POTENSI PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH PADA WILAYAH PENGEMBANGAN DI KABUPATEN NABIRE

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai di Nabire, Papua

Kata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering

INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LEBAK, BANTEN

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

KERAGAAN KACANG TANAH VARIETAS KANCIL DAN JERAPAH DI LAHAN GAMBUT KALIMANTAN TENGAH

ADAPTASI TIGA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DENGAN INOVASI PTT DI LAHAN KERING BUMI NABUNG, LAMPUNG TENGAH

Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: ISSN

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

POTENSI HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI SETELAH PADI KEDUA DI SULAWESI SELATAN

I. BAHAN DAN METODE. Bahan-bahan penelitian yaitu benih varietas Kancil dan Singa yang merupakan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PRODUKTIVITAS KACANG TANAH DI LAHAN KERING PADA BERBAGAI INTENSITAS PENYIANGAN. Wafit Dinarto dan Dian Astriani

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI MELALUI PENDEKATAN PTT MENDUKUNG SL-PTT KEDELAI DI SULAWESI TENGAH

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN HASIL KACANG TANAH DI LAHAN SAWAH

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

Keragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA LAHAN KERING PODZOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI TERHADAP ULAT GRAYAK DAN PENGGEREK POLONG

TANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND]

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. dari pertanian. Oleh karena itu pemerintah terus berusaha untuk

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3

Introduksi Varietas Kedelai Mendukung Program Peningkatan Produksi Menuju Swasembada Kedelai di Jawa Tengah

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PENYAKIT KARAT DAUN (Puccinia polysora Underw.) DI DATARAN RENDAH ABSTRACT

HYPOMA1 DAN HYPOMA2 VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH TAHAN PENYAKIT DAUN DAN KEKERINGAN

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

Pengaruh Waktu Aplikasi Pupuk NPK Phonska terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI DI PAPUA

POTENSI HASIL ENAM VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI KABUPATEN SUMEDANG

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

SKRIPSI RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK. Oleh Yuni Restuningsih H

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI ACEH BESAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH PEMUPUKAN PETROBIO GR TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN JAGUNG DI DAERAH ENDEMIS PENYAKIT BULAI

Kelayakan Usahatani Varietas Unggul Kedelai di Kabupaten Sleman

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

TATA CARA PENELITIAN

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

KAJIAN VARIASI JARAK TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KACANG TANAH DI LAHAN KERING

PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KETIGA

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

III. BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Lampung mulai bulan September 2012 sampai Juni 2013.

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR ABA TERHADAP PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr.

IDENTIFIKASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI GOGO DI ACEH BESAR. The Identification Some Upland Rice Superior Varieties in Aceh Besar

Agros Vol. 17 No.2, Juli 2015: ISSN

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

VARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul)

PENGUJIAN EMPAT VARIETAS UNGGUL KEDELAI DALAM POLA SL-PTT PADA LAHAN KERING MASAM SITIUNG, SUMATERA BARAT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR DI DATARAN RENDAH PADA BERBAGAI VARIETAS DAN SUMBER STEK

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Unggul Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Ngawi Jawa Timur

Transkripsi:

POTENSI PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH PADA WILAYAH PENGEMBANGAN DI KABUPATEN NABIRE Arifuddin Kasim dan Syafruddin Kadir Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua (BPTP) Jalan Yahim No. 49 Sentani Fax: (0967) 591235 e-mail: titania_kasim@yahoo.co.id ABSTRAK Kajian adaptasi varietas unggul kacang tanah di lahan kering Kabupaten Nabire, Papua bertujuan untuk mendapatkan varietas yang mempunyai produktivitas tertinggi dan berpotensi dikembangkan di daerah ini. Pengkajian dilaksanakan di Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, pada Mei Agustus 2013. menggunakan rancangan acak kelompok dengan empat ulangan (petani koperator). Perlakuan adalah lima varietas kacang tanah, yaitu Bison, Kancil, Domba, Jerapah, dan Lokal (petani). Pengamatan dilakukan terhadap 40 contoh tanaman per petak perlakuan. Tanaman contoh ditetapkan secara diagonal, masing-masing 20 tanaman setiap garis diagonal. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji lanjutan Duncan Multiple Range Test (DMRT 5%). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi dihasilkan oleh varietas Domba (2,04 t/ha) disusul oleh Bison (1,74 t/ha) dan Kancil (1,53 t/ha). Hasil terendah diberikan oleh varietas lokal (0,67 t/ha). Berdasarkan tingkat produktivitas, varietas Domba dan Bison dapat menjadi pilihan pengembangan kacang tanah, khususnya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Kata kunci: kacang tanah, varietas unggul, adaptasi, produktivitas, lahan kering ABSTRACT Production Potential of New Peanut Variety in Nabire Development Areas. Adaptation of peanut new varieties in dryland was studied at Nabire. The aims to obtain new varieties of peanuts that have the highest level of productivity and the potential to be developed in Nabire. The assessment was conducted in District Makimi Regency Nabire in May August 2013. Spent a randomized block design with four replications (farmer cooperator). The treatments studied were five peanut varieties, namel: Bison, Kancil, Domba, Jerapah and local variety (farmers). Observations were made on 40 plants per plot sample treatment. Plants are set diagonally example, each of the 20 plants each diagonal line. Data were analyzed using analysis of variance and Duncan's Multiple Range Test Advanced Test (DMRT 5 %). The results showed that the highest productivity of varieties produced in Domba (2.04 t/ha) followed by varieties Bison (1.74 t/ha ) and Kancil 1.53 t/ha. Lokal variety is being produced the lowest (0.67 t/ha). Domba and Bison varieties can be an option in the development of peanut at Nabire. Keywords: peanuts, improved varieties, adaptation, productivity, drylands PENDAHULUAN Kacang tanah termasuk komoditas pangan penting karena merupakan sumber protein nabati dan bahan baku industri pangan. Produksi kacang tanah sampai saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga sebagian harus diimpor. Menurut Kasno et al. (2006), kacang-kacangan mempunyai kandungan protein 23,7 40,0 g, energi Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014 663

355 410 kkal, dan lemak 1,3 40 g. Kandungan protein tertinggi dijumpai pada kacang tanah (40 g). Produksi kacang tanah dapat ditingkatkan melalui perluasan area tanam, baik pada lahan kering maupun lahan sawah setelah padi. Produktivitas kacang tanah masih berpeluang ditingkatkan karena masih adanya senjang hasil yang diperoleh petani dengan ditingkat penelitian. Produktivitas kacang tanah di tingkat petani 1,07 1,09 t/ha, sedangkan ditingkat penelitian 2,5 3 t/ha (Hilman et al. 2004). Peningkatan produksi kacang tanah juga dapat dilakukan melalui perluasan areal tanam. Sentra pengembangan kacang tanah di Papua difokuskan pada lahan kering yang tersebar di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Keerom, Sarmi, Jayapura, Merauke, dan Nabire. Kabupaten Nabire merupakan salah satu sentra tanaman kacang tanah dengan luas lahan 976 ha dengan rata-rata produktivitas 1,03 t/ha (BPS Papua 2011). Produktivitas tersebut lebih rendah dibanding dengan yang dicapai ditingkat penelitian dengan menggunakan varietas unggul baru (2,5 3,50 t/ha). Rendahnya produktivitas antara lain karena petani menanam varietas lokal yang tidak jelas asalnya dan tanaman rentan terhadap hama dan penyakit. Menurut Kasno (2004), varietas kacang tanah yang ditanam di Indonesia umumnya varietas lokal dan varietas unggul lama yang peka terhadap Aspergillus flavus. Demikian pula intensitas serangan hama dan penyakit pada kacang tanah ditentukan oleh dua factor, yaitu jenis varietas dan lingkungan (Saleh 2003). Balitkabi selama 16 tahun terakhir telah menghasilkan 15 varietas unggul kacang tanah, antara lain varietas Domba, Bison, Singa, dan Jerapah yang berpotensi hasil 2,0 3,6 t/ha dan tahan terhadap penyakit, terutama karat dan bercak daun (Balitkabi 2005). Di samping varietas tersebut, Balitkabi juga telah menghasilkan beberapa varietas yang toleran terhadap kekeringan, antara lain Panter, Singa, Jerapah, Sima, Turangga, dan Tuban (Harsono 2007). Salah satu penyebab rendahnya produksi kacang tanah di Papua adalah tidak tersedianya benih bermutu, dan petani tidak menguasai sepenuhnya teknologi budidaya. Dalam upaya peningkatan produksi dan penyebarluasan varietas unggul maka dilakukan kajian adaptasi varietas unggul baru kacang tanah yang bertujuan untuk melihat varietas unggul baru yang mampu beradaptasi secara spesifik lokasi di Papua, khususnya di Kabupaten Nabire. BAHAN DAN METODE Pengujian dilaksanakan pada lahan petani di Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, pada bulan Mei Agustus 2013, dengan melibatkan empat petani koperator. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima varietas kacang tanah sebagai perlakuan. Varietas yang dikaji adalah Jerapah, Kancil, Bison, Domba, dan varitas lokal. Penanaman dengan cara tugal, jarak tanam 40 cm x 15 cm, satu biji per lubang tanam. Pupuk yang digunakan adalah Urea 50 kg + SP36 100 kg + KCl 75 kg/ha. Pemupukan pertama menggunakan seluruh bagian pupuk SP36 dan KCl, dan 50% pupuk Urea, diaplikasikan pada umur tanaman 7 HST, sedangkan pemupukan kedua menggunakan 50% Urea pada 35 HST. Aplikasi pupuk dengan cara larikan di antara baris tanaman. Pemeliharaan tanaman meliputi pengendalian gulma pada umur 15 25 HST. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan penyemprotan pestisida sesuai kebutuhan. Pengamatan pertumbuhan dan komponen hasil dilakukan terhadap 40 tanaman contoh yang dipilih secara diagonal, masing-masing 20 tanaman setiap garis diagonal pada 664 Kasim dan Kadir: Potensi Produksi Varietas Unggul baru Kacang Tanah pada Wilayah Kabupaten Nabire

setiap petak perlakuan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang per rumpun tanaman, jumlah polong isi per tanaman, jumlah biji per polong, hasil polong kering/petak pengamatan (2 x 2,5 m), yang kemudian dikonversi ke t/ha. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman dan Jumlah Cabang per Rumpun Hasil analisis menunjukkan bahwa tinggi tanaman berbeda nyata untuk semua varietas yang diuji. Varietas Bison memperlihatkan pertumbuhan tertinggi (58,2 cm), disusul oleh varietas Kancil, Domba, Jerapah, dan terendah pada varietas lokal yaitu 42,8 cm (Tabel 1). Tabel 1. Pertumbuhan VUB kacang tanah di lahan kering kabupaten Nabire, 2013. Varietas Tinggi tanaman (cm) Jumlah cabang per tanaman Jerapah 44,30 b 6,40 b Kancil 56,27 d 6,23 a Bison 58,20 e 5,97 a Domba 46,43 c 6,73 c Local 42,80 a 6,30 ab Nilai yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji DMRT. Namun tanaman yang tumbuh tinggi tidak selalu diikuti oleh cabang yang banyak. Jumlah cabang per rumpun terbanyak dihasilkan oleh varietas Domba (6,73) dan berbeda nyata dengan varietas lainnya. Sebaliknya, jumlah cabang/tan paling sedikit dihasilkan oleh varietas Bison (5,97), namun tidak berbeda nyata dengan varietas Kancil dan varietas lokal. Tinggi tanaman varietas Bison diduga disebabkan faktor genetik yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh secara vertikal lebih tinggi dibanding membentuk cabang ke samping. Hasil penelitian Balitkabi (2005) menunjukkan bahwa varietas Bison mempunyai tipe pertumbuhan yang tegak dengan tinggi tanaman rata-rata 51 cm. Jumlah Polong Isi dan Hasil Kering Polong Jumlah polong isi per tanaman terbanyak dihasilkan oleh varietas Domba. Sebaliknya, jumlah polong isi paling sedikit dihasilkan oleh varietas Lokal. Varietas Domba mampu mengasilkan rata-rata 20,9 polong isi per tanaman dan berbeda nyata dengan varietas Kancil (17,23) dan lokal (15,40). Namun jumlah polong isi varietas Domba tidak berbeda nyata dengan varietas Bison (19,57) dan Jerapah (19,35) (Tabel 2). Nurhartanto et al. (2008) menjelaskan bahwa kacang tanah dengan tipe Virginia mempunyai tipe tumbuh menjalar sehingga memudahkan ginofor untuk masuk ke dalam tanah membentuk polong yang lebih banyak. Terbentuknya polong yang banyak diikuti oleh produktivitas yang tinggi. Jumlah polong isi terbanyak dihasilkan oleh varietas Domba (2,04 t/ha) dan berbeda nyata dengan varietas lain. Sebaliknya, jumlah polong dan produktivitas terendah (0,67 t/ha) dihasilkan oleh varietas lokal. Hasil polong kering tertinggi varietas Domba yang dicapai dalam penelitian ini lebih tinggi dari hasil penelitian Purnomo et al. (2007) yang menggunakan Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014 665

varietas Domba dengan hasil polong kering 1,8 t/ha. Varietas Bison yang dilepas pada tahun 2004 menghasilkan polong kering 1,74 t/ha, tidak berbeda dengan Kancil dan Jerapah. Hasil tersebut lebih tinggi dari hasil penelitian Soedarjo dan Sucahyono (2007) yang hanya menghasilkan 1,3 t/ha pada varietas yang sama. Varietas lokal yang ditanam petani memberikan jumlah dan hasil polong paling rendah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Purnomo et al. (2007) yang menyatakan rendahnya hasil polong disebabkan oleh jumlah polong yang terbentuk sedikit dan ukuran polong lebih kecil akibat kekeringan. Kondisi ini menggambarkan bahwa varietas unggul kacang tanah mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan tumbuh di Kabupaten Nabire. Tabel 2. Jumlah polong isi dan hasil polong VUB kacang tanah di lahan kering Kab Nabire, 2013. Varietas Jumlah polong isi Hasil polong kering (t/ha) Jerapah 19,35 c 1,64 b Kancil 17,23 b 1,53 b Bison 19,57 c 1,74 b Domba 20,94 c 2,04 c Lokal 15,40 a 0,67 a Nilai yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji DMRT. Faktor lain yang memungkinkan tingginya produktivitas varietas unggul adalah kualitas fisik dan genetik bahan tanam yang digunakan. Benih yang digunakan pada pengkajian berasal dari kelas fondation seed (FS) dari Balitkabi, dimana tingkat kemurnian genetik dan kualitas fisik benih masih terjaga, sehingga kualitas dan kuantitas hasil mampu mendekati potensi hasil dari varietas yang diintroduksi. Sebaliknya, benih lokal merupakan benih asalan yang tidak dipersiapkan sebagai benih dan tidak terjamin mutu genetiknya. Berdasarkan diskripsi varietas kacang-kacangan dan umbi-umbian (2005), hasil rata-rata yang mampu dicapai varietas Domba adalah 2,1 t/ha polong kering, sementara potensi hasilnya 3,6 t/ha polong kering. KESIMPULAN 1. Produktivitas polong kering tertinggi (2,04 t/ha) dihasilkan oleh Varietas Domba kemudian disusul oleh varietas Bison 1,74 t/ha, Jerapah 1,64 t/ha, Kancil 1,53 t/ha, dan terendah varietas lokal 0,67 t/ha. 2. Berdasarkan tingkat produktivitas yang dicapai, varietas Domba dan Bison dapat menjadi pilihan pengembangan kacang tanah di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. DAFTAR PUSTAKA Balai Penelitian Kacang-Kacang dan Umbi-Umbian. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang- Kacangan dan Umbi-Umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi- Umbian. Malang. Badan Pusat Statistik Papua, 2011. Papua Dalam Angka Provinsi Papua,Jayapura. Harsono, A. 2007. Kekeringan kacang tanah di lahan kering dan penanggulangannya. Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Mendukung Kemandirian Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. 347 357. Hilman, Y., A, Kasno dan N.Saleh, 2004. Kacang-kacangan dan Umbi-Umbian. Kontribusi Terhadap Ketahanan Pangan dan Teknologinya. Dalam Inovasi Pertanian Tanaman 666 Kasim dan Kadir: Potensi Produksi Varietas Unggul baru Kacang Tanah pada Wilayah Kabupaten Nabire

Pangan. Puslitbang Tanaman Pangan. 95 132. Kasno, A. 2004. Pencegahan infeksi Aspergillus flavus dan kontaminasi aflatoksin pada kacang tanah. Jurnal Penelitian Tanaman Pangan 23 (3): 75 81 Kasno, A., Nasir Saleh, dan E. Ginting. 2006. Pengembangan pangan berbasis kacang-kacangan dan umbi-umbian guna pemantapan pangan nasional. Buletin Palawija. No.12. Hal 43 51. Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Malang. Pusal Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian. Nurhartanto A, S D Utomo, dan T R Basoeki. 2008. Evaluasi Karakter Agronomi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Famili F5 Keturunan Persilangan Kelinci dan Florigiant. Jurnal Penelitian. Purnomo, J., Trustinah, dan N. Nugrahaeni. 2007. Tingkat kehilangan hasil kacang tanah akibat kekeringan. J. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 26(2): 127 131 Saleh, N. 2003. Ekobiologi dan optimalisasi pengendalian penyakit virus belang pada kacang tanah melalui pengelolaan tanaman secara terpadu. J. Penelitian Tanaman Pangan 22(2): 41 48. Soedarjo, M. dan D. Sucahyono. 2007. Efektifitas alam dan inokulum rhisobium komersial pada kacang tanah. Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Mendukung Kemandirian Pangan. Bogor. 276 285. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014 667