BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Telah lebih dari satu dekade krisis ekonomi melanda Indonesia, keterpurukan

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

2015 PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang berkembang, tetapi

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

PENTINGNYA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan, UMKM juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan. merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kegagalan usaha (Kemendag,2013). yang dianggap penting dan mampu menopang perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. sajikan data-data yang terkait dengan sektor - sektor yang akan di teliti,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Muhammad Rizki, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dapat diatasi dengan industri. Suatu negara dengan industri yang

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan salah satu

alah satu dinamika pembangunan suatu wilayah diindikasikan dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. penurunan yang sangat drastis. Krisis global adalah salah satu dilema yang sedang

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional baik di bidang ekonomi maupun sosial, termasuk

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

sehingga mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi global menghadapi tekanan yang berat dari krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah

I. PENDAHULUAN. kantong-kantong kemiskinan sebagian besar berada di sektor pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena mengurangi angka pengangguran dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

EVALUASI PERTUMBUHAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Hal ini dilakukan karena penerimaan pemerintah yang berasal dari pajak tidak

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

Membangun Pertanian dalam Perspektif Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang

I. PENDAHULUAN. dihasilkan dan paling banyak menyerap tenaga kerja. Devisa yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang sudah modern. Perkembangan jumlah UMKM periode

BAB I PENDAHULUAN. industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakteristik perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. pada akhir 1990-an telah menunjukkan bahwa ketidakstabilan ekonomi makro

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

INDIKATOR MAKRO EKONOMI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2003

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah sebesar 4.789,82 Km 2 yang

BAB I PENDAHULUAN. pertambangan dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat terjadinya krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997-1998, banyak negara-negara di Asia seperti Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang menyebabkan stabilitas perekonomian negara-negara tersebut menjadi kacau. Seperti juga negara-negara Asia lainnya, Indonesia mengalami hal yang sama akibat dari banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang tidak sanggup membayar utang luar negeri yang telah jatuh tempo dan menyebabkan gejolak pasar dan keambrukan didalam system perbankan. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sangat mempengaruhi perekonomian secara makro, banyak perusahaan-perusahaan yang tidak dapat bertahan akibat dari krisis ekonomi sehingga gulung tikar dan tidak dapat beroprasi akibat dari tingginya tingkat biaya produksi. Hal ini terjadi karena tingginya tingkat nilai tukar rupiah terhadap dollar dipasar uang sehingga harga barang input impor untuk produksi semakin mahal, sehingga perusahaanperusahaan melakukan pengurangan output hasil produksi dan maupun pengurangan jumlah tenaga kerjanya sebagai salah satu cara untuk menekan biaya produksi yang semakin tinggi. Akibat dari permasalahan yang terjadi pada masa krisis ekonomi yang melanda Indonesia maka salah satu hal yang 1

2 paling mudah dilakukan untuk menekan biaya produksi yang semakin tinggi adalah dengan mengurangi jumlah tenaga kerja. Sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1998, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) telah menunjukkan peran yang sangat penting dalam menggerakkan ekonomi baik dalam lingkup nasional maupun daerah. Peningkatan kegiatan usaha dan peran UMKM tahun 2005-2009 tergambar di bawah ini. UMKM mengalami perkembangan yang terus meningkat dan bahkan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut ditunjukkan dengan populasi UMKM tahun 2009 lebih dari 52 juta unit atau 99,99% dari keseluruhan pelaku bisnis di Indonesia. Perkembangan UMKM dari tahun 2005 hingga 2009 mencapai 12,22%, sedangkan Usaha Skala Besar mengalami penurunan 6,87%. Disamping itu UMKM memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja yaitu 97,3% dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp.1.214,7 triliun atau 58,17%. (Badan Pusat Statistik, 2009). Berdasarkan data Kementriaan Negara Koperasi dan UMKM tahun 2008-2009 menyatakan bahwa UMKM masih menjadi pelaku usaha yang paling banyak yaitu mencapai 52,176 juta unit usaha. Jumlah UMKM ini berkembang sebesar 2,64% dari tahun sebelumnya tahun 2008 yaitu sebesar 51,41 juta unit usaha. Dalam penyerapan tenaga kerja UMKM mampu menyerap 97,30% tenaga kerja produktif yang tersedia, dari 97.30% tersebut usaha mikro menyerap tenaga kerja terbesar yaitu sebesar 91,03% sedangkan usaha kecil dan menengah masing-masing mampu menyerap tenaga kerja sebesar 3,56%

3 dan 2,71%, hal itu dikarenakan pada industri mikro dan usaha kecil menggunakan padat karya sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu kegiatan perekonomian adalah investasi. Investasi ini dilakukan untuk menggerakan roda perekonomian sehingga akan tercapai peningkatan produktivitas dalam suatu unit usaha. Pada saat banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang mengalami kebangkrutan dan kehancuran, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) justru dapat bertahan dan terus melakukan produksinya walaupun UMKM juga tidak lepas dari krisis ekonomi yang terjadi, namun sebagian besar dapat bangkit kembali dan dapat beradaptasi dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi akibat dari adanya krisis ekonomi bahkan menghasilkan devisa bagi negara melalui hasil ekspor barang produksinya. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa UMKM lebih tangguh dan kuat dalam menghadapi krisi ekonomi yang melanda Indonesia, hal ini terjadi karena UMKM sangat fleksibel dan tidak banyak terpengaruh oleh devaluasi rupiah sebagai mana banyak menimpa usaha-usaha besar bahkan sebagian UMKM berhasil dalam meningkatkan daya saing usahanya, bukan hanya dalam pasar local, dimana pembeli mencari pengganti barang ekspor yang meningkat tajam, missalnya untuk produk meubel dan pakaian jadi. Setidaknya ada tiga alasan penting yang belakangan ini mendasari negara berkembang seperti Indonesia yang memandang penting akan keberadaan UMKM) yaitu :

4 1. Kinerja UMKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. 2. Sebagai bagian dari dinamikanya, UMKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. 3. UMKM sering diyakini memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dibandingkan dengan usaha besar. Kuncoro (2002), mengatakan bahwa usaha kecil dan usaha rumah tangga di Indonesia memainkan peran penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan mendukung pendapatan rumah tangga. Sektor UMKM memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam proses pemulihan perekonomian di Indonesia, hal ini disebabkan oleh besar nya jumlah unit UMKM yang terdapat di negara Indonesia dan terdapat di setiap sektor ekonomi yang ada sehingga mempunyai potensi yang besar untuk menyerap tenaga kerja yang belum terserap ke dunia kerja. Bertahannya UMKM sejak awal terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia, UMKM memiliki peranan yang cukup besar terhadap perbaikan perekonomian Indonesia. UMKM terus dapat berproduksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan memberikan pengaruh yang yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang merupakan salah satu cermin keadaan perekonomian di suatu negara, dimana semakin besar PDB suatu negara maka tingkat perekonomian negara tersebut semakin bagus.

5 Selama ini UMKM masih kurang diperhatikan dalam kebijakankebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah yang lebih banyak memihak kepada para pengusaha besar, sehingga kebijakan yang ditetapkan berorientasi untuk dapat menguntungkan usaha-usaha besar tersebut. Sebenarnya apabila UMKM dapat lebih diperhatikan lagi dalam perkembangannya, maka UMKM dapat dijadikan sebagai salah satu penggerak bagi perekonomian Indonesia dimasa sekarang dan yang akan datang. UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk menyokong perekonomian Indonesia, dengan jumlah unit usaha yang sangat besar yaitu 99,9 persen dari seluruh unit usaha yang ada maka UMKM dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak sehingga mengurangi tingkat pengangguran yang ada. Selain itu juga apabila pemerintah lebih memihak kepada UMKM maka diharapkan hasil produksi dari UMKM dapat meningkat sehingga akan mempengaruhi nilai PDB kearah yang lebih baik sehingga akan memperbaiki perekonomian nasional. Atas dasar-dasar uraian diatas, maka penulis berniat untuk menulis skripsi dengan judul : Peranan Usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam tingkat penyerapan tenaga kerja di Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan dari data-data yang diatas dan penjabaran diatas, maka pokok masalah yang diangkat adalah :

6 1. Bagaimana distribusi nilai ekspor dan jumlah unit usaha dalam tingkat penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM di Indonesia pada tahun 1997-2012. 2. Bagaimana pengaruh antara nilai ekspor dan jumlah unit usaha dari sektor UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja sektor UMKM di Indonesia pada tahun 1997-2012. 1.3. Batasan Masalah Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, agar pembahasan tidak meluas maka dalam pembahasan ini difokuskan pada hal distribusi penyerapan tenaga kerja, jumlah unit usaha dan nilai ekspor UMKM berdasarkan kriteria usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia pada tahun 1997-2012 Serta pengaruh variabel jumlah unit usaha dan nilai ekspor terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM Indonesia pada tahun 1997-2012 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu : 1. Untuk mengetahui distribusi nilai ekspor dan jumlah unit usaha sektor UMKM terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja di Indonesia tahun 1997-2012. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh variabel jumlah unit usaha dan nilai ekspor terhadap penyerapan tenaga kerja UMKM di Indonesia

7 1.5 Manfaat Hasil Penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan memberi manfaat yang berarti bagi : 1. Bagi instansi pemerintah yang berhubungan dengan UMKM dapat memberikan perhatian yang lebih besar lagi terhadap kepentingan UMKM dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan perekonomian karena UMKM merupakan salah satu penyokong perekonomian di Indonesia. 2. Bagi publik, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya UMKM dan menjadikan masyarakat ikut berperan dalam meningkatkan sektor UMKM