Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling Direktur Penjaminan Mutu Jogjakarta, 10 Maret 2018 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1
DEMAND SIDE SUPPLY SIDE Kebutuhan Tenaga profesional untuk program bimbingan dan konseling (Pengertian sesuai dengan Permendikbud No. 111/2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah) Guru Bimbingan dan Konseling : pendidik yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan dan Konseling. Pemenuhan kebutuhan melalui Pendidikan Tinggi (Nomenklatur program studi pada Kepmenristekdikti No.257/2017 tentang Nama Prodi pada PT) Akademik (S1,S2, S3) : Pendidikan Bimbingan dan Konseling Konselor : pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus pendidikan profesi guru Bimbingan dan Konseling/konselor. Profesi : Pendidikan Profesi Konselor
Urgensi Penataan Profesi Guru Tantangan Menghasilkan Guru Abad 21 yang memiliki kompetensi : Kepribadian (Patriotik, berkarakter kuat, cerdas, responsif dan inovatif) Profesional (penguasaan substansi bidang studi) Pedagogik Sosial (Kemampuan komunikasi kependidikan yang unggul) Guru Profesional untuk Generasi Unggul Permasalahan Profesi Guru Pengadaan (Input) : Disparitas kualitas institusi pendidikan Calon Guru di LPTK (akreditasi prodi 2017 : 7 % A, 35 % B, 23 % C) Masih guru banyak yang belum berkualifikasi S1 Pengelolaan (Proses) : Pendidikan calon guru belum mampu membentuk guru profesional Profesionalisme masih rendah Pendayagunaan (Output) : Mismatched antara latar belakang pendidikan dan tugas sebagai guru Distribusi tidak merata (terutama di daerah DTPK sangat kurang) Kebijakan Pendidikan Tinggi sebagai Upaya Solusi Program Revitalisasi LPTK RPL profesi guru Standar Pendidikan Guru Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru Program SM3T Guru Bersertifikat Pendidik
Landasan Yuridis Pendidikan Tinggi untuk Program Bimbingan dan Konseling 1. UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen 2. UU No. 12/ 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Permenristekdikti No. 44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 4. Permenristekdikti No. 55/2017 tentang Standar Pendidikan Guru Rujukan khusus tentang Bimbingandan Konseling : 1. Permendikbud No. 111/2014 tentang Bimbingan dan Konseling untuk Pendidikan Dasar dan Menengah 2. Pedoman dan Panduan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan Konseling pada Satuan Pendidikan (Ditjen Guru dan Tenaga Pendidikan)
Pengaturan Teknis untuk Program Guru Bimbingan dan Konseling (Permenristekdikti No.55/2017) Standar Layanan Bimbingan dan Konseling Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Permenristekdikti No. 26/2016 tentang RPL Pedoman Penyelenggaraan RPL tahun 2017 (Ditjen Belmawa, 2017) Standar Kompetensi Konselor dan Guru Bimbingan dan Konseling Kurikulum di tiap PT Implementasi semua standar pada SPG* Capaian Pembelajaran Pendidikan Akademik S1, S2, S3 (KKNI level 6, 8, 9) Pendidikan Profesi (KKNI level 7) Rumusan Capaian Pembelajaran dan Isi Pembelajaran sesuai dengan Lampiran Permenristekdikti No.55/2017 Teknis penyusunan capaian pembelajaran (format, panduan, dll) dapat diakses melalui laman : http://cp.ristekdikti.go.id
*Standar Pendidikan Guru mencakup standar : a. perumusan sistem penerimaan mahasiswa baru; b. capaian pembelajaran, isi, proses, dan penilaian c. hasil pembelajaran; d. pengembangan penelitian ilmu pendidikan dan e. keguruan; f. pengembangan pengabdian kepada masyarakat; g. pengembangan fasilitas dan sumber belajar; h. pelaksanaan PLP dan PPL; i. pengembangan profesionalisme Dosen; dan j. penyelenggaraan Sekolah Laboratorium, Sekolah k. Mitra, dan/atau satuan pendidikan lainnya. Detail Penjelasan tiap standar pada Permenristekdikti No.55/2017
Tindak Lanjut 1. Perumusan capaian pembelajaran untuk setiap program pendidikan untuk selanjutnya ditetapkan oleh Menristekdikti 2. Perumusan standar pendidikan bimbingan dan konseling (penjabaran detail dari SPG) oleh asosiasi institusi pendidikan dan organisasi profesi
Bimbingan Konseling (Pasal 1) Bimbingan dan Konseling : Upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Konselor Guru Bimbingan dan Konseling Sumber : Permendikbud No.111/2014
Bimbingan Konseling (Pasal 1) Konselor pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus pendidikan profesi guru Bimbingan dan Konseling/konselor. Guru Bimbingan dan Konseling pendidik yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan dan Konseling. Sumber : Permendikbud No.111/2014
Bimbingan Konseling (Pasal 11) Calon Konselor/ Guru BK Guru Bimbingan dan Konseling dalam jabatan Harus memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus pendidikan profesi guru Bimbingan dan Konseling/konselor. Yang belum memiliki kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan kompetensi Konselor, secara bertahap ditingkatkan kompetensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sumber : Permendikbud No.111/2014
Permenristekdikti No.55 Tahun 2018 tentang Standar Pendidikan Guru
Standar Pendidikan Guru (pasal 3) Standar Pendidikan Guru adalah kriteria minimal program sarjana pendidikan dan program pendidikan profesi guru yang berfungsi sebagai acuan bagi program pendidikan Guru untuk menghasilkan Guru profesional melalui : Perumusan sistem penerimaan mahasiswa baru Capaian pembelajaran, isi, proses dan penilaian hasil pembelajaran Pengembangan penelitian ilmu pendidikan dan keguruan Pengembangan pengabdian kepada masyarakat Pengembangan fasilitas dan sumber belajar Pelaksanaan PLP dan PPL Pengembangan profesionalisme Dosen Penyelenggaraan Sekolah Laboratorium, Sekolah Mitra, dan/atau satuan pendidikan lainnya
Tujuan Standar Pendidikan Guru (pasal 3) Menetapkan kualifikasi akademik dan kompetensi Guru yang dinyatakan dalam capaian pembelajaran lulusan Program Sarjana Pendidikan dan Program PPG; Menetapkan kriteria minimal dalam berbagai aspek penyelenggaraan Program Sarjana Pendidikan dan Program PPG; Mengembangkan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal untuk Program Sarjana Pendidikan serta Program PPG; dan Menetapkan mekanisme pelaksanaan Program Sarjana Pendidikan dan Program PPG
Pelaksanaan Pendidikan Guru (pasal 4) Program Sarjana Pendidikan Program PPG LPTK yang ditetapkan oleh Menteri diselenggaraka n
Penerimaan Mahasiswa Baru PPG (pasal 5) Sistem Penerimaan Mahasiswa baru Seleksi bakat, minat, kepribadian dan kesamaptaan diselenggaraka n Ditetapkan oleh Dirjen Belmawa Seleksi kemampuan akademik Sesuai Undang- Undang LPTK
Standar Pendidikan Program PPG Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan
Standar Kompetensi Lulusan (pasal 18) Standar Kompetens i Lulusan Rumusan Capaian Pembelajaran kriteria minimal mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan Memuat kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. (lampiran) Setara kualifikasi 7 (tujuh) pada KKNI Mengac u Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Standar Isi (pasal 19) Standar Isi Merupakan kriteria minimal tingkat keluasan, kedalaman, urutan, dan saling keterkaitan antara materi pembelajaran dengan substansi keilmuan Program PPG. Meliputi Isi pembelajaran terkait pengembangan: a. Kompetensi pedagogik b. Kompetensi kepribadian c. Kompetensi profesional d. Kompetensi sosial
Standar Proses (pasal 20) Standar Proses kriteria minimal pelaksanaan pembelajaran pada Program PPG untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan sebagai Guru Profesional yang mengacu pada SN Dikti Mencakup Karakteristik proses pembelajaran Perencanaan proses pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran Beban belajar
Standar Penilaian (pasal 21) Standar Penilaian kriteria minimal mengenai penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa Lulusan memperoleh sertifikat pendidik yang berlaku secara nasional. a. penilaian proses dan produk pengembangan perangkat pembelajaran b. proses dan produk PPL c. uji kompetensi d. penilaian kehidupan bermasyarakat di asrama/sarana lain.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (pasal 22) kriteria minimal mengenai kualifikasi dan kompetensi Dosen, Guru Pamong, dan tenaga kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan Guru Dosen : 1.Kualifikasi paling rendah Magister/ Magister Terapan 2.Latar belakang sesuai dengan bidang ilmu yang diampu 3.memiliki jabatan akademik paling rendah lektor. Guru Pamong : 1. Kualifikasi paling rendah sarjana/sarjana terapan & bersertifikat pendidik 2. Jabatan paling rendah Guru Madya Tenaga Kependidikan: 1. Kualifikasi paling rendah diploma III dgn ijazah sesuai dengan kualifikasi akademik tugas dan fungsi 2. tmemiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahlian.
Standar Sarana dan Prasarana (pasal 23) Standar Sarana dan Prasarana kriteria minimal mengenai kriteria minimal mengenai sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan PPG Laboratorium Pembelajaran Mikro a. sarana dan prasarana penunjang Pembelajaran Mikrolaboratorium sains dan/atau teknologi b. studio; c. praktik bengkel d. jenis laboratorium lain yang relevan. pusat sumber belajar terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi satuan pengelolaan yang bertugas untuk menyusun, mengembangkan, dan menyediakan bahan ajar, bahan uji/ produk akademik
Standar Sarana dan Prasarana (pasal 23) Standar Sarana dan Prasarana kriteria minimal mengenai kriteria minimal mengenai sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan PPG Asrama Mahasiswa berfungsi untuk mengembangkan kompetensi sosial dan kepribadian serta penguatan jiwa pendidik. Sekolah Laboratorium / Sekolah Mitra a. sarana penyiapan calon Guru profesional, serta untuk pengembangan ilmu dan praksis pendidikan. b. Sekolah Laboratorium dan atau tempat pelaksanaan PPL.
Standar Pengelolaan (pasal 24) Standar Pengelolaa n Pelaksanaan kegiatan pembelajaran melibatkan Sekolah Mitra. kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan penilaian pembelajaran pada tingkat Program Studi dan LPTK Mengac u Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Standar Pembiayaan (pasal 25) Standar Pembiayaa n Mengac u Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Bimbingan dan Konseling
Program Studi (sesuai dengan Lampiran Kepmenristekdikti No.257/2017) Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan Konseling 1. Sarjana 2. Magister 3. Doktor Program Profesi Konselor
TERIMA KASIH www.ristekdikti.go.id