BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.01/2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. berhenti bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pemerintahan. Dalam Fraser dan Aileen (2008) laporan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Andika F.P Nussy. Analisis Penerapan PSAK. ANALISIS PENERAPAN PSAK N0.18 MENGENAI AKUNTANSI DANA PENSIUN PADA PT. TASPEN CABANG MANADO

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Ind

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN

ABSTRAKSI. Kata kunci: dana pensiun; akuntansi dana pensiun; laporan keuangan. Universitas Kristen Maranatha

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 509 /KMK.06/2002 TENTANG LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 18 MENGENAI DANA PENSIUN PADA LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. jasa dan manufaktur. Setiap perusahaan menjalankan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tidak selamanya manusia dapat bekerja. Ada saatnya ketika sudah

BAB I PENDAHULUAN. partner dalam kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

TABUNGAN HARI TUA (THT)

AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 234/MPP/Kep/6/2000 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011. Tentang

BAB I PENDAHULUAN. pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keberadaan UMKM sebagai bagian dari seluruh entitas usaha nasional,

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor

PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA PADA UNIVERSITAS SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan daerah diselenggarakan sesuai dengan yang diamanatkan. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dapat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEEGAWAIAN NEGARA,

PP 70 Tahun tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN. Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal

Tinjauan Atas Penyusunan Anggaran Dan Realisasinya Sebagai Alat Penilaian Kinerja Perusahaan Pada PT Taspen (Persero) KCU Bandung

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PEMBAHASAN PENDAHULUAN I.1 Tujuan dan Peranan KDPPLKS

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1981 TENTANG ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK. 06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB I 1. PENDAHULUAN

PSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

BAB I PENDAHULUAN. informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode. tertentu (Prastiwi, Yuniarta, dan Darmawan, 2014).

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM DAN PERHITUNGAN MANFAAT TABUNGAN HARI TUA SERTA DANA PENSIUN SEBAGAI HAK PESERTA PT TASPEN (PERSERO) CABANG LAMPUNG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2015 TENTANG LAPORAN PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN PEMERINGKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dalam operasional perusahaan,

PERHITUNGAN PEMBIAYAAN DANA PENSIUN DENGAN METODE ATTAINED AGE NORMAL DAN PROJECTED UNIT CREDIT

BAB I PENDAHULUAN. laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya. Manusia tidak selamanya dapat berproduktivitas dan mendapat penghasilan. Seseorang tidak ingin penghasilannya berhenti sebagaimana berhenti dari pekerjaannya. Tentu saja hal ini memerlukan persiapan yang matang dari mulai seseorang bekerja sampai waktu tidak dapat berproduktivitas lagi. Salah satunya adalah jaminan hari tua atau pensiun. Pengertian pensiun adalah tidak bekerjanya lagi karena masa kerjanya telah selesai dan uang tunjangannya yang di terima setiap bulan oleh seseorang sesudah berhenti bekerja atau juga bisa diterima oleh istri/suami dan anak-anaknya yang belum dewasa kalau yang bersangkutan meninggal dunia (Jane, 2007:609). Program pensiun merupakan sebuah program yang nantinya akan menjanjikan pembayaran berkala atau sekaligus kepada peserta program pensiun yang masa kerjanya telah berakhir sesuai peraturan yang berlaku (Kieso, 2008:21). Program pensiun dapat dibedakan menjadi dua yaitu Program Pensiun Iuran Pasti dan Program Pensiun Manfaat Pasti (PSAK No.18 paragraf 8, 2009). Program Pensiun Iuran Pasti adalah program pensiun yang jumlah manfaat yang akan diterima oleh peserta ditentukan dari jumlah iuran yang dibayarkan oleh peserta program pensiun (PSAK No.18 1

2 paragraf 11, 2012). Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun biasanya berdasarkan penghasilan peserta atau masa kerja peserta (PSAK No.18 paragraf 14, 2012). Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun, manfaat pensiun adalah sejumlah uang yang dibayarkan setiap bulan kepada peserta program pensiun yang memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau bagi ahli waris bagi peserta yang meninggal dunia. Manfaat pensiun terdiri dari, Manfaat Pensiun Normal, Manfaat Pensiun Dipercepat, Manfaat Pensiun Cacat, Manfaat Pensiun Ditunda (Wahab, 2005:5). Dana pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan, penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat dalam suatu perusahaan Kasmir (2014:287). Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur negara dan abdi masyarakat mempunyai potensi yang sangat menentukan kelancaran pelaksana pembangunan, maka dari itu kesejahteraan pegawai negeri dan keluarganya harus terjamin. Pemerintah telah menetapkan sistem yang dapat melindungi pegawai negeri sipil dan keluarganya yang dikenal

3 dengan program Tabungan dan Asuransi Pensiun Pegawai Negeri yang kemudian dikenal dengan nama TASPEN. PT Tabungan Asuransi Pensiun atau biasa disebut TASPEN merupakan salah satu perusahaan dibawah naungan pemerintah yang mendapat kepercayaan untuk mengelola dana milik peserta program pensiun. PT Taspen (Persero) secara berkala berkewajiban membuat laporan tertentu sehubungan dengan pertanggungjawabannya dalam mengelola dana milik peserta program pensiun. Laporan keuangan dana pensiun merupakan salah satu laporan penting sebagai cerminan manajemen dalam pengelolaan dana pensiun. Laporan keuangan dana pensiun berbeda dengan laporan keuangan perusahaan lainnya, maka dalam Standar Akuntansi Keuangan yang khusus sebagai pedoman bagi penyusunan laporan keuangan dana pensiun terdapat dalam PSAK No.18, selain itu pemerintah juga menetapkan standar laporan keuangan melalui Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor: KEP 2345 LK/2003 mengenai pedoman penyusunan laporan keuangan dana pensiun. Penerapan akuntansi dana pensiun pada PT Taspen harus sesuai dengan PSAK No.18 dan peraturan pemerintah melalui Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor: KEP 2345 LK/2003 mengenai pedoman penyusunan laporan keuangan dana pensiun, agar terbentuk tata kelola yang baik dalam pengelolaan dana pensiun. Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menyediakan informasi yang didapatkan setelah transaksi dicatat dan dirangkum (Reeve,

4 2008:22). Laporan keuangan adalah suatu penyajian tersetruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Ikatan Akuntan Indonesia, 2011:07). Laporan keuangan dana pensiun terdiri dari laporan aktiva bersih, laporan perubahan aktiva bersih, neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan (Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor: KEP 2345 LK/2003 mengenai pedoman penyusunan laporan keuangan dana pensiun. Tujuan penyusunan laporan keuangan dana pensiun adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan, dan kinerja keuangan dana pensiun serta informasi keuangan lainnya yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan dana pensiun, khususnya pemberi kerja, peserta, pengurus, dewan pengawas, dan pemerintah, dalam pengambilan keputusan (Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP-2345/LK/2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Dana Pensiun). Ikatan Akuntan Indonesia merupakan lembaga yang berkompeten dalam menentukan standar laporan keuangan, agar terciptanya keseragaman dalam penyajian laporan keuangan dan memudahkan pemakai untuk memahami informasi yang disajikan, maka dari itu Ikatan Akuntansi Indonesia mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan.

5 Standar Akuntansi Keuangan adalah aturan baku yang mengatur penyusunan laporan keuangan diterima secara umum didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidak patuhan, standar akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu deskripsi masalah yang harus dipecahkan, diskusi dengan pertimbangan yang sehat atau cara-cara untuk menyelesaikan masalah, selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori yang ada solusi yang disarankan (Belkoui, 2004:16). Standar Akuntansi Keuangan adalah pernyataan dan interprestasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya (PSAK No.01 paragraf 5, 2009). Pengelolaan dana pensiun harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku, dalam hal ini pelaporan keuangan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang khusus sebagai pedoman bagi penyusunan laporan keuangan dana pensiun terdapat dalam PSAK No.18. Pemerintah juga menetapkan standar laporan keuangan dana pensiun melalui Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP- 2345/LK/2003 tentang bentuk dan susunan laporan keuangan dana pensiun. Sejalan dengan hal tersebut, laporan keuangan dana pensiun pada PT Taspen cabang Madiun harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana laporan keuangan dana pensiunpada PT Taspen cabang Madiun, dan melakukan analisis seberapa jauh kesesuaian laporan keuangan dana pensiun berdasarkan prespektif PSAK No. 18 dan peraturan pemerintah Keputusan Direktur

6 Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-2345/LK/2003 tentang bentuk dan susunan laporan keuangan dana pensiun. Analisis dana pensiun berdasarkan PSAK No.18 akan dilihat dari dua bentuk informasinya yaitu penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan dana pensiun dianalisis berdasarkan PSAK No.18 Tahun 2009, sedangkan pengungkapan laporan keuangan dana pensiun akan dilihat berdasarkan PSAK No.18 Tahun 2012 selain itu juga membandingkan laporan keuangan dana pensiun dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor: KEP 2345 LK/2003 mengenai pedoman penyusunan laporan keuangan dana pensiun, dari aspek penyajian laporan keuangan. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dana pensiun Taspen cabang Manado pada tahun 2012-2013, penyajiannya telah sesuai dengan PSAK Nomor 18 dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ada pada indikator pembahasan yaitu pada penelitian terdahulu hanya dilihat dari aspek informasi penyajian laporan keungan dana pensiun saja sesuai PSAK No.18 Tahun 2004. Sementara perbedaan dengan penelitian ini adalah tidak hanya dilihat dari aspek informasi penyajian saja melainkan dilihat dari dua aspek yaitu penyajian laporan keuangan dana pensiun dan pengungkapan laporan keuangan dana pensiun. Aspek penyajian dianalisis sesuai PSAK No.18 Tahun 2009 sedangkan aspek pengungkapan dianalisis sesuai PSAK No.18 Tahun

7 2012, dan juga laporan keuangan dana pensiun disesuaikan dangan peraturan pemerintah keputusan direktur jenderal lembaga keuangan Nomor : KEP-2345/LK/2003 tentang bentuk dan susunan laporan keuangan dana pensiun dari aspek penyajian. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai kesesuaian penerapan akuntansi dana pensiun pada laporan keuangan dana pensiun dengan PSAK No.18 tentang dana pensiun dengan judul : ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.18 MENGENAI DANA PENSIUN PADA LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PT TASPEN CABANG MADIUN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis atas penerapan PSAK No.18 pada laporan keuangan dana pensiun di PT Taspen Cabang Madiun? 2. Bagaimana kesesuaian penerapan akuntansi dana pensiun PT Taspen Cabang Madiun dengan peraturan KEP 2345/LK/2003?

8 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian adalah: 1. Untuk menganalisis penerapan PSAK No.18 mengenai dana pensiun pada laporan keuangan dana pensiun di PT Taspen Cabang Madiun. 2. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi dana pensiun PT Taspen Cabang Madiun dengan peraturan KEP 2345/LK/2003. 1.3.2 Manfaat Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah, maka hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak. 1. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dibidang ekonomi dan dapat memberikan informasi bagi kemungkinan adanya penelitian selanjutnya. 2. Bagi PT Taspen Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi yang dapat dijadikan manajemen perusahaan sebagai masukan serta bahan pertimbangan bagi perusahaan serta sebagai sarana informasi dan evaluasi tentang dana pensiun.

9 3. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan khususnya dibidang akuntansi dana pensiun pada PT Taspen. 4. Bagi Peneliti yang akan datang Penelitian ini diharapkanbagipara mahasiswa yang ingin meneliti tentang dana pensiun dapat meperoleh informasi yang dibutuhkan dari penelitian ini.

10