1 PELAKSANAAN SUPERVISI AKEDEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PADA SMP NEGERI 1 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE Oleh *Abusmar, **Cut Zahri Harun, ***Nasir Usman *Abusma, M.Pd, adalah Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala **Prof. Dr. H. Cut Zahri Harun adalah Guru Besar Dosen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ***Dr. Nasir Usman adalah Dosen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Abstrak: Supervisi akademik di sekolah merupakan upaya kepala sekolah dalam membekali guru untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya dalam mengelola perangkat pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: program supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi pelaksanaan supervisi, faktor pendukung dan kendala pelaksanaan supervisi kepala sekolah pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Program supervisi akademik kepala sekolah mengacu pada hasil musyawarah bersama yang telah disepakati dan dirumuskan pada awal semester program-program tersebut berupa: pembekalan dan pembinaan guru melalui pelatihan, penataran, MGMP dan kunjungan kelas baik secara individu atau kelompok, 2) Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dilaksanakan secara terjadwal dan melalui tahapantahapan serta memperdayakan guru senior dalam membantu tugas kepala sekolah sebagai supervisor, 3) Evaluasi dilaksanakan berdasarkan instrumen yang telah disusun. Kemudian hasil evaluasi dianalisis dan ditindak lanjuti berupa dorongan, motivasi, sosialisasi dan solusi. 4) Faktor pendukung pelaksanaan supervisi akademik adalah keterlibatannya semua personil sekolah, keinginan kepala sekolah yang tinggi, dan sarana fisik yang memadai. Sedangkan faktor kendalanya dana kurang memadai, keinginan guru masih relatif kurang, terbatasnya waktu dan sarana prasarana guru juga berupa perangkat pembelajaran belum memadai. Kata Kunci: Supervisi Akademik dan Profesional Guru PENDAHULUAN Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru dapat dilaksanakan melalui tatanan manajemen berbasis sekolah yang memfokuskan pada kegiatan supervisi akademik sebagai usaha penataan, pembinaan dan pengaturan peningkatan professional guru dalam proses pembelajaran. Pembinaan guru oleh kepala sekolah merupakan upaya menumbuh kembangkan kompetensi guru di dalam proses pembelajaran. Pengembangan profesional guru dituntut untuk mampu menghasilkan out put pendidikan yang unggul, dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang unggul dan kondusif. Dalam tatanan otonomi daerah pemerintah telah mengatur berbagai peraturan dan kebijakan pendidikan yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan pemerintah bahwa manajemen pendidikan harus disesuaikan dengan jiwa dan semangat otonomi daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi menetapkan bahwa: pengaturan penyelenggaraan pendidikan di atur dalam
Jurnal Serambi Ilmu, Edisi Maret 2013, Volume 16 Nomor 1 2 kewenangan daerah sesuai dengan keputusan pusat. Penyelenggaraan pembangunan pendidikan harus dapat meningkatkan dan menjaga mutu pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Peningkatan mutu pendidikan banyak aspek yang harus dilakukan dan diperhatikan mulai dari sumber daya manusia, tenaga kependidikan sampai pada kesiswaan serta sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran termasuk sistem manajemen dan evaluasi yang harus ada pengawasan secara menyeluruh. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menetapkan bahwa: (1) Kompetensi Kepribadian, (2) Kompetensi Manajerial, (3) Kompetensi Kewirausahaan, (4) Kompetensi Supervisi dan (5) Kompetensi Sosial. Sesuai dengan ketentuan tersebut di atas seorang kepala sekolah diharapkan dapat memahami tugas pokok dan fungsinya. Sebagai pemimpin, kepala sekolah di harapkan dapat menata dan memberdayakan berbagai komponen dalam lingkungan sekolah serta memahami fungsi supervisi pendidikan. Sistem pendidikan nasional yang telah mengalami perubahan dari bentuk sentralistik menuju desentralisasi pendidikan, telah memberikan nuansa baru terhadap pelayanan dan bantuan kepada guru secara bersinergi dalam menjalankan tugasnya. Sabri (Mulyasa, 2007:48) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari diri siswa dan faktor lingkungan. Berdasarkan pernyataan di atas upaya guru dalam proses pendidikan perlu pembinaan yang efektif baik yang dilakukan pengawas maupun kepala sekolah. Guru merupakan personil yang langsung berhadapan dengan para peserta didik. Tenaga pendidik dalam pelaksanaan tugasnya tidak hanya mengajar seseorang agar tahu beberapa hal, tetapi guru dapat merubah sikap mental, keterampilan dan kemampuan memahami pokok materi pembelajaran. Tugas guru tidak hanya mengajar, mendidik dan mengasuh tetapi membimbing kepribadian siswa guna mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Dengan demikian mendidik menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dari sikap dan tingkalaku gurunya, diharapkan peserta didik dapat menghayati dan kemudian memilikinya, sehingga dapat menumbuhkan sikap mental. Paradigma baru ini diharapkan pengawas pendidik dan supervisor dapat menjalin kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengembangkan tugas-tugas sebagai tenaga pendidik. Dengan harapan guru dapat menjalankan tugas secara profesional sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya. Sesuai latar belakang masalah di atas, maka peneliti berinisiatif mengkaji jurnal ini dengan judul: Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesional Guru pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilaksanakan untuk menggambarkan situasi dan keadaan yang sedang berlaku, sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono (2008:65) sebagai berikut metode deskriptif adalah menunjukkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan dengan kegiatan, pandangan, sikap yang nampak atau tentang suatu proses yang sedang bekerja dan sebagainya. Lokasi penelitian pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. penulis inginkan yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisa pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dengan tujuan meningkatkan profesional guru dan kemampuan kinerja guru. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan beberapa orang guru. Subjek penelitian adalah orang atau individu yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang dapat dibutuhkan dalam pengumpulan data dan informasi. Idrus (Sugiyino, 2008:121) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah, individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk meliput data dalam penelitian. Instrumen dalam penelitian yang diperlukan adalah pedoman observasi, pedoman dokumentasi dan pedoman
Abusmar, Cut Zahri Harun, dan Nasir Usman, Pelaksanaaan Supervisi Akademik 3 wawancara. Pengujian kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan member check. Pengawasan terhadap guru bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kinerja guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran penguasaan kelas dan juga kemampuan mengevaluasi serta memotivasi siswa dalam proses pembelajaran yang lebih baik. Nawawi (Suhardan, 2010:39) menyatakan bahwa kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahannya untuk melakukan tugas-tugas dan kewajiban dengan baik sesuai dengan pertelaan tugas yang digariskan. Pernyataan di atas supervisi akademik hadir karena suatu alasan untuk memperbaiki proses belajar dan mengajar yang efektif dan efisien. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Supriadi (Mulyasa, 2007:25) menyatakan bahwa erat hubungan antar mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin, budaya sekolah dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Ini menyatakan bahwa kepala sekolah bertanggungjawab atas manajemen pendidikan secara mikro yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik salah satu upaya kepala sekolah membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya dalam meningkatkan mutu guru dan mutu pendidikan. Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya. Kepala sekolah adalah pemimpin yang mengatur, menggerakkan dan memperdayakan organisasi sekolah. Tugas kepala sekolah bukan hanya dalam bidang administrasi saja namun juga meliputi pemberdayaan sumber daya, baik manusia dan materi untuk meraih tujuan yang ditetapkan oleh kepala sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh Wahjosumijo (2008:203) menyatakan bahwa kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan pendidikan dengan kewajiban mengadakan pembinaan dalam arti berusaha agar pengelolaan, penilaian, bimbingan, pengawasan dan pengembangan pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik. Supervisi akademik merupakan suatu usaha memberikan pelayanan agar guru menjadi professional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik, sebagaimana Sutisna (Mulyasa, 2007:155) mengemukakan bahwa supervisi sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik, meskipun yang tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa namun diutamakan dalam supervisi adalah bantuan untuk guru. Tujuan Supervisi Akademik Supervisi akademik merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai bagian dari tugas pokok dan fungsi kepala sekolah, dalam upaya meningkatkan profesional guru meliputi pengetahuan, keterampilan mengajar, komitmen dan motivasi. adapun tujuan supervisi akademik sebagaimana diungkapkan oleh Glikman (Muslim, 2010:43) menyatakan bahwa tujuan supervisi akademik adalah untuk membantu guru bagaimana belajar dalam meningkatkan kemampuan mereka sendiri guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan bagi siswa-siswanya. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas menyiratkan bahwa peran dan tanggung jawab guru serta peran dan tanggung jawab supervisor mutlak untuk dilaksanakan, sebab keberhasilan guru dan pengikatan mutu tidak terlepas dari pengawasan dan pengontrolan baik dari supervisor maupun dari pengawas pendidikan. Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas guru dalam pembelajaran dapat menjadi lebih baik. Hal ini tentu dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh guru. Supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah untuk peningkatan profesional guru berarti kepala sekolah membantu guru untuk tumbuh dan berkembang dalam mengajar dan mengelola kelas, memperbaiki keterampilan dasar mengajar, menggunakan media dan alat pembelajaran dan memperluas pengetahuan serta penggunaan administrasi pengajaran.
Jurnal Serambi Ilmu, Edisi Maret 2013, Volume 16 Nomor 1 4 Tujuan yang ingin dicapai dari supervisi akademik ini pada intinya adalah optimalisasi pembelajaran melalui kemampuan guru yang baik, guru mampu menciptakan pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas anak, membentuk sikap dan kepribadian yang baik serta dapat membekali siswa dengan skill dan keahlian yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Suhardan (2010:36) menyatakan bahwa Supervisi akademik yang baik adalah supervisi akademik yang mampu berfungsi mencapai multi tujuan yang dapat dijalankan berdasarkan kaedah-kaedah keilmuan tentang bidang kerjanya. Ungkapan di atas menyatakan tidak ada keberhasilan bagi supervisi jika hanya memperhatikan salah satu tujuan tertentu dengan mengesampingkan tujuan lainnya. Hanya dengan merefleksi ketiga tujuan inilah supervisi akademik akan berfungsi mengubah perilaku mengajar guru. Pada gilirannya nanti perubahan perilaku guru ke arah yang lebih berkualitas akan menimbulkan perilaku belajar siswa yang lebih baik. Selanjutnya perilaku mengajar guru yang baik itu akan mempengaruhi perilaku belajar anak didik. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa tujuan akhir supervisi akademik adalah terbinanya profesional guru dan hubungan kerja sama antara kepala sekolah dan guru serta gur dan peserta didik yang lebih baik. Supervisi kepala sekolah diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru yang direfleksikan dalam kompetensi guru Satori (Suhardan, 2010:41) menyatakan bahwa: 1) merencanakan kegiatan belajar mengajar, 2) melaksanakan kegiatan belajar mengajar, 3) menilai proses dan hasil pembelajaran, 4) menggunakan hasil penilaian untuk peningkatan mutu layanan belajar, 5) memberikan umpan balik secara tepat, teratur, dan terus menerus kepada siswa, 6) melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, 7) mengembangkan interaksi pembelajaran yang efektif dari segi strategi, metode, dan teknik, 8) menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, 9) memanfaatkan dan mengembangkan alat bantu dan media pembelajaran, 10) memanfaatkan sumbersumber belajar yang tersedia dan 11) melakukan penelitian praktis berupa penelitian tindakan kelas untuk perbaikan pembelajaran. Jadi ungkapan di atas menunjukkan bahwa dalam kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan, para guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif, melainkan para guru diperlakukan sebagai partner atau mitra kerja yang memiliki ide-ide, pendapat, dan pengalaman yang perlu didengar dan dihargai serta diikutsertakan di dalam usahausaha perbaikan pendidikan dan pengajaran. Fungsi dan Teknik Supervisi Akademik Dalam pembinaan profesional guru tidak hanya cukup mendorong dan memerintahkan sesuai dengan kehendak supervisor melainkan memberikan dukungan dan motivasi sebagaimana Usman (2007:75) menyatakan bahwa motivasi merupakan dorongan dari dalam diri individu ( intrinsik) dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya (ekstrinsik), kedua faktor tersebut menjadi sumber kekuatan yang dapat membuat seseorang berprestasi baik. Perwujudan tersebut bukan merupakan aktualisasi kemampuan guru tergantung pada berbagai komponen sistem pendidikan yang saling bekerja sama atau berkolaborasi. Peranan kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah tempat tugasnya harus dimaksimalisasikan. Sebab pencapaian mutu kinerja guru yang profesional memiliki keterkaitan dengan berbagai komponen pendidikan yang sangat menentukan dalam implementasi mutu kinerja guru agar mampu mengelola pembelajaran yang efektif, selaras dengan paradigma pembelajaran. Tujuan supervisi akademik terhadap guru adalah membantu guru dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan mengajar dalam bidang masing-masing yang dilakukan oleh pihak kompetensi dalam bidang supervisi. Agar supervisi akademik dapat membantu meningkatkan profesional guru dalam mengajar dapat memberikan suatu perubahan dalam proses pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur Berdasarkan hasil penelitian dapat diungkapkan kepala sekolah program supervisi akademik secara tertulis
Abusmar, Cut Zahri Harun, dan Nasir Usman, Pelaksanaaan Supervisi Akademik 5 sebagaimana yang dikemukakan kepala sekolah SMP Negeri 1 Simeulue Timur bahwa: Program supervisi akademik kepala sekolah mengacu pada hasil musyawarah bersama yang telah disepakati dan dirumuskan pada awal semester program- program tersebut berupa pembekalan dan pembinaan guru melalui pelatihan, penataran, MGMP dan kunjungan kelas baik secara individu atau kelompok. Program pelaksanaan supervisi yang dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan sebagai salah satu upaya peningkatan kemampuan guru dalam mengelola perangkat pembelajaran. Guru adalah merupakan sasaran dalam melaksanakan program supervisi ini tentunya tidak terlepas dari pengontrolan yang kontinyu dan perhatian secara berkesinambungan, pembekalan adalah dambaan semua guru dari seorang supervisor terhadap bawahannya sebagaimana ungkapan seorang guru menyatakan bahwa: Program supervisi akademik dalam meningkatkan profesional guru tidak lain hanya menjalankan program kepala sekolah melalui pembekalan guru baik dalam mengikuti pelatihan, penataran maupun kerja sama dengan musyawarah guru mata pelajaran dari sekolah lain dalam rangka berbagi ilmu dengan teman sejawat. Perumusan yang ideal dari program supervisi dilakukan melalui analisa kebutuhan dilapangan, sehingga menghasilkan perencanaan yang efektif. Perumusan program pada hakikatnya proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif mengenai sasaran dan cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Mulyasa ( 2007:15) yaitu: Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administratif, tanpa adanya perencanaan yang matang, maka pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami suatu kesulitan dan bahkan gagal untuk mencapai tujuan. perencanaan supervisi harus mempertimbangkan kebutuhan sekolah dan guru-guru. Perencanaan yang tepat menghasilkan program supervisi yang efektif. Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur. Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah merujuk pada ketentuan dan hasil musyawarah personil sekolah dalam melaksanakan program supervisi akademik yaitu pembekalan guru melalui pembinaan, dorongan dan motivasi dalam mengelola perangkat pembelajaran. Sedangkan mekanismenya pelaksanaan supervisi akademik terhadap guru, kepala sekolah dibantu oleh dewan guru yang sudah senior di lingkungan SMP Negeri Simeulue Timur, sehingga pada setiap tahunnya pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat berjalan sebagaimana diharapkan dan sesuai dengan program pelaksananya yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu pada setiap guru dapat disupervisi dalam satu tahun pelajaran 2 Kali. Pelaksanaan supervisi akademik pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur berlangsung dalam tiga tahap yaitu: 1) tahap perencanaan awal ( menciptakan suasana yang intim dan terbuka, mengkaji rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu,media dan evaluasi, menentukan fokus observasi, dan menentukan teknik pelaksanaan observasi), 2) tahap perencanaan observasi (harus luwes, tidak mengganggu proses pembelajaran, tidak bersifat menilai, mencatat dan merekam halhal yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai dengan kesepakatan bersama dan mencantumkan teknik observasi dan 3) tahap akhir/diskusi balikkan pada tahap ini perlu diperhatikan memberi penguatan, mengulas kembali dari tujuan pembelajaran, mengulas hal-hal yang telah disepakati, mengkaji hasil pengamatan, tidak bersifat menyalakan, penyimpulan, merumuskan kembali kesepakatan sebagai tindak lanjut proses perbaikan. Mulyasa (2007:111) menyatakan bahwa pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam pelaksanaan supervisi akademik terhadap guru kepala sekolah menggunakan format penilaian supervisi dengan intensitas pertemuan sebagaimana disebutkan di atas. Sebagian guru disupervisi pada semester ganjil dan sebagian pada semester genap Sebagaimana
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Maret 2013, Volume 16 Nomor 1 6 pernyataan yang diungkapkan seorang guru bahwa: Peningkatan profesional guru bisa saja melalui kerja sama guru baik dalam kelompok maupun secara individu yang pada tujuannya untuk mendorong, membimbing guru dalam mengembangkan kemampuannya dan bisa dipertanggungjawabkan dalam mengelola proses kegiatan pembelajaran Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur Evaluasi dilaksanakan berdasarkan instrument yang telah disusun, kemudian hasil evaluasi dianalisis dan ditindak lanjuti serta memberikan bimbingan, dorongan, motivasi, sosialisasi dan solusi kepada guru-guru dalam memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Evaluasi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah SMPN 1 Simeulue Timur memprioritaskan terhadap penilaian kerja guru yaitu 1) penilaian terhadap penyusunan silabus sesuai standar isi, 2) penyusunan rencana program pembelajaran, penilaian terhadap hasil belajar siswa, 3) penilaian kemampuan guru dalam memotivasi siswa pada proses pembelajaran, 4) penilaian kedisiplinan guru dan 5) kesiapan dalam pengembangan diri. Menurut Arikunto ( 2006:3) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu kepala sekolah juga melakukan evaluasi berdasarkan catatan-catatan pada format dan instrument kepada guru pada setiap tahunnya, sebagai bahan analisis dan masukan dalam membuat program pembinaan guru pada tahun berikutnya. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Supervisi Akademik pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa: faktor pendukung pelaksanaan supervisi akademik ini adalah : adanya kerja sama dan keterlibatan personil sekolah dalam melaksanakan berbagai kegiatan, disampling sarana prasarana fisik yang memadai, keinginan kepala sekolah yang tinggi. Sangat penting adanya usaha-usaha bagi supervisi sumber daya guru yang mendukung proses pembelajaran secara efektif. Purwanto (2009:125) menyebutkan perlunya orientasi bagi guru di sekolah agar memperoleh kualitas belajar yang tinggi, yaitu: 1. Mengenalkan kepada guru-guru baru secepat mungkin agar mereka segera dapat mengenal sistem sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah. 2. Menyediakn bantuan secukupnya agar mereka segera dapat mengenal dan menyesuaikan diri dengan personil sekolah. 3. Memberikan bimbingan yang kontraktif dalam mengembangkan kecakapankecakapan mengajar dan sikap-sikap profesional mereka. 4. Menyediakan kesempatan kepada guru baru untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan sekolah pada umumnya. Sedangkan faktor kendala dalam pelaksanaan supervisi akademik adalah: dana kurang memadai, keinginan guru masih relatif kurang, terbatasnya waktu supervisi dan sarana prasarana guru dan media lainnya yang belum terpenuhi sesuai standar pendidikan KESIMPULAN 1. Program yang telah direncanakan yaitu program pelatihan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, program pembinaan bagi guru yang tidak mematuhi aturan sekolah dan penguasaan pedagogik guru. Dari penunjang proses supervisi juga telah direncanakan program pembinaan MGMP di setiap bidang studi. 2. Pelaksanaan supervisi mengacu pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang pada tujuannya untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mengajar. Hasil evaluasi dianalisis dan menjadi masukan dalam membuat program pembinaan guru pada tahun berikutnya dan dapat meminimalisirkan kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. 3. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan instrument yang telah disusun, kemudian hasil evaluasi dianalisis dan ditindak lanjuti serta memberikan bimbingan, dorongan, motivasi, sosialisasi dan solusi kepada guru-guru dalam
Abusmar, Cut Zahri Harun, dan Nasir Usman, Pelaksanaaan Supervisi Akademik 7 memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Mengevaluasi dan menindak lanjuti pelaksanaan supervisi akademik adalah upaya untuk menyamakan persepsi dan mengurangi kelemahan dan kekurangan guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 4. Keterbatasan kemampuan, kekurangan sarana prasarana dan pendanaan yang tidak selalunya cukup bukanlah menjadi suatu hambatan dalam pelaksanaan supervisi tetapi didukung oleh keinginan dan rasa ingin memiliki, sehingga pelaksanaan supervisi menjadi suatu kebutuhan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. ( 2006). Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Renika. Mulyasa, E. (2007). Menjadi guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muslim, Banun, (2010). Supervisi Pendidikan MeningkatkanKualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 13 Tahun 2007. tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta. Depdiknas. Purwanto, M. Ngalim, (2009). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda karya. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Suhardan, Dadang, (2010). Supervisi Profesional Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Ea Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta. Usman, Nasir, (2007). Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Bandung: Mutiara Ilmu. Wahyosumidjo, (2008). Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.