SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEAMANAN DATA DENGAN KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. harus dicapai Negara anggota World Summit on the Information Society

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

PENGARUH APLIKASI ELECTRONIC MEDICAL RECORD (EMR) TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT PERTAMINA CILACAP TAHUN 2010

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan bahwa rumah sakit. memanfaatkan kemajuan IPTEK di bidang kesehatan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

KEAMANAN SISTEM INFORMASI. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SISTEM E.D.I DI PELABUHAN LAUT TANJUNG PRIOK

Bab 1 PENDAHULUAN. Seringkali masalah keamanan berada di urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

Sistem Manajemen Keamanan Informasi dan Pengelolaan Risiko. LPSE Provinsi Jawa Barat Rakerna LPSE november 2015

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KEBIJAKAN KEAMANAN DENGAN STANDAR BS 7799/ ISO PADA SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI ORGANISASI

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

KEAMANAN SISTEM INFORMASI. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

MATERI 03 : KEAMANAN INFORMASI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

PERATURAN TERKAIT PENGENDALIAN INTERNAL

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI BERKLASIFIKASI MILIK PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI BERKLASIFIKASI MILIK PEMERINTAH

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS(SIMPUS)

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun

PROTEKSI ASET INFORMASI ASIH ROHMANI,M.KOM

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2010

INTRODUCTION ASPEK-ASPEK PROTEKSI SISTEM INFORMASI

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Menu ini digunakan untuk user untuk login ke sistem QAD. User harus memasukkan username dan password.

SISTEM INFORMASI AKTIVITAS PEGAWAI TERPADU UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK RS. JA FAR MEDIKA KARANGANYAR

BAB 4 PEMBAHASAN. PT Triasta Integrasi Teknologi memiliki bisnis utama (core business) yaitu

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang

Standar Internasional ISO 27001

Pengantar Open Source dan Aplikasi Aspek Keamanan Open Source. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

BAB 1 PENDAHULUAN. menerbitkan laporan-laporan yang akan di hasilkan oleh Dinas Pendapatan dan

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

BAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perangkat hardware

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya

SUKSES PEMILU 1. LATAR BELAKANG. Definisi Keamanan Sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Era teknologi informasi pada saat ini sedang berkembang sangat pesat.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

1. Bagaimana topologi jaringan di PT.Arya Group? 2. Siapa saja yang terhubung dengan topologi jaringan PT. Arya Group?

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan dan kelengkapan pelayanan terhadap pelanggan. yang terintegrasi yang bernama Integrated Trading System (ITS).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil Kabupaten Pasuruan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

Data Dan Informasi 01/26/10 1

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

INTEGRITAS DAN KEAMANAN DATA. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

Satu yang terkenal diantaranya adalah metode OCTAVE.

2. Bagaimana Kami Menggunakan Informasi Anda

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Penelitian yang penulis lakukan menggunakan metode analisa berupa

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC

PENERAPAN SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI. Zaenal Arifin

BAB I PENDAHULUAN. pendukung keputusan atau Decision Support System merupakan suatu sistem

INFRASTRUCTURE SECURITY

BAB I PENDAHULUAN manajemen upaya kesehatan manajemen kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan

- User mengisi user ID sesuai kode karyawan. - Mengisi password dengan password sendiri atau pribadi

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan

Implementasi E-Bisnis e-security Concept And Aplication Part-11

Prosedure Keamanan Jaringan dan Data

Bandung, Mei Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat. Dengan hormat,

Hal-hal penting yang perlu nasabah perhatikan, antara lain:

LAMPIRAN. Evaluasi Kriteria yang Diukur. 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI. Apakah perusahaan memiliki. setiap data yang salah input

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Green Tech Solutions

BAB I PENDAHULUAN I-1

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, dan tuntutan akan pencapaian MDGs (Milenium

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

Transkripsi:

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEAMANAN DATA DENGAN KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : KARTIKA DEWI MAYASARI J 410 080 219 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puskesmas sebagai penyedia sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan bahwa puskesmas memanfaatkan kemajuan iptek di bidang kesehatan untuk memenuhi tuntutan pelayanan tersebut. Menurut Hatta (2008) sesuai kesepakatan rencana kerja yang disusun pada pertemuan 12 Desember 2003 di Jenewa, target untuk tahun 2015 yang harus dicapai Negara anggota World Summit on the Information Society (WSIS) termasuk Indonesia yaitu seluruh pusat kesehatan termasuk puskesmas serta rumah sakit sudah terhubungkan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Mengingat Informasi adalah salah satu aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan informasinya. Menurut Davis dalam Sutanta (2003) bahwa nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Berdasarkan informasi-informasi itu maka seorang manajer atau pimpinan dapat mengambil keputusan secara lebih baik. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video. 1

Manajemen pengelolaan informasi menjadi penting ketika terkait dengan kredibilitas dan kelangsungan hidup orang banyak. Menurut Triantono (2007), tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi. Dengan tumbuhnya berbagai penipuan, spionase, virus, dan hackers sudah mengancam informasi bisnis manajemen oleh karena meningkatnya keterbukaan informasi dan lebih sedikit kendali/kontrol yang dilakukan melalui teknologi informasi modern. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan upaya memenuhi kebutuhan penerapannya dalam sistem pelayanan kesehatan sudah banyak pihak yang berusaha mengembangkan sistem informasi pelayanan kesehatan berbasis komputer. Pihak institusi pelayanan kesehatan memiliki kesempatan untuk memilih dan mengimplementasikan aplikasi komputer dan sistem penunjangnya yang komprehensif. Tahap memilih ini dilaksanakan dengan melakukan evaluasi berdasarkan beberapa kriteria tertentu, termasuk salah satunya yaitu fitur keamanan. Suatu sistem berbasis komputer yang dimanfaatkan untuk mengelola informasi pelayanan pasien minimal harus memiliki kemampuan atau fitur ketersediaan sistem keamanan yang mampu melindungi integritas dan kerahasiaan setiap informasi pasien dalam sistem tersebut (Hatta, 2008). Keamanan data yang dimaksud merupakan metode proteksi atau pengamanan informasi atau sistem informasi terhadap akses atau modifikasi yang tidak sah. Agar data yang dimiliki dapat lebih terjaga keamanannya, maka harus memperhatikan tiga komponen penting, yaitu teknologi 2

(technology), manusia (people), dan proses (process), atau dikenal sebagai segitiga pengaman atau The Security Triangle (Hatta, 2008). Teknologi (technology) yaitu perlindungan informasi termasuk sistem dan perangkat yang digunakan untuk menyimpan, mem-backup dan mengirimkan data dari adanya gangguan-gangguan teknologi yang dapat berupa virus atau komponen komputer yang tidak berfungsi dengan baik, serta tersedianya password pada sistem yang memberikan batasan dalam hal akses data. Hal yang perlu diperhatikan pada komponen manusia (people) yaitu adanya staf khusus pengamanan yang dibekali dengan pelatihan secara berkala dan berkelanjutan mengenai standar, teknologi, dan proses karena cepatnya perkembangan dalam dunia teknologi informasi (TI), serta diperlukan komitmen dalam menjaga sistem keamanan TI. Pihak manajemen sebaiknya juga memberikan perhatian cukup tinggi terhadap komponen proses (process) pada keamanan data. Proses ini antara lain mencakup identifikasi dan analisis risiko yang terkait dengan sistem TI, pemantauan sistem secara kontinu, dan evaluasi sistem secara berkala guna memastikan keamanan sistem. Puskesmas yang berada di Kabupaten Karanganyar telah menerapkan simpus (sistem informasi manajemen puskesmas) sebagai salah satu komponen pendukung paradigma sehat dalam bidang pembangunan sistem informasi kesehatan. Simpus adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat puskesmas mulai dari data diri orang sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan kesehatan masyarakat. Kondisi yang berkaitan 3

dengan ketersediaan data luar gedung seperti data penyuluhan kesehatan masyarakat belum dapat terlaksana melalui simpus. Rancangan pada simpus adalah berupa sistem pengolahan data dengan sebuah komputer pusat besar yang disebut server dan menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) yang dihubungkan dengan beberapa komputer di setiap unit pelayanan yang ada di sebuah puskesmas. Sistem pengolahan informasi yang mutakhir harus bisa melayani pengolahan transaksi lebih efektif dan efisien, demikian pula yang diharapkan dengan penggunaan simpus. Pada prakteknya pengolahan transaksi pada puskesmas masih ada yang dikerjakan secara manual melalui simpus misalnya permintaan obat. Hal itu terjadi karena fasilitas penghitungan otomatis belum tersedia sehingga pengguna yang tidak berhak dapat mengubah data yang berakibat pada ketidakbenaran informasi. Perbaikan simpus yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan atau kebutuhan jarang dilakukan sehingga berakibat pada ketidakakuratan data maupun informasi. Penelitian Pramono (2007) menyatakan bahwa hambatan yang dihadapi dalam penerapan simpus di Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar antara lain faktor sumber daya manusia misalnya kelalaian atau ketidaktelitian dalam input data yang berakibat pada ketidakvalidan data; adanya gangguan pada faktor teknologi seperti virus komputer, hardware yang kurang berfungsi dengan baik, serta adanya jaringan yang kurang berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil survey pendahuluan di Puskesmas Tasikmadu yaitu sebagai puskesmas dengan pengguna simpus (user) terbanyak dan dilihat dari letak geografisnya dekat dengan Kabupaten Karanganyar sehingga akses 4

informasi dan teknologi cenderung diperoleh lebih cepat. Survey dilakukan pada bulan Januari tahun 2010 terhadap 10 orang, bahwa sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) mempunyai beberapa kelemahan berkaitan dengan keamanan data yaitu teknologi (technology), manusia (people) dan proses (process). Komponen teknologi (technology) memiliki kelemahan yaitu sebanyak 40% responden menyatakan adanya penyimpanan data, serta backup data yang dilakukan pada media yang tidak aman. 30% responden menyatakan permasalahan software simpus yang kurang mendukung pekerjaan. Sebanyak 40% responden menyatakan tidak tersedianya antivirus untuk pengamanan data, 80% responden menyatakan bahwa hardware komponen komputer kurang berfungsi dengan baik dan sudah lama (out of date), 40% responden menyatakan adanya jaringan yang kurang berfungsi dengan baik. Komponen manusia (people) juga memiliki kelemahan yaitu sebanyak 40% responden yang kadang-kadang memasukkan data pasien tidak benar dan teliti yang berakibat pada ketidakakuratan data atau informasi, 30% responden menyatakan tidak adanya komitmen petugas untuk menjaga kerahasiaan data pasien dan 30% responden menyatakan ketidaktahuan akan prosedur yang terkait dengan penggunaan simpus. Kelemahan pada komponen proses (process) sebanyak 50% responden menyatakan bahwa adanya pemantauan yang kurang kontinu dari pembuat program (Puskom UNS) terhadap simpus dan 30% responden menyatakan bahwa tidak dilakukannya perbaikan simpus yang mampu menyesuaikan dengan kebutuhan sekarang serta 30% responden menyatakan tidak adanya up date prosedur simpus yang sesuai dengan perkembangannya. 5

B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara keamanan data dengan kinerja sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di puskesmas wilayah Kabupaten Karanganyar? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara keamanan data dengan kinerja sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di puskesmas wilayah Kabupaten Karanganyar. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui hubungan antara keamanan data berdasarkan komponen manusia (people) dengan kinerja sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di puskesmas wilayah Kabupaten Karanganyar. b. Mengetahui hubungan antara keamanan data berdasarkan komponen teknologi (technology) dengan kinerja sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di puskesmas wilayah Kabupaten Karanganyar. c. Mengetahui hubungan antara keamanan data berdasarkan komponen proses (process) dengan kinerja sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di puskesmas wilayah Kabupaten Karanganyar. d. Mengetahui hubungan antara keamanan data dengan kinerja sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di puskesmas wilayah Kabupaten Karanganyar. 6

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Puskesmas Memberikan informasi yang berguna bagi puskesmas untuk dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap simpus terutama dalam hal keamanan data sehingga diharapkan kinerjanya lebih optimal. 2. Bagi Peneliti Sebagai wacana yang memperkaya pengetahuan peneliti dan dapat mempraktekan ilmu yang didapat. 3. Bagi Institusi Pendidikan Memberikan bahan kajian yang berguna dalam mengembangkan pendidikan dan memberikan manfaat bagi penelitian-penelitian berikutnya. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai hubungan antara keamanan data dilihat dari tiga komponen yaitu manusia (people), teknologi (technology), proses (process) dengan kinerja sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di puskesmas wilayah Kabupaten Karanganyar. 7