PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WORKSHOP SMOS

ABSTRAK. Kata kunci : ERP, SBO, Sistem Terintegrasi, COBIT. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. der Datenverarbeitung (Sistem, Aplikasi, Produk di Data Processing). Berkantor

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam

IMPLEMENTASI SISTEM PURCHASING DAN WAREHOUSE MANAGEMENT BERBASIS ODOO PADA PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk DENGAN METODOLOGI ASAP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCES PLANNING MODUL ACCOUNTING ODOO 9 PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM DENGAN METODE ASAP

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Organisasi dan System Analyst

ANALISIS IMPLEMENTASI ERP

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3195

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI. Oleh : Yusyonin

RPS Mata Kuliah Enterprise Resource Planning (Adm. Bisnis) Program Studi Sistem Informasi Halaman 1 dari 20

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa

Tabel I.2 Unit bisnis dan produk yang dihasilkan PT. Len Industri (PT. Len Industri, 2014) (Lanjutan)

Company Profile Advitama Prima Solusi

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK REFERENSI : PMBOK

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. telah menyebar luas di berbagai aspek kehidupan manusia. akurat, sehingga membuat organisasi memiliki keunggulan kompetitif.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ilustrasi 1: Teknologi Kamera

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat memberikan informasi yang real-time sehingga dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada masa sekarang ini, penggunaan sistem informasi berbasis teknologi

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI. Defri Kurniawan, M.Kom

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EQUANTUM Education ERP System

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis proyek..., Rudi Indra Wijaya, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung dengan perangkat Information Communication Technology (ICT)

5 IMPLEMENTATION STRATEGIES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM ERP WAREHOUSE MANAGEMENT

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. era teknologi ialah memanfaatkan secara optimum kemajuan teknologi dalam

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

1. SENIOR OFFICER MULTI CHANNEL CRM BUSINESS

EQUANTUM Project ERP System

Supply Management Information for Logistic Enhancement

KONSEP MANAJEMEN PROYEK

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM Arief Purnomo¹, Wiyono.², Retno Novi Dayawati³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Untuk menghadapi kompetisi bisnis yang sangat ketat, PT. Telkom merekayasa ulang dan meningkatkan seluruh proses agar lebih efektif dan efisien. Bisnis proses training & event management termasuk salah satunya. Implementasi SAP training & event management diharapkan dalam mensolusi permasalah proses bisnis eksisting yang terpecah pecah, tidak terukur dan susah dikontrol. Six sigma telah terbukti sebagai alat peningkatan proses yang sukses di banyak tempat. Dengan pendekatan data driven, six sigma mampu meningkatkan, mengukur secara kuantitatif kualitas proses, sehingga menmungkinkan peningkatan proses secara berkelanjutkan. Menerapkan Six sigma pada Implementasi SAP Modul Training & Event Management selain dapat memastikan keberhasilan implementasi juga memastikan dampak implementasi terhadap peningkatan kualitas proses. Kata Kunci : Six Sigma, Peningkatan Proses, SAP, Training & Event Management. Abstract Facing hyper competitive market enforce PT.Telkom to improve effectively and efficiency of all its processes including training & event Management. Implementing SAP Training & Event Management is the solution for PT.Telkom to improve a fragmented, unmeasured and hard to control existing process in training management. Six sigma has been proven as effective business process improvement tool. Using Data Driven approach six sigma able to improve and measure and quantify quality of process, enabling a sustainable improvement process. Implementing Six Sigma on SAP Training & event Management implementation, become a ultimate solution to ensure a successful implementation SAP and to ensure the impact of implementation to process quality improvement. Keywords : Six sigma, Process Improvement, SAP, Training & Event Management.

1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan PT. TELKOM mulai menerapkan Human Capital Management (HCM) sejak tahun 2006. Dalam HCM, karyawan yang berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan adalah asset yang paling penting. Human Capital tidak lagi memandang karyawan sebagai asset fisik, justru yang ditekankan adalah asset intelektual karyawan, yang terdiri dari personnal quality, skill dan knowledge yang secara kolektif berkontribusi pada performansi dan produktivitas. Seperti halnya jenis asset yang lain, maka human capital pun dapat dikembangkan dengan cara berinvestasi. Seluruh program, usaha dan sumberdaya yang dikerahkan dalam rangka meningkatkan value karyawan merupakan bentuk investasi human capital. Oleh sebab itu maka training dan dan bentuk-bentuk learning lainnya merupakan investasi yang paling penting. PT. Telkom sedang berusaha meningkatkan kualitas human capital-nya, dengan cara me-reengineering penyelenggaraan training. Dengan reengineering tersebut diharapkan value yang didapat dari penyelenggaraan training dapat diukur dan ditingkatkan. Reengineering bisnis proses training & event management di Telkom dilakukan dengan mengimplementasi sistem aplikasi SAP (System, Application and Product in data prosessing) modul Training & Event Management. SAP merupakan software ERP (Enterprise Resources Planning) yang dapat mengelola seluruh bisnis proses perusahaan secara terintegrasi. Modul utama SAP antara lain adalah Finance, Logistic dan Human Resources. Modul Training & Event Management adalah salah satu modul di Human Resources. SAP merupakan software ERP yang paling banyak diimplementasikan, dengan lebih dari 59% market share seluruh dunia. Perusahaan yang telah mengimplementasi SAP berjumlah lebih 43.400 perusahaan di 120 negara, sedangkan rata-rata pertumbuhan sekitar 6% per tahun (sumber SAP AG). Permasalahannya adalah bagaimana meyakinkan bahwa SAP telah diimplementasikan secara konsisten. Bagaimana mengukur keberhasilan implementasi tersebut sehingga dapat diketahui dengan pasti, sukses atau tidaknya implementasi SAP. Permasalahan lebih lanjut adalah bagaimana mengukur dan memastikan bahwa memang terjadi peningkatan dan penambahan value setelah implementasi SAP. Methodologi standard dipakai untuk mengadopsi aplikasi SAP adalah methodology ASAP ( Accelerated SAP. Metodologi ini bekerja berdasarkan template best practices SAP. Secara sederhananya adalah dengan memetakan bisnis proses eksisting perusahaan ke dalam standard best practices SAP. Hasil pemetaan inilah yang digunakan untuk menentukan solusi apa yang akan diimplementasikan dan langkah-langkah untuk mentransformasikan bisnis proses eksisting menjadi solusi yang dituju. Penelitian ini mencoba menerapkan Metodologi Six Sigma sebagai komplemen methodology standard ASAP. Dengan tujuan metodologi six sigma akan melengkapi implementasi SAP dengan pengukuran value reengineering bisnis proses yang dilakukan. Six sigma di pilih sebagai metode komplementer di penelitian ini karena pendekatan peningkatan proses six sigma berdasarkan analisa data dan statistic. Dengan kondisi seperti ini diharapkan solusi yang dirancang lebih akurat. Penerapan Six Sigma dalam implementasi SAP sudah dilakukan di beberapa perusahaan di India. Namun belum terdapat publikasi mengenai langkah-langkah detil penerapan maupun hasil dari penerapan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat menjabarkan secara detil penerapan Six sigma dalam implementasi SAP khusunya modul Training dan Event Management. 1

1.2 Perumusan masalah Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas proses training di PT. Telkom adalah sebagai berikut: 1. Proses pengembangan kompetensi difasilitasi oleh banyak sistem yang terpisah dan dioperasikan oleh unit yang terpisah. Aplikasi yang digunakan antara lain TLMIS, HRIS,TNA Online. Kondisi tersebut menyulitkan dalam menganalisa, mengontrol dan meningkatkan proses secara komprehensif.. SAP HR sebagai aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) belum diimplementasikan modul SAP Training & Event Management. 2. Bisnis Proses training melibatkan banyak pihak dan proses yang tidak seragam dan pengguna sudah terbiasa dengan aplikasi eksisting. SAP merupakan aplikasi paket atau COTS ( Commercial-On-The-Self), yang meskipun bisa di kastemisasi, namun jika berlebihan maka akan memperbesar biaya implementasi dan biaya pemeliharan. Kastemisasi juga dapat menyebabkan resiko tidak di support ketika terjadi upgrade aplikasi ke versi baru. 1.3 Tujuan Tujuan penelitian adalah : 1. Menerapkan metodologi six sigma dalam implementasi SAP modul Training & Event Management dan memastikan bahwa implementasi tersebut meningkatkan kualitas proses training. 2. Mengimplementasikan SAP modul Training & Event Management dengan meminimalkan kastemisasi namun tetap dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. 1.4 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada bisnis proses dan system aplikasi Training & Event Management, tidak mencakup perubahan organisasi dan manajemen perubahan ( change management), manajemen resiko dan Perencanaan kapasitas perangkat. Penelitian ini juga tidak mencakup fungsi Anggaran dan integrasi dengan Fi/Co. 1.5 Metodologi penyelesaian masalah Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi Six Sigma sebagai komplemen metodologi standard ASAP. Integrasi antara ASAP roadmap dengan tahaptahap pada DMAIC Methodology (Six Sigma) kurang lebih sebagai berikut. 2

Tabel 1.1 Integrasi ASAP Roadmap dengan DMAIC Methodology (Six Sigma) Taha p I II ASAP Roadmap Project Preparation Business Blueprint Six Sigma Define Measure Analyze Improve Aktifitas Membuat lingkup proyek Mendefinisikan permasalahan Mengidentifikasi pihak pihak yang terkait Menghubungi dan mengadakan pertemuan dengan pihak pihak yang terlibat. Mendefinisikan kebutuhan pengguna Mengumpulkan data pengukuran Menentukan type data pengukuran Menidentifikasi pengukuran dan variasi Memetakan bisnis proses eksisting Melakukan pengukuran performansi system eksisting Memilih tool analisis Melakukan analisis Mendefinisikan Model bisnis proses ( tobe process map) III IV Realization Final Preparation Control Mendefinisikan model data Melakukan konfigurasi SAP Melakukan Customizing SAP Melakukan enhancement SAP Melakukan migrasi dan konversi data Menyusun Standar operating prosedur (SOP) Melakukan end user training Melakukan pilot project implementation Melakukan Pengujian aplikasi Melakukan cost benefit analisis Melakukan Statistical process control(spc) Melakukan Measurement System Analysis(MSA) V Go Live and Support Memperbaiki Aplikasi maupun SOP jika diperlukan Menyelenggarakan helpdesk dan dukungan pengguna 3

5.1 Kesimpulan 5. Kesimpulan dan Saran Hasil dari penelitian ini disimpulkan sebagai berikut : 1. Six Sigma berhasil diterapkan pada implementasi SAP modul Training & Event Management dan meningkatkan kualitas proses sebesar 0,5 σ, yaitu dari semula 2,20 σ menjadi 2,70 σ. 2. SAP Modul Training & Event Management berhasil diimplementasikan dengan tingkat kastemisasi minimal yaitu 2,25% dari total object dan transaksi yang digunakan. Sub modul yang berhasil diimplementasikan adalah Training Need Analysis, Perencanaan Training, Penyelenggaraan Training dan Evaluasi Training. 5.2 Saran Berikut ini adalah hal hal yang dapat dikembangkan lebih lanjut dari penelitian ini 1. Menganalisa implementasi SAP dari sisi change management dan risk management dengan menggunakan metoda six sigma 2. Mengembangkan Training & Event Management ini menjadi total learning management system dengan menambah dan mengintegrasikan fungsi E-Learning dan Knowledge Management. 48