ALIH KODE BAHASA MELAYU SUKU ASLI DESA DUARA KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA EJOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh YAMSUKINDAH NIM 120388201087 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016 1
PERSUTUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL Judul Artikel : Alih Kode Bahasa Melayu Suku Asli Desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Nama Penyusun : Yamsukindah NIM : 120388201087 Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 05 Agustus 2016 Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke e-journal Tanjungpinang, Agustus 2016 2
3
ABSTRAK Yamsukindah. 2016. Alih Kode Bahasa Melayu Suku Asli Desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga. Skripsi. TanjungPinang: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Riau Wati, M.Hum. Pembimbing II: Zaitun, S.S.M.Ag. Kata Kunci: alih kode, desa Duara Masyarakat desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga pada Umumnya masih menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa kesehariannya. Adapun masalah yang akan diteliti adalah bentuk alih kode, baik bentuk alih kode intern maupun bentuk alih kode ekstern yang ditemukan pada tuturan masyarakat desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk alih kode yang digunakan pada tuturan masyrakat desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan di lakukan di wilayah Kecamatan Lingga Utara. Adapun terdapat 10 orang informan yang dijadikan subjek dalam penelitian ini. Sumber data diperoleh dari melakukan penelitian langsung ke lapangan, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, rekam dan catat. Teknik analisis data berupa teknik analisis isi dan paparan penelitian ini dikaji dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini dalam tuturan masyarakat Melayu suku asli Desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga terdapat alih kode, alih kode intern maupun alih kode ekstern. Ditemukan tuturan bahasa Melayu ke bahasa Indonesia dan sebaliknya serta bahasa Melayu ke abahasa asing (Inggris). Terjadinya Alih kode pada masyarakat Desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga disebabkan oleh pergaulan, teknologi serta pendidikan. 4
ABSTRACT Yamsukindah. 2016. Malay language code Duara village tribal districts north Lingga district Lingga. TANJUNGPINANG: Department of Indonesian language and literature education, faculty and science education, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Preceptor I : Riau Wati, M.Hum. preceptor II : Zaitun, S.S.M.Ag. Keywords: code switching, village Duara Villagers Duara District of North Linga Linga District in general, still using Malay as the language of daily life. As for the issue to be examined is a form of code, either form of code switching internal and external forms of code found in rural communities Duara utterances District of North Lingga Lingga District. The purpose of this study was to describe the form of code used in speech village society Duara District of North Lingga Lingga District. This research is descriptive qualitative and done in the District of North Lingga. As there were 10 informants were used as subjects in this study. Sources of data acquired from doing research directly to the field, with data collection techniques such as observation, interviews, records and notes. Data analysis techniques such as content analysis and exposure of this research assessed by the method of data reduction, data presentation, drawing conclusions. Based on these results in speech indigenous Malay society Duara Rural District of North Linga Linga District contained code switching, code switching over the internal and external code. Found speech Malay to Indonesian and vice versa, and the Malay language into a foreign language (English). Rather the code of the communities in the District Duara North Linga Linga District caused by promiscuity, technology and education. 5
1. Pendahuluan Bahasa merupakan satu wujud yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri Harimukti Kridalaksana ( 1984:19 ). Sejalan dengan pemikiran Abdul Chaer dan Leoni Agustina (2004:11) ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa antara lain bahwa bahasa itu sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Manusia sangat membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pikiran dan ide-idenya dengan maksud ingin mengutarakannya kepada pihak lain. Bahasa merupakan ungkapan pengalaman batin seseorang yang berfungsi mewujudkan ide yang ada di dalam pikiran manusia. Indonesia memiliki ragam bahasa yang beraneka di antaranya bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Indonesia juga merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan dan terdiri dari bermacam suku, dan masing-masing suku tersebut juga mempunyai bahasa yang beragam, yang digunakan mereka untuk berkomunikasi.indonesia sebagai negara yang memiliki banyak penduduk tentu memiliki ragam bahasa yang tidak sedikit. Penggunaan bahasa yang beraneka ragam ini membuat masyarakat Indonesia sering mengalih kodekan dan mencampur adukan berbagai bahasa tersebut.bahasa itu beragam artinya, sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu dipergunakan oleh penutur heterogen dan yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda. Bahasa di dalam realisasinya selalu ada pada konteksnya. Konteks yang dimaksud dalam pengertian ini adalah konteks sosiokulturalnya. Sebagai alat komunikasi, bahasa terdiri dari dua aspek, yaitu (1) aspek linguistik, berupa unsur yang secara langsung membentuk struktur lahir yakni bunyi, kata, kalimat, dan ajaran atau teks, dan (2) aspek non linguistik atau paralinguistik, mencakup (a) pola ujaran seseorang; (b) unsur supra segmental; (c) jarak dan gerak-gerik tubuh; (d) rabaan. Aspek linguistik dan paralinguistik 6
tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi, bersama-sama dengan konteks situasi membentuk atau membangun situasi tertentu dalam proses komunikasi. (Chair, 2004:22). Bahasa hidup dan berkembang di masyrakat. Secara kompleks masalah sosial mengidentifikasikan pula permasalahan-permasalahan bahasa itu sendiri. Beberapa wujud campur kode antara lain penyisipan yang unsur-unsur yang berwujud kata, penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa, penyisipan unsurunsur yang berwujud pengulangan kata, penyisipan unsur-unsur yang berwujud baster, penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom, dan penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa. Sekumpulan orang yang menggunakan bahasa yang sama disebut masyarakat bahasa, sedangkan masyarakat tutur bukan hanya sekelompok orang yang menggunakan bahasa yang sama, melainkan kelompok orang yang menggunakan norma yang sama dalam menggunakan bentuk-bentuk bahasa (Chaer dan Agustina, 2010:36). Indonesia merupakan negara yang bilingual bahkan tidak sedikit yang multilingual, selain menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, masyarakat Indonesia juga menggunakan bahasa daerahnya dan tidak sedikit menggunakan bahasa daerah lain, atau bahasa asing.kondisi tersebut yang menyebabkan adanya variasi bahasa. Bahasa itu bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam, dan basa itu sendiri digunakan untuk keperluan yang beragam-ragam pula (Chaer, 2007:61). Bentuk bahasa dalam variasi bahasa ini disebut dengan kode. Alih kode adalah peristiwa bahasa yang dilatarbelakangi oleh kondisi sosiolinguistik. Alih kode yaitu gejala pemakaian bahasa karena berubahnya situasi menurut Appel (Chaer dan Agustina, 2010:107). Hal yang melatar belakangi peneliti untuk mengkaji alih kode bahasa Melayu suku asli di desa Duara karena pada umumnya masyarakat di Desa Duara pada umumnya masih menggunakan bahasa Melayu pada bahasa kesehariannya. 7
2. Metode Penelitian Metode merupakan cara mendekati, menganalisis, dan menjelaskan suatu fenomena (Harimukti Kridalaksana, 2001:136).Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, suatu penelitian dengan meliputi cara mengumpulkan data, menganalisis, dan menyajikan data. Metode deskriftif adalah metode yang menggambarkan sebuah peristiwa, benda, keadaan sejelas-jelasnya tanpa mempengaruhi objek yang ditelitinya (Triswanto,2010:17). Mahsun (2020:233) model analisis deskriptif kualitatif, data yang dianalisis itu bukan data berupa angka-angka, tapi berupa kata-kata. Oleh karna itu, analisis kualitatif fokus pada penunjukkan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan seringkali melukisnya dalam bentuk kata-kata dari pada dalam angka (Mahsun 2005:233).Berdasarkan pendapat tersebut penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripkan data yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan bentuk-bentuk alih kode yang terdapat di desa Duara Kecamatan Linga Utara kabupaten Lingga. Desa Duara merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Lingga bagian Utara nya Kabupaten Lingga, desa Duara berbatas di sebelah Utara dengan desa Sekanah, sebelah Selatan dengan desa Rantau Panjang, sebelah Barat dengan desa Sungai Besar dan sebelah Timur dengan Kelurahan Pancur. Desa Duara memiliki penduduk yang mayoritasnya beragama Islam. Di desa ini masyarakatnya masih kental menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa kesehariannya terkadang sesekali masyarakat di sana menggunakan bahasa Indonesa bahkan tidak jarang menyelipkan bahasa Inggris dalam interaksi sosialnya. Dalam hal ini setelah peneliti terjun langsung pada saat berinteraksi, peneliti dapat menemukan peristiwa-peristiwa alih kode yang di temukan pada masyarakat desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa 8
terjadinya alih kode pada bahasa Melayu suku asli desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga disebabkan oleh: 1. Adanya pembicara atau penutur 2. Adanya pendengar atau lawan tutur 3. Perubahan situasi dengan hadirnya orang ke tiga 4. Perubahan formal atau informal atau sebaliknya dan 5. Perubahan topik pembicaraan Selain itu peraihan bahasa satu ke bahasa lain juga disebabkan oleh: 1. Penutur tidak dapat mengungkapkan sesuatu bahasanya sehingga beralih kebahasa lain 2. Penutur ingin mengungkapkan solidaritas dengan kelompok sosial tertentu 3. Penutur ingin mengekspresikan solidaritas dengan kelompok sosial tertentu. 4. Penutur ingin terlihat lebih akrab. 5. Penutur agar terlihat lebih santai. 4. Simpulan dan Saran Simpulan Hasil penelitan peneliti dapat disimpulkan bahwa alih kode pada masyarakat desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga menggunakan bahasa Melayu dan menggunakan bahasa Inggris. Alih kode yang terdapat pada masyarakat desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga adanya alih kode intern dan alih kode ekstern. Ditemukan tuturan bahasa Melayu ke bahasa Indonesia dan sebaliknya serta bahasa Melayu ke bahasa asing (Inggris). Pergaulan, pendidikan dan teknologi yang menentukan penggunaan alih kode ekstern maupun alih kode intern pada umumnya yang terdapat pada masyarakat desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga. Terdapat juga beberapa faktor lain yang menjadi penyebab alih kode diantaranya: 9
1. Pembicara atau penutur 2. Pendengar atau lawan tutur 3. Perubahan situasi dengan hadirnya orang ke tiga 4. Perubahan topik Selain itu peralihan bahasa satu ke bahasa lain juga disebabkan oleh: 1. Penutur tidak dapat mengungkapkan sesuatu bahasanya sehingga beralih kebahasa lain 2. Penutur ingin mengungkapkan solidaritas dengan kelopok sosial tertentu 3. Penutur ingin mengekspresikan solidaritas dengan kelompok sosial tertentu agar terlihat lebih akrab dan lebih santai. Saran: 1.Kepada peneliti yang meneliti pada masyarakat desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga tidak hanya mengkaji tentang alih kode tetapi juga dari sub ilmu sosiolinguistik lainnya. 2.Peneliti menyarankan agar untuk peneliti lain yang meneliti agar lebih memperdalam lagi tetang tata bahasa dan kebahasaan yang di gunakan pada masyarakat Desa Duara Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga karena dalam penglihatan peneliti tentang kebahasaan dan tata bahasa masih sangat kurang. 3.Peneliti juga menyarankan kepada pihak Pemerintah daerah Kabupaten Lingga untuk memberi dukungan kepada peneliti lain yang meneliti tentang bahasa daerah di Lingga, agar generasi berikutnya tetap dapat mempelajari tata bahasa Melayu Lingga yang menjadi aset budaya di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. 10
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT. Refika Aditama. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Henrik, Maulana. 2011. Analisis Alih Kode dan Campur Kode Novel Ayat-ayat Cinta Karya Habiburahman El-Shirazy. Skripsi. Fakiltas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakatra: Raja Grafindo Perkasa. Ningsih, Yuli Widiastuti. 2013. Analisis Campur Kode dalam Surat Kabar Batam Pos Rubrik Opini Edisi 11 Januari-11 Maret 2013. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa. Rosnita, Dewi. 2013. Analisis Alih Kode dan Campur Kode Novel Kuantar ke Gerbang Karya Ramadhan K.H. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumarsono dan Paina Pariana, 2007. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suwito. 1996. Sosiolinguistik. Surakarta: UNS Press. 11
Tarigan, Herry Guntur. 2011. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Triswanto, Sugeng D. 2010. Trik Menulis skripsi & Menghadapi Presentasi Bebas Stres. Yogyakarta: Suku Buku. Wijaya, Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 12