Satrio Basukoro 1), Farida Fathul 2), dan Rudy Sutrisna 2) ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN ARANG KAYU DAN ARANG BATOK KELAPA TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK, KADAR AIR, KETENGIKAN DAN KADAR LEMAK DEDAK PADI YANG DISIMPAN SELAMA 4

UJI KUALITAS DEDAK PADI YANG DISIMPAN DENGAN ARANG KAYU DAN ARANG BATOK KELAPA PADA MASA SIMPAN 6 MINGGU

IDENTIFIKASI KUALITAS DEDAK YANG DISIMPAM DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kandang A, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,

Judul PENGARUH STABILISASI DEDAK PADI TERHADAP KADAR ORYZANOL DALAM MINYAK DEDAK PADI. Kelompok B Pembimbing

Bab IV Hasil dan Pembahasan

II.TINJAUAN PUSTAKA. Dedak padi merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang berasal dari

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Pakan Zat Penghambat Kerusakan Peralatan Bahan Kimia Tempat Penyimpanan

Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Kompos

HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI MUTU KUKIS YANG DISUBSTITUSI TEPUNG SUKUN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

KUALITAS FISIK, KADAR AIR, DAN SEBARAN JAMUR PADA WAFER LIMBAH PERTANIAN DENGAN LAMA SIMPAN BERBEDA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI KUALITAS FISIK DAN KIMIA GELATIN TULANG KEPALA SAPI DENGAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA MENGGUNAKAN ASAM KLORIDA

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

UJI SIFAT FISIK DAN DAYA SIMPAN WAFER RANSUM KOMPLIT BERBASIS KULIT BUAH KAKAO

SUBTITUSI DEDAK PADI DENGAN LIMBAH RESTORAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA RANSUM AYAM BROILER SKRIPSI ALBERTUS RANDY SOEWARNO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERUBAHAN NILAI DESORPSI PRODUK KAKAO FERMENTASI PADA BERBAGAI SUHU DAN KELEMBABAN

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

PENGARUH KONSENTRASI BUSA

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAUR ULANG LIMBAH HASIL INDUSTRI GULA (AMPAS TEBU / BAGASSE) DENGAN PROSES KARBONISASI SEBAGAI ARANG AKTIF

EKA PUTI SARASWATI STUDI REAKSI OKSIDASI EDIBLE OIL MENGGUNAKAN METODE PENENTUAN BILANGAN PEROKSIDA DAN SPEKTROFOTOMETRI UV

PENGARUH PEMBERIAN GAMBIR SEBAGAI BAHAN PENYAMAK NABATI TERHADAP MUTU KIMIAWI KULIT KAMBING SKRIPSI. Oleh : JASRI HELSON

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL TELUR DENGAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI DAN KONSENTRASI EMULSIFIER TERHADAP KARAKTERISTIK CAKE BERAS SKRIPSI

OPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L

III. TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN

PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS. Korry Novitriani M.Si Iin Intarsih A.Md.Ak. Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmlaya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SUSU SAGA (Adenanthera pavonina) INSTAN BERPROTEIN BERDASARKAN SUHU PENGOVENAN

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER

Herry Kurniawan 1), Suparmi 2), Sumarto 2) Abstract

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TERHADAP ANGKA ASAM DAN PEROKSIDA MINYAK JELANTAH DARI KREMES YANG DITAMBAHKAN TEPUNG KUNYIT

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan minyak bumi terus-menerus sebagai bahan bakar dalam dunia

A P A I T U M C T O I L, S E R T A B E R B A G A I K E G U N A A N N Y A

SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN JUS WORTEL (Daucus carotal.)

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii. INTISARI...

PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH KONSENTRASI GUM XANTHAN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK CAKE BERAS RENDAH LEMAK DENGAN PENGURANGAN 50% TELUR SKRIPSI

Kualitas dan Potensi Dadih Sebagai Tambahan Pendapatan Peternak Kerbau di Kabupaten Kerinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN FURNACE

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN MENGGUNAKAN ZEOLIT AKTIF DAN ARANG AKTIF SKRIPSI FRANSISWA GINTING /TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Pemanfaatan Bonggol Jagung Menjadi Asap Cair Menggunakan Proses Pirolisis Guna Untuk Pengawetan Ikan Layang (Decapterus spp)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

MUTU SUSU KARAMEL ASAL SUSU PECAH SELAMA PENYIMPANAN

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI TEPUNG KEMANGI (Ocimum basilicum L.) SEBAGAI FEED ADDITIVE

KANDUNGAN ASAM FITAT DAN KUALITAS DEDAK PADI YANG DISIMPAN DALAM KEADAAN ANAEROB SKRIPSI RETNO IRIANINGRUM

EFEKTIVITAS ARANG AKTIF KULIT SALAK PADA PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS

SIFAT FISIK DAN FRAKSI SERAT SILASE PELEPAH KELAPA SAWIT YANG DITAMBAH BIOMASSA INDIGOFERA (Indigoferazollingeriana)

PENGARUH GORENGAN DAN INTENSITAS PENGGORENGAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG

PENGARUH BAHAN AKTIVATOR PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA

Efraim Japin Tandi. Staf Pengajar Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fak. Peternakan UNHAS, Jl. P Kemerdekaan KM 10 Tamalanrea, Makassar ABSTRAK

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

5.1 Total Bakteri Probiotik

Effect of Hydrogen Peroxide (H2O2) on white degree and nutrient value of the black swiftlet nest ABSTRACT ABSTRAK

SKRIPSI OLEH: HENRY YOGIE SANTOSA

UJI PENYIMPANAN NATA DE COCO PADA BERBAGAI KEMASAN PLASTIK STORAGE TEST OF NATA DE COCO ON VARIOUS PLASTIC PACKAGING

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur

Dekolagenasi Limbah Tulang Ayam oleh Filtrat Abu Sekam Padi terhadap Kandungan Kalsium dan Fosfor

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

LAPORAN TUGAS AKHIR SIRUP GLUKOSA DARI BIJI SORGUM. ASAM KLORIDA (HCl)

UJI KADAR AIR DAN DAYA SERAP AIR BISKUIT LIMBAH TANAMAN JAGUNG DAN RUMPUT LAPANG SELAMA PENYIMPANAN

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

ABSTRAK. Kata kunci : ampas padat brem, hidrolisis, H 2 SO 4, gula cair

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI SABUN HERBAL

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

Pengaruh Tingkat Konsentrasi dan Lamanya Inkubasi EM4 Terhadap Kualitas Organoleptik Pupuk Bokashi

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

PAPER BIOKIMIA PANGAN

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL TELUR DENGAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK CAKE BERAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ARANG KAYU DAN BATOK KELAPA SEBAGAI PENGHAMBAT KERUSAKAN FISIK DAN KIMIA PADA DEDAK PADA SELAMA PROSES PENYIMPANAN 8 MINGGU The Effectiveness of Wood Charcoal and Coconut Shell Charcoal as Inhibitors to the Physical and Chemical Damage of Rice Bran During the 8 Weeks Period of Storage Process Satrio Basukoro 1), Farida Fathul 2), dan Rudy Sutrisna 2) ABSTRACT Rice bran is a side product of the rice mill in producing rice. Rice bran is the part of rice husk that is generated from the rice bleaching process. This feed is a material that would become fragile or easily damage if it is kept beyond a certain time. The oil content that is relatively high makes rice bran not durable because oil is easily hydrolyzed so that make it rancid due lipase contained in rice. Prevention of feed damage during storage can be done by providing materials containing certain active substances that can prevent damage. Charcoal gives a solution to prevent damage during storage because of feed ingredients are hygroscopic and porous, which can absorb water up to the point of balance. The purpose of this study was to determine the effect of the use of wood charcoal and coconut shell charcoal to physical and chemical damage of rice bran during 8 weeks period of storage. The experimental method that was used in this study is completely randomized design CRD with 3 treatments and 4 replications. The use of coconut shell charcoal is better in maintaining the rice bran odor, reducing the decrease of fat levels and minimizing the increase of peroxide when compared to administration of charcoal wood. Key words : rice bran, wood charcoal, coconut shell charcoal Keterangan: 1) Mahasiswa Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2) Dosen Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung PENDAHULUAN Dedak padi merupakan bagian luar (kulit ari) beras pada waktu dilakukan proses pemutihan beras. Dedak padi ketersediaannya sangat dipengaruhi oleh waktu atau musim. Pakan ini merupakan bahan yang bersifat mudah rusak selama penyimpanan jika disimpan melebihi waktu tertentu. Kandungan minyak yang relatif tinggi membuat dedak padi kurang tahan lama, karena minyak mudah terhidrolisis dan menjadi tengik akibat enzim lipase yang terdapat dalam beras. Kandungan asam lemak bebas meningkat satu persen setiap jam pada penyimpanan pada suhu kamar (Luh,1991). Pencegahan kerusakan pakan selama penyimpanan dapat dilakukan dengan pemberian bahan yang mengandung zat aktif tertentu yang mampu mencegah kerusakan. memberikan solusi untuk mencegah kerusakan bahan pakan selama penyimpanan karena bersifat higroskopis dan poreus, yaitu mampu menyerap air sampai titik keseimbangan. Oleh karena itu, penambahan dan diharapkan mampu mencegah kerusakan fisik dan kimia dedak padi selama penyimpanan 8 minggu. MATERI DAN METODE Kondisi Penelitian Penelitian dedak padi ini telah dilakukan di kandang Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Kegiatannya dimulai pada tanggal 09 Juni sampai dengan 4 Agustus 2012. Materi Bahan yang digunakan dalam penelitian ini: dedak padi sebanyak ± 12 kg 17

yang berasal dari Desa Natar Kabupaten Lampung Selatan. sebanyak 200 g dan sebanyak 200 g dari Desa Natar Kabupaten Lampung Selatan. Larutan khloroform yang digunakan untuk analisis kadar lemak berasal dari Laboraturium Makanan dan Nutrisi Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Larutan tio sulfat yang digunakan untuk analisis angka peroksida berasal dari Laboraturium Politeknik Negeri Lampung. Metode Rancangan percobaan. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. terdiri atas penyimpanan dedak padi tanpa (R0), penyimpanan dedak padi dengan (R1), dan penyimpanan dedak padi dengan (R2). Analisis varian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan. Perbedaan yang nyata akan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf nyata 5% dan 1% (Steel dan Torrie, 1993). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Warna Dedak Padi Hasil pengamatan terhadap warna dedak perlakuan tanpa, dan penambahan serta disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Asumsi skor warna dedak padi tanpa dan penambahan serta yang disimpan selama 8 minggu Skor Warna Warna Keterangan : 1,00 = Coklat muda, 2,00 = Coklat, dan 3,00= Coklat tua Tabel 1 menunjukkan asumsi skor warna dedak padi pada perlakuan tanpa, penambahan dan mempunyai skor 1,25 ± 0,00 artinya warna dedak padi mendekati warna coklat. Penggunaan maupun tanpa ternyata tidak mampu untuk menekan laju reaksi terjadinya perubahan warna. Warna dedak padi dapat berubah menjadi coklat salah satunya karena adanya reaksi maillard. Reaksi maillard adalah reaksi antara karbohidrat khususnya gula pereduksi dengan gugus amina primer. warna pada dedak padi tidak dipengaruhi oleh penambahan, akan tetapi perubahan warna pada dedak padi kemungkinan dipengaruhi masa simpan. Sesuai dengan pernyataan Yokotsuka (1986) menyatakan bahwa perubahan warna disebabkan oleh penyimpanan yang relatif lama. B. Bau Dedak Padi Hasil pengamatan terhadap bau dedak perlakuan tanpa, dan penambahan serta disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Asumsi skor bau dedak padi tanpa dan penambahan serta yang Skor Bau Bau 2,25 ± 0,00 2,06 ± 0,12 tengik tengik 2,00 ± 0,00 Tengik Keterangan : 1,00 = Tidak tengik, 2,00 = Tengik, dan 3,00 = tengik Tabel 2 menunjukkan asumsi skor bau dedak padi perlakuan tanpa dan bau dedak padi yang ditambahkan mulai menuju skor bau sangat tengik. Sedangkan, asumsi penilaian bau dedak padi yang ditambahkan dalam keadaan tengik. Perbedaan ini karena dan mampu mengabsorpsi air dan peroksida yang terbentuk selama penyimpanan sehingga dapat mempertahankan kualitas dedak. Proses bau tengik dedak padi terjadi akibat reaksi antara lemak yang terkandung dalam dedak padi dengan air. Akibat yang 18

ditimbulkan dari reaksi ini adalah terjadinya perubahan bau dan rasa dari minyak atau lemak, yaitu timbulnya bau tengik. Pemberian kemungkinan mampu mencegah terjadinya reaksi hidrolisis pada dedak padi yang terlihat pada asumsi skor bau lebih kecil dibandingkan. C. Tekstur Dedak Padi Hasil pengamatan terhadap tekstur dedak perlakuan tanpa, dan penambahan serta disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Asumsi skor tekstur dedak padi tanpa dan penambahan serta yang disimpan selama 8 minggu Skor Tekstur Tekstur menggumpal 2,25 ± 0,00 2,00 ± 0,00 Menggumpal 2,00 ± 0,00 Menggumpal Keterangan : 1,00 = Tidak menggumpal, 2,00 = Menggumpal, dan 3,00 = menggumpal Tabel 3 menunjukkan asumsi skor tekstur dedak padi pada perlakuan tanpa selama penyimpanan 8 minggu mulai mendekati skor sangat menggumpal. tekstur dedak padi yang ditambahkan dan selama penyimpanan 8 minggu dalam keadaan menggumpal. tekstur pada dedak padi tidak dipengaruhi oleh penambahan, akan tetapi perubahan tekstur pada dedak padi kemungkinan dipengaruhi oleh masa penyimpanan. Proses penggumpalan pada tekstur dedak padi karena selama penyimpanan sebagian besar air terhidrolisis bersamaan dengan lemak dan ikatan hidrogen yang terkandung di dalam dedak padi. Akibat yang ditimbulkan proses pengurangan ikatan hidrogen menyebabkan bahan menjadi menggumpal. Penggunaan lebih baik daripada tanpa untuk mencegah terjadinya proses perubahan tekstur pada dedak padi yang disimpan selama 8 minggu dilihat dari hasil uji organoleptik tekstur dedak padi. D. Kadar Air Dedak Padi Hasil pengamatan terhadap kadar air dedak padi selama penyimpanan 8 minggu dengan perlakuan tanpa, dan penambahan serta disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Kadar air dedak padi tanpa dan penambahan serta yang disimpan selama 8 minggu Kadar Air Peningkatan Kadar Air 13,57 ± 0,32 a 3,76 ± 0,36 a 15,81 ± 0,75 b 5,85 ± 0,75 b 14,13 ± 1,45 a 4,17 ± 1,45 a Keterangan : Huruf kecil superskrip yang berbeda pada perbedaan yang nyata (P<5%) Tabel 4 huruf kecil superskrip yang menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<5%) terhadap kadar air dedak padi yang. Kadar air dedak padi yang ditambahkan lebih tinggi karena pada perlakuan ini kemungkinan reaksi hidrolisis yang terjadi lebih kecil. Selama penyimpanan, reaksi hidrolisis antara lemak dengan air terus berlangsung di dalam kemasan plastik yang bersifat kedap air dan kedap udara. Reaksi ini berlangsung terus menerus sehingga air terhidrolisis dan kadar air semakin berkurang karena air bereaksi dengan lemak dan menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Sesuai dengan pendapat Syarief dan Haryadi (1984) semakin tinggi kadar air dedak padi, berarti semakin sedikit reaksi hidrolisis yang terjadi pada dedak padi. Semakin tinggi kadar air dedak padi, berarti semakin sedikit reaksi hidrolisis yang terjadi pada dedak padi. mengandung ikatan karbon yang dapat menghambat proses hidrolisis dedak padi. Pada saat ikatan karbon dapat mengabsorpsi molekul air maka reaksi hidrolisis dapat berkurang. 19

Hal ini karena mengandung karbon lebih tinggi sebesar 88,4% dan mengandung kandungan karbon sebesar 75%. Oleh karena itu, kemampuan meyerap air lebih baik daripada pada kadar air dedak padi. E. Kadar Lemak Dedak Padi Hasil pengamatan terhadap kadar lemak dedak padi selama penyimpanan 8 minggu dengan perlakuan tanpa, dan penambahan serta disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Kadar lemak dedak padi tanpa dan penambahan serta yang Kadar Lemak Penurunan Kadar Lemak 13,98 ± 1,01 a 3,02 ± 1,01 a 15,19 ± 0,84 ab 1,81 ± 0,84 ab 16,01 ± 0,76 b 0,99 ± 0,76 b Keterangan : Huruf kecil superskrip yang berbeda pada perbedaan yang nyata (P<5%) Tabel 5 huruf kecil superskrip yang menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<5%) terhadap kadar lemak. Kadar lemak dedak padi setelah 8 minggu perlakuan tanpa sebesar (13,98 ± 1,01%), penambahan sebesar (15,19 ± 0,84%), dan penambahan sebesar (16,01 ± 0,76%). Berkurangnya kadar lemak pada setiap perlakuan dedak padi tanpa, penambahan dan kemungkinan karena reaksi lemak yang berubah menjadi asam lemak dan gliserol. Selain itu, suhu penyimpanan kemungkinan dapat mempercepat proses penguapan asam-asam lemak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Patterson (1989), proses kimiawi yang dapat terjadi dalam penyimpanan pakan yaitu terjadi perubahan atau kerusakan kandungan lemak pakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mempercepat kerusakan lemak pakan yaitu kandungan minyak, kontak dengan udara, cahaya, temperatur ruangan, kadar air bahan, dan adanya katalis. lebih baik daripada dalam menjaga kualitas kadar lemak dedak padi. mampu merubah konsentrasi oksidasi yang tejadi pada dedak padi selama penyimpanan. dapat menekan peroksida aktif yang terjadi selama laju reaksi untuk berubah menjadi asam lemak bebas. Oleh karena itu, baik digunakan pada dedak padi dalam mempertahankan kadar lemak selama proses penyimpanan 8 minggu. F. Angka Peroksida Dedak Padi Hasil pengamatan terhadap angka peroksida dedak padi selama penyimpanan 8 minggu dengan perlakuan tanpa, dan penambahan serta disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Angka peroksida dedak padi tanpa dan penambahan serta yang Angka Peroksida (meq/kg) Peningkatan Angka Peroksida (Meq/Kg) 10,25 ± 0,08 c 9,85 ± 0,08 c 6,41 ± 0,06 b 6,01 ± 0,06 b 4,88 ± 0,10 a 4,48 ± 0,10 a Keterangan: Huruf kecil superskrip yang berbeda pada perbedaan yang sangat nyata (P<1%) Tabel 6 huruf kecil superskrip yang menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<1%) terhadap angka peroksida dedak padi. Angka peroksida awal dedak padi 0,4 meq/kg. Kenaikan yang paling besar terjadi pada angka peroksida dedak padi tanpa sebesar 10,25 ± 0,08 meq/kg, dan yang terendah pada perlakuan sebesar 4,88 ± 0,10meq/kg, sedangkan sebesar 6,41 ± 0,06 meq/kg. Kenaikan angka 20

peroksida menunjukan adanya kerusakan lemak dedak padi. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkap sehingga membentuk peroksida. Proses pembentukan peroksida ini dapat dipercepat oleh adanya cahaya, dan kelembapan, serta mempercepat proses timbulnya bau tengik dan flavor dalam bahan pakan. Pemberian lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan, karena mempunyai kemampuan untuk meyerap gas pada dedak padi selama penyimpanan 8 minggu. Proses yang terjadi lemak berubah menjadi asam lemak dan gliserol menguap, sehingga asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkap. Penggunaan untuk pencegahan kerusakan pakan terhadap kenaikan angka peroksida dedak padi lebih baik dibandingkan dengan penyimpanan angka perokida dedak tanpa. memiliki struktur pori-pori yang lebih kecil dibandingkan dengan. yang memiliki pori-pori kecil dapat menyerap molekul gas lebih banyak daripada molekul air. yang memiliki pori-pori lebih besar akan lebih banyak menyerap molekul air daripada molekul gas. mampu meyerap gas dan mengurangi kandungan oksigen pada dedak padi lebih cepat dibandingkan sehingga reaksi oksidasi dapat dihambat dan peroksida yang dihasilkan juga paling rendah dibandingkan dan tanpa. Oleh karena itu, terbaik dalam menekan terbentuknya angka peroksida dedak padi yang dibandingkan dengan menggunakan. KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pada dedak padi berpengaruh nyata terhadap kadar air dedak padi yang sedangkan pemberian berpengaruh sangat nyata terhadap angka peroksida dedak padi dan berbeda nyata terhadap kadar lemak dedak padi yang. lebih baik dalam mempertahankan bau dedak padi, memperkecil penurunan kadar lemak dan memperkecil kenaikan angka peroksida jika dibandingkan dengan pemberian. DAFTAR PUSTAKA Luh, B.S. 1991. Rice Production and Utilization. The Avi Publ.Co. Westport, Connecticut. Syarief, R dan H. Haryadi. 1984. Technical Background: Grain Storage Under Tropical Conditions. ASEAN-EEC Regional Training Course on Grain Post Harvest Technology Indonesia. Bogor. Steel, R.G.D dan J. H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Terjemahan B. Sumantri. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Patterson, H.B.W. 1989. Handling and Storage of Oilseed,Oils Fats and Meal. Elsevier Applied Science, London and New York. Yokotsuka T. 1986. Soy Sauce Biochemistry. Adv Food. Res. (30): 195-329. 21