PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN (STUDI EMPIRS PADA PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Sontha Vitra Tarida Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Kebijakan deviden adalah kebijakan yang menentukan apakah laba perusahaan akan dibagi ke pemegang saham atau ditahan untuk reinvestasi perusahaan. Kebijakan ini digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan dapat membayar deviden ke pihak investor. Dalam penelitian ini membahas pengaruh faktor finansial. Rasio keuangan adalah salah satu faktor finansialnya. Rasio keuangan digunakan sebagai variabel penelitian karena rasio merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengukur kondisi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu laba. Laba merupakan unsur dasar kebijakan deviden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang diukur dengan rasio keuangan baik secara bersama-sama maupun secara parsial terhadap kebijakan deviden yang diukur dengan Dividend Payout Ratio pada perusaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Terdapat lima rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel bebas, yaitu Current Ratio, Earning Per Share, Return on Asset, Return on Equity, Debt Ratio, dan Debt to Equity Ratio. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan uji F dan uji t. Dan metode sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan lima rasio keuangan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, sedangkan secara parsial hanya Return on Asset dan Debt Ratio yang berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Penelitian ini menghasilkan R Square sebesar 74,4 %, yang berarti bahwa variasi nilai DPR yang dapat dijelaskan oleh persamaan persamaan regresi sebesar 74,4 %, sedangkan sisanya yaitu 25,6 % dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan regresi (inflasi, ukuran perusahaan dan kondisi ekonomi, tingkat suku bunga, laba ditahan, dan lainlain). Kata kunci: Current Ratio, Earning Per Share, Return on Asset, Return on Equity, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Dividend Payout Ratio.
PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dewasa ini, membuat perekonomian dunia dengan cepat menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya. Seiring dengan perkembangan perekonomian tersebut, kini banyak bermunculan perusahaan di berbagai sektor. Dan sektor jasa merupakan salah satu sektor yang diminati oleh investor karena eksistensinya dalam dunia bisnis di Indonesia. Perusahaan menetapkan kebijakan deviden laba untuk menindaklanjuti perolehan laba yang dapat dialokasikan pada 2 komponen, yaitu deviden dan laba ditahan. Deviden merupakan bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai. Sedangkan laba ditahan adalah bagian laba bersih perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan diinvestasikan kembali ke perusahaan dengan tujuan untuk mengembangkan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan terutama untuk menentukan besarnya laba yang dibagikan dalam bentuk dividen. Sehubungan dengan kebijakan deviden terlihat adanya dua kepentingan yang bertentangan, yaitu bagi pihak manajemen karena akan membatasi pembayaran deviden yang terlalu besar dengan alasan mempertahankan kelangsungan hidup dan menambah investasi untuk pertumbuhan perusahaan. Sedangkan bagi pemegang saham atau investor, cenderung mengharapkan deviden tunai dalam jumlah relatif besar karena ingin menikmati hasil investasi saham perusahaan. Indikator kebijakan deviden ada 2, yaitu Dividend Payout Ratio dan Dividend Yied. Dividend Payout Ratio adalah rasio perbandingan antara deviden dengan laba yang tersedia bagi pemegang saham, sedangkan Dividend Yield adalah rasio yang menghubungkan deviden yang dibayar dengan harga saham biasa. Penelitian ini menggunakan Dividend Payout Ratio sebagai indikator pembagian deviden karena indikator ini sering digunakan para investor untuk mengetahui hasil investasinya dan penggunaannya yang lebih sederhana dibandingkan Dividend Yield.
KERANGKA TEORI Deviden adalah bagian laba yang dihasilkan oleh perusahaan, baik berasal dari laba periode saat ini ataupun laba periode sebelumnya yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai hasil atas investasi. Deviden yang dibagi ke pemegang saham terdiri atas beberapa bentuk, yaitu: deviden tunai, deviden properti, deviden likuidasi, dan deviden saham. Indikator kebijakan deviden, yaitu: Hasil Deviden (Dividend Yield) dan Rasio Pembayaran Deviden (Dividend Payout Ratio/DPR). Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden meliputi: Profitabilitas kesempatan investasi perusahaan, Peraturan perpajakan, Pertimbangan legal, Kebutuhan likuiditas, Pertimbangan biaya perusahaan dan pemegang saham. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan lima rasio keuangan, yaitu: Current Ratio, Earning Per Share, Return on Asset, Return on Equity, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Dividend Payout Ratio. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini mengambil objek penelitian pada Perusahaan Jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian adalah rasio keuangan tahun 2007-2009. Pengumpulan data dilakukan dengan mendownload laporan keuangan dari situs internet (www.idx.co.id). Populasi dari penelitian ini adalah Perusahaan Jasa dengan sampel penelitian Jasa Pariwiasata, Jasa Iklan, dan Jasa Investasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan non probability sampling, yaitu pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberikan kesempatan untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari target spesifik yang akan mampu menyediakan informasi yang diinginkan karena mereka adalah satu-satunya yang bisa memberi informasi yang dibutuhkan atau karena mereka sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti. Penarikan sampel dengan teknik purposive sampling didasarkan pada kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan jasa yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009. 2. Menghasilkan laba berturut-turut dari tahun 2007-2009. 3. Membagikan deviden berturut-turut dari tahun 2007-2009.
Dari jumlah populasi sebesar 40 perusahaan, diperoleh 9 perusahaan yang termasuk dalam industri jasa pariwisata, iklan, dan investasi yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Bentuk Persamaan Regresi,yaitu: a. Persamaan Garis Regresi: Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 +e Y = Deviden X 1,X 2, dan seterusnya = CR, EPS, ROA, ROE, DR, DER b. Koefisien Korelasi (R) Ry.x 1 x 2 = (ryx 1 ) 2 + (ryx 2 ) 2-2.(ryx 1 ).(ryx 2 ).(rx 1.x 2 ) 1-(rx1.x2) 2 Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut : 0,00 0,199 = sangat rendah 0,20 0,399 = rendah 0,40 0,599 = sedang 0,60 0,799 = kuat 0,80 1,000 = sangat kuat c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1.
d. Kesalahan Standar Estimasi Digunakan untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi. Dapat digunakan dengan mengukur besar kecilnya kesalahan standar estimasi (semakin kecil nilai kesalahannya, maka semakin tinggi ketepatannya). Uji Regresi Secara Bersama-sama (Uji-F) Uji ini merupakan pengujian terhadap koefisien regresi secara bersama-sama, yakni melihat pengaruh dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. 0, artinya bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan (nyata) dari seluruh variabel bebas (X 1,, X 6 ) terhadap variabel terikat (Y). 2. 0, artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (nyata) dari seluruh variabel bebas (X 1,, X 6 ) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus F hitung adalah sebagai berikut: R 2 / k F hitung = (1-R 2 ) / (n k 1) Sedangkan untuk menentukan F tabel digunakan taraf signifikan sebesar 5% dan derajat kebebasan df = (n k 1). Selanjutnya dilihat apabila F hitung lebih besar dari F tabel ( F hitung > F tabel ), maka terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara simultan terhadap variabel terkait, atau dengan kata lain H o ditolak dan hipotesis H A diterima. Sebaliknya jika F hitung kurang dari F tabel (F hitung < F tabel ), maka H o diterima dan hipotesis H A ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh nyata secara simultan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Regresi Secara Parsial (Uji-t) Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel bebas X i terhadap variabel terikat Y. 2. 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel bebas X i terhadap variabel terikat Y.
Untuk menentukan t tabel, taraf signifikan yang digunakan sebesar 5% : 2 = 2,5 % (uji dua sisi) dengan derajad kebebasan, df = (n k 1) di mana k merupakan jumlah variabel bebas. Penghitungan H o dilakukan dengan rumus sebagai berikut: H o ditolak bilamana t hitung lebih besar dari t tabel, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. H o diterima bilamana t hitung lebih kecil dari t tabel, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Uji Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat diperoleh hipotesis penelitian yang digunakan dalam analisis linier: H 1 = H O : Rasio keuangan (current ratio, earning per share, return on asset, return on equity, debt ratio, dan debt to equity ratio) secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap deviden payout ratio. Ha : Rasio keuangan (current ratio, earning per share, return on asset, return on equity, debt ratio, dan debt to equity ratio) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap deviden payout ratio. H 2 = H O : Rasio keuangan (current ratio, earning per share, return on asset, return on equity, debt ratio, dan debt to equity ratio) secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap deviden payout ratio. H a : Rasio keuangan (current ratio, earning per share, return on asset, return on equity, debt ratio, dan debt to equity ratio) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap deviden payout ratio.
PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Data Variabel yang memiliki stanadar deviasi terbesar adalah EPS, yang artinya memiliki penyimpangan terbesar antar perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai maksimum dan nilai minimum. Dan yang memiliki standar terkecil adalah ROA. 4.2 Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan Regresi berdasarkan hasil pengolahan data adalah sebagai berikut: Y = -0,006 + 0,180X 1 + 0,001X 2 3,831X 3 +1,085X 4 + 0,325X 5 + 0,035X 6 + e 4.3 Uji F Pada penelitian ini, besarnya Fhitung adalah Karena 9,677, sedangkan besarnya F tabel adalah 2,60.Nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (9,677>2,60), artinya H O yang menyatakan tidak ada pengaruh ditolak. Sehingga sebagai konsekuensinya maka H a diterima, yang berarti ada pengaruh. 4.4 Uji t Secara parsial melalui uji t dapa diketahui, bahwa dari liam variabel, hanya dua variabel yang berpengaruh yaitu ROA dan DR. 4.5 Koefisien Determinasi Besarnya koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah 74,4 %, yang berarti bahwa variasi nilai DPR yang dapat dijelaskan oleh persamaan persamaan regresi sebesar 74,4 %, sedangkan sisanya yaitu 25,6 % dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan regresi (inflasi, ukuran perusahaan dan kondisi ekonomi, tingkat suku bunga, laba ditahan, dan lain-lain).
PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Secara bersama-sama ada pengaruh rasio keuangan terhadap dividend payout ratio. Dengan kata lain, elemen-elemen dalam rasio keuangan ini dapat dijadikan sebagai faktor-faktor indikator keuangan yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan deviden di perusahaan. 2. Dan secara sebagian, hanya variabel Return of Asset (ROA) dan Debt Ratio (DR) yang berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio, sedangkan variabel Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Return of Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. Elemen laba bersih, total aktiva, total hutang, total aktiva yang ada di dalam Return of Asset (ROA) dan Debt Ratio (DR) sudah selayaknya diperhatikan oleh para pengguna yang ingin menetapkan pembagian deviden dalam perusahaannya. 5..2 Saran 1. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas, mengingat vaiabel dependen hanya terfokus pada faktor keuangan saja. 2. Penelitian yang digunakan ini masih terbatas pada indikator kebijakan dividend payout ratio sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan indikator dividend yield dengan dikaitkan dengan kondisi pasar modal saat ini.
DAFTAR PUSTAKA Atmaja, Lukas Setia. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi. Andi Offset. Yoyakarta Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. BPFE. Yogyakarta Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 1998. Financial Management. Jilid Dua. Edisi Kedelapan. Terjemahan oleh Herman Wibowo. 2001. Erlangga. Jakarta Dyckman, Thomas R, Roland E. Dukes, dan Charles J. Davis. 1996. Akuntansi Intermediate. Jilid Dua. Edisi Ketiga. Terjemahan oleh Herman Wibowo. 2001. Erlangga. Jakarta Gitman, Lawrence J. 2003. Principles of Managerial Finance. Edisi Kesepuluh. Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts Gitosudarmo, Indriyo dan H. Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta Gujarati, D. 1997. Dasar-dasar Ekonometrika. Jiid Dua. Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta Ghazali, Imam. 2001. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Media Kurnia Jaya Distibutor. Jakarta Munawir, S. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta Putrawan, I Made. 1990. Pengujian Hipotesis dalam Penelitian-penelitian Sosial. Rineka Cipta. Jakarta Riyanto, Bambang. 2004. Dasar- dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta Sawir, A. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Sudarmanto, R. Gunawan. 2003. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu. Jakarta Sugiarto. 1992. Tahap Awal Aplikasi Regresi Linier. Andi. Yogyakarta Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung Sulaiman Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya. Andi Offset. Yogyakarta
Sunarto dan Andi Kartika. 2003. Analisis Faktor yang mempengaruhi Deviden Kas di Bursa Efek Jakarta. Skripsi-S1. Semarang : STIE Stikubang Sutrisno, Edy. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenada Media Group. Jakarta Trihendardi, C. 2008. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta Wahana Bagus Pandu. 2009. Pengaruh Earning Per Share, Current Ratio, Total Asset Turnover dan Debt Ratio Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi-S1. Jakarta : Universitas Gunadarma Warsono, 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid Satu. Bayumedia. Malang www. idx. co. Id www. duniainvestasi.com