan/ Kriteria (sebelum reviu) Kualitatif Kualitatif RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwal - Tersedianya dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perwal Kualitatif Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD - Jumlah program dalam RKPD tahun n dibagi jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan pada tahun n X 100% Data PDRB - Tersedianya data PDRB yang valid Kualitatif Data Banjar Dalam Angka - Tersedianya data Banjar dalam Angka yang valid Kualitatif Survey Kepuasan Masyarakat - Tersedianya indeks kepuasan masyarakat hasil survey Kuantitas koordinasi dan kerjasama antar daerah, - Jumlah koordinasi dan kerjasama yang provinsi maupun pusat dilaksanakan pada tahun n Persentase aparatur yang mengikuti diklat/ - Jumlah aparatur perencana yang mengikuti diklat/ bintek/sosialisasi bintek/sosialisasi dibagi jumlah total aparatur X 100% Kualitatif Kualitatif b. Dokumen Tim Reviu/Narasumber tentang Formulasi IKS Masih ada indikator kinerja sasaran yang bukan merupakan core bussiness Bappeda yaitu kuantitas koordinasi dan kerjasama antar daerah, provinsi maupun pusat, serta persentase aparatur yang mengikuti diklat/bintek/sosialisasi. Cara pengukurannya pun tidak tepat dan tidak sesuai dengan indikator kinerja sasarannya. 12

c. Uraian IKS/IKU Setelah Reviu Indikator Kinerja Sasaran 1 Persentase aspirasi masyarakat melalui Musrenbang yang terakomodir dalam dokumen perencanaan 2 Rancangan Perda RPJMD 3 Rancangan Perwal RKPD Alasan Aspiratif merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh bappeda sebagai lembaga perencana. Oleh karenanya dokumen perencanaan dan penganggaran harus mencerminkan aspirasi masyarakat (Permendagri 54/2010) RPJMD merupakan produk perencanaan jangka menengah yang menjadi kewajiban Bappeda untuk menyusun rancangan Perda RPJMD tersebut RKPD merupakan produk perencanaan tahunan yang menjadi kewajiban Bappeda untuk menyusun rancangan perwal RKPD tersebut Cara Pengukuran Jumlah alokasi anggaran untuk kegiatan yang berasal dari aspirasi masyarakat dibagi total pagu belanja langsung RKPD X 100% Jumlah dokumen Rancangan Perda RPJMD Jumlah dokumen Rancangan Perwal RKPD Keterangan/ Kriteria Kualitatif Kualitatif 4 Persentase keselarasan rencana pembangunan daerah dengan rencana OPD Harus ada sinkronisasi antar dokumen perencanaan, program-program dalam dokumen perencanaan jangka menengah harus sinkron dengan program-program dalam perencanaan tahunan dan juga dokumen penganggaran (Permendagri 54/2010) - Jumlah program RKPD dibagi Jumlah program RPJMD X 100% - Jumlah program Renja OPD dibagi Jumlah Program RKPD X 100% - Jumlah Program RKA OPD dibagi Jumlah Program RKPD X 100% 13

Indikator Kinerja Sasaran 5 Persentase dokumen penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti dalam perencanaan pembangunan daerah Alasan Syarat sebuah perencanaan yang baik adalah aplikatif. Artinya dokumen-dokumen yang dihasilkan, tidak hanya berhenti sebagai output, tetapi juga diimplementasikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Cara Pengukuran Jumlah dokumen hasil kajian atas penelitain dan pengembangan yang ditindaklanjuti/ disepakati untuk dilaksanakan dibagi jumlah dokumen yang dikeluarkan X 100% Keterangan/ Kriteria 6 Persentase dokumen perencanaan sektoral yang ditindaklanjuti Hasil perencanaan sektoral/bidang harus ditindaklanjuti. Tindak lanjut tersebut dapat berupa naskah akademik, draft Raperda atau pelaksanaan dokumen hasil perencanaan Jumlah dokumen hasil perencanaan ekonomi yang ditindaklanjuti/disepakati untuk dilaksanakan dibagi jumlah dokumen yang dikeluarkan X 100% Jumlah dokumen hasil perencanaan sosial yang ditindaklanjuti/disepakati untuk dilaksanakan dibagi jumlah dokumen yang dikeluarkan X 100% Jumlah dokumen hasil perencanaan pemerintahan yang ditindaklanjuti/ disepakati untuk dilaksanakan dibagi jumlah dokumen yang dikeluarkan X 100% 7 Persentase integrasi data OPD dalam SIPD Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan Jumlah dokumen hasil perencanaan sarana dan prasarana wilayah yang ditindaklanjuti/ disepakati untuk dilaksanakan dibagi jumlah dokumen yang dikeluarkan X 100% Jumlah OPD yang telah mengintegrasikan datanya dalam SIPD dibagi Jumlah OPD terkait X 100% 14

VIII. TARGET KINERJA a. Rincian Target Indikator Kinerja(IKS/IKU) Sebelum Reviu INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA (2013) TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 KONDISI AKHIR RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Tersusunnya laporan keuangan semester, tahunan dan capaian kinerja tepat waktu RPJMD yang telah ditetapkan dengan perda RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwal Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD Laporan 3 Laporan 3 Laporan 3 Laporan 3 Laporan 3 Laporan 3 Laporan 3 Laporan - ada ada ada - ada ada ada ada ada ada ada % 100 100 100 100 100 100 100 Data PDRB - ada ada ada ada ada ada ada Data Banjar Dalam Angka - ada ada ada ada ada ada ada Survey Kepuasan Masyarakat - ada ada ada ada ada ada ada Data Input Output Daerah dok - - - - - 1 1 Data Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Kuantitas koordinasi dan kerjasama antar daerah, provinsi maupun pusat dok - - - - - 1 1 kali 24 24 24 24 24 24 120 15

INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA (2013) TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 KONDISI AKHIR RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Persentase aparatur yang mengikuti diklat/ bintek/sosialisasi % 50 50 50 50 50 50 50 b. Dokumen Tim Reviu/Narasumber tentang Target Kinerja Sasaran 1. Target kinerja sasaran ada yang masih belum terukur, yaitu pada sasaran RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda, RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwal, Data PDRB, Data Banjar Dalam Angka dan Survey Kepuasan Masyarakat, target sasarannya adalah Ada, sedangkan untuk target sasaran seharusnya menitikberatkan pada dokumen dan ketersediaan data, sehingga target-targe sasaran tersebut seharusnya menunjukkan banyaknya dokumen sehingga target dapat terukur dan ada hubungannya antara sasaran dengan indikator kinerja dan target capaian. 2. Target tahunan tidak seluruhnya ada pertahun, terdapat target yang hanya ada pada tahun terakhir Renstra, sehingga seharusnya indikator tersebut, tidak dijadikan indikator sasaran strategis, yaitu pada indikator kinerja Data Input Output Daerah, dan Data Sistem Neraca Sosial Ekonomi 3. Target untuk indikator kuantitas koordinasi dan kerjasama antar daerah, provinsi maupun pusat serta persentase aparatur yang mengikuti diklat tidak menunjukkan target yang terukur dan mengindikasikan kinerja yang ingin dicapai 16

c. Rincian Target Indikator Kinerja(IKS/IKU) Setelah Reviu INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA (2013) TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 KONDISI AKHIR RENSTRA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Persentase aspirasi masyarakat melalui Musrenbang yang terakomodir dalam dokumen perencanaan % - - - - 15 15 15 Rancangan Perda RPJMD Dokumen 1 1 - - - - 1 Rancangan Perwal RKPD Dokumen 1 1 1 1 1 1 5 Persentase keselarasan rencana pembangunan daerah dengan rencana OPD - Persentase kesesuaian RKPD dengan RPJMD % 100 100 100 100 100 100 100 - Persentase kesesuaian Renja OPD dengan RKPD % - - - - 100 100 100 - Persentase kesesuaian RKA OPD dengan RKPD % - - - - 100 100 100 Persentase dokumen penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti dalam perencanaan pembangunan daerah Persentase dokumen perencanaan sektoral yang ditindaklanjuti % - - - - 50 50 50 - Persentase dokumen perencanaan ekonomi yang ditindaklanjuti % - - - - 100 100 100 - Persentase dokumen perencanaan sosial yang ditindaklanjuti % - - - - 100 100 100 - Persentase dokumen pemerintahan yang ditindaklanjuti % - - - - 100 100 100 - Persentase dokumen perencanaan sarana dan prasarana wilayah yang ditindaklanjuti % - - - - 100 100 100 Tingkat integrasi data OPD dalam SIPD % - - - - 100 100 100 17

Berdasarkan hasil reviu tersebut di atas maka Tabel Rencana Strategis Bappeda Kota Banjar 2014-2018 Hasil Reviu Tahun 2017, adalah sebagai berikut : NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA (2013) TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 Meningkatnya mutu perencanaan pembangunan yang aspiratif dan aplikatif. Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, aspiratif dan aplikatif KONDISI AKHIR RENSTRA (2018) Persentase aspirasi % - - - - 15 15 15 masyarakat melalui Musrenbang yang terakomodir dalam dokumen perencanaan Rancangan Perda RPJMD Dokumen 1 1 - - - - 1 Rancangan Perwal RKPD Dokumen 1 1 1 1 1 1 5 Persentase keselarasan rencana pembangunan daerah dengan rencana OPD - Persentase kesesuaian RKPD dengan RPJMD - Persentase kesesuaian Renja OPD dengan RKPD - Persentase kesesuaian RKA OPD dengan RKPD % 100 100 100 100 100 100 100 % - - - - 100 100 100 % - - - - 100 100 100 18

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA (2013) TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Persentase dokumen penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti dalam perencanaan pembangunan daerah Persentase dokumen perencanaan sektoral yang ditindaklanjuti - Persentase dokumen perencanaan ekonomi yang ditindaklanjuti - Persentase dokumen perencanaan sosial yang ditindaklanjuti - Persentase dokumen pemerintahan yang ditindaklanjuti - Persentase dokumen perencanaan sarana dan prasarana wilayah yang ditindaklanjuti KONDISI AKHIR RENSTRA (2018) % - - - - 50 50 50 % - - - - 100 100 100 % - - - - 100 100 100 % - - - - 100 100 100 % - - - - 100 100 100 19

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA (2013) TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 2 Terwujudnya data pendukung penyusunan dokumen perencanaan yang memadai. Data dan informasi dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan derah yang memadai Tingkat integrasi data OPD dalam SIPD KONDISI AKHIR RENSTRA (2018) % - - - - 100 100 100 Mengetahui : Kepala Bappeda Kota Banjar, Banjar, 4 April 2017 Tim Reviu Renstra dan IKU Bappeda Kota Banjar 1. Ketua Tim H. Agus Nugraha, S.Sos, M.Si Dr. Ade Setiana, M.Pd NIP. 19630608 198803 1 008 2. Anggota Suyitno, S.Kom 3. Anggota Viesyka Dewi Puspadiana, ST., MT 20