BAB V PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEDIA RADIO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

INSTAGRAM CAROUSEL, FITUR TERBARU DARI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian.

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

A. KEGIATAN RUTIN 1 Layanan dan Bantuan Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian data pada Bab IV, maka penelitian. ini memperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB II DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB IV PENUTUP. tentang peran program director dalam mempertahankan poaitioning JIZ FM. director dalam mempertahankan positioning sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan

BAB I PENDAHULUAN. rokok tembakau ataupun yang telah beralih ke rokok elektrik, hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Facebook Advertising Facebook Advertising. 7 Cara Menggunakan Facebook untuk Meningkatkan Income Anda dan Bisnis Anda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan tersebut terdapat di

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terlebih kehidupan manusia. Komunikasi sendiri merupakan topik yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. massa konvensional kemudian dinilai belum maksimal karena pola komunikasi

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. 1. Nama Perusahaan : PT. Aksara Solopos. 2. Alamat : Jalan Adi Sucipto Nomor Kota : Surakarta

Media Cetak Vs Media Online

TV 96% Radio 38% Koran 8% Online 40% Internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peran suatu media. Media massa kini berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Konten promosi yang dibuat oleh team sosial media PT. Monica Hijau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. media baru seiring ditemukannya teknologi seperti File Transfer

Marketing adalah 4 P. Produk Promosi Price (Harga) Place (Tempat Distribusi)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. media biar tetap update dan eksis di masyarakat. informasi yang diinginkan dengan cepat, salah satunya yaitu radio.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Media penyiaran merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam

LAMPIRAN Transkrip Interview Guide A. Profil Perusahaan B. Strategi Promosi

Digital Marketing Strategy

WAHANA RADIO SIARAN SWASTA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cerdas untuk Mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Perkembangan Andalaz Televisi. bangsa pada umumnya. Kebutuhan akan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau berita bisa disebarkan melalui berbagai perangkat, yakni desktop (personal

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era informasi saat ini, informasi menjadi sangat berharga dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

Interview Guide. 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi?

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dibahas mengenai strategi Badan

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara

DAFTAR LAMPIRAN. 1 P a g e

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai perilaku konsumen itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

BAB 1 PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media massa elektronik yang fungsinya sebagai

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

Efektivitas Media Komunikasi Internal Dalam PTN (Studi Pada Media Komunikasi Universitas Udayana)

Transkripsi:

BAB V PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEDIA RADIO Dalam bab ini peneliti ingin memaparkan rumusan masalah dari bab satu yaitu bagaimana penggunaan media sosial sebagai strategi konvergensi pada radio di Salatiga. Seperti yang telah tertulis bahwa tujuan peneliti ingin menjelaskan bagaimana penggunaan media sosial sebagai bentuk konvergensi pada radio-radio di Salatiga. Dalam hal ini, peneliti berfokus untuk melihat bagaimana pernggunaan media sosial pada radio komersil di Salatiga. Ketiga radio tersebut adalah radio Suara Salatiga, Zenith, dan Elisa. Berangkat dari teori Niche, teori ini mengatakan bahwa siapa yang ingin hidup harus beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam dunia media pun, teori ini sangat bisa diterapkan. Ketika media saling bersaing untuk mencari pendengar atau penonton, maka media harus beradaptasi dengan sekitarnya. Misalkan di era digital ini media analog seperti radio harus tetap bertahan. Cara bertahannya pun dilihat dari lingkungan sekitarnya. Jika lingkungannya banyak menggunakan media baru, maka radio harus beradaptasi dengan hal itu Teori Niche memiliki dua hal penting di dalamnya. Pertama niche breadth dan kedua niche overlap. Niche breadth adalah daerah penunjang yang dapat didefinisikan juga untuk menunjukan adanya ketergantungan antara populasi suatu mahluk dengan penunjang kehidupannya. Sementara niche overlap menunjukan tingkat ketergantungan populasi terhadap satu jenis penunjang kehidupan yang sama. Teori Niche yang dikembangkan oleh Dimmick dan Rohtenbuller, menyebutkan bahwa media memiliki 3 penunjang kehidupan. Ketiga hal tersebut adalah capital, types of content, dan types of audience. Secara berurutan, ketiganya berbicara mengenai pemasukan media, konten program, dan sasaran media mereka. Penggunaan media sosial dapat dimasukkan kedalam types of content dari teori Niche. Penggunaan media sosial oleh radio di Salatiga menandakan adanya konvergensi media. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Meike & Young, ada dua hal yang mempengaruhi media sehingga dikatakan media tersebut berkonvergensi. Pertama mengenai ekspansi media untuk tetap bertahan dalam lingkungan media, yang kedua adalah bagaimana media mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi dalam penggunaan media baru. Penggunaan media baru ini nantinya akan semakin beragam. Ada yang menggunakan media sosial ada pula yang

lainnya. Penggunaan media baru dan media sosial dalam hal ini termasuk dalam bagaimana media mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi. Pada akhirnya semua media konvensional mulai melakukan konvergensi, khususnya dalam beradaptasi dan mengadopsi teknologi demi bertahan di lingkungan media. Selain teori mengenai konvergensi media yang dikemukakan oleh Meike & Young, teori Niche juga mempengaruhi bagaimana cara media konvensional atau analog untuk bertahan di lingkungan media yang terus bertumbuh. Melalui teori konvergensi media dan teori Niche, dapat diartikan bahwa media konvensional dapat bertahan bila menggunakan media baru terutama media sosial dalam perkembangannya. Penggunaan media sosial yang secara aktif, tidak hanya dapat mempertahankan media di lingkungannya, tepi juga dapat menarik pendengar. Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan bagaimana peran media sosial yang dimiliki dan digunakan oleh ketiga radio komersil di Salatiga, yaitu radio Suara Salatiga, Zenith, dan Elisa. 5.1. Penggunaan Media Sosial Pada Radio Suara Salatiga, Zenith, Dan Elisa Demi bertahannya media radio di era digital, media ini menggunakan media sosial. Selain karena masyrakat yang dekat dengan media sosial saat ini, penggunaan media sosial di radio juga bisa menambah pendengar dan tetap dekat dengan pendengar. Karena itu radio Zenith FM, Elisa FM, dan Suara Salatiga FM memilih menggunakan media sosial untuk dapat dekat dengan pendengarnya dan bisa menarik pendengar baru dari media sosial. Media sosial yang digunakan pun beragam dan ketiga radio tidak hanya memiliki 1 media sosial Tabel 1.1 Media Sosial Yang Digunakan Oleh Radio Dan Jumlah Pengikutnya Nama Radio Media Sosial Facebook Twitter Instagram Lainnya Zenith FM (20.964) (3.327) (188) (Bigo Live) Elisa FM (301) (568) - -

Suara Salatiga (9.838) - - (website: Suarasalatiga.com) Sumber : Analisa data primer, tahun 2017 Penggunaan media sosial di berbagai media radio sudah dimulai sejak media sosial menjadi tren dikalangan masyarakat. Seperti yang terlihat pada tabel diatas, radio Zenith, Elisa dan Suara Salatiga menggunakam media sosial lebih dari 1 jenis. Namun ketiga radio memiliki 1 media sosial yang sama yaitu Facebook. Dengan jumlah pengikut yang berbeda, Facebook Zenith FM memiliki pengikut terbanyak dan Elisa FM memiliki pengikut paling sedikit diantara ketiga radio. Media sosial Facebook dipilih karena paling dekat dengan masyarakat. Selain itu media sosial Facebook dipilih karena mudah penggunaannya dan penyebaran informasinya sangat cepat Facebook bisa dibilang paling mainstream ya. Untuk semua pengguna smartphone punya facebook. terus juga waktu itu belum terlalu naik daun yang namanya smartphone, tapi facebook sudah ada terus juga banyak usernya, dan pola penyebaran kontennya kan cepat 1 Penggunaan media sosial facebook ini memang dirasa cukup memberikan pengaruh terutama untuk tetap dekat dengar para pendengarnya. Penggunaan media sosial ini didasari oleh fenomena maraknya media sosial dikalangan masyarakat. Penggunaannya pun cukup mudah. Hampir semua kalangan masyarakat bisa mempunyai media sosial tersebut. Cara membuat akunnya cukup memiliki sebuah akun email. Dalam proses pertemanannya, penggunaan facebook juga mudah. Selain itu adanya fitur fanpage, di mana pengguna facebook dapat mengikuti dan mengetahui posting terbaru dari akun yang disukai. Fanpage biasanya dimiliki oleh public figure atau perusahaan atau sebuah lembaga, dan semua orang yang memiliki akun Facebook dan merasa tertarik dengan fanpage tersebut bisa dengan mudah mengikutinya. Kemudahan dalam penggunaannya menjadi suatu alasan khusus banyak lembaga atau instansi, termasuk radio di Salatiga menggunakan Facebook dalam perkembangannya untuk berinteraksi dengan pendengarnya. Elisa FM mulai menggunakan media sosial sejak 2-3 tahun yang lalu. Elisa FM lebih menekankan pada penggunaan fanpage facebook. Dalam fanpage-nya ini diberikan informasi dan promosi baik acara on-air ataupun off-air. Adapun yang 1 Hasil wawancara dengan Sony, Program Director Elisa FM. 7 Juni 2017

bertugas dalam memperbarui status bukanlah divisi khusus atau staff lainnya, melainkan sang penyiar. Penyiar yang saat itu bertugas, diperbolehkan untuk mengganti status di fanpage Elisa FM. Kegiatan mempromosikan acara on-air atau off-air ini tidak hanya melalui fanpage Elisa FM, melalui facebook personal sang penyiar pun diperbolehkan untuk mempromosikan acaranya. Namun dalam penggunaan dan perkembangannya Elisa FM merasakan hambatan dalam media sosial. Selain tidak adanya staff khusus untuk meng-update status dalam fanpage Facebook ataupun media sosial yang lain, Elisa FM menganggap bahwa penggunaan media sosial dalam radionya kurang berpengaruh. Hal ini dikarenakan segmentasi usia pendengar Elisa FM yang merupakan usia keluarga atau 30 tahun ke atas. Menurut Sony selaku Program Director Elisa FM, masyarakat umumnya usia muda sudah jarang mendengarkan radio bahkan hampir tidak ada. Sementara program Elisa FM di waktu Prime Time diisi oleh program untuk orang tua yang notabene tidak terlalu bergantung pada smartphone atau media sosial. Sehingga jika menggunakan media sosial yang ditargetkan adalah anak muda sementara anak muda tidak mendengarkan radio, dan ketika ditargetkan usia orang tua mereka tidak menggunakan media sosial. Hal inilah yang menjadi kontradiktif dalam penggunaan media sosial di Elisa FM. Keterbatasan dan tidak adanya SDM yang memadai, kegiatan memperbarui status di Fanpage Elisa FM menjadi sekedar saja. Tidak adanya SDM atau staff khusus yang mengatur media sosial di radio ini dikarenakan asumsi tidak banyaknya pendengar usia 30 tahun keatas yang memiliki media sosial. Sehingga, menurut pihak radio, penggunaan media sosial tidak terlalu penting dan adanya staff khusus dalam mengatur media sosial yang dimiliki radio tidak dibutuhkan atau dalam hal ini bisa dikelola oleh penyiar dan staff radio lainnya. Selain itu radio ini juga tidak memiliki konten khusus yang bisa dibahas di fanpage radionya. Sehingga hal atau informasi yang diberikan di fanpage Elisa FM cenderung sesuka hati si penyiar. Tidak adanya konten khusus juga dikarenakan lokasi Salatiga. Lokasi Salatiga yang sangat berbeda dengan kota besar dan radio di Salatiga yang cakupan radius siarnya tidak sejauh radio dikota besar menjadi alasan media sosial tidak memiliki dampak yang besar dan jelas. Dalam Elisa FM, kegiatan mem-posting di media sosial pun bukan menjadi keharusan atau standard operasional radio. Berbeda dengan Elisa FM, Suara Salatiga lebih menekankan penggunaan media sosial melalui website nya. Meski memiliki Facebook dengan pengikut yang lebih banyak dari Elisa Fm, radio ini sangat menekankan kegiatan streaming bukannya postingan dalam media facebook. Penggunaan media sosial oleh Suara

Salatiga dilakukan karena melihat pendengar yang semakin beralih dari media konvensional ke digital. Beralihnya pendengar ke sistem digital, dilihat sebagai peluang Suara Salatiga FM ke format streaming. Karena berada dibawah awasan pemerintah kota, sehingga media sosial yang terus ditekankan adalah website resminya dan streaming melalui website pemerintah kota. Hal tersebut karena fanpage facebook yang dimiliki oleh Suara Salatiga tidak resmi, atau tidak berada dalam pemerintah kota. Sehingga saat ditanyakan apakah Suara Salatiga memiliki media sosial selain suarasalatiga.com jawabannya adalah Kalau media sosial kita enggak, meskipun radio ini kan masih nginduk di pemkot. Jadi radio ini masih dibawah awasan pemerintah kota. Makanya kita juga menginduk ke humasnya kota, meskipun secara resmi kita tidak. 2 Karena masih menginduk dengan pemerintah kota, sehingga informasi yang di-update lebih mengarah pada berita local. Segmentasi radio yang mengarah ke ranah umum, membuat radio ini memiliki berbagai macam acara. Namun lebih ditekankan pada pemberitaan local seputar Salatiga. Dalam hal meng-update berita dalam media sosial, baik facebook maupun website, dilakukan oleh penyiar yang saat itu bertugas. Hampir serupa dengan Elisa FM, radio Suara Salatiga juga mengalami keterbatasan SDM khususnya yang bertugas untuk mengelola setiap media sosial. Keterbatasan SDM ini dikarenakan pengelolaan yang menginduk pada pemerintah kota. Karena Suara Salatiga berada di bawah wewenang pemerintahan, sehingga dalam hal staff dan SDM semuanya disediakan dan diatur oleh pemerintah kota. Walaupun sama dalam hal keterbatasan SDM, yang membedakan Suara Salatiga dengan radio Elisa adalah, dalam hal konten. Suara Salatiga memiliki konten khusus yang umumnya berkaitan dengan salatiga, seperti berita lokal mengenai apa yang sedang terjadi di Salatiga dan beirtanya tidak jauh-jauh dari pemerintahan kota sendiri. Diantara radio lainnya, Zenith memiliki media sosial yang beragam dengan jumlah pengikut terbanyak. Penggunaan media sosialnya diawali dengan tren penggunaan media sosial di masyarakat. Zenith FM pun mengikuti dan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Radio Zenith terus mengembangkan penggunaan media sosial sesuai dengan media sosial yang digunakan masyarakat. Ketika masyarakat menggunakan facebook makan Zenith menggunakan facebook juga. Fenomena ini terlihat dari banyaknya media sosial yang 2 Hasil wawancara dengan Rian, coordinator siaran dan radio Suara Salatiga. 9 Juni 2017

digunakan. Zenith FM menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, bahkan Bigo Live. Berbeda dengan Elisa dan Suara Salatiga, Zenith FM memiliki media sosial Bigo Live. Dimana melalui media sosial tersebut pendengar dapat berinteraksi secara langsung dengan cara tatap muka dengan si penyiar. Diakui pihak zenith bahwa setiap postingan dalam media sosialnya memiliki responden, dan yang paling sering direspon oleh pendengar adalah Bigo Live dengan total 1.393 pengikut. Selain itu bergabungnya Zenith FM dengan CPP Networking membuat radio ini semakin jelas melakukan konvergensi media. Dengan bergabungnya Zenith dengan CPP Network mengharuskannya memanfaatkan media sosial semaksimal mungkin hingga menjadi standard operasional mereka. Kegiatan meng-update setiap postingan dalam media sosial Zenith FM pun dilakukan oleh staff khusus, dan menjadikannya sebuah kelebihan dibanding radio lainnya. Konten yang diberikan pun beragam, namun lebih ke info kesehatan dan perkembangan teknologi. Meski memiliki konten yang berbeda dengan media sosial radio lain, namun radio ini tetap bertahan melebihi radio lainnya dalam penggunaan media sosial 5.2. Penggunaan Media Sosial dalam Mempertahankan Radio Dalam Menarik Audiens Dalam penggunaannya, ketiga radio tersebut mengatakan bahwa media sosial memiliki peran khusus dalam radionya terutama dalam bertahan di era digital ini. Keaktifan media sosial yang ketiga radio ini gunakan sangat berpengaruh dalam menarik audiens. Tetapi tidak hanya untuk mempertahankan dan menarik pendengar baru, media sosial dalam radio juga memiliki kegunaan dan peran lainnya. 5.2.1. Penggunaan Media Sosial Pada Radio Suara Salatiga Berbeda dengan Elisa FM, Suara Salatiga FM sangat memanfaatkan era digital ini. Melihat bahwa pendengarnya atau masyarakat mulai beralih dari media konvensional ke digital, Suara Salatiga menyediakan fasilitas streaming bagi pendengarnya. Merasa bahwa media radio konvensional mulai ditinggalkan, Suara Salatiga mulai gembor dengan fasilitas streamingnya. Meskipun berada di bawah naungan pemerintah kota, Suara Salatiga juga memiliki media sosial lain selain website dimana para pendengarnya bisa melakukan kegiatan streaming. Suara Salatiga memiliki facebook, namun tidak resmi bahkan tidak diakui pada saat peneliti melakukan wawancara dengan pihak Suara Salatiga. Walau begitu, pihak Suara Salatiga mengatakan bahwa melalui website dan streaming radio ini radio mengalami

perkembangan dalam jumlah pendengar. Website yang telah ada sejak 2 tahun lalu dirasa mempunyai efek yang jelas bagi radio Suara Salatiga, hal ini dikarenakan survey yang dilakukan pihak Suara Salatiga sendiri. Cara Suara Salatiga bertahan dengan menggunakan media sosial, difokuskan pada penggunaan website dan konten yang dimasukan dalam website tersebut. Setiap konten yang dimasukkan dalam website selalu seputar Salatiga, kemudian dimasukkan informasi dan tips-tips yang nantinya dibacakan oleh penyiar. Dalam proses streaming pihak Suara Salatiga mengungkapkan bahwa pendengar bisa berinteraksi di dalamnya. Teman-teman dari streaming bisa mendengarkan di sana kemudian interaksi di sana. Bukan hanya mendengarkan mereka juga bisa menuliskan di sana, request lagu disana, jadi dampaknya sangat-sangat banyak 3 Meski tidak banyak memiliki responden di media sosialnya, Suara Salatiga FM tetap beranggapan bahwa melalui media straming dapat memajukan radionya. Radio ini beranggapan bahwa memasuki era IT ini mau tidak mau radio harus mengikuti perkembangan jaman dengan menggunakan media sosial. Walaupun di awal mengalami kesulitan, yaitu terbatasnya SDM dan kuota computer untuk mengakses media sosial sendiri. Kurang SDM yang ditugaskan untukmengakses media sosial secara sendiri dan tidak bisanya Suara Salatiga untuk mengadakan SDM secara mandiri karena menginduk pada pemerintah kota menjadikannya hambatan yang sampai sekarang belum terselesaikan. Walaupun begitu Suara Salatiga tetap bertahan dalam penggunaan media sosial dan cukup berkembang menurut survey yang dilakukan radio tersebut. Suara Salatiga mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial memiliki dampak khusus terutama dalam penyebaran informasi. Informasi yang disalurkan di radio dapat dengan mudah pula di dapat melalui media sosial. Kecepatan penyebaran informasi yang hampir berimbang ini menjadi salah satu kelebihan media sosial digunakan dalam radio. Selain itu. Suara Salatiga juga mengatakan bahwa melalui media sosial, media radio dapat mencari iklan dan kemudian di siarkan dalam radio. Meski berada dibawah naungan pemerintah kota Salatiga, namun format radio ini adalah komersil dan public, sehingga bisa menerima iklan dan lainnya. Hal tersebut menjadi peran lain yang dimiliki media sosial pada radio Suara Salatiga, yaitu dapatnya media menjalin kerja sama atau membangun relasi khususnya dalam hal iklan. Pemanfaatan media sosial sebagai penarik iklan dan penggunaan website untuk streaming menjadi 3 Wawancara dengan Rian, coordinator siaran dan radio

ciri bahwa Suara Salatiga telah melakukan konvergensi media, khususnya dalam mengadaptasi dan mengadopsi teknologi yang ada. Meskipun tidak banyak di respon di media sosial Facebook, namun melalui streaming websitenya, radio ini dapat tetap berinteraksi dan mempertahankan eksistensi radionya. 5.2.2. Penggunaan Media Sosial Pada Radio Zenith Dilihat dari penggunaan media sosialnya, radio Zenith merupakan satusatunya radio yang memanfaatkan media sosial dengan maksimal dan baik. Bahkan cara radio Zenith bertahan adalah dengan menggunakan media sosial. Karena dengan menggunakan media sosialnya, radio ini dapat menambah pendengar baik di dalam kota maupun luar Salatiga. Menjadi kelebihan Zenith adalah tidak fokusnya mereka dengan pendengar dalam kota saja. Hal ini dikarenakan mereka tergabung dengan CPP network sehingga radius siarnya bisa lebih luas dan otomatis mendapat pendengar di luar Salatiga. Bergabungnya dengan CPP network, mengharuskan Zenith FM mengunggah status baru sesuai dengan standard operasionalnya. Sehingga tidak diragukan lagi, Zenith FM memiliki petugas atau staff khusus untuk bagian meng-update setiap media sosial yang dimiliki Zenith FM. Dengan adanya SDM yang memadai hambatan saat mengunakan media sosial pun tidak ada. Selain itu mereka menggunakan media sosial Bigo Live, dimana sangat interaktif antara pendengar dengan penyiar. Karena berupa live chat yang aktif menggunakan kamera, sehingga dirasa menarik oleh pendengar dan audiens. Penggunaan Bigo Live daripada media sosial dengan konten video atau live chat lainnya dipilih karena penggunaannya yang terbilang mudah dan pada saat itu sedang trend dikalangan anak muda dan masyarakat. Terbukti melalui Bigo Live, terdapat audiens yang melihat sekaligus merespon si penyiar. Melalui aplikasi atau media sosial ini juga, Zenith dapat terus bertahan, karena media sosial ini yang paling sering direspon oleh audiens. Berdasarkan wawancara peneliti, Zenith memang mempertahankan medianya melalui media sosial. Bahkan Zenith Fm tidak ragu untuk menambah media sosial lagi, bila ada media sosial yang baru dan tren dikalangan audiens. Dengan menggunakan berbagai macam media sosial, sesuai dengan perkembangan zaman, Zenith FM berusaha untuk terus berinteraksi dengan pendengarnya. Selain itu melalui beragamnya media sosial ini dapat menambah pendengar bahkan penonton bagi pengikut Bigo Live yang berada di luar kota Salatiga. Zenith FM pun merasa bahwa media sosial memiliki dampak yang besar dalam meningkatkan jumlah audiens. Bagi radio Zenith, media sosial memiliki peran

yang sangat besar dalma mempertahankan dan menarik jumlah pendengar. Melalui media sosialnya Zenith berusaha untuk tetap dekat dengan para pendengarnya. Karena itu Zenith FM memiliki banyak media sosial yang memang diminati oleh kebanyakan pendengarnya. Dalam hal media sosial, Zenith mengikuti trend media sosial apa yang paling diminati dan akhirnya radio ini membuat media sosial itu. Hal ini guna untuk mendekatkan diri dengan pendengarnya dan menarik pendengar baru. Bergabungnya Zenith dengan CPP Network dan penggunaan media sosialnya menunjukan radio ini terus berkembang dengan cara berkonvergensi. Seperti apa yang dijelaskan oleh Meike & Young bahwa ciri media yang berkonvergensi adalah melakukan ekspansi dan adaptasi dengan teknologi. Dalam hal ini bergabungnya Zenith dengan CPP Network adalah bentuk memperlebarnya perusahaan atau lembaga Zenith. Dengan bergabungnya Zenith ke CPP Network, maka semakin luas radius siaran sehingga tidak hanya mendapat pendengar di Salatiga tapi juga di luar Salatiga. Penggunaan media sosial yang menjadi standard operasional media juga menjadi bukti bahwa media ini berkonvergensi dan terus berkembangnya. Banyaknya media sosial yang digunakan oleh radio ini, menunjukan bahwa media ingin tetap dekat dengan pendengar dan masyarakat. Kebanyakan media sosial yang digunakan adalah media sosial yang mudah digunakan dan sangat akrab dengan masyarakat. Sehingga radio dapat dengan mudah tetap terkoneksi dengan pendengarnya. Aktifnya radio dalam mengikuti acara-acara off air juga cukup membantu masyarakat untuk tetap mengenal dan mengetahui radio Zenith. Belum lagi, radio beberapa kali ikut tergabung dengan program kuis atau lomba di Salatiga, sehingga masyarakat juga terus mengenal dan tetap ingat akan nama radio. 5.2.3. Penggunaan Media Sosial Pada Radio Elisa Namun jawaban sedikit berbeda dari Elisa FM. Pihak Elisa FM mengatakan bahwa media sosial bisa memiliki peran khusus untuk bertahan, bisa juga tidak. Hal tersebut dikarenakan kecenderungan radio di salatiga khususnya Elisa FM. Kecenderungan tersebut adalah untuk bertahan hidup di era digital. Bukan untuk mengembangkan programnya, radio-radio di Salatiga menggunakan media sosial hanya untuk bertahan. di Salatiga itu kecenderungan radio yg hidup di sini cenderung bertahan hidup aja bukan developing our program, beda sama kota-kota lain. Memang di sini bisa tapi menuju ke arah sana susah, dan pemanfaatan media sosial disini ada perlunya ada enggaknya. Perlunya memang menjaring

pendengar baru memang bisa tapi gak bisa dijamin seratus persen 4 Meski memiliki pengikut diatas 100 orang di Facebook, namun Elisa FM mengatakan bahwa pengikutnya tersebut kebanyakan dari luar Salatiga yang mungkin notabenenya tidak mendengarkan Elisa FM, sehingga tidak memiliki dampak yang jelas bagi perkembangan radio di Salatiga. Selain karena segmentasi yang mendasar di Elisa FM, lokasi Salatiga pun menjadi alasan Elisa FM menggunakan media sosial bukan untuk bersaing dan mengembangkan programnya. Setiap postingan di media sosial Elisa FM tidak mendapat respon yang banyak, sehingga dapat disimpulkan bahwa sedikit dari pendengar Elisa FM yang memperhatikan media sosial radio tersebut. Hambatan semakin dirasa Elisa FM ketika melihat media sosial tidak memiliki dampak besar dalam mengembangkan radio. Sehingga Elisa FM menggunakan media sosial hanya untuk bertahan. Elisa FM akhirnya bertahan tidak dengan menggunakan media sosial. Radio ini bertahan dengan cara off-air ataupun biaya operasional yang didapat dari iklan. Tidak lepas dari biaya operasional, cara Elisa FM bertahan selain menggunakan media sosial adalah dengan menyediakan paket penjualan iklan untuk customer baru.selain itu Elisa FM juga sedang melakukan re-branding dari radio yang total entertainment ke radio yang total edukasi. Transformasi yang dilakukan pastinya akan merubah target dan segmentasi sedikit. Perubahan ini berdasarkan filosofi atau keinginan owner Elisa FM. Perubahan konten program ini juga didasarkan dengan pemikiran owner bahwa semua radio bisa menghibur, tapi tidak semua radio bisa mengedukasi. Strategi bertahan Elisa FM ini tidak dilihat dan dimiliki oleh radioradio lainnya di Salatiga. Menjadi peluang tersendiri bagi Elisa FM untuk bertahan dan menarik pendengar yang sesuai dengan segmentasi usianya. Selain dengan mengadakan re-branding dalam radionya, Elisa FM juga tengah menggodok program-program baru yang sesuai dengan tema barunya yaitu edukasi. Program baru yang sedang digodok nanitnya akan terus memberikan informasi dan edukasi, namun tidak selalu dalam format formal melainkan Elisa FM membungkus informasi edukasi tersebut menjadi menarik. Tidak memanfaatkan media sosial, menjadi kelebihan dan kelemahan bagi Elisa FM. Kelebihan media raido ini tidka menggunakan media sosial adalah lebih terfokusnya acara program dan sesai dengan target yang disasar. Sementara menjadi kelemahan, karena memang sulit bertahan di era digital tanpa menggunakan media sosial. 4 Wawancara dengan Sony, program director Elisa FM

Penyebaran informasi pun akhirnya kembali lagi ke sistem manual atau konvensional dimana promosi dilakukan melalui saat on-air atau off-air atau bahkan melalui media cetak dan bukannya media online. Karena penyebaran informasi yang dilakukan secara online, dirasa oleh pihak Elisa FM kurang efektif karena target usia pendengar mereka bukannya usia remaja menengah yang aktif dalam penggunaan media sosial, melainkan usia dewasa 30 tahun keatas. Dimana pengguna dengan usia tersebut tidak fokus dalam media sosial, dan memiliki hanya untuk sekedar punya. Dalam mempromosikan target baru radio yaitu edukasi, Elisa FM bekerja sama dengan beberapa sekolah tertentu. Karena sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru, sehingga setiap sekolah di Salatiga membutuhkan promosi salah satunya dengan cara menaruh iklan di Elisa FM. Dalam hal ini, media sosial memiliki peran yang sangat berbeda di Elisa FM. Jika radio lainnya menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan pendengarnya atau pun menarik pendengar baru, radio Elisa menggunakan media sosial hanya untuk sekedar bertahan. Radio ini menjelaskan bahwa perbedaan segmentasi usia dan acara menjadi penyebab radioini tidak fokus dengan media sosial. Media sosial digunakannya untuk mencari relasi khususnyadalma hal menaruh iklan dalam radio tersebut untuk radio itu dapat bertahan. Jika Zenith dan Suara Salatiga menekankan pada konten program mereka yang memiliki segmentasi umum dan remaja, radio Elisa memiliki segmentasi usia keluarga dan segmentasi acara edukasi, sehhingga fokusnya sangat berbeda dengan dua radio sebelumnya.