SAMBUTAN PENUTUPAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012 (JFSS) FEED INDONESIA FEED THE WORLD JAKARTA, 8 FEBRUARI 2012 Bismillahirrahmanirrahim, Yth. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Yth. Para Pakar di bidang industri pangan dan pertanian Serta hadirin sekalian yang berbahagia, Assalammu alaikum Wr. Wb., Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua, 1
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat dan hidayah-nya kita masih dapat berkumpul di tempat ini dalam kondisi sehat wal afiat. Alhamdulillah, berbagai masukan dan saran telah diperoleh pada Jakarta Food Security Summit 2012 guna melaksanakan prioritas pembangunan Ketahanan Pangan Nasional menuju Feed Indonesia Feed The World. Pada kesempatan yang berbahagia ini, merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk dapat menyampaikan kata sambutan atas keberhasilan pelaksanaan pertemuan tingkat tinggi ini kepada panitia dan pihak terkait yang telah membantu hingga acara ini bisa terselenggara dengan baik dan lancar. Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Aspek ketahanan pangan meliputi kecukupan ketersediaan pangan, stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun, keterjangkauan 2
terhadap pangan dan kecukupan konsumsi pangan yang berkualitas demi terwujudnya masyarakat yang aktif dan berkehidupan yang sehat. Pertumbuhan sektor pangan selalu menjadi perhatian banyak pihak karena perannya yang sangat strategis, tidak saja dalam aspek penyerapan tenaga kerja, tetapi juga dalam penciptaan nilai tambah ekonomi dan stabilitas di berbagai bidang. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan produksi pangan perlu dilakukan percepatan, karena kebutuhan pangan sangat mendasar, serta dari tahun ke tahun semakin meningkat sejalan dengan laju perkembangan penduduk. Indonesia sebagai negara yang mempunyai sumber daya alam pertanian yang melimpah dengan iklim yang sangat menunjang, seharusnya dapat mencukupi kebutuhan pangannya dan bahkan dapat menjadi lumbung pangan dunia di masa datang. Percepatan hilirisasi industri pangan sangat strategis dan harus segera diwujudkan oleh semua pemangku kepentingan untuk peningkatan produksi, pengembangan keanekaragaman produk, penyerapan 3
tenaga kerja, peningkatan perekonomian dan devisa. Namun yang paling penting dan perlu mendapatkan perhatian kita bersama adalah perlunya industri hilir semakin tumbuh dan didukung pasokan bahan baku yang kontinyu, distribusi yang lancar dan biaya produksi yang rasional. Dalam upaya pemenuhan pasokan bahan baku hasil pertanian bagi industri pangan, di samping upayaupaya peningkatan produktivitas pertanian melalui intensifikasi, juga perlu dilakukan perluasan lahan pertanian melalui pendayagunaan lahan terlantar dan hutan terdegradasi untuk produksi pangan guna terwujudnya swasembada pangan. Untuk itu, diperlukan sinkronisasi pemenuhan kebutuhan lahan pertanian dengan Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional, dengan tetap berpedoman pada aspek kelestarian lingkungan. Di samping hal-hal tersebut di atas, pembangunan pangan baik di off-farm maupun onfarm, tidak akan terwujud tanpa didukung oleh infrastruktur yang memadai. Pembangunan infrastruktur Indonesia perlu ditopang sinergi antara pusat dan daerah, public and private partnership serta 4
sinkronisasi kebijakan terkait perusahaan atau investor. Hal ini sangat penting agar arus distribusi semakin lancar, energi tersedia cukup, pasar berkembang dari tingkat lokal sampai internasional, dengan ongkos produksi yang wajar. Tidak kalah pentingnya adalah dukungan pembiayaan pada mata rantai agribisnis-agroindustri menjadi satu kesatuan, antara lain perbankan, asuransi pertanian, koperasi petani dan bantuan pemerintah/insentif pembiayaan. Program Feed Indonesia Feed The World yang diprakarsai para pelaku usaha dan Kadin Indonesia, jangan sampai hanya sekedar slogan semata tapi merupakan perjuangan tulus dan tidak bisa ditawar lagi dari seluruh pelaku usaha untuk secepatnya mewujudkan gagasan tersebut, dan tentunya pemerintah akan selalu mendukung. Hasil dari Jakarta Food Security Summit 2012 dan Warp Up yang tadi diserahkan, harus segera ditindaklanjuti oleh para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta dalam mewujudkan 5
kemandirian dan kedaulatan pangan nasional serta harus cepat memanfaatkan peluang yang besar ini. Kepada perusahaan-perusahaan di sektor agribisnis dan industri pangan yang telah mendapat penghargaan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, terdorong untuk dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat di sekitar dan menjalankan operasinya secara baik, para karyawannya merasa menjadi bagian dari perusahaan dan penuh semangat maju bersama-sama dengan pemilik perusahaan. Kami berharap kepada para peserta dari forum yang penting dan strategis ini, baik dari kalangan petani, akademisi dan pelaku usaha dapat mempelajari dan menarik manfaatnya, untuk diterapkan di masingmasing bidang yang ditangani. Akhir kata, mudah-mudahan upaya yang kita lakukan sejak kemarin sampai hari ini mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia. Semoga hal ini dapat menjadi batu pijakan untuk melanjutkan karya yang lebih baik di masa yang akan datang, Insya Allah. 6
Demikian yang dapat kami sampaikan, dengan mengucap Alhamdulillah acara Jakarta Food Security Summit 2012 ini dengan resmi saya tutup. Wabillahitaufiq Walhidayah Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Menteri Perindustrian RI Mohamad S. Hidayat 7