Kebijakan Dan Strategi Daerah Bali Dalam Eliminasi TBC, Pencegahan Stunting Dan Peningkatan Cakupan Dan Mutu Imunisasi Serta Penuntasan Target RPJMD dr. KETUT SUARJAYA,MPPM KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
SASARAN STRATEGIS RPJMD PROVINSI BALI TAHUN 2014-2018 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN 1. Meningkatnya derajat Kesehatan Masyarakat TARGET 2017 REALISASI 2017 PERSENTASE 1. Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 KH 90 68.6 123.78 2. Angka Kematian Bayi (AKB) /1000 KH 10 4.8 152 3. Angka Kematian Balita (AKABA) /1000 KH 12 5.6 153.33 2. Berkurangnya Penduduk Miskin dan Penyandang 4. 5. 6. Angka Kematian Penyakit Menular Tertentu Persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi dini resiko penyakit tidak menular Persentase Faskes yang memenuhi standar pelayanan % <1 0.4 159.60 % 92 92 100 % 37 76.80 207.56 7. Persentase Bumil KEK (%) % 9.4 7.9 115.96 8. Persentase balita malnutrisi dan gizi kurang (%) % 12.3 8.6 130.08
ANGKA USIA HARAPAN HIDUP BALI DAN NASIONAL TAHUN 2013-2016 (TAHUN) 71,11 70,40 71,20 70,59 71,35 70,78 71,41 70,90 BALI NASIONAL KONDISI KINERJA AWAL PERIODE RPJMD 70.78 TARGET RPJMD TAHUN 2014 70,80-70,84 TARGET RPJMD TAHUN 2015 71.09 71.14 TARGET RPJMD TAHUN 2016 71.51 71.58 TARGET RPJMD TAHUN 2017 71,51-71,58 Th. 2013 Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 TARGET RPJMD TAHUN 2018 71,51-71,58
AKI / 100. 000 KH 72,07 70,5 83,41 78,72 62,69 2013 2014 2015 2016 2017 AKB 5,5 5,9 5,7 6,01 / 1000 KH 4,4 AKABA / 1000 KH 5,97 6,67 6,4 6,83 4,98 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber Data : Profil Kesehatan Tahun 2017
PREVALENSI STUNTING 2015 2016 2017 KONSUMSI GAYO KASUS GIZI BURUK Prevalensi Balita Gizi Kurang (%) 9 9,1 8,6 2015 2016 2017 Sumber : Pemantauan Status Gizi
FAKTA GERMAS RUMAH TANGGA BER-PHBS di BALI AIR DAN SANITASI LAYAK 2013 2014 74,3 % 69,95 % 2017 Klungkung 87,1 % Jembrana 86,2 % AIR LAYAK 2013 94,82 % 2014 82,65 % 2015 87,83 % 2017 85,79 % 2016 89,06 % 2015 2016 2017 74,3 % 76,8 % 79,3 % Bangli 85,7 % Denpasar 85,1 % Badung 82,1 % Karangasem 79,7 % Buleleng 78,5 % Gianyar 76,7 % SANITASI LAYAK 2013 80,14 % 2014 83,64 % 2015 86,55 % 2016 84,86 % 2017 92,36 % Tabanan 67,6 %
Trend IR DBD 600 483 400 174,5 210,2 259,1 200 75,1 65,55 105,7 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2000 1500 1000 500 0 1352 1563 1557 869 966 994 2014 2015 2016 2017 HIV AIDS Trend Kasus HIV - AIDS 1739 734 50000 40000 30000 20000 10000 0 46.887 42.829 Trend Kasus GHPR 34.635 26.787 2014 2015 2016 2017 Trend Kasus TBC 2999 3034 2878 3133 3499 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber Data : Profil Kesehatan Tahun 2017
CAKUPAN KEPESERTAAN JKN PROVINSI BALI (PER 31 MARET 2018) Total Penduduk Bali 2018 4.300.167 Non JKN 23,69% JKN 76,31 Proporsi JKN BP 2,02 PBI APBD 19,41% PBPU 10,86% PPU 22,24% PBI APBN 21,77% Sumber : BPJS Kesehatan
TIGA FOKUS PRIORITAS MASALAH 1. PERCEPATAN ELIMINASI TBC 2. PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI MELALUI 3. PENURUNAN STUNTING
Capaian 12 Indikator PIS PK Prov.Bali Per 18 April 2018 IKS S/D BULAN MARET 2018 100 90 80 70 60 51,19 94,76 97,78 80,02 89,05 58,32 62,91 98,57 97,13 KAB/KOTA PERSENTASE (%) BADUNG 0,371 BANGLI 0,148 50 40 30 20 10 0 25,19 23,76 27,43 BULELENG 0,303 GIANYAR 0,226 JEMBRANA 0,253 KARANGASEM 0,188 KLUNGKUNG 0,250 DENPASAR 0,308 TABANAN 0,231 BALI 0,267
TUPOKSI PERGUB GERMAS (Pergub 12 th. 2018) Dinkes Dispora Disdik Dinas TPHP Kampanye Germas ASI Eksklusif dan Aktivitas Fisik Deteksi Dini PTM Kampanye Gemar Olga Meningkatkan Penyediaan Fas. Olga Masyarakat Sekolah Ramah Anak Meningkatkan Aktifitas Fisik Sekolah Pendidikan Keluarga Hidup Sehat Meningkatkan Produksi Buah dan Sayur Lokal Pengawasan PAS Dinas Optimalisasi Ketahanan Pemanfaatan Pangan Lahan Pekarangan Meningkatkan Dinas GEMARIKAN pada Kelautan Masyarakat dan Mengawasi Mutu Perikanan dan Hasil Perikanan Dinas PR & Kawsn Pemukim an Dishub Disko minfos DLH Dishut Disper dagrin Ruang Terbuka Hijau Publik Penyediaan Air Bersih Sanitasi & Dasar pada Pemukiman Penyediaan Transportasi Masal Mendorong Car Free Day Diseminasi Informasi Germas Kerjasama dengan KPI untuk Pengawasan Tayangan yang Tidak Mendukung Germas Mengendalikan Pencemaran Air dan Udara Bank Sampah Mendorong Hutan Kota Mendorong Ruang Terbuka Hijau Pengawasan Produk Bahan Berbahaya Promosi Makmin Sehat Disnaker dan ESDM DP3A Kanwil Agama Biro Humas dan Protokol BBPOM Mendorong Deteksi Dini Mendorong Penyediaan Ruang ASI, Penyediaan Sarana Olga di Tempat Kerja Penggerakan Kaum Perempuan u/ Deteksi Dini PTM Edukasi Germas bagi Keluarga, Perempuan, dan Anak Bimbingan Kesehatan Pranikah Meningkatkan Aktifitas Fisik di sekolah Agama Mendorong Pemda untuk Menyediakan Sarana Aktifitas Fisik, Ruang ASI, Penerapan KTR Keamanan dan Mutu Pangan Pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah Kedeputi an Bali NTB NTT BPJS Kes Bappenda BPKAD Bappeda Litbang BPMPD Meningkatkan Pelayanan Promotif Preventif bagi Peserta JKN Kajian Peningkatan Produk Tembakau Penyediaan Anggaran Germas Koordinasi Pelaksanaan Germas Menyusun Pedoman Keberhasilan Germas Evaluasi Pergub Germsa Sosialisasi Germas Melalui Prog. Pemberdayaan Masyarakat di Desa
Situasi Saat Ini..
Situasi Tuberkulosis Tuberkulosis secara global tergolong Global Public Health Emergency Indonesia sudah berkomitmen untuk mengakhiri Tuberkulosis sebagai Public Health Problem. Perlu percepatan dalam kemajuan program Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia mencapai target untuk akhiri Tuberkulosis di tahun 2030.
Case Detection Rate TBC Tahun 2017 Denomitor: 391/ 100.000 (pdd 2016) 140% 120% 118% 100% 80% 60% 40% 20% Sumatera 913; Jawa-Bali 593; Lainnya 842 per 100.000 pdd >=15 th (SP-TBC) 53% 53% 52% 47% 46% 44% 43% 41% 41% 38% 36% 36% 35% 33% 33% 33% 32% 31% 30% 27% 27% 26% 26% 26% 26% 26% 25% 23% 23% 23% 23% 22% 22% 16% 0% 17 *Data per 1 Februari 2018
CASE DETECTION RATE (CDR) TUBERKULOSIS DI PROVINSI BALI TAHUN 2017 Target CDR 30 % KOTA DENPASAR BULELENG JEMBRANA BADUNG KLUNGKUNG KARANGASEM TABANAN GIANYAR BANGLI BALI 11 16 18 20 22 22 24 26 35 40 0 10 20 30 40 50 Angka Keberhasilan Pengobatan TBC di Provinsi Bali Tahun 2017 Badung Klungkung Karangasem Gianyar Jembrana Bangli Tabanan Kota Denpasar Buleleng Bali 82 85 87 87 88 89 89 89 91 96 Target SR 90 % 75 80 85 90 95 100
1990 1993 1996 1999 2002 2005 2008 2011 2014 Masalah Terkait Peningkatan Cakupan 1200 1000 Insidens TBC 1.036.210 (pdd 2018) 710.000 kasus TBC sudah diobati di fasilitas layanan kesehatan (Hasil Inventory study 2017) ACD Gerakan Massal Alat Dx Sensitif 800 600 400 Unreacheable, undetected Under repoting 659.435 64,6% missing 401.130* 310.000 kasus TBC belum terjangkau dan terdeteksi (unreacheableand undetected) (WHO) (ppd 2016) 349.435 kasus TBC sudah diobati namun belum dilaporkan (Under reported & missingness) 326.210 kasus TBC belum terjangkau dan terdeteksi (Pdd 2018) Perkuat PPM 200 0 Thn 2016 : 360.565 35,4% reported in SITT 360.565 kasus TBC sudah dilaporkan ke SITT (40%) Perkuat Manajemen Program (PMO) 22
Dukungan Anggaran Pada Program TB di Provionsi Bali Tahun 2017 2% 47% 18% 33% APBD Provinsi APBD Kab/Kota APBN GF
TREND CAKUPAN IDL MENURUT PROVINSI 2015 2017 Meningkat Fluktuatif Turun 16
CAKUPAN IDL BALI 110,8 100,62 99,84 96,72 2014 2015 2016 2017 2017 65.765 Jumlah Bayi 63.610 Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap
Jembrana 51 Desa Buleleng 148 Desa Bangli 72 Desa Karangasem 69 Desa Gianyar Provinsi 98,7 % 707 Desa 133 Tabanan Desa 62 Badung Desa 100 % 100 % 70 Desa Klungkung 59 Desa Denpasar 43 Desa
AKP AKE Sumber : SDT 2014 66
INTERVENSI KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN STUNTING Intervensi Gizi Spesifik 1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat) 2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah 3. Kelas Ibu Hamil 4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria 5. Suplementasi vitamin A 6. Promosi ASI Eksklusif 7. Promosi Makanan Pendamping-ASI 8. Suplemen gizi mikro (Taburia) 9. Suplemen gizi makro (PMT) 10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium dan besi 11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan perilaku 12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 13. Pemberian RAKERKESNAS cacing 14. Zinc untuk manajemen diare Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kemenkes: 1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi 3. Pendidikan gizi masyarakat 4. Imunisasi 5. Pengendalian penyakit Malaria 6. Pengendalian penyakit TB 7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS 8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada Remaja. 9. Jaminan Kesehatan Nasional 10. Jaminan Persalinan (Jampersal) 11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS PK) 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling) 13. Akreditasi Puskesmas dan RS
KEGIATAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS CDR<70 % SR<90% Risiko Tinggi CDR>70% SR<90% atau CDR<70% SR>90% Risiko Sedang CDR >70% SR>90% Risiko Rendah 1. Menemukan pasien secara aktif terintegrasi PIS PK 2. Melakukan surveilan aktif/penyisiran data di RS 3. Meningkatkan kapasitas PMO dan pelacakan kasus mangkir 4. Menerapkan mandatory notification 5. Melakukan sinkronisasi dengan BPJS 6. Membentuk Jejaring PPM TBC dan koalisi organisasi profesi 7. Meningkatkan surveilans 8. Menggunakan TCM untuk deteksi dini TBC (membangun jejaring dengan transport sputum) 9. Meningkatkan promosi dan pengendalian faktor risiko (perilaku dan lingkungan) 10. Menyusun rencana aksi daerah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menemukan pasien secara aktif terintegrasi PIS PK Meningkatkan kapsitas PMO dan pelacakan kasus mangkir Melakukan surveilan aktif/ penyisiran data di RS Meningkatkan jejaring PPM TBC Meningkatkan kapasitas SDM TBC Meningkatkan penemuan TBC melalui penguatan kolaborasi layanan ( HIV, DM, Gizi, KIA, PAL) Menggunakan TCM untuk deteksi dini TBC Menyusun rencana aksi daerah Mengendalikan faktor risiko (perilaku dan lingkungan) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Melakukan penguatan surveilan TBC berbasis digital Meningkatkan jejaring PPM TBC Menemukan pasien TB secara pasif intensif dan promotif terintegrasi PIS PK Mengendalikan faktor risiko (perilaku dan lingkungan) Menggunakan TCM untuk deteksi dini TBC Meningkatkan kapasitas SDM TBC Meningkatkan penemuan TBC laten 32
Konsep Cakupan dan Mutu pelayanan Imunisasi Partisipasi Masyarakat Managemen dan Kualitas pelayanan Perencanaan Surveilans PD3I Faktor Risiko Cakupan dan Tingkat Imunitas Tingkat Morbiditas dan Mortalitas PD3I Pelaksanaan Pemantauan /Evaluasi
SURVEILANS IMUNISASI 1. Pengumpulan Data 2. Pengolahan Data Pelaksanaan Deteksi Dini Kasus melibatkan Masyarakat dan Mitra Penemuan Kasus di Masyarakat dan RS oleh Petugas Surveilans Pelaksanaan Verifikasi Rumor Kasus Potensial KLB dan KLB Penyelidikan Epidemiologi Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Data Pelaksanan Tabulasi dan Pemetaan Data PD3I di tingkat Desa,Kecamatan, Kab/Kota Pencatatan dan pelaporan 3. Analisis Data Pelaksanaan Analisis dan Intrepetasi Data/ Informasi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Pemetaan Risiko Wilayah terhadap PD3I (Risk Assessment 4. Tindak Lanjut Pelaksanaan Umpan Balik LP/LS Pengendalian KLB PD3I (Pemberian Profilaksis, Isolasi, Karantina) Perencanaan dan Pemanfaatan Hasil Analisis Data untuk Program Imunisasi
Terima Kasih