BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Fanny Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan pemerintah, lembaga lembaga di sektor keuangan, dan para pelaku usaha. Percepatan pembangunan ekonomi sangat tergantung pada pemerintah sebagai pembuat dan pengatur kebijakan ekonomi yang diharapkan dapat memberikan iklim yang kondusif bagi dunia usaha sehingga para pelaku di dunia usaha atau bisnis maupun pihak lembaga keuangan mampu memanfaatkan kebijakan tersebut dan bisa melaksanakan kegiatan usahanya dengan lancar. Lembaga keuangan, terutama bank memiliki peran penting dalam perekonomian di Indonesia karena kegiatan bank dapat memengaruhi kegiatan ekonomi di suatu negara (Kasmir, 2005:7). Ukuran kemajuan suatu negara dapat dilihat dari maju tidaknya suatu bank di negara tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keberadaan dunia perbankan saat ini sangat dibutuhkan (Kasmir, 2005:7). Menurut Undang Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian, bank merupakan lembaga perantara atau intermediasi yang memiliki peran penting dalam perekonomian di suatu negara. Bank merupakan lembaga yang mempunyai fungsi penting dalam perekonomian dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya bagi para pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal atau pembiayaan untuk mengembangkan usahanya. Salah satu pelaku usaha yang memiliki eksistensi penting dalam percaturan pembangunan ekonomi di Indonesia 1
2 2 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, terkadang UMKM sering terlupakan oleh perbankan karena usaha ini dianggap tidak feasible dan bankable. Padahal UMKM berperan dalam kontribusi pembangunan ekonomi nasional. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah diakui sebagai salah satu penopang perekonomian yang kuat dalam struktur perekonomian banyak negara, baik negara maju maupun negara yang baru bertumbuh. UMKM mampu berhasil mencerminkan dan mewakili kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat baik pelaku ekonomi di sektor formal maupun informal karena relatif rendahnya biaya investasi untuk menciptakan satu unit pekerjaan pada sektor UMKM. Selain itu, UMKM dapat lebih efektif menciptakan lapangan pekerjaan yang bersifat padat karya dan sesuai dengan tingkat kemampuan/keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat. UMKM juga merupakan salah satu motor penggerak dalam menggerakkan perekonomian negara melalui produk produk ekspor nonmigas yang cukup inovatif (Azis dan Rusland, 2009 : 1). Ditambah lagi saat ini banyak bermunculan industri ekonomi kreatif di Indonesia. UMKM merupakan sumber penciptaan lapangan kerja baru. UMKM mampu menyerap angkatan kerja Indonesia. UMKM membuka kesempatan bagi angkatan kerja di Indonesia yang masih atau belum mendapatkan pekerjaan, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendirikan usaha mereka sendiri. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan yang penting dalam menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, UMKM selama ini berperan sebagai sumber penciptaan lapangan kerja di Indonesia yang merupakan pendorong utama roda perekonomian di pedesaan, yang tentunya mempunyai andil besar dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, perkembangan data UMKM dan Usaha besar pada tahun , unit usaha mikro, kecil, dan menengah jumlahnya ada
3 unit dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar orang. Angka ini lebih besar bila dibandingkan dengan perkembangan jumlah unit usaha besar yang jumlahnya hanya ada 98 unit dan hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar orang. Perkembangan data Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Indonesia pada tahun dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:
4 4 Tabel 1.1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Indonesia Tahun N o Indikator Satuan Tahun 2012 Tahun 2013 Jumlah Pangsa (%) Jumlah Pangsa (%) Perkembangan Tahun Jumlah Pangsa (%) 1 Unit Usaha (A+B) (Unit) 56,539,560 57,900,787 1,361, A. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Unit) 56,534, ,895, ,361, Usaha Mikro (Unit) 55,856, ,189, ,333, Usaha Kecil (Unit) 629, , , Usaha Menengah (Unit) 48, , , B. Usaha Besar (Unit) 4, , Tenaga Kerja (A+B) (Orang) 110,808, ,681,244 6,873, A. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Orang) 107,657, ,144, ,486, Usaha Mikro (Orang) 99,859, ,624, ,764, Usaha Kecil (Orang) 4,535, ,570, ,034, Usaha Menengah (Orang) 3,262, ,949, , B. Usaha Besar (Orang) 3,150, ,537, , Sumber : Kementerian Koperasi dan UKM, 2013
5 5 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selalu hadir karena memang diperlukan. Salah satunya adalah kemampuannya dalam membuktikan ketahanannya dalam menghadapi krisis ekonomi. UMKM dengan beberapa kelebihannya terbukti mampu bertahan terhadap goncangan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 dan 2007 dan tetap mampu menunjukkan eksistensinya di dalam perekonomian bahkan hingga saat ini (Goeltom dalam Azis dan Rusland, 2009 : 1). Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mampu bertahan dan secara makro ekonomi mampu menyangga perekonomian nasional. UMKM yang jumlahnya mencapai 40 juta lebih mampu menciptakan lapangan kerja dan menampung korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan yang terkena krisis. UMKM yang tangguh tersebut, ternyata tidaklah terlepas dari pengaruh dan peran semua pihak, baik dari pemerintah, lembaga keuangan, fasilitator, dan pengusaha. Berdasarkan pentingnya peranan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bagi perekonomian negara, upaya pemberdayaan UMKM telah menjadi prioritas program pemerintah baik di negara maju maupun di negara berkembang. Bahkan hal ini telah menjadi perhatian bagi negara negara di seluruh dunia terutama untuk mengatasi kesenjangan ekonomi antar negara maju dan negara berkembang serta mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah jumlah UMKM yang paling besar dibanding negaranegara lain. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2013 jumlah UMKM di Indonesia ada unit. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah mendominasi jumlah unit usaha yang mencapai 99,9% dimana 98,8% diantaranya adalah usaha mikro. Namun, jumlah tersebut tidak dibarengi dengan kualitas pendidikan pelaku UMKM yang belumlah maksimal. Padahal pasar tunggal ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah mulai berlaku pada tahun
6 ini sehingga ada beberapa pihak yang mencemaskan kemampuan Indonesia dalam bersaing dengan negara negara di Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan sebagainya. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dianggap sebagai salah satu sektor industri yang tidak dapat kuat bertahan dalam era pasar bebas di kawasan ini. Sektor usaha informal di negara Indonesia ini dinilai belum mampu bersaing dengan negara lain, karena masih rendahnya pengetahuan pengusaha UMKM tentang teknologi dan kualitas produk yang dihasilkan dinilai belum cukup berkualitas dan kompetitif. Dengan demikian, untuk menyikapinya UMKM perlu menjaga dan meningkatkan daya saing sebagai industri kreatif dan inovatif. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan standar, desain dan kualitas produknya. Keterlibatan bank sentral sangatlah diperlukan dalam pengembangan UMKM baik sebagai otoritas moneter maupun otoritas perbankan, terutama untuk membantu mengatasi masalah kesinambungan pembiayaan sektor usaha oleh dunia perbankan (Azis dan Rusland, 2009 : 2). Bank Indonesia sampai saat ini telah memiliki peran yang sangat besar dan memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam membantu pemberdayaan UMKM di Indonesia bekerjasama dengan pemerintah dan instansi terkait lainnya. Upaya Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM dibedakan dalam dua periode, yaitu kebijakan pengembangan UMKM sebelum dan sesudah berlakunya Undang Undang RI No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Perbedaan mendasar ada pada peran Bank Indonesia dalam membantu pengembangan UMKM. Sebelum berlakunya Undang Undang RI No. 23 tahun 1999, peran Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM bersifat langsung, yaitu dengan memberikan bantuan keuangan berupa penyediaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) yang merupakan kredit subsidi untuk membantu pembangunan di berbagai sektor salah satunya adalah UMKM, serta memberikan bantuan
7 7 teknis dengan mendirikan berbagai proyek pengembangan UMKM, seperti Proyek Pengembangan Usaha Kecil (PPUK), Proyek Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (PHBK), dan Proyek Kredit Mikro (PKM). Sedangkan setelah berlakunya Undang Undang RI No. 23 tahun 1999, peran Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM relatif terbatas dan bersifat tidak langsung, yaitu melalui kebijakan kredit perbankan dan pemberian bantuan teknis secara terbatas. Sejak diberlakukannya Undang Undang RI No. 23 tahun 1999 yang kemudian disempurnakan dengan Undang Undang RI No. 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia sebagai pengganti Undang Undang RI No. 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, kebijakan Bank Indonesia dalam membantu pengembangan UMKM mengalami perubahan. Undang undang ini mengamanatkan Bank Indonesia dengan satu tujuan dan tugas tugas yang lebih fokus, dengan akuntabilitas dan transparansi yang semakin besar yaitu bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Dengan terfokusnya tujuan dan tugas Bank Indonesia tersebut, Bank Indonesia tidak dapat lagi memberikan bantuan keuangan atau Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI). Pendekatan yang digunakan kepada UMKM, khususnya peranan Bank Indonesia telah bergeser dari development role kepada promotional role. Pendekatan yang memberikan subsidi kredit dan bunga murah sudah bergeser kepada pendekatan yang lebih menitikberatkan kepada bentuk aktivitas tidak langsung seperti penelitian, pelatihan, penyediaan informasi dan fasilitasi (Setyobudi, 2007:33). Salah satu kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong pengembangan UMKM, terutama dalam mempermudah akses UMKM kepada layanan kredit perbankan lebih difokuskan melalui pemberian bantuan teknis. Peran Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM ini lebih ditekankan pada peningkatan intermediasi kepada sektor UMKM dengan cara meningkatkan elijibilitas dan kapabilitas UMKM serta mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit kepada UMKM. Dalam
8 8 menjalankan perannya ini, Bank Indonesia bekerja sama dengan pemerintah, kementerian, dan lembaga internasional. Pengembangan UMKM yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia ini bertujuan untuk mendukung pencapaian tugas Bank Indonesia dalam: (1) menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi supply, (2) stabilitas sistem keuangan melalui terlaksananya fungsi intermediasi perbankan yang lebih seimbang, (3) kehandalan sistem pembayaran melalui dukungan terhadap penggunaan rupiah dan pemanfaatan elektronifikasi pembayaran. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo merupakan perpanjangan tangan dari Kantor Bank Indonesia Pusat sehingga tugas tugas yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo tidak bisa terlepas dari apa yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat Bank Indonesia. Dalam rangka turut melaksanakan tujuan dan tugas Bank Indonesia khususnya dalam program pengembangan UMKM melalui pemberian bantuan teknis, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo juga turut memberikan bantuan teknis untuk pengembangan UMKM yang berada di wilayah kerjanya yang terdiri dari enam kabupaten dan satu kota di Eks Karesidenan Surakarta, yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, dan Kota Solo. Berdasarkan latar belakang diatas serta melihat fakta fakta yang terjadi selama ini, penulis ingin mempelajari serta memperdalam ilmu mengenai peran Bank Indonesia khususnya untuk mengetahui kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kemudian mengangkatnya menjadi pokok permasalahan dengan judul Peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam Pengembangan UMKM di Wilayah Solo Raya.
9 9 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan UMKM di wilayah Solo Raya? 2. Apa saja hambatan dan hasil yang dicapai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan UMKM di wilayah Solo Raya? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan UMKM di wilayah Solo Raya. 2. Untuk mengetahui hambatan dan hasil yang dicapai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan UMKM di wilayah Solo Raya. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1. Manfaat bagi penulis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam berkaitan dengan peranan dan tanggung jawab Bank Indonesia secara umum dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo pada khususnya, terutama kebijakan kebijakan Bank Indonesia dalam mencapai tujuan utamanya yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan. Kemudian hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis tentang peran Bank Indonesia khususnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
10 10 Menengah (UMKM) melalui pemberian bantuan teknis di wilayah Solo Raya. 2. Bagi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo sehingga dapat meningkatkan proses yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam upaya pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Solo Raya. 3. Bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama materi yang terkait dengan kebanksentralan. Utamanya pada peran Bank Indonesia pada umumnya dan peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo pada khususnya dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Solo Raya. Selain itu, penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai referensi bagi penelitian berikutnya. 4. Bagi pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pengetahuan bagi pembacanya mengenai peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Solo Raya. E. Metode Penelitian Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari: 1. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No.15 Solo
11 11 2. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama secara individu atau perseorangan, seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Umar, 2002:103). Data dalam penelitian ini diambil secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Penulis telah melakukan wawancara langsung dengan pegawai di Unit Akses Keuangan dan UMKM (UAKU) yang merupakan staf konsultan untuk pengembangan UMKM di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Adapun beberapa informasi yang penulis dapatkan dari wawancara yang telah dilakukan adalah mengenai garis besar peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Solo Raya. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar, 2002:130). Pada penelitian ini penulis mendapatkan data sekunder dari buku buku referensi penunjang penelitian mengenai Bank Indonesia dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dokumen atau sumber lain yang berkaitan dengan penelitian melalui studi kepustakaan, dokumen, laporan, serta internet yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini. 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Observasi (Pengamatan) Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di Kantor
12 12 Perwakilan Bank Indonesia Solo untuk mendapatkan gambaran perusahaan secara lebih nyata dan menyeluruh. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Penulis telah melakukan wawancara langsung atau tanya jawab dengan pegawai di Unit Akses Keuangan dan UMKM (UAKU) yang merupakan staf konsultan untuk pengembangan UMKM di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo terkait dengan penelitian mengenai peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Solo Raya dan informasi lainnya untuk memperoleh data penunjang. c. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan pengumpulan data dari kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca buku buku referensi, literature literature, internet serta dari penelitian sebelumnya yang relevan terkait dengan penelitian ini. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mencari, membaca, mempelajari dan menelaah bahan bahan kepustakaan berupa referensi buku buku pedoman, Undang Undang, Surat Edaran Bank Indonesia, makalah, majalah, surat kabar, jurnal, serta laporan maupun internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai bahan penunjang dalam penulisan Tugas Akhir. d. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat catatan catatan yang ada di perusahaan serta menyalin hal hal yang dipandang relevan dan perlu.
13 13 4. Teknik Pembahasan Teknik pembahasan dalam penelitian ini adalah: a. Pembahasan Deskriptif Yaitu teknik untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis, dan mengolah data. Selain itu, penelitian ini juga berisi bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan narasumber kepada penulis. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menyajikan data yang sudah diolah menjadi informasi yang mudah dimengerti. Alasan menggunakan analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran terkait dengan peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan UMKM di wilayah Solo Raya. Selain itu, juga untuk memberikan gambaran mengenai hambatan yang dihadapi, dan hasil yang dicapai oleh Kantor Perwakilan Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan UMKM di wilayah Solo Raya.
PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)
PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **) I. PENDAHULUAN Membangun ekonomi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan Pemerintah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Sebagai sektor yang menyerap 80 90% tenaga kerja, usaha Mikro Kecil dan Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat terjadinya krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997-1998, banyak negara-negara di Asia seperti Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia dan lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan permasalahan yang semakin kompleks memerlukan adanya penyesuaian tentang kebijakan sistem ekonomi
Lebih terperinciPERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,
Manajemen Proyek PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA Aspek Politik UMUMNYA ASPEK POLITIK YANG BERKAIT DENGAN MANAJEMEN PROYEK ADALAH : A. STABILITAS POLITIK B. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.
Lebih terperinciA. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.
A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia - negara dengan ekonomi paling besar di Asia Tenggara.Indonesia
Lebih terperinciREVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272
REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272 Apa itu Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) MEA adalah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk meminimalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi yang kuat. Beberapa negara di dunia yang ekonominya kuat umumnya memiliki pondasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia - negara dengan ekonomi paling besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini adalah sangat lambat. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Salah satunya adalah terjadinya krisis di Amerika.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi sebuah permasalahan ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis moneter yang terjadi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya secara merata
Lebih terperinciPERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,
Manajemen Proyek PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA Aspek Politik UMUMNYA ASPEK POLITIK YANG BERKAIT DENGAN MANAJEMEN PROYEK ADALAH : A. STABILITAS POLITIK B. ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH
Lebih terperinciKementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
=============================================================================== Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia !" #$ %$#&%!!!# &%!! Tujuan nasional yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia secara nasional menunjukkan bahwa kegiatan usaha mikro merupakan salah satu bidang usaha yang konsisten dan berkembang. Bahkan sejarah telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. populasi dan pendapatan per kapita negara-negara anggota ASEAN. Dimana, Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tabel 1.1 menunjukkan data statistik mengenai total pendapatan (PDB), jumlah populasi dan pendapatan per kapita negara-negara anggota ASEAN. Dimana, Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting. dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang
Lebih terperinciDeterminan simpanan masyarakat di perbankan wilayah Eks-Karesidenan F
Determinan simpanan masyarakat di perbankan wilayah Eks-Karesidenan Surakarta (suatu pendekatan ekonomi makro tahun 2000-2006) Oleh : Taufik Akbar F.0104092 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu
Lebih terperinciTantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015
Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 segera dimulai. Tinggal setahun lagi bagi MEA mempersiapkan hal ini. I Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK,
Lebih terperinciKetua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI
PEMBERDAYAAAN KOPERASI & UMKM DALAM RANGKA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT 1) Ir. H. Airlangga Hartarto, MMT., MBA Ketua Komisi VI DPR RI 2) A. Muhajir, SH., MH Anggota Komisi VI DPR RI Disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasaskan pada prinsip kehati-hatian. Berdasarkan Undang-undang Pokok
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bank merupakan lembaga keuangan yang tugas utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia mengakui bahwa usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) memainkan peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro dan kecil (UMK) termasuk dalam bagian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan mempunyai peran yang cukup penting dalam membangun perekonomian di Indonesia.
Lebih terperinciKartika Sari, SKom., MM Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ELASTISITAS KREDIT TERHADAP SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA Kartika Sari, SKom., MM Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail: kartika@staff.gunadarma.ac.id PENDULUAN Sejalan dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan daya saing masyarakatnya juga sangat menentukan arah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era global yang ditandai dengan akan diberlakukannya Asean Economic Community pada akhir 2015 serta berbagai perjanjian dunia lainnya menuntut setiap negara
Lebih terperinci2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara dengan sumberdaya yang begitu melimpah ternyata belum mampu dikelola untuk menghasilkan kemakmuran yang adil dan merata bagi rakyat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 dan telah berkembang menjadi krisis ekonomi dan multidimensi, pertumbuhan ekonomi nasional relatif masih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan salah satu sektor usaha yang paling banyak diminati oleh para pelaku usaha dan cukup prospektif untuk dikembangkan. UMKM dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keuangan negara-negara berkembang termasuk Indonesia berbasiskan perbankan (bank based). Hal ini tercermin pada besarnya pembiayaan sektor riil yang bersumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara fundamental, bahwa gerak perdagangan semakin terbuka, dinamis, dan cepat yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari negara yang bersangkutan. Begitu juga dengan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan adanya krisis ekonomi yang telah melanda
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah, perbankan, swasta, lembaga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil, dalam arti umum di Indonesia, terdiri atas usaha kecil menengah (UKM) maupun industri kecil (IK) telah menjadi bagian penting dari sistem perekonomian nasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus senantiasa memperhatikan keserasian, keselarasan, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Sentral 1. Pengertian Bank Sentral Menurut Pasal 4 ayat (1) Undang Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia sebagaimana diubah terakhir kali dengan
Lebih terperinciKRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA
KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Definisi Krisis ekonomi : Suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan akibat krisis keuangan Krisis keuangan/ moneter
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan
Lebih terperinciIV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM
10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN+3 Potret ekonomi dikawasan ASEAN+3 hingga tahun 199-an secara umum dinilai sangat fenomenal. Hal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Perekonomian di Indonesia 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia UMKM merupakan bagian penting dari perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat Ekonomi Indonesia dari krisis global. Saat ini UMKM telah melibatkan 96% tenaga kerja
Lebih terperinciVII. ANALISIS KEBIJAKAN
VII. ANALISIS KEBIJAKAN 179 Secara teoritis tujuan dari suatu simulasi kebijakan adalah untuk menganalisis dampak dari berbagai alternatif kebijakan dengan jalan mengubah dari salah satu atau beberapa
Lebih terperinciARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute
ARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute Kinerja dunia perbankan dalam menyalurkan dana ke masyarakat dirasakan masih kurang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat. kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara menginginkan negaranya memiliki suatu
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Paska krisis global tahun 2008, perekonomian Indonesia mampu. tumbuh tinggi disertai dengan stabilitas yang terjaga.
PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Paska krisis global tahun 2008, perekonomian Indonesia mampu tumbuh tinggi disertai dengan stabilitas yang terjaga. Selama lima tahun terakhir, 2009 sd 2013, Indonesia mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Usaha kecil dan Menengah (UKM) merupakan stimulus atau pendorong bagi perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) keberadaannya tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas sehingga terkait satu sama lain. Aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai tumpuan dalam memperoleh pendapatan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar perekonomian yang sangat berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dahulu sektor perbankan hanya sebagai fasilitator kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian dunia yang terus berubah dan tidak menentu, memberikan dampak yang beragam baik bagi negara maju ataupun negara berkembang. Seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional sangatlah besar. Hal itu sudah tidak dapat diragukan lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945 merupakan landasan ideologi dan konstitusional pembangunan nasional termasuk pemberdayaan koperasi dan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Sejak digunjang krisis moneter pada tahun 1998 lalu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, namun fakta tersebut seakan berbanding terbalik dengan kondisi perekonomiannya. Sejak digunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting terutama di negara - negara berkembang di dunia, karena UKM mampu menjadi tulang punggung perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama ini peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) diakui dari berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015 tercatat sebanyak 99
Lebih terperinciPENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan manifestasi dari ekonomi rakyat, memiliki kedudukan, peran, dan potensi yang strategis dalam perekonomian
Lebih terperinciTesis. Oleh: N a m a : BAMBANG SUDARMONO N I M : P Program : Magister Manajemen
ANALISIS PENGARUH PERAN INVESTOR DAN UNIT PELAYANAN TERPADU (UPT) TERHADAP PERKEMBANGAN IKLIM USAHA DI WILAYAH SURAKARTA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki inflasi yang berfluktuasi dan cenderung lebih tinggi dibandingkan negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Strategi a. Konsep Strategi Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Strategi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif dunia, sudah diakui bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah lama memainkan suatu peran vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada Pancasila sebagai landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dan strategis dalam menghadapi perekonomian kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting bagi aktivitas perekonomian. Bank adalah lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia pernah mengalami krisis pada tahun 1997, ketika itu nilai tukar rupiah merosot tajam, harga-harga meningkat tajam yang mengakibatkan inflasi yang tinggi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan
Lebih terperinciBAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar (UMKM) tahun No Indikator Satuan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997, telah meruntuhkan banyak usaha besar akan tetapi tidak dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Bank dan lembaga keuangan lainnya memiliki dua kegiatan utama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum angka inflasi yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan nilai dapat dipakai sebagai informasi dasar dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mengalami fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh krisis yang terjadi
Lebih terperinciPerluasan Lapangan Kerja
VII Perluasan Lapangan Kerja Perluasan lapangan kerja untuk menciptakan lapangan kerja dalam jumlah dan mutu yang makin meningkat, merupakan sebuah keniscayaan untuk menyerap angkatan kerja baru yang terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No 20 tahun 2008, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia memproduksi banyak ragam alas kaki. Tingkat produksi domestik diperkirakan mencapai lebih dari 135 juta pasang dengan jumlah pekerja manufaktur alas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya lokal dan proses produksi sederhana yang produknya dijual secara lokal telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah salah satu penopang perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti ketika Indonesia mampu menghadapi krisis ekonomi tahun 1997/1998.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perekonomian indonesia, terutama pada era akhir 1990-an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pernah berperan sebagai penyelamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga yang memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Kemajuan bank di suatu negara dapat dijadikan tolak ukur kemajuan negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM
Lebih terperinciPeranan Bank Indonesia di Dalam Mendukung Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Seri Kebanksentralan No. 21 Peranan Bank Indonesia di Dalam Mendukung Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Abdul Azis A. Herani Rusland Seri Kebanksentralan ini diterbitkan oleh: Pusat Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan serta jasa sangat erat kaitan dan apabila telah terjalin kerjasama yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peranan bank sebagai lembaga keuangan dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi semakin meningkat kebutuhannya. Semua sektor kegiatan yang meliputi industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan nasional merupakan rangkaian pembangunan pada seluruh aspek kehidupan manusia yang berkesinambungan, yaitu meliputi kehidupan bermasyarakat,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan ini mempunyai sejumlah persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini. Hasil penelitian yang dilakukan
Lebih terperinci