BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan mutu yang harus dapat menempatkan posisi produk tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Tidak terkecuali usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. macam perubahan yang terjadi. Beberapa unsur penting yang berkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. kuliner. Semakin besarnya peluang didalam bisnis kuliner ini membuat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membawa perubahan

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. service) yang dimulai dari skala kecil seperti warung warung dan lain

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat untuk mendapatkan konsumen. Persaingan itu membuat para

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku usaha untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. jasa. Sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu berusaha keras dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan pelanggan sendiri adalah perasaan senang atau kecewa

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Yang artinya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II Landasan Teori

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. Mengamati fenomena global saat ini dimana setiap individu cenderung menyukai halhal

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Ditandai dengan. berkurangnya keluhan (complaint). Dalam memperoleh kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar bagi penyusunan strategi pemasaran pada perusahaan. dalam keputusan pembelian yang dilakukan.

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini membuat kebutuhan akan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan yang berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar yang ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi mendapatkan pencitraan yang positif di benak pelanggan. Pihak manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat meningkatkan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Selain mempertahankan pelanggan, keberhasilan perusahaan dalam mencapai kinerja yang optimal ditentukan oleh seberapa besar perusahaan mampu untuk berinovasi agar dapat terus bertahan dan berkompetisi di dalam dunia bisnis. Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia semakin lama semakin meningkat, maka dari itu fenomena ini adalah salah satu fenomena yang sangat menarik kita simak. Strategi pemasaran yang tepat dan terencana bukan hanya diterapkan diperusahaan besar, tetapi di perusahaan kecil atau diperusahaan pemula juga menerapkan strategi yang sama, demi kelangsungan perusahaan baik dengan cara pencitraan merek yang baik dibenak pelanggan, kualitas pelayanan yang baik, kualitas produk yang berkualitas, lokasi yang strategis, serta penyampaian tentang keistimewaan dan kelebihan produk yang dihasilkan dalam bentuk promosi untuk menciptakan di benak pelanggan. Konsep yang biasanya dijadikan sebagai keunggulan dalam bersaing oleh suatu perusahaan yaitu konsep bauran pemasaran (Marketing 1

2 Mix), yang terdiri dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran, yaitu: keunggulan dalam hal produk (product), harga (price), tempat/ lokasi (place), dan pemasaran (promotion). Hal-hal inilah yang biasanya dilakukan oleh perusahaan agar dapat menjadi suatu keunggulan dari perusahaan tersebut agar dapat memasuki persaingan pasar yang semakin ketat. Salahsatu sektor yang masuk ke dalam persaingan bisnis di dunia usaha yaitu sektor perdagangan, khususnya perdagangan di bidang kuliner. Para penjual harus bisa menemukan strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan pasar, selain itu juga para pelaku bisnis harus dapat memikirkan cara agar pelanggan merasa puas, maka para pelaku bisnis layanan makanan (food service) ditantang untuk menciptakan suatu diferensiasi unik dan posisi yang jelas, sehingga pelanggan dapat membedakan dengan para pesaingnya. Semakin berkembangnya usaha layanan makanan (food service) seringkali dikaitkan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Hal ini sering dihubungkan dengan pekerjaan atau seseorang yang sibuk melakukan kegiatan atau aktivitas diluar rumah, baik pria ataupun wanita yang selalu mencari sesuatu yang bersifat praktis dan instan dalam pemenuhan kebutuhan seharihari, salahsatunya yaitu dengan mencari makanan dan minuman diluar rumah. Dengan adanya perubahan tersebut, menyebabkan terjadinya pergeseran fungsi sebuah kafe dan restoran yang melahirkan sebuah fenomena dan budaya baru. Selain sebagai tempat untuk kebutuhan utama yaitu makan dan

3 minum, restoran dan kafe digunakan sebagai tempat untuk berkumpul, bersosialisasi, bertukar pikiran, memperluas jaringan dan bahkan menjadi salahsatu tempat untuk melakukan prospecting business antar eksekutif perusahaan. Sehingga dapat dikatakan kebiasaan makan dan minum diluar rumah telah menjadi bagian yang sudah biasa dilakukan. Salahsatu persaingan bisnis khusunya dalam bidang kuliner yang dapat kita jumpai yaitu terletak di Kabupaten Bandung, tepatnya di Rumah Makan Sukarajin Soreang. Rasanya yang enak dan fasilitas yang memadai merupakan salahsatu tujuan para pembeli. Kualitas pelayanan yang baik akan membuat pelanggan senang dan puas akan kinerja karyawan di rumah makan tersebut, karena salahsatu hal yang membuat pelanggan merasa puas yaitu pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah makan tersebut. Menurut Fandy Tjiptono (2007) kualitas pelayanan adalah upaya penyampaian jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Selain kualitas pelayanan, letak atau lokasi Rumah Makan pun dapat mempengaruhi pelanggan. Lokasi Rumah Makan inipun telah melalui beberapa pertimbangan yang dilakukan, salahsatunya mereka menentukan tempat yang nyaman dan strategis sehingga mudah dijangkau dan tepat untuk menjadi tempat makan yang mudah dituju banyak orang. Seperti yang dikatakan oleh Fandy Tjiptono (2002) para pelaku usaha atau pengusaha perlu mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan lokasi untuk menjalankan suatu usaha, diantaranya (1)akses atau kemudahan untuk dijangkau (2)visibilitas atau kemudahan untuk dilihat

4 (3)lalu lintas (4)tempat parkir yang luas (5)ekspansi atau tersedianya tempat yang luas untuk perluasan dikemudian hari (6)lingkungan (7)persaingan (8) peraturan pemerintah. Persaingan perusahaan dibidang kuliner ini tentu masih banyak kurangnya, salahsatu tanda atau ciri kurangnya pelanggan di Rumah Makan Sukarajin ini dapat dilihat dari masih adanya keluhan-keluhan dari pelanggan, yang berarti masih kurangnya layanan yang diberikan oleh pihak dari Rumah Makan Sukarajin kepada pelanggannya. Tabel 1.1 Data Keluhan Rumah Makan Sukarajin Soreang Bulan/ Tahun 2016 Banyak Keluhan Juli 4 Agustus 8 September 30 Oktober 50 November 20 Desember 10 Sumber: Data Diolah Peneliti Diketahui bahwa ternyata tingkat keluhan yang diterima oleh pihak Rumah Makan Sukarajin masih naik turun secara drastis. Tingginya tingkat keluhan ini menjadikan Rumah Makan Sukarajin harus mewaspadai adanya unsur ketidakpuasan yang diterima pelanggan terhadap layanan dari manajemen Rumah Makan Sukarajin.

5 Saran dan keluhan dari konsumen sangat diharapkan untuk kemajuan Rumah Makan Sukarajin,selanjutnya akan dijadikan bahan pembenahan dan dicari solusi yang terbaik. Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan agar dapat mampu bertahan dan mendapat kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan gaya hidup pelanggan menurut perusahaan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Manajemen Rumah Makan Sukarajin ini dituntut untuk dapat membaca keinginan dari pembelinya, sehingga dengan begitu dapat memberikan kepada para pembelinya, dan pembeli yang telah memutuskan untuk makan atau minum di Rumah Makan Sukarajin ini tidak merasa kecewa sehingga pada akhirnya pembeli merasa puas. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang ada, terutama bisnis kuliner di Soreang. Adapun data penjualan di Rumah Makan Sukarajin pada tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Data Penjualan Pada Rumah Makan Sukarajin Soreang Tahun 2014-2016 Bulan 2014 2015 2016 Januari Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 8.000.000 Februari Rp. 5.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 8.000.000 Maret Rp. 4.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 8.000.000 April Rp. 5.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 8.000.000 Mei Rp. 6.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 8.000.000 Juni Rp. 5.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 9.000.000 Juli Rp. 6.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000

6 Bulan 2014 2015 2016 Agustus Rp. 6.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 10.000.000 September Rp 5.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 3.000.000 Oktober Rp. 5.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 0 November Rp. 4.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 6.000.000 Desember Rp. 5.000.000 Rp. 7.000.000 Rp. 7.000.000 Jumlah Rp. 61.000.000 Rp. 70.000.000 Rp. 85.000.000 Sumber: Data Diolah Peneliti Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa penjualan di Rumah Makan Sukarajin Soreang mengalami naik-turun setiap bulannya dari tahun ke tahun. Bisa dilihat, pendapatan jumlah setiap tahunnya mengalami kenaikan, akan tetapi jika kita jeli dalam melihat keuntungan setiap bulannya selalu mengalami naik turun. Jika pendapatan per bulan selalu mengalami kenaikan, maka pendapatan pertahun pun akan mengalami kenaikan yang lebih tinggi. Jika dilihat jumlah keluhan setiap bulannya terhadap keuntungan yang didapatkan Rumah Makan tersebut membuat keduanya saling berkaitan, seperti keluhan di bulan Oktober tahun 2016, keluhan yang didapat rumah Makan Sukarajin Soreang ini yaitu ada 50 orang pelanggan, dan jika kita lihat di pendapatan pada bulan dan tahun yang sama, pendapatannya yaitu Rp. 0. Hal ini disebabkan karena adanya musibah yang menimpa pemilik Rumah Makan tersebut. Masih mementingkan urusan keluarga juga salahsatunya hal yang membuat Rumah Makan ini sering tutup, sehingga pemasukan yang berkurang dan keluhan pelangganpun masih sering terjadi.

7 Kemudian hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan atau dalam hal ini yaitu manajemen ataupun pemilik Rumah Makan Sukarajin Soreang dengan menganalisa keluhan-keluhan dari pelanggan, seperti misalnya ketepatan waktu jam buka setiap harinya, pemberitahuan jika tidak akan buka, keramahan pelayanan, ketersediaan makanan yang diinginkan pelanggan, dan lain sebagainya. Pihak perusahaan juga harus mampu memahami keinginankeinginan pelanggannya serta mempelajari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi para pelanggan. Dengan uraian tersebut diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN SUKARAJIN SOREANG B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasikan berbagai masalah pada Rumah Makan Sukarajin Soreang ini yaitu masih banyaknya keluhan mengenai ketetapan jadwal buka-tutup setiap harinya, tidak tetapnya jadwal jam buka dan tutup setiap harinya, tidak tersedia makanan tambahan (jika makanan sudah habis maka pada hari itu tidak dibuatkan lagi), tidak dapat memprediksikan datangnya pelanggan yang makan di Rumah Makan Sukarajin Soreang ini, Ketatnya persaingan perdagangan pada rumah makan di lokasi tersebut membuat omset pendapatan sedikit menurun di tahun tertentu.

8 C. Rumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan di Rumah Makan Sukarajin Soreang? 2. Seberapa besar pengaruh Lokasi terhadap Kepuasan di Rumah Makan Sukarajin Soreang? 3. Seberapa besar pengaruh Kualitas Pelayanan dan Lokasi secara simultan terhadap Kepuasan di Rumah Makan Sukarajin Soreang? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Rumah Makan Sukarajin Soreang 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Lokasi terhadap Kepuasan di Rumah Makan Sukarajin Soreang 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Kualitas Pelayanan dan Lokasi secara simultan terhadap Kepuasan di Rumah Makan Sukarajin Soreang. E. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang sangat bermanfaat, untuk dijadikan suatu acuan atau bahan

9 pemikiran dalam meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan pelanggan. b. Bagi Konsumen Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada konsumen agar lebih detail untuk memilih tempat makan yang nyaman. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Peneliti Diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen pemasaran dan kajian tentang Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Kepuasan. b. Bagi Pihak Lain Diharapkan bisa sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihakpihak yang berkepentingan terhadap masalah pelanggan. F. Kerangka Pemikiran 1. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Menurut Rangkuti (2006) kualitas pelayanan adalah penyampaian jasa yang akan melebihi tingkat kepentingan pelanggan. Menurut Fandy Tjiptono (2007) kualitas pelayanan adalah upaya penyampaian jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Lewis dan Booms dalam Fandy Tjiptono dan Chandra (2005), kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat layanan yang

10 diberikan mampu sesuai dengan harapan pelanggan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu: jasa yang diharapkan atau jasa yang di persepsikan. Apabila jasa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut akan dipersepsikan baik atau positif. Jika jasa yang dipersepsikan melebihi jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Demikian juga sebaliknya, apabila jasa yang dipersepsikan lebih jelek dibandingkan dengan jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan negative atau buruk. Jadi baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. 2. Pengaruh Lokasi Terhadap Kepuasan Lokasi merupakan saluran distribusi yaitu jalur yang dipakai untuk perpindahan produk dari produsen ke konsumen. Lokasi adalah keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan Rambat Lupiyoadi (2001). Komponen yang menyangkut lokasi Fandy Tjiptono (2001) meliputi: pemilihan lokasi yang strategis (mudah dijangkau), di daerah sekitar pusat perbelanjaan, dekat dengan pemukiman penduduk, aman, dan nyaman bagi pelanggan, adanya fasilitas yang mendukung seperti adanya lahan parkir, serta faktor-faktor yang lainnya. Dalam memilih lokasi untuk menjalankan suatu usaha, menurut Fandy Tjiptono (2002) para pengusaha/ pelaku usaha perlu mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya:

11 1. Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau 2. Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat 3. Lalulintas, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar terjadinya impuls buying dan kepadatan serta kemacetan bisa menjadi hambatan 4. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman baik untuk kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat 5. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari 6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan 7. Persaingan 8. Peraturan pemerintah 3. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dabholkar et, al (2000) dalam Fandy Tjiptono (2005) menyatakan bahwa kualitas jasa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelanggan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diambil hipotesis bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang positif terhadap pelanggan. Begitupun dengan lokasi, menurut Fandy Tjiptono (2004) dalam Ardhana (2010) mengatakan bahwa mood dan respon pelanggan dipengaruhi secara signifikan oleh lokasi, desain, dan tata letak fasilitasnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Adytomo (2006)

12 mengenai pengaruh lokasi terhadap pelanggan di hotel Grasia Semarang, hasil penelitiannya menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap pelanggan. Jadi bisa disimpulkan kualitas pelayanan dan lokasi berpengaruh positif terhadap pelanggan. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis menggambarkan model penelitian sebagai berikut: Kualitas Pelayanan (X1) 1. Tangible 2. Reliability 3. Responsiveness 4. Assurance 5. Emphaty (Fandy Tjiptono: 2004) Lokasi (X2) 1. Akses 2. Visibilitas 3. Lalu Lintas 4. Tempat Parkir 5. Ekspansi 6. Lingkungan 7. Persaingan 8. Peraturan Pemerintah (Fandy Tjiptono: 2002) H 1 H 3 H 2 Kepuasan (Y) 1. Tujuan Perusahaan 2. Produk 3. Nilai Produk Bagi 4. Kebutuhan dan Keinginan 5. Harapan Terhadap Produk 6. Tingkat Kepuasan (Fandy Tjiptono: 2007) Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Sumber: Data Diolah Peneliti

13 G. Penelitian Terdahulu Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu No Nama Judul Penelitian Variabel Hasil dan Kesimpulan 1 Subaidi Pengaruh Kualitas Kualitas Hasil berdasarkan hasil uji (2005) Pelayanan Terhadap pelayanan dan hipotesis diperoleh bahwa Konsumen variabel kualitas Pada Usaha Jasa konsumen pelayanan mempunyai Internet Zaisya net pengaruh yang positif Malang terhadap Konsumen 2 Yhoga Pengaruh Kualitas Kualitas Hasil berdasarkan hasil uji Leksmana Pelayanan Terhadap pelayanan dan hipotesis diperoleh bahwa (2006) Kepuasan variabel kualitas Pada Rumah Makan pelanggan pelayanan mempunyai Wong Solo Cabang pengaruh yang positif Malang terhadap pelanggan 3 Rayi Endah Analisis Pengaruh Hasil berdasarkan hasil (2008) Kualitas Pelayanan, analisis diperoleh bahwa Kualitas Produk dan variabel kualitas Harga terhadap pelayanan, kualitas

14 No Nama Judul Penelitian Variabel Hasil dan Kesimpulan Kepuasan Kualitas produk dan harga Pada Warung Makan pelayanan, mempunyai pengaruh Taman Singosari kualitas yang positif signifikan semarang produk, Harga terhadap dan pelanggan pelanggan. 4 Oldy Analisis Pengaruh kualitas Hasil berdasarkan hasil Ardhana Kualitas Pelayanan, pelayanan, analisis diperoleh bahwa (2010) Harga, dan Lokasi harga, lokasi variabel kualitas Terhadap Kepuasan dan pelayanan, harga, dan Pada pelanggan. lokasi mempunyai Bengkel Caesar pengaruh yang positif Semarang signifikan terhadap pelanggan 5 Evrina Analisis Pengaruh Kualitas Terdapat hubungan yang Wardhani Kualitas Produk, produk, positif dan signifikan (2010) Kualitas Pelayanan, kualitas antara kualitas produk, dan Nilai pelayanan, kualitas pelayanan, dan Terhadap Kepuasan nilai pelanggan nilai pelanggan kedai Pada dan digital 23 terhadap Kedai pelanggan pelanggan. Digital 23 Semarang

15 No Nama Judul Penelitian Variabel Hasil dan Kesimpulan 6 Mei Andika Analisis Faktor- Kepuasan Hasil berdasarkan hasil uji (2012) faktor yang hipotesis diperoleh bahwa Mempengaruhi Kepuasan variabel pelanggan mempunyai Pada Minimarket pengaruh yang positif Alfamart di Kota terhadap Malang pelanggan itu sendiri 7 Kadek Indri Pengaruh Dimensi Kualitas Hasil berdasarkan hasil uji Novita Sari Kualitas Pelayanan Pelayanan Jasa hipotesis diperoleh bahwa Putri Jasa Terhadap dan Kepuasan variabel kualitas (2013) Kepuasan pelayanan Jasa D&I Skin Centre mempunyai pengaruh Denpasar yang positif terhadap 8 Fatchur Pengaruh Kualitas Kualitas Hasil berdasarkan hasil uji Rachman Layanan, Harga dan Layanan, hipotesis diperoleh bahwa (2014) Lokasi Terhadap Harga, Lokasi variabel kualitas layanan, Kepuasan dan Kepuasan harga dan lokasi Auto 2000 mempunyai pengaruh Sungkono Surabaya yang positif signifikan terhadap pelanggan

16 H. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah peneliti kemukakan, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Hipotesis 1 H 0 = kualitas Pelayanan tidak berpengaruh positif terhadap. Ha = Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan. Hipotesis 2 H 0 Ha = Lokasi tidak berpengaruh positif terhadap Kepuasan. = Lokasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan. Hipotesis 3 H 0 = Kualitas Pelayanan dan Lokasi secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap Kepuasan. Ha = Kualitas Pelayanan dan Lokasi secara simultan berpengaruh positif terhadap Kepuasan.