BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang kompetitif dan dapat dijadikan jaminan pembiayaan. c. Fasilitas automatic roll over (ARO). 1 Persyaratan deposito yaitu: a. Perorangan - KTP/sim/paspor nasabah. b. Perusahaan - KTP pengurus, Akte pendirian, SIUP dan NPWP. - Akte pendirian dan Akte perubahan perusahaan berikut pengesahan perusahaan. - Anggaran dasar perusahaan. - Slip, TDP/izin usaha dari instansi yang berwenang, NPWP dan SK. Karakteristik deposito yaitu: a. Jangka waktu yang fleksibel 1, 3, 6 dan 12 bulan. b. Dicairkan pada saat jatuh tempo. c. Setoran awal minimum Rp. 2.000.000,00. d. Biaya materai Rp. 6.000,00. 1 Brosur PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman 47
48 e. Biaya penarikan Rp. 30.000,00/rekening. Tidak semua orang mau mengambil risiko terhadap aset yang mereka miliki. Ada banyak orang yang enggan menjaminkan rumah atau tanah yang mereka miliki, dan ada juga sejumlah orang yang tidak memiliki sejumlah aset yang bisa dijaminkan untuk mengajukan pembiayaan, maka uang yang didepositokan bisa dijadikan sebagai jaminan pembiayaan. Jenis deposito yang dapat dijadikan jaminan pembiayaan yaitu: a. Deposito menurut jangka waktu penempatan, terbagi atas deposito jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. b. Deposito menurut jenis penempatannya 1) Deposito ARO (authomatic roll over), yaitu deposito yang jangka waktunya dilakukan secara otomatis melalui komputer. 2) Deposito Non ARO, yaitu deposito yang perpanjangan jangka waktunya tidak dilakukan secara otomatis dengan menunggu pemberitahuan dari nasabah. Jika yang dijaminkan deposito Non ARO, pihak bank akan mengganti jenisnya menjadi deposito ARO pada saat jatuh tempo jangka waktu depositonya dengan sepengetahuan nasabah. Menurut keterangan dari Bapak Doni Saputra (junior consulting branch relationship market) PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman pada tanggal 02 Juni 2017, bahwa deposito yang dijadikan jaminan pembiayaan tergantung kepada jangka waktu peminjaman bukan jangka waktu
49 depositonya. Jika jangka waktu pembiayaannya 3 tahun, maka depositonya akan diperpanjang sampai 3 tahun. 2 Pihak PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman memberikan batasan maksimum pembiayaan yang dapat diberikan kepada calon debitur 90% dari nilai depositonya. Pemberian jaminan deposito ini berlaku bagi deposan yang baru serta tidak memiliki jenis tabungan yang lain. Pasar depositonya adalah nasabah umum. Pengikatan jaminan tersebut dilaksanakan dengan persetujuan gadai atas tagihan tunai, surat kuasa untuk memblokir dan mencairkan deposito. Deposito yang dijadikan jaminan termasuk dalam jaminan benda bergerak yang tidak berwujud, sehingga dapat dibebani hak gadai. Deposito yang dijadikan jaminan pembiayaan, maka deposito tersebut akan dikunci oleh pihak bank (tidak bisa dicairkan) hingga usainya pembiayaan dan juga tidak bisa ditutup ketika terjadi wanprestasi. Perbedaan persyaratan deposito sebagai jaminan pembiayaan dibanding dengan pemberian pembiayaan dengan jaminan diluar jaminan deposito: a. Dana yang diberikan lebih banyak. b. Prosedur mudah, murah dan sederhana. c. Tidak perlu survei kelayakan atas jaminan. d. Hanya menyerahkan bilyet deposito. 2 Doni Saputra, Junior CBRM (Consulting Branch Relationship Market), Cabang PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman, PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman, wawancara langsung, 02 Juni 2017, Jum at, Jam 14.00 WIB
50 Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah yaitu: a. Menyerahkan KTP (kartu tanda penduduk). b. Menyerahkan bilyet deposito yang asli. c. Debitur harus nasabah pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman. d. Membuat perjanjian pembiayaan dan surat perjanjian jaminan. e. Pemblokiran deposito. Prosedur pemberian pembiayaan dengan jaminan deposito yaitu: a. Mengajukan permohonan pembiayaan yang ditujukan kepada pimpinan bank yang dilampiri, bilyet deposito asli dan fotocopy KTP atau identitas pemilik deposito. b. Diproses kebagian pembiayaan. c. Kemudian dianalisa, yaitu menentukan jumlah pembiayaan yang diberikan kepada debitur. Jumlah pembiayaan tidak boleh melebihi nilai deposito. Maksimum yang diberikan yaitu 90% dari nilai deposito. d. Setelah dianalisa dilanjutkan dengan membubuhkan acc (aproved) dilanjutkan kebagian pembiayaan (acc) kembali ke Marketing (customer service) untuk menandatangani perjanjian. Deposito dapat dijadikan jaminan pembiayaan untuk: a. Pembiayaan konsumsi. b. Pembiayaan usaha. c. Pinjaman biasa. d. Pinjaman rekening koran.
51 Pembayaran pembiayaan dapat dilakukan dengan cicilan atau angsuran perbulan dan bisa dilakukan pembayaran secara keseluruhan untuk melunasi utangnya, sedangkan bagi hasil yang digunakan adalah bagi hasil depositonya. Pemberian pembiayaan hanya memakan waktu setengah hari saja. Keuntungan yang dapat diperoleh: a. Keuntungan bagi kreditur 1) Bank tetap mendapat bagi hasil dari simpanan depositonya. 2) Pelaksanaan eksekusi lebih mudah, karena bilyet deposito sudah diikat secara gadai dan disimpan oleh bank. Apabila debitur wanprestasi, bank langsung dapat mencairkan deposito tersebut. 3) Prosedur pemberian pembiayaan dengan jaminan deposito lebih sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. b. Keuntungan bagi debitur Debitur tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak dalam pemberian pembiayaan dengan jaminan deposito. Kerugiannya bagi debitur sendiri adalah debitur tidak dapat mencairkan bilyet depositonya sebelum utangnya lunas. Sedangkan bagi kreditur tidak ada kerugiannya karena bilyet deposito itu disimpan dan diblokir oleh bank. Formulir-formulir yang disiapkan oleh bank yaitu: 1) Perjanjian gadai deposito. 2) Perjanjian pembiayaan. 3) Formulir permohonan pemblokiran.
52 Cara yang dimiliki PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman dalam mengamankan pembiayaan yaitu: 1) Pengamanan preventif, yaitu bank meminta bilyet deposito disimpan oleh bank sebagai jaminan pembiayaan dan meminta debitur untuk mengisi permohonan pemblokiran. 2) Pencairan deposito, yaitu deposito langsung dicairkan karena tidak membayar pinjaman pembiayaan. Pihak debitur melakukan pemblokiran dan pencairan dana deposito apabila terjadi wanprestasi. Batasan waktu yang diberikan pihak bank adalah jika terjadi wanprestasi terlambat 1 hari bank menghubungi dan menunggu, dari hasil pemberitahuan tersebut kepada debitur untuk segera melunasinya sampai pada hari ke 6, tetapi bila tidak melunasi maka pada hari ke 7 bila tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh debitur dengan pihak bank, sehingga jaminan deposito dianggap sebagai pelunasan atas pinjaman pembiayaan yang telah dilakukan debitur tersebut. Penilaian pembiayaan oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang benar. Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P. 5 C adalah:
53 1) Character Character adalah suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan pembiayaan benar-benar dapat dipercaya. Hal ini tercermin dari latar belakang nasabah baik yang bersifat latar belakang maupun yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan sosial standingnya. 2) Capacity Capacity adalah untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitupula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya selama ini. 3) Capital Capital adalah untuk melihat penggunaan modal apakah efektif. Dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja yang ada sekarang ini. 4) Coleteral Coleteral adalah jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti
54 keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. 5) Condition Condition adalah dalam menilai pembiayaan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa yang akan dating. Penilaiannya sesuai sektor masing-masing serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan. 7 P adalah: 1) Personality Personality adalah menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. 2) Party Party adalah mengklasifikasi nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan kegolongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. 3) Perpose Perpose adalah untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan, termasuk pembiayaan yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan pembiayaan dapat bermacam-macam.
55 4) Prospect Prospect adalah untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang. Menguntungkan atau dengan kata lain mempunyai prospek sebaliknya. 5) Payment Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian pembiayaan. Semakin banyak sumber penghasilan debitur akan semakin baik. Dengan demikian, jika salah satu usahanya merugikan dapat ditutupi oleh sektor lainnya. 6) Profitability Profitability adalah untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode keperiode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan pembiayaan yang akan diperoleh. 7) Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. Penilaian suatu pembiayaan layak atau tidak untuk diberikan dapat dilakukan dengan menilai seluruh aspek yang ada. Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan nama studi kelayakan usaha. Penilaian dengan model ini biasanya digunakan unuk proyek-proyek yang bernilai
56 besar dan berjangka waktu panjang. Aspek-aspek yang dinilai antara lain sebagai berikut. a. Aspek Yuridis/Hukum, yang kita nilai dalam aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan pembiayaan. Kemudian juga diteliti keabsahannya adalah seperti: 1) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri. 2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk sektor perdagangan. 3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP). 4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 5) Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah. 6) Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya. b. Aspek Pemasaran, dalam aspek ini yang dinilai adalah permintaan terhadap produk yang dihasilkan sekarang ini dan di masa yang akan datang prospeknya bagaimana. c. Aspek Keuangan, aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut. d. Aspek Teknis/Operasi, aspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksi seperti kapasitas mesin yang digunakan, masalah lokasi, lay out ruangan dan mesin-mesin termasuk jenis yang digunakan.
57 e. Aspek Manajemen, untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya. f. Aspek Sosial Ekonomi, menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umum. g. Aspek Amdal, menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air dan udara jika proyek atau usaha tersebut dijalankan. B. Mekanisme Bagi Hasil Deposito 1. Bagi hasil deposito 3 Tabel simulasi margin yang diambil adalah perbulan maret 2017: Jangka waktu Margin Bulan Maret 1 Bulan + 4.35% 3 Bulan + 4.44% 6 Bulan + 4.53% 12 Bulan + 4.61% 3 Nadya Ayu Riska, Customer Service, Cabang PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman, PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman, wawancara langsung, 02 Juni 2017, Jum at, Jam 15.30 WIB
58 Margin = Nisbah Counter X Equivalent Rate Margin 1 bulan =50.00% X 8.7051% = 4.35% Margin 3 bulan =51.00% X 8.7051% = 4.44% Margin 6 bulan =52.00% X 8.7051% = 4.53% Margin 12 bulan =53.00% X 8.7051% = 4.61% Tabel simulasi nisbah counter yang diambil perbulan maret 2017 yaitu: Jangka waktu Nisbah Counter Nisbah Counter (Bank) (Nasabah) 1 Bulan 50.00% 50.00% 3 Bulan 51.00% 49.00% 6 Bulan 52.00% 48.00% 12 Bulan 53.00% 47.00%
59 Ilustrasi bagi hasil deposito yaitu: Pada tanggal 10 Maret 2017, Tuan AJV mendepositokan uangnya di PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman sebesar Rp. 50.000.000,00. Dengan jangka waktu 3 bulan. Berapa bagi hasilnya? Penyelesaian: Bagi hasil 1 Tahun = 4.44% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.220.000,00 Bagi hasil 1 Bulan = Rp. 2.220.000,00 = Rp. 185.000,00 (Bruto) 12 Bagi hasil 3 Bulan = Rp. 185.000,00 X 3 = Rp. 555.000,00 Pajak 20% = Rp. 185.000,00 X 20 = Rp. 37.000,00 = Rp. 185.000,00 - Rp. 37.000,00 = Rp. 148.000 Jadi, dari ilustrasi diatas bagi hasil deposito yang diterima Tuan AJV adalah sebesar Rp. 185.000,00 2. Perhitungan deposito sebagai jaminan pembiayaan Ilustrasi dari perhitungan deposito sebagai jaminan pembiayaan adalah: 4 Pada tanggal 11 Maret 2017, Tuan AJV melakukan pembiayaan dengan jaminan deposito. Dengan nilai deposito sebesar Rp..000.000,00. Pihak bank memberikan pembiayaan 90% dari nilai deposito dan jangka waktu peminjaman selama 3 tahun (36 bulan). 4 Doni Saputra, Junior CBRM (Consulting Branch Relationship Market), Cabang PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman, PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman, wawancara langsung, 02 Juni 2017, Jum at, Jam 14.00 WIB
60 Penyelesaian: Jadi angsuran perbulan yaitu: Pinjaman = 90 X Rp..000.000,00 = Rp. 90.000.000,00 Margin 1 tahun = 13.50% Margin 1 bulan = 12 = 0.8 % 13.50% Margin = Rp. 90.000.000,00 X 0.8% = Rp. 720.000,00 = Rp. 90.000.000,00 + Rp. 720.000,00 = Rp. 90.720.000,00 Angsuran perbulan = Rp. 90.720.000,00 = Rp. 2.520.000,00 36 Jadi, dari ilustrasi diatas angsuran perbulan dari deposito yang dijadikan jaminan pembiayaan harus dibayar Tuan AJV adalah sebesar Rp. 2.520.000,00.