PENGARUH TARAF PENAMBAHAN ZEOLIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PRODUKSI MENCIT (Mus musculus) LEPAS SAPIH HASIL LITTER SIZE PERTAMA SKRIPSI RIKA PANDA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
RINGKASAN RIKA PANDA. D14103026. 2007. Pengaruh Taraf Penambahan Zeolit dalam Ransum Terhadap Performa Produksi Mencit (Mus musculus) Hasil Litter Size Pertama. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Dr. Ir. Pollung H. Siagian, M.S. Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Kartiarso, M.Sc. Zeolit merupakan mineral yang terdiri dari alumino silikat terhidrasi dengan unsur utama terdiri dari kation, alkali dan alkali tanah, berstruktur tiga dimensi serta mempunyai pori-pori yang dapat diisi oleh air molekul. Zeolit merupakan hasil tambang yang memiliki potensi yang sangat besar untuk digunakan sebagai bahan tambahan mineral dalam ransum ternak. Penambahan zeolit dalam ransum ternak diharapkan dapat mengefisienkan penggunaan pakan. Zeolit memiliki sifat sebagai penyaring molekul, penyerap dan penukar ion, sehingga dalam penggunaannya dapat meningkatkan penyerapan zat makanan dan efisien menggunakan protein dalam tubuh ternak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa taraf penambahan zeolit (0, 3, 6 dan 9%) dalam ransum ternak terhadap performa produksi mencit (Mus musculus) lepas sapih umur 25 hari. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, kadar air dan protein feses. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dalam pola faktorial 4x2 dengan enam ulangan, kecuali perlakuan JR3 dan BR3 masing-masing dengan lima ulangan. Faktor-faktor perlakuan dalam penelitian ini adalah taraf penambahan zeolit yang berbeda dalam ransum dan jenis kelamin. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis of Varience (ANOVA), Microsoft Excel (2003) dan dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey s. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa taraf penambahan zeolit dalam ransum sangat nyata (P<0,01) berpengaruh terhadap konsumsi ransum, dan kadar air feses mencit, serta berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum mencit selama penelitian. Konsumsi ransum mencit dengan ransum R4 (4,51 g/e/hr) sangat nyata lebih tinggi daripada R2 (3,79 g/e/hr), dan konsumsi ransum dengan ransum R2 sangat nyata lebih rendah daripada R1 (4,31 g/e/hr). Kadar air feses mencit dengan ransum R2 sangat nyata lebih rendah daripada R3 dan R4 tetapi tidak berbeda dengan R1. Pertambahan bobot badan mencit yang mengkonsumsi R3 dan R4 sebesar 0,36 g/e/hr nyata lebih tinggi daripada penambahan taraf zeolit lainnya. Konversi ransum mencit yang mengkonsumsi ransum R2 (11,48) nyata lebih rendah atau lebih efisien daripada ransum lainnya, kecuali R3. Kadar protein feses juga dipengaruhi oleh penambahan taraf zeolit, semakin tinggi taraf penambahannya maka akan semakin rendah kadar protein feses mencit selama penelitian. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh, dimana kadar protein feses terendah dimiliki oleh mencit yang mengkonsumsi ransum R4, sehingga mencit ini memiliki daya serap atau daya mencerna protein (84,51%) tertinggi daripada penambahan zeolit lainnya. Jenis kelamin memiliki pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi dan konversi ransum, pertambahan bobot badan serta nyata (P<0,05) terhadap kadar air feses mencit. Mencit jantan memiliki nilai konsumsi ransum dan
pertambahan bobot badan lebih tinggi, serta nilai konversi ransum yang lebih rendah daripada betina. Mencit jantan (16,08%) juga nyata (P<0,05) memiliki kadar air feses lebih rendah daripada mencit betina (16,78%). Kadar protein feses yang memiliki keterkaitan erat dengan daya serap tubuh dalam menyerap dan mencerna protein ransum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mencit jantan (82,87%) memiliki daya serap dan cerna protein yang lebih tinggi daripada betina (82,80%). Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara jenis kelamin dan penambahan taraf zeolit yang berbeda dalam ransum terhadap performa produksi mencit selama penelitian. Penggunaan zeolit sebanyak 3% dalam ransum baik jantan maupun betina, memberikan penampilan produksi yang lebih baik daripada taraf perlakuan lainnya, dilihat dari tingkat konversi ransum dan persentase kadar air feses yang rendah. Kata-kata kunci: mencit, zeolit, performa produksi, konsumsi dan koversi ransum
ABSTRACT The Effect of Different Level of Zeolite (0, 3, 6, 9%) in Ration on The Performance of Post-Weaning Mice (Mus musculus) of First Litter Panda, R., P. H. Siagian, and Kartiarso Zeolite is a mining commodity that is broadly use as feed additive in ration. The objectives of this research were to study the effects of adding different level of zeolite in ration namely 0% zeolite (R1), 3% (R2), 6% (R3) and 9% (R4) to body weight gain (BWG), feed consumption, feed conversion ratio (FCR), and water and protein content of feces. The completely randomized design (CDR) in 4 2 factorial experiment with six replications, except R3 male mice and R3 female mice with five replications was use in this experiment. The data were analyzed by analysis of variance (ANOVA), microsoft excel and continued with test Tukey s (95 and 99%). The result showed that the use of zeolite with different level in ration very significantly (P<0,01) affected feed consumption and water content of feces, and also significantly affected (P<0,05) body weight gain and feed conversion ratio. Feed consumption of mice on R4 (4,51 g/head/day) were very significantly higher than mice on R2 of zeolite (3,79 g/head/day). Feed consumption of mice on R2 very significantly lower than mice on R1 of zeolit (4,31 g/head/day). Water content of feces on R2 were very significantly lower than on R3 and R4, but not different from mice on R1 of zeolite. The highest body weight gain (BWG) showed on mice feed R3 and R4 (0,36 g/head/day). Feed conversion ratio on R2 (11,48) significantly lower than on R1 and R4, but did not showed the different of R3. Protein content of feces on R4 lower than the other treatment. Sex difference also showed very significantly affected (P<0,01) feed consumption, feed conversion ratio, body weight gain, also significantly affected (P<0,05) water content of feces. Feed consumption, and body weight gain of male mice higher than female, and also feed conversion lower than of female. Water and protein content of feces of male mice lower than of female. Fecal water of male mice also abviously (P<0,05) lower (16,08%) than female (16,78%). The result showed that male mice (82,87%) has higher feed digestibility than female (82,80%). There were no interaction between sex (male and female) and different level of zeolite (0, 3, 6, dan 9%) affected the performances of mice. The utilization of zeolit 3% in ration either male or female mice, giving better production performs than other of treatments. It can be seen from lower feed conversion ratio (FCR) and water content in the feces. Keywords: mice, zeolite, body weight gain, feed consumption, feed conversion.
PENGARUH TARAF PENAMBAHAN ZEOLIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PRODUKSI MENCIT (Mus musculus) LEPAS SAPIH HASIL LITTER SIZE PERTAMA RIKA PANDA D14103026 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
PENGARUH TARAF PENAMBAHAN ZEOLIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PRODUKSI MENCIT (Mus musculus) LEPAS SAPIH HASIL LITTER SIZE PERTAMA Oleh RIKA PANDA D14103026 Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan dihadapan Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 14 Maret 2007 Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Dr. Ir. Pollung H. Siagian, M.S Dr. Ir. Kartiarso, M.Sc NIP. 130 674 521 NIP. 130 422 711 Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Ronny R. Noor, MRur.Sc NIP. 131 624 188
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 7 Mei 1985 di Jakarta. Penulis adalah anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Gapang Maringan Pardede dan Ibu Betty Sitorus. Penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-Kanak Oikumene Jakarta pada tahun 1990. Pendidikan dasar Penulis diselesaikan pada tahun 1997 di SD Budhaya II Santo Agustinus Jakarta. Selanjutnya, Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Budhaya III Santo Agustinus Jakarta pada tahun 1997 dan menyelesaikannya pada tahun 2000. Kemudian Penulis meneruskan jenjang pendidikannya di SMU Negeri 44 Jakarta sampai tahun 2003. Pada tahun 2003 Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Program Studi Teknologi Produksi Ternak melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI). Selama kuliah Penulis aktif dalam kegiatan organisasi intra kampus dan kegiatan kepanitiaan. Organisasi yang pernah diikuti adalah Persekutuan Mahasiswa Kristen Institut Pertanian Bogor (PMK IPB), Himpunan Mahasiswa Produksi Ternak (HIMAPROTER), dan Tim Basket Fakultas Peternakan. Kegiatan organisasi yang pernah diikuti Penulis antara lain panitia Kebaktian Awal Tahun (KATA) 2004 sebagai wakil ketua, Kontes Ayam Pelung Mama Djarkasih Cup IPB 2005 sebagai Seksi Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi (PUBDEKDOK).
KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat yang diberikan sehingga Penulis mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Taraf Penambahan Zeolit Dalam Ransum Terhadap Performa Produksi Mencit (Mus musculus) Lepas Sapih Hasil Litter Size Pertama. Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan (SPt.) pada Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui taraf penambahan zeolit yang tepat dalam ransum terhadap performa produksi mencit lepas sapih. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang, Bagian Non Ruminansia Satwa Harapan, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada tanggal 30 April 3 Juli 2006. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, seperti pepatah yang menyatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Penulis mengharapkan kritik dan masukan yang membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Bogor, Maret 2007 Penulis
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN... i ABSTRACT... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTRAR LAMPIRAN... x PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Perumusan Masalah... 2 Tujuan... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3 Mencit (Mus musculus)... 3 Zeolit... 4 Sifat-Sifat Zeolit... 7 Meningkatkan Mutu Zeolit... 9 Penggunaan Zeolit... 11 Ransum... 12 Konsumsi Ransum... 13 Konversi Ransum... 14 Litter Size... 15 Bobot Sapih... 15 Bobot Badan... 16 Pertambahan Bobot Badan... 16 Kadar Air Feses... 17 Kadar Protein Feses... 18 Mortalitas... 19 MATERI DAN METODE... 20 Waktu dan Tempat... 20 Materi... 20 Hewan... 20 Kandang... 20 Ransum... 21 Peralatan... 22 Metode Penelitian... 22
Rancangan Percobaan... 22 Peubah yang Diamati... 25 Prosedur... 27 HASIL DAN PEMBAHASAN... 29 Keadaan Umum... 29 Suhu dan Kelembaban... 30 Kondisi Ransum Penelitian... 31 Kondisi Mencit Penelitian... 32 Konsumsi Ransum... 33 Pertambahan Bobot Badan... 37 Konversi Ransum... 42 Kadar Air Feses... 46 Kadar Protein Feses... 48 Mortalitas... 50 KESIMPULAN DAN SARAN... 52 Kesimpulan... 52 Saran... 52 UCAPAN TERIMA KASIH... 53 DAFTAR PUSTAKA... 54 LAMPIRAN... 57