PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P A P A R A N P U B L I K

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

30 Juni 31 Desember

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

30 September 31 Desember Catatan

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

JUMLAH ASET LANCAR

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Catatan 31 Maret Maret 2010

Jumlah aset lancar

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 7-45

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2014 dan 31 DESEMBER 2013 (Tidak diaudit)

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT LIONMESH PRIMA Tbk

Transkripsi:

PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2018, 31 Desember 2017 dan 31 Maret 2017

PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 2018 2017 LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek 2o,12,29 317.378.594.827 278.076.429.216 Utang usaha - pihak ketiga 13 11.735.116.225 2.166.294.833 Utang lain-lain - pihak ketiga 2.309.721.210 10.074.439.432 Beban akrual 2n,14 6.735.257.515 4.736.947.774 Utang pajak 2p,15 13.210.463.694 7.931.232.903 Uang muka pelanggan 2o,29 789.915.002 - Pendapatan diterima di muka 2n - 661.948.450 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan 2j,16 351.659.359 489.933.104 Total Liabilitas Jangka Pendek 352.510.727.832 304.137.225.712 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan 2j,16 586.494.842 586.494.842 Liabilitas imbalan kerja karyawan 2r,17 78.455.886.068 86.770.825.127 Total Liabilitas Jangka Panjang 79.042.380.910 87.357.319.969 Total Liabilitas 431.553.108.742 391.494.545.681 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp175 per saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh - 1.440.000.000 saham 19 252.000.000.000 252.000.000.000 Tambahan modal disetor 52.681.380.953 52.681.380.953 Saldo Laba (Akumulasi kerugian) (89.481.189.319) (83.329.513.914) Selisih atas akuisisi kepentingan non-pengendali 6.853.157.506 6.853.157.506 Penghasilan komprehensif lainnya (7.150.565.727) (7.150.565.727) Sub-Total 214.902.783.413 221.054.458.818 Kepentingan Nonpengendali 2b,18 84.158.220.369 78.430.862.550 Total Ekuitas 299.061.003.782 299.485.321.368 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 730.614.112.524 690.979.867.049 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Jakarta, 27 April 2018 Wakil Presiden Direktur

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret Catatan 2018 2017 PENJUALAN NETO 2e,2n,5,20 328.462.113.889 361.457.249.474 BEBAN POKOK PENJUALAN 2e,2n,5,21,22 287.502.072.960 311.876.456.555 LABA BRUTO 40.960.040.929 49.580.792.919 Beban operasi lainnya 1.290.526.893 280.190.570 Beban (Pendapatan) operasi lainnya 4.026.896.592 (1.839.308.178) Beban Operasi, Neto 30.612.610.101 21.345.284.865 LABA OPERASI 10.347.430.828 28.235.508.054 Beban keuangan (4.528.371.752) (4.556.085.432) Pendapatan (Beban) Lain-lain, Neto (4.369.520.698) (3.882.522.157) LABA SEBELUM PAJAK 5.977.910.130 24.352.985.897 BEBAN PAJAK 2p,11,15 Beban Pajak, Neto (6.402.227.715) (3.805.218.250) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (424.317.585) 20.547.767.647 TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (424.317.585) 20.547.767.647 Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk (6.151.675.405) 17.140.079.395 Kepentingan nonpengendali 5.727.357.819 3.407.688.252 TOTAL (424.317.585) 20.547.767.647 LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2t (4,27) 11,90 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2018 Modal saham dasar - Selisih atas akuisisi Pengukuran kembali atas ditempatkan dan Tambahan Saldo Laba kepentingan liabilitas imbalan kerja jangka Kepentingan Ekuitas, disetor penuh Modal Disetor Akumulasi (Rugi) non-pengendali panjang-setelah pajak tangguhan Jumlah nonpengendali neto Saldo per 31 Desember 2016 252.000.000.000 52.681.380.953 (104.467.522.560) 6.853.157.506 (2.494.234.831) 204.572.781.068 75.712.559.315 280.285.340.383 Laba tahun berjalan 2017 - - 21.138.008.646 - - 21.138.008.646 11.012.555.689 32.150.564.335 - Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja jangka panjangsetelah pajak tangguhan - - - - (4.656.330.896) (4.656.330.896) (1.139.355.654) (5.795.686.550) Pembayaran dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali - - - - - (7.154.896.800) (7.154.896.800) Saldo per 31 Desember 2017 252.000.000.000 52.681.380.953 (83.329.513.914) 6.853.157.506 (7.150.565.727) 221.054.458.818 78.430.862.550 299.485.321.368 Laba (Rugi) komprehensif tiga bulan - - (6.151.675.405) - - (6.151.675.405) 5.727.357.819 (424.317.586) Saldo per 31 Maret 2018 252.000.000.000 52.681.380.953 (89.481.189.319) 6.853.157.506 (7.150.565.727) 214.902.783.413 84.158.220.369 299.061.003.782 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Enam Bulan yang Berakhir Pada Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Catatan 2018 2017 Penerimaan kas dari pelanggan 333.214.246.414 330.623.262.633 Penerimaan kas dari : Pendapatan sewa 45.000.012 209.295.000 Penghasilan bunga 166.656.892 756.116.385 Lain lain 194.408.274 (2.085.874.716) Restitusi pajak - - Pembayaran kas kepada pemasok (238.963.027.182) (346.339.795.116) Pembayaran kas untuk : Gaji dan upah (32.202.298.160) (24.521.751.463) Beban usaha (diluar biaya gaji dan upah) (28.927.091.745) (25.617.003.650) Beban bunga (4.445.076.281) (4.446.950.085) Pajak penghasilan badan dan pajak lainnya (1.709.842.160) (4.991.239.345) Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 27.372.976.064 (76.413.940.357) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap 13 5.800.000 - Biaya terkait tanaman belum menghasilkan (48.887.000) (69.675.500) Pembelian aset tetap 13 (1.824.460.955) (1.638.949.082) Kenaikan uang muka pembelian aset tetap 13 (4.375.447.489) (2.794.552.310) Penambahan penyertaan di perusahaan afiliasi (2.313.384.000) (1.776.216.000) Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (8.556.379.444) (6.279.392.892) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (pembayaran) hutang jangka pendek 34.968.321.776 66.710.779.205 Pembayaran pinjaman kepada Bank - (96.166.666) Penambahan (pembayaran) pinjaman jangka panjang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.313.384.000 6.333.771.338 Pembayaran dividen kepada kepentingan nonpengendali - (7.154.896.800) Pembayaran kredit pembiayaan konsumen (177.297.554) 408.991.408 Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan - 2.977.914.578 Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan 37.104.408.222 69.180.393.063 KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 55.921.004.842 (13.512.940.186) KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3 53.868.076.757 99.933.170.968 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 109.789.081.599 86.420.230.782 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Aneka Bumi Asih berdasarkan akta Notaris Paul Tamara No. 7 tanggal 16 April 1974. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/358/23 tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Tambahan No. 2488 dari Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1994. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Akta Notaris Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H. No. 38 dan akta Perubahan No. 39 tanggal 29 Desember 1993 mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan, perubahan pemegang saham dan penggantian nama Perusahaan menjadi PT Prasidha Aneka Niaga telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3792.HT.01.04.TH.94 tanggal 1 Maret 1994 dan diumumkan dalam Tambahan No. 2678 dan Berita Negara No. 40 tanggal 20 Mei 1994. Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 127 tanggal 10 Mei 1994 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penawaran umum saham telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-10.238.HT.01.04.TH.94 tanggal 5 Juli 1994 dan diumumkan dalam Tambahan No. 6079 dari Berita Negara No. 58 tanggal 21 Juli 1995, dan yang terakhir dengan akta Notaris Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H. No. 7 tanggal 10 April 1997 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995 dan Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya serta perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3797.HT.01.04.TH.97 tanggal 15 Mei 1997 dan diumumkan dalam Tambahan No. 2135 dari Berita Negara No. 43 tanggal 30 Mei 1997. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., No.10 tanggal 20 Oktober 2008 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-97905.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 18 Desember 2008 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No.9 tanggal 30 Januari 2009. Perusahaan berdomisili di Jalan Jenderal Sudirman No. 47 Jakarta Selatan dan pabriknya berlokasi di Jalan Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang. Perusahaan saat ini bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Atas persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), pada tahun 1994, Perusahaan melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (yang telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia) menjual 30.000.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga jual Rp 3.000 per saham. Perbedaan antara jumlah nilai nominal dengan jumlah harga jual saham (agio saham) tersebut sebesar Rp 60.000.000.000. Pada tahun 1997, Perusahaan membagikan saham bonus (untuk setiap pemegang 2 saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 8 Juli 1997, berhak atas 1 saham bonus).

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 c. Struktur Anak Perusahaan yang dikonsolidasi Rincian mengenai Anak Perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut : Domisili dan Tahun Usaha % Jumlah Aktiva Komersial Pemi- (dalam Jutaan Rupiah) Anak Perusahaan Dimulai Bidang Usaha likan 2018 2017 Langsung PT Aneka Bumi Kencana Surabaya, Pengolahan dan perdagangan 99,9990 1984 hasil bumi PT Tirtha Harapan Bali Singaraja, 1973 Pengolahan dan perdagangan 99,9900 hasil bumi PT Aneka Coffee Industry Sidoarjo, 1996 Pabrik kopi bubuk dan 69,1500 instan Tidak Langsung PT Indoarabica Mangkuraja Bengkulu, 1989 Perkebunan dan pengolahan 61,1020 hasil bumi 23.413 4.373 376.725 327.050 10.087 Pada tanggal 7 Desember 2016, UCC Holdings Co. Ltd., Japan (UCC), pemegang saham ACI, menjual dan mengalihkan seluruh saham yang dimiliki oleh UCC di ACI, yang berjumlah 1.380 lembar saham dengan nominal Rp2.248.000 per saham ke Perusahaan, PT Citrabuana Tunggal Perkasa dan Itochu Singapore Pte. Ltd. secara proporsional dengan kepemilikan saham mereka di ACI. Penjualan dan pembelian saham diaktakan dalam Akta Notaris Christina Dwi Utami, S.H., MHum, MKn No. 7 tanggal 7 Desember 2016. ACI telah menerima persetujuan amandemen izin prinsip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia dalam kaitannya dengan perubahan pemegang saham pada tanggal 19 Desember 2016. Selisih antara kompensasi yang dibayarkan dan nilai tercatat kepentingan nonpengendali yang diakuisisi sebesar Rp6.853.157.506 disajikan sebagai Selisih atas Akuisisi Kepentingan Nonpengendali sebagai bagian dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada laporan posisi keuangan konsolidasian. d. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Pada Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 24 Juni 2016, Salah satu anggota direksi Perusahaan yaitu, Bapak Budi Pringgosusanto mengundurkan diri dari posisinya, sehingga pada tanggal 31 Maret 2018, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi Perusahaan, dan Komite Audit adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 1. Mansjur Tandiono - Presiden Komisaris 2. Widyono Lianto - Wakil Presiden Komisaris 3. Made Sudharta - Komisaris 4. Agus Soegiarto - Komisaris 5. Fery Yennoto - Komisaris Independen 6. Robertus Sukamto - Komisaris Independen Dewan Direksi 1. Jeffry Sanusi Soedargo - Presiden Direktur 2. Didik Tandiono - Wakil Presiden Direktur 3. H. Sjamsul Bachri Uding - Direktur 4. Lie Sukiantono Budinarta - Direktur 5. Moenardji Soedargo - Direktur

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 Komite Audit 1. Robertus Sukamto - Ketua 2. Henryanto Handoko - Anggota 3. Kasmita Wijaya - Anggota Pada tanggal 31 Desember 2017, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi Perusahaan, dan Komite Audit adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 1. Mansjur Tandiono - Presiden Komisaris 2. Widyono Lianto - Wakil Presiden Komisaris 3. Made Sudharta - Komisaris 4. Agus Soegiarto - Komisaris 5. Fery Yennoto - Komisaris Independen 6. Robertus Sukamto - Komisaris Independen Dewan Direksi 1. Jeffry Sanusi Soedargo - Presiden Direktur 2. Didik Tandiono - Wakil Presiden Direktur 3. H. Sjamsul Bachri Uding - Direktur 4. Lie Sukiantono Budinarta - Direktur 5. Moenardji Soedargo - Direktur Komite Audit 1. Robertus Sukamto - Ketua 2. Henryanto Handoko - Anggota 3. Kasmita Wijaya - Anggota

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 Perusahaan dan entitas anak memiliki 539 (lima ratus tiga puluh sembilan) dan 546 (lima ratus empat puluh enam) karyawan tetap masing- masing pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya adalah seperti dijabarkan di bawah ini: Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ( SAK ), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan(OJK). a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan pedoman penyajian laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki lebih dari 50%, Bagian hak minoritas atas ekuitas dari Anak Perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun "Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi" dalam neraca konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Selisih lebih nilai buku atas biaya perolehan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi diamortisasi selama 20 (dua puluh) Selisih lebih nilai buku atas biaya perolehan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi diamortisasi selama 11 (sebelas) tahun berdasarkan sisa umur hak guna atas tanah dengan menggunakan metode garis lurus(straight-line method). c. Setara Kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat ditempatkan dan tidak dijaminkan atas hutang d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 e. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Persediaan ebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1994. Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK No.14 ( Revisi 2008), "Persediaan", yang menggantikan PSAK No.14 (1994), "Persediaan". Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih(the lower of cost or net realizeable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak(moving-average method). Penyisihan persediaan usang dan penurunan harga pasar disajikan untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersihnya. g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya. h. Penyertaan Saham Penyertaan saham dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki pemilikan kurang dari 20% dicatat berdasarkan biaya perolehan(metode biaya) dan disesuaikan dengan penurunan permanen, jika ada.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 i. Tanaman perkebunan Tanaman perkebunan diklasifikasikan dalam tanaman perkebunan yang belum menghasilkan dan menghasilkan. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan, dimana telah mencakup akumulasi biaya dari penanaman, penyuburan, dan pemeliharaan tanaman, dan alokasi biaya tidak langsung. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan akan direklasifikasi ke tanaman perkebunan yang menghasilkan saat tanaman perkebunan dapat dipanen. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan tidak diamortisasi dan dicatat sebagai bagian dari "Aset Tidak Lancar" dalam neraca konsolidasi tahun 2010. Tanaman perkebunan yang menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Tanaman perkebunan yang menghasilkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus atas umur produktif ekonomi, yaitu 20(dua puluh) tahun. j. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat ("carrying amount") aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, Penyusutan bangunan dan prasarana dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sedangkan penyusutan aktiva tetap lainnya, kecuali untuk mesin dan peralatan PT Aneka Coffee Industry (ACI), Anak Perusahaan, dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan persentase sebagai berikut: Persentase Bangunan dan prasarana 5-10 % Mesin dan peralatan 10-50 Peralatan kantor 25-50 Kendaraan 25-50 Penyusutan mesin dan peralatan ACI dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai masa manfaat mesin dan peralatan selama 5(lima) sampai 20(dua puluh) tahun dan kendaraan selama 5(lima) tahun. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Aktiva dalam penyelesaian disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan ini akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pada saat dilepaskan atau saat tiadak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan lana rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun Aset Tetap dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari akun Aset takberwujud pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 k. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), "Sewa" menggantikan PSAK No. 30 (1990) "Akuntansi Sewa Guna Usaha". Berdasarkan PSAK No. 30(Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan PT Aneka Coffee Industry (ACI) mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antar bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antar umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan ACI akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Perusahaan dan ACI mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus(straightline method) selama masa sewa. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan dan ACI Kewajiban sewa pembuayaan dinyatakan berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan. l. Beban Tangguhan Biaya Transaksi Biaya-biaya yang terjadi atas pendanaan kembali pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang jangka waktu pinjaman tersebut(5 tahun). m. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku setiap transaksi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas di dalam neraca konsolidasi. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang diatas kapal di pelabuhan pengiriman (f.o.b. shipping point). Pendapatan penjualan lokal diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah sesuai dengan kurs tengah pada tanggal terakhir transaksi bank untuk periode tersebut yang dikeluarkan Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Kurs tengah yang digunakan adalah Rp13.756,- dan Rp13.548,- untuk US$ 1 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017. Sedangkan untuk AUD$ Kurs tengah yang digunakan adalah Rp10.528,- dan Rp10.557,- untuk AUD$1 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 p. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan(jika ada), juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi datau ketika kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke saldo Ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima, atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. q. Instrumen derivatif Instrumen derivatif dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif diakui secara periodik dalam laporan laba rugi atau ekuitas, sesuai dengan tujuan penggunaan instrumen tersebut. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif yang diperlakukan sebagai lindung nilai atas nilai wajar diakui pada laporan laba rugi pada periode terjadinya, bersama dengan perubahan nilai dari variabel pokok yang dilindungi. Laba atau rugi dari instrumen derivatif yang dirancang sebagai lindung nilai arus kas dilaporkan sebagai bagian dari pendapatan lain-lain dalam ekuitas dan kemudian direklasifikasi ke pendapatan dalam periode yang dipengaruhi oleh variabel pokok yang dilindungi. Perubahan nilai dari instrumen derivatif yang tidak diperlakukan sebagai instrumen lindung nilai yang dianggap tidak efektif dicatat pada laba rugi pada saat terjadinya. Berdasarkan kriteria tertentu untuk akuntansi lindung nilai yang disyaratkan PSAK No. 55, "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktiva Lindung Nilai", kontrak komoditi berjangka yang ada pada Perusahaan dan PT Aneka Coffee Industry (ACI), Anak Perusahaan, tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Dengan demikian, laba atau rugi yang timbul dari perubahan dalam nilai wajar kontrak komoditi berjangka yang digunakan Perusahaan dan ACI untuk mengelola risiko fluktuasi harga komoditi diakui secara langsung pada operasi. r. Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), "Imbalan Kerja". Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ketenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial "Projected Unit Credit". Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan hutang imbalan dari program yang ada diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 s. Pelaporan Segmen Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan usaha mereka menjadi empat jenis industri yaitu pengolahan dan perdagangan hasil bumi, pabrik kopi bubuk dan instan, real estat dan perkebunan dan pengolahan hasil bumi untuk pelaporan segmen utama mereka. Untuk pelaporan segmen sekunder, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan usaha mereka berdasarkan area geografis, yaitu Sumatera, Jawa dan Bali. t. Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan, sejumlah 1.440.000.000 lembar saham pada tahun 2017 dan 2016. u. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya di masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 3. KAS DAN SETARA KAS NAMA AKUN 2018 2017 Kas dan setara kas terdiri dari : 2018 2017 Pihak Ketiga Kas Dalam Rupiah 6.228.438.712 3.320.574.197 Dalam Dolar Amerika Serikat (US$ 6,301 pada tahun 2018 dan US$ 5,678 pada tahun 2017 45.092.168 76.925.544 Jumlah 6.273.530.880 3.397.499.741 Bank Rekening Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 619.767.806 893.823.736 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 415.331.950 402.015.127 PT Bank Central Asia Tbk 22.493.861.045 15.979.290.303 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 92.025.740 251.486.822 PT Bank Artha Graha 82.869.124 5.733.659.710 PT Bank DBS Indonesia 645.920.285 1.939.607.176 Citibank 205.832.386 2.122.378.935 Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk 2.280.790.883 3.424.053.374 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 26.115.186.322 3.201.573.130 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 237.435.988 232.477.042 PT Bank DBS Indonesia 8.638.539.926 2.201.979.337 Citibank 2.520.793.190 7.010.158.304 Rekening AUD PT Bank Central Asia Tbk 12.266.359 12.520.840 Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3.945.100.000 - Bank Mayapada 3.209.829.714 3.167.253.180 Bank DBS Indonesia 32.000.000.000 - Jumlah 103.515.550.718 46.572.277.016 Jumlah Kas dan Setara Kas 109.789.081.598 49.969.776.757 Deposito berjangka memperoleh bunga dengan suku bunga tahunan berkisar antara 5%- 6,50% untuk Rupiah dan 0,25%-0,50%untukUS$padatahun2018dan4,25%-6,90%untukRupiahdan0,25%-0,50%untukUS$padatahun

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 4. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari : 2018 2017 Perdagangan hasil bumi 94.620.951.877 94.921.969.024 Penjualan kopi bubuk dan instan 94.620.951.877 94.921.969.024 Cadangan kerugian penurunan nilai (99.975.100) (556.430.100) Piutang Usaha dari Pihak Ketiga - neto 94.520.976.777 94.365.538.924 Jumlah Piutang Usaha 94.520.976.777 94.365.538.924 Analisa umur dari piutang usaha tersebut adalah sebagai berikut : 2018 2017 Belum jatuh tempo 77.173.628.509 66.258.109.150 Jatuh tempo : 1-30 hari 11.386.833.759 19.268.591.491 31-60 hari 942.273.996 5.209.926.449 Lebih dari 60 hari 5.018.240.513 3.628.911.834 Jumlah 94.520.976.777 94.365.538.924 Sedangkan persentase dari jumlah (%) adalah sebagai berikut : 2018 2017 Belum jatuh tempo 81,647 70,210 Jatuh tempo : 1-30 hari 12,047 20,420 31-60 hari 0,997 5,520 Lebih dari 60 hari 5,309 3,850 Jumlah 100,000 100,000 Pada tanggal 31 Desember 2017, piutang usaha tertentu Perusahaan dengan nilai sebesar US$774,724 dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT. Bank DBS Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2017, piutang usaha tertentu Perusahaan sebesar US$2,157,177 dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek yang diperoleh dari PT. Bank Danamon Indonesia Tbk.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi usaha dan non usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Sifat Hubungan dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan (i) Pemegang saham Perusahaan Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa PT Aneka Bumi Prasidha, PT Aneka Agroprasidha dan Itochu Corporation, Jepang. Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan dengan kriteria tertentu sesuai dengan masing-masing jenjang kepegawaian. Pinjaman ini dilunasi melalui pemotongan gaji tiap bulan. 6. PIUTANG LAIN-LAIN 2018 2017 Lain-lain (1.136.288.312) 209.437.031 Jumlah (1.136.288.312) 209.437.031 7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari persediaan barang dagangan, bahan penolong dan bahan pembantu - produksi. Barang dagangan Hasil Bumi: dapat berupa komoditas hasil bumi, kopi bubuk dan kopi instan serta tanah untuk pengembang. Bahan Baku Karet 19.372.833.233 11.316.874.376 Kopi 56.783.286.068 90.603.876.336 Bahan Olahan Karet 36.627.302.528 44.852.713.444 Kopi 515.802.543 1.616.201 Barang Jadi Kopi 51.770.647.565 23.472.197.419 Karet 35.570.232.962 54.001.189.934 Bahan Pembantu dan Pembungkus 13.619.968.784 13.587.726.671 Jumlah Persediaan 214.260.073.683 237.836.194.381

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 Pada tahun 2018 dan tahun 2017, biaya perolehan bahan baku, bahan olahan dan barang jadi karet dan kopi lebih rendah dibandingkan harga pasarnya, sehingga tidak diperlukan penghapusan nilai persediaan. Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi persediaan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan yang usang tidak diperlukan. Persediaan milik Perusahaan yang diperoleh melalui pendanaan dari PT. Bank DBS Indonesia ("DBS") dan seluruh persediaan milik PT. Aneka Coffee Industry, Entitas Anak, kecuali bahan pembantu dan pembungkus, dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari DBS. Persediaan milik Perusahaan yang diperoleh melalui pendanaan dari PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. ("BDI") kecuali bahan pembantu dan pembungkus, dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek yang diperoleh dari BDI. Persediaan Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya kepada Asuransi Central Asia (ACA), berdasarkan suatu paket polis tertentu, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. 8. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2018 2017 Biaya Perolehan/ Biaya Perolehan/ Nilai Tercatat Nilai Tercatat Nama Perusahaan (Rp) (Rp) Metode Biaya (Cost Method) PT Bursa Berjangka Jakarta - Seri A 3.027.557.649 3.027.557.649 - Seri B 2.700.000.000 2.700.000.000 - Seri C 350.000.000 350.000.000 PT Sarana Aceh Ventura 435.623.987 435.623.987 PT Sarana Bengkulu Ventura 10.000.000 10.000.000 Jumlah Penyertaan Saham 6.523.181.636 6.523.181.636 Pada tanggal 16 Pebruari 2016 Perusahaan melakukan pembelian saham PT. Bursa Berjangka Jakarta seri C sebanyak 1 (satu) lembar saham dengan nilai saham sebesar Rp350.000.000,-. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Bursa Berjangka Jakarta tanggal 25 Pebruari 2016, Perusahaan berhak memperoleh saham seri B (saham bonus) sebanyak 27 (dua puluh tujuh) lembar saham seri B dengan nilai per saham sebesar Rp100.000.000,-(seratus juta Rupiah) dengan total nilai Rp2.700.000.000,-(dua milliar tujuh ratus juta Rupiah). Pada tahun 2016, Perusahaan menerima dividen atas penyertaannya pada PT. Sarana Bengkulu Ventura sebesar Rp1.207.740,- dalam bentuk dividen tunai yang dicatat dalam akun pendapatan operasi lainnya.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2017 9. TANAMAN PERKEBUNAN Tanaman perkebunan terdiri dari : - Tanaman menghasilkan Nilai buku untuk tanaman perkebunan menghasilkan telah habis pada Desember 2012. Semua tanaman perkebunan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. - Tanaman belum menghasilkan Anak perusahaan memiliki tanah seluas kurang lebih 590 hektar dan sampai dengan tanggal 30 September 2016, Anak Perusahaan telah menggunakan tanah tersebut untuk penanaman seluas kurang lebih 260 hektar. Tanaman belum menghasilkan terdiri dari biaya sehubungan dengan penanaman kembali tanaman perkebunan seluas kurang lebih 70 hektar tanah, sampai dengan tanggal 31 Maret 2018 biaya yang terjadi sebesar Rp3.469.278.454,- 31-Mar-18 31-Des-17 Saldo Awal 3.420.391.454 3.206.012.454 Penambahan biaya 90.110.500 214.379.000 Jumlah 3.510.501.954 3.420.391.454 Rugi penurunan nilai (1.046.477.568) (1.046.477.568) Saldo Akhir 2.464.024.386 2.373.913.886

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2017 10. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari : 2017 Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir Reklasifikasi Reklasifikasi Nilai tercatat : Pemilikan langsung Hak atas tanah 112.448.370.000 - - 112.448.370.000 Bangunan dan prasarana 151.282.569.335 - - 151.282.569.335 Jalan perkebunan 1.469.313.144 - - 1.469.313.144 Mesin dan peralatan 234.852.015.709 537.015.375-235.389.031.084 Peralatan kantor 11.197.706.276 78.395.580-11.276.101.856 Kendaraan 28.561.307.887 1.239.050.000-29.800.357.887 Aset dalam penyelesaian 465.000.000 - - 465.000.000 Jumlah 540.276.282.351 1.854.460.955-542.130.743.306 Aset sewa pembiayaan 1.606.236.915 - - 1.606.236.915 Jumlah Nilai Tercatat 541.882.519.266 1.854.460.955-543.736.980.221 Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana 64.589.428.530 1.673.219.602-66.262.648.132 Jalan perkebunan 1.435.604.868 18.489-1.435.623.357 Mesin dan peralatan 173.305.458.526 2.458.273.019-175.763.731.545 Peralatan kantor 9.840.931.919 168.075.436-10.009.007.355 Kendaraan 22.380.640.007 377.652.989-22.758.292.996 Jumlah 271.552.063.850 4.677.239.534-276.229.303.384 Aset sewa pembiayaan 419.816.694 80.526.586-500.343.280 Jumlah Akumulasi Penyusutan 271.971.880.544 4.757.766.120-276.729.646.664 Nilai Buku 269.910.638.722 267.007.333.557 Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir Reklasifikasi Reklasifikasi Nilai tercatat : Pemilikan langsung Hak atas tanah 112.448.370.000 - - 112.448.370.000 Bangunan dan prasarana 148.185.579.459 3.096.989.876 151.282.569.335 Jalan Perkebunan 1.469.313.144 - - 1.469.313.144 Mesin dan peralatan 232.437.414.969 2.476.400.740 61.800.000 234.852.015.709 Peralatan kantor 9.817.857.504 1.439.526.827 59.678.055 11.197.706.276 Kendaraan 27.926.547.887 634.760.000-28.561.307.887 Aset dalam penyelesaian 343.560.249 121.439.751-465.000.000 Jumlah 532.628.643.212 7.769.117.194 121.478.055 540.276.282.351 Aset sewa pembiayaan 558.636.915 1.047.600.000 1.606.236.915 Jumlah Nilai Tercatat 533.187.280.127 8.816.717.194 121.478.055 541.882.519.266 Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung Hak atas tanah - - - - Bangunan dan prasarana 58.094.196.876 6.495.231.654-64.589.428.530 Jalan Perkebunan 1.418.750.730 16.854.138-1.435.604.868 Mesin dan peralatan 161.600.390.148 11.766.252.544 61.184.166 173.305.458.526 Peralatan kantor 9.326.544.467 574.047.280 59.659.828 9.840.931.919 Kendaraan 20.394.272.800 1.986.367.207-22.380.640.007 Jumlah 250.834.155.021 20.838.752.823 120.843.994 271.552.063.850 Aset sewa pembiayaan 195.672.819 224.143.875-419.816.694 Jumlah Akumulasi Penyusutan 251.029.827.840 21.062.896.698 120.843.994 271.971.880.544 Nilai Buku 282.157.452.287 269.910.638.722 2017

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 Hak atas tanah seluas 5.473 meter persegi masih dalam proses pengalihan menjadi atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan. Selain itu Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan atas beberapa lahan di berbagai lokasi untuk periode yang berkisar dari 20 sampai 30 tahun. Hak-hak tersebut akan berakira pada berbagai tanggal mulai dari tahun 2020 sampai 2037. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa Hak Guna Bangunan tersebut dapat diperpanjang pada saat tanggal masa berlakunya berakhir. Alokasi Beban Penyusutan Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut: Periode yang Berakhir pada tanggal Aset tetap Perusahaan dan PT Aneka Coffee Industry (ACI), Anak Perusahaan, dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS) pada tahun 2018 dan 2017. Sebagai tambahan, mesin dan peralatan milik PT Prasidha Aneka Niaga cabang Bandar Lampung, dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang yang diperoleh dari Bank DBS pada tahun 2018 dan 2017. Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT. Asuransi Central Asia (ACA), Asuransi Adira Dinamika dan PT. Asuransi Sompo Indonesia pada tahun 2018 dan 2017. Manajemen 11. TAGIHAN PAJAK DAN ASET PAJAK TANGGUHAN 31 Maret 2018 31 Desember 2017 Beban umum dan administrasi 1.752.759.262 11.171.927.718 dan beban operasi lainnya. Beban pokok penjualan 3.005.006.858 9.890.968.980 Jumlah 4.757.766.120 21.062.896.698 Saldo nilai tercatat aset tetap sudah termasuk penambahan dan pengurangan dari revaluasi aset tetap yang dilakukan dalam rangka kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Januari 2012. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 46 mengisyaratkan adanya pemisahan antara aset pajak kini dan aset pajak tangguhan. Aktiva pajak kini yang berupa tagihan pajak atas pajak penghasilan periode berjalan terdiri dari: 2018 2017 Pajak Pertambahan Nilai 1.461.069.409 5.022.136.723 Pajak Penghasilan : Pasal 22 694.220.386 - Pasal 23 10.080 - Pasal 25 5.318.951.833 942.631.258 Jumlah 7.474.251.708 5.964.767.981 Sedangkan aset pajak tangguhan merupakan jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya beda waktu yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian. Aset pajak tangguhan Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar Rp6.455.668.426,- untuk periode 30 September 2017 dan Rp3.573.606.431,- untuk periode 31 Desember 2016.

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK a. PT. Bank DBS Indonesia ("DBS") Perusahaan Berdasarkan Perjanjian Kredit antara Perusahaan dan DBS pada tanggal 18 Desember 2006, yang terakhir diperbaharui pada tanggal 10 Januari 2018, yang jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2018. DBS setuju untuk memberikan fasilitas- fasilitas sebagai berikut: - Fasilitas pembiayaan pre-export financing(fasilitas B) dengan batas maksimum sebesar US$9.000.000, untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan. - Fasilitas modal kerja dalam bentuk Collateral Monitoring Agreement(Fasilitas C) dengan batas maksimum sebesar US$15.000.000 untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan. Pinjaman jangka pendek dari DBS tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar cost of fund ditambah dengan persentase margin sebesar 2,1% dan dibayar setiap 3 bulanan. Fasilitas pinjaman jangka pendek ini dijamin oleh tanah Perusahaan, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (termasuk tanah dan mesin dan peralatan yang dahulu dimiliki PT. Aneka Sumber Kencana ("ASK") dan PT. Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory ("LSKPF")), piutang usaha, persediaan, klaim asuransi, tanah yang dimiliki oleh pihak-pihak berelasi, seluruh penyertaan saham milik Perusahaan atas PT. Aneka Coffee Industry, entitas anak, dan jaminan pribadi oleh sebagian anggota dewan direksi dan dewan komisaris Perusahaan. Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain, melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi, menjual aset tetap, memberikan jaminan untuk pihak-pihak lain, menjaminkan aset kepada pihak ketiga, mengubah bentuk usaha, mengubah Anggaran Dasar, pemegang saham atau manajemen dan modal saham, memperoleh fasilitas pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan Setiap tiga bulan, perusahaan harus mempertahankan rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) sebesar minimum 2 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 1,50 kali dan rasio utang terhadap EBITDA maksimum sebesar 4,25 kali. Di samping itu, Perusahaan juga harus mempertahankan rasio lancar sebesar minimum 100% dan nilai aset neto sebesar minimum 125 milyar. Menurut perjanjian kredit, pembatasan keuangan di atas dapat berubah tergantung dari hasil penilaian keuangan yang dilakukan oleh dan untuk kepentingan DBS atas proyeksi keuangan Perusahaan. Sehubungan dengan Amandemen ketujuh (7) Perjanjian Kredit, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengawasan Agunan dengan DBS dan Sucofindo pada tanggal 11 April 2011. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan DBS menunjuk Sucofindo untuk mengawasi pergerakan barang (slabs, blanket dan karet remah) yang terdapat di tempat penyimpanan yang ditunjuk dengan rincian aktivitas seperti yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Sebagai kompensasi, Perusahaan harus membayar biaya jasa bulanan sebesar US$4.500 per lokasi atau sebesar US$2.900 per lokasi jika dilaksanakan Collateral Monitoring pada saat dan lokasi yang sama. PT. Aneka Coffee Industry (ACI), entitas anak Term and Revolving Loan ACI dan PT. Bank DBS Indonesia (DBS) menandatangani Perjanjian Fasilitas Perbankan sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No. 246 dari Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. tanggal 26 Juli 2011. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir perubahan keempat Perjanjian Fasilitas Bank pada tanggal 16 Mei 2016 dan diaktakan dalam Akta Notaris No. 147 dari Irawan Soerodjo, S.H. M.Si. tanggal 27 April 2016, dimana ACI dan DBS setuju untuk mengubah ketentuan-ketentuan tertentu dalam perjanjian sebagai berikut: Fasilitas Uncommitted Revolving Credit Facility("RCF") - DBS setuju untuk memberikan Fasilitas RCF dengan fasilitas maksimum sebesar US$3.000.000 dengan setiap periode penarikan untuk maksimal 3 bulan masing-masing 3 bulan dari tanggal penerbitan. - Tingkat bunga tahunan sebesar cost of fund dari DBS ditambah dengan presentasi marjin 1,5% - Biaya fasilitas sebesar 0,75% per tahun dari total nilai fasilitas RCF

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 Fasilitas ini dijamin dengan peringkat pertama dari keamanan yang tepat (Hak tanggungan) di tempat Sertifikat Tanah No. 588 ACI yang berlokasi di Trosobo, Sidoarjo dan penugasan rekening bank Perusahaan di DBS. - ACI diharuskan untuk menjaga batasan keuangan berikut kuartalan: a. Rasio utang terhadap EBITDA. Rasio maksimum 225%. b. Rasio kemampuan membayar utang minimum 125%. c. Rasio utang terhadap aset neto maksimum 150%. Selain itu, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, ACI tidak diperbolehkan untuk, antara lain, melakukan perubahan pemegang saham, melakukan perubahan bidang usaha, melakukan perubahan bentuk hukum Perusahaan, mengalihkan sebagian besar aset besar atau material Perusahaan kepada pihak ketiga, membagikan dividen, memperoleh pinjaman baru atau tambahan dari bank lain dan pihak ketiga. Pada tanggal 14 Desember 2016, ACI menerima surat dari DBS yang menyatakan perpanjangan tanggal jatuh tempo fasilitas RCF sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2017. Pada tanggal 28 Desember 2016, ACI memberitahu DBS mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan asosiasi karena pengunduran diri kepemilikan UCC Co.Ltd. (UCC) sebagai pemegang saham. Maka dari itu, saham yang dimiliki oleh UCC dijual dan ditransfer secara proporsional kepada pemegang saham lainnya di ACI. Selain itu, ACI juga diberitahu pengunduran diri Masaro Ueshima sebagai komisaris Perseroan efektif pada 1 Desember 2016. Pada tanggal 13 Pebruari 2017, ACI dan DBS menandatangani Amandemen Kelima Perjanjian Fasilitas Bank, dimana ACI dan DBS setuju untuk mengubah jangka waktu fasilitas selama satu tahun sejak 16 Desember 2016 dan akan berakhir pada 15 Desember 2017 b. PT. Bank Danamon Indonesia ("BDI") Perusahaan Pinjaman jangka pendek kepada BDI merupakan utang untuk fasilitas open account financing ("OAF") dan pinjaman rekening koran(krk) Perjanjian ini telah beberapa kali diubah, yang terakhir tanggal 16 September 2014 dimana BDI menyetujui peningkatan penarikan atas fasilitas OAF menjadi sebesar US$8.800.000 dan fasilitas KRK menjadi sebesar Rp22.000.000.000,- dengan persyaratan yang sama dengan fasilitas modal kerja sebelumnya dan memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman sampai dengan 26 September 2018. Perjanjian pinjaman dengan BDI dijamin dengan jaminan fiducia atas piitang usaha, persediaan barang milik Perusahaan dan tanah milik PT Aneka Bumi Kencana, entitas anak. Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BDI, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain, menjual harta/kekayaan, aset tetap, menjaminkan asetnya kepada pihak ketiga, memberikan jaminan kepada pihak ketiga, menerima atau memberikan pinjaman dari/kepada bank lain/institusi keuangan atau kepada pihak lainnya, merubah sifat dari bisnis, melakukan perubahan Anggaran Dasar, pemegang saham, manajemen, saham dan melakukan merger atau akuisisi. Setiap tiga bulan, Perusahaan harus mempertahankan rasio lancar minimum 125%, rasio utang terhadap ekuitas maksimum Saldo utang-utang sebesartersebut 3 kali dan adalah rasio sebagai EBITDA berikut terhadap : kewajiban bunga 2018 dan pokok pinjaman jangka 2017panjang minimum 1,25 kali. Sehubungan dengan Perjanjian Kredit, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengawasan atas Jaminan dengan BDI dan PT. Superintending Company of Indonesia ("Sucofindo") pada tanggal 23 November 2009. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan BDI menunjuk Sucofindo untuk mengawasi pergerakan barang (slabs, blanket dan karet Dalam remah) Rupiah yang Indonesia terdapat di tempat penyimpanan yang ditunjuk dengan rincian aktivitas seperti yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Sebagai kompensasi, Perusahaan harus membayar biasa jasa bulanan sebesar US$750 per lokasi.