PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI HOTEL KUSUMA KARTIKA SARI DI KOTA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

VOL. X No. 1 APRIL 2013 ISSN

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Sanitasi Penyedia Makanan

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KONDISI SANITASI TERMINAL MABU UN KABUPATEN TABALONG

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

Rumah? Perumahan? PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEHAT. Ns. Eka M. 6/6/2011. Overview

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI

HIGIENE DAN SANITASI TERMINAL PELABUHAN RORO KOTA DUMAI TAHUN 2012

3. Pengelolaan air kotor dan kotoran manusia (Sawage and Exreta Disposal) 4. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

HUBUNGAN SANITASI DASAR RUMAH DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BENA NUSA TENGGARA TIMUR

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN

Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Pekerjaan :

GAMBARAN PENGELOLAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI INSTALASI GIZI RSUD Dr. SOEDARSO PONTIANAK

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PENDAHULUAN. Keadaan higiene dan sanitasi rumah makan yang memenuhi syarat adalah merupakan faktor

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).

PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KOLAM RENANG DAN PEMANDIAN UMUM NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR

UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari,

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

Analisis Sarana Dasar Kesehatan Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

M U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017

DAFTAR PUSTAKA. Anonimous, Mengenal Jenis-jenis Restoran. Diakses tanggal 13 Januari jttcugm.wordpress.com/2008/12/16/restoran/

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut :

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

From Farm to Fork...

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN

PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL

GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS DI RUMAH SAKIT TK.II KARTIKA HUSADA KABUPATEN KUBU RAYA

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

PENGELOLAAN SANITASI TOILET UMUM DAN ANALISA KANDUNGAN Candida albicans PADA AIR BAK TOILET UMUM DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

BAB I PENDAHULUAN. demikian kualitas air kolam maupun faktor yang penting yang perlu diawasi

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

SANITASI DAN KEAMANAN

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

Transkripsi:

PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI HOTEL KUSUMA KARTIKA SARI DI KOTA SURAKARTA Iwan Suryadi 1, Seviana Rinawati 1, Siti Rachmawati 1 1 Universitas Sebelas Maret iwansuryadi@staff.uns.ac.id Abstrak Industri perhotelan merupakan merupakan salah satu sarana pariwisata memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan di bidang pariwisata, namun memiliki risiko sebagai tempat penularan dan penyebaran penyakit. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran implementasi hygiene dan sanitasi di Hotel Kusuma Kartika Sari Surakarta (Hotel KKS) dengan berpedoman pada Permenkes No. 80 Tahun 1990 mengenai persyaratan kesehatan hotel dan Keputusan Dirjen PPM dan PLP No. 95 Tahun 1991 tentang Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Hotel. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan teknik wawancara dan observasi langsung menggunakan kuesioner pemeriksaan kesehatan hotel. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hotel KKS secara garis besar berada pada kategori sehat berdasarkan perhitungan penilaian hygiene dan sanitasi dengan presentasi sebesar 79%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara garis besar penerapan sanitasi Hotel KKS memenuhi persyaratan Hygiene dan sanitasi namun untuk variabel persyaratan lingkungan masih memungkinkan untuk masuk dan berkembang biak vektor penyakit dan binatang pengganggu. Pada variabel persyaratan kamar dan ruang belum ada pemisahan ruang istirahat pria maupun wanita serta belum tersedianya loker bagi karyawan, barang di gudang yang belum tertata rapi dan tinggi rak yang dibawah 20 cm. Pada variabel persyaratan kesehatan dan fasilitas sanitasi bahwa kamar mandi belum memenuhi jumlah minimal sesuai dengan jumlah karyawan dan tempat sampah yang masih memungkinkan perkembangbiakan vektor penyakit dan serangga. Berdasarkan hasil tersebut pihak hotel diharapkan dapat mempertahankan variabel yang telah memenuhi syarat dan memperbaiki persyaratan yang belum terpenuhi. Kata Kunci : Hygiene, Sanitasi Perhotelan IMPLEMENTATION OF HYGIENE AND SANITATION IN KUSUMA KARTIKA SARI HOTEL SURAKARTA Abstract The hospitality industry is one of the tourism facilities that play an important to increasing tourism revenues, but has risks as a place of transmission and spread of disease. This aims of study to provide an overview of the application of hygiene and sanitation at the Hotel Kusuma Kartika Sari Surakarta (Hotel KKS) by referring to Permenkes. 80 of 1990 on hotel health requirements and Decree of the Director General of PPM and PLP no. 95 of the year 1991 on the assessment of the Hotel Health Check. The research method is descriptive with interview technique and direct observation using hotel health inspection questionnaire. The result of research shows that Hotel KKS was in the healthy category based on hygiene and sanitation assessment calculation with presentation of 79%. The conclusion of this research is that the application of sanitation of Hotel KKS met the requirements of Hygiene and sanitation but for the environmental requirements variable it is still possible to enter and multiply the disease vector and annoying animal. In the room and space requirement variables there is no separation of male and female rest room and unavailability of locker for employees, goods in unorganized warehouse and height of shelf below 20 cm. On the variables of health requirements and sanitation facilities that the bathroom has not met the minimum amount in accordance with the number of employees and waste bins that still allow the proliferation of disease vectors and insects. Based on these results the hotel is expected to maintain the variables that have been qualified and improve the requirements that have not been met. Keywords: Hygiene, Hospitality Sanitation 141

PENDAHULUAN Usaha penyehatan lingkungan pada tempat tempat umum merupakan upaya untuk mengamankan lingkungan melalui perbaikan dan pengawasan kualitas lingkungan. Salah satu yang menjadi bagian dari penyehatan tempat tempat umum adalah sanitasi perhotelan. Industri perhotelan merupakan merupakan salah satu sarana pariwisata memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan di bidang pariwisata. Hotel merupakan suatu industri atau usaha jasa dengan pengelolaan secara komersial (Pertiwi dan Andriani, 2016). Penyelenggaraan persyaratan kesehatan lingkungan pada tempat-tempat umum merupakan contoh upaya yang harus dilakukan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dalam industri kepariwisataan, perhotelan adalah sektor industri bergerak di bidang jasa, dimana hotel dimintai pertanggungjawaban terkait kepuasan kepada tamu baik dari fasilitas yang disediakan. Oleh karena itu, pihak hotel harus bisa mewujudkan suasana yang dibutuhkan oleh tamu, misal dengan cara peningkatan hygene dan sanitasi di semua departemen Penyehatan lingkungan hotel dilakukan dengan cara penilaian determinan penyebab gangguan kesehatan disebabkan oleh kegiatan operasional hotel. Permasalahan yang muncul akibat kegiatan operasional hotel antara lain permasalahan sanitasi yang mencangkup penyediaan air minum dan air bersih yang sehat, pengolahan limbah perhotelan dan penyehatan makanan perhotelan (Depkes RI, 2001). Suparlan (1991) menyebutkan bahwa sanitasi perhotelan harus menitikberatkan pada kenyaman fisik dan mental pada penghuninya. implementasi Hygiene dan sanitasi yang baik menjadi hal yang penting sebagai salah satu indikator tingkat kualitas pelayanan terhadap pengunjung. Penerapan sanitasi yang baik menjadi hal yang penting dalam hubungannya dengan kesehatan wisatawan (Gromang, 2003). Hotel Kusuma Kartika Sari Surakarta termasuk dalam kategori hotel berbintang dua di Surakarta, keberadaan Hotel ini memberi pengaruh terhadap peningkatan jumlah wisatawan di Kota Surakarta karena merupakan hotel dengan biaya yang terjangkau. Hasil observasi awal pada Hotel KKS sedang dalam proses renovasi yang tentunya berhubungan dengan kondisi kebersihan dan sanitasi, sehingga mendorong penulis bertujuan untuk mengetahui implementasi sanitasi pada hotel tersebut. Tujuan penelitian ini 142

yaitu memberikan gambaran penerapan sanitasi perhotelan berdasarkan Permenkes No.80 Tahun 1990 di Hotel Kusuma Kartika Sari Kota Surakarta METODE PENELITIAN Desain penelitian menggunakan desain observasional dengan metode deskriptif yakni metode penelitian melihat gambaran fenomena yang terjadi pada suatu populasi tertentu (Notoatmojo, 2010). Penelitian bertujuan memberikan gambaran implementasi hygiene dan sanitasi Hotel KKS. Populasi dalam penelitian seluruh area yang menjadi persyaratan penilaian sanitasi perhotelan. Sedangkan teknik sampel dilakukan dengan purposive sampling yakni dengan melakukan kriteria dalam pemilihan sampel. Kriteria sampel adalah area dan atau kamar hotel yang diberikan izin oleh penanggung jawab Hotel KKS sebagai sampel untuk dilakukan penilaian Hygiene dan sanitasi. Penggunaan instrumen dalam penelitian ini seperti lembar observasi/ formulir inspeksi berdasarkan Permenkes Nomor 80 Tahun 1990 tentang persyaratan sanitasi perhotelan dan Keputusan Dirjen PPM dan PLP No. 95 Tahun 1991 tentang Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Hotel serta alat tulis menulis. Pengumpulan dilakukan melalui pengambilan data primer dilakukan berdasarkan wawancara dan lembar observasi sesuai Permenkes Nomor 80 Tahun 1990 tentang persyaratan sanitasi perhotelan serta pengambilan data sekunder dari pihak penanggung jawab Hotel KKS. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan diinformasikan melalui sajian tabel dan diskripsinya dengan berpedoman pada keputusan Ditjen PPM dan PLP No. 95 Tahun 1991 tentang persyaratan sanitasi perhotelan. Hotel Layak (sehat) jika memenuhi syarat minimal yakni 75 % dari keseluruhan variabel yang dilakukan penilaian. HASIL DAN PEMBAHASAN Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bangunan Tabel 1. Hasil Penilaian Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bangunan di Hotel Kusuma Kartika Sari, Kota Surakarta No. Variabel Komponen Penilaian Keterangan 1. Terhindar dari pencemar kimia 2. Terhindar dari pencemar fisika Lokasi 3. Terhindar dari pencemar bakteri 4. Tidak terletak di daerah banjir 143

1 Bersih 2 Tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang dan berkembang Tidak lingkungan biak serangga dan tikur 3 Mencegah masuk dan berkembang biak binatang pengganggu lain Tidak 4 Berpagar kuat 1. Kokoh/kuat 2. Bangunan Tidak memungkinkan sebagai tempat berkembang biak serangga dan tikus 1 Pembagian Dipergunakan sesuai fungsinya Ruang 1. Lantai Bersih 2. Bahan kuat, kedap air, permukaan rata 3. Tidak licin 4. Yang selalu kontak degan air tidak memungkinkan terjadinya genangan air (miring ke arah saluran pembuangan) 1. Dinding Bersih 2. Permukaan yang selalu kontak dengan air, kedap air 3. Permukaan bagian dalam mudah dibersihkan 4. Bewarna terang 1. Atap Tidak bocor/kuat 2. Tidak memungkinkan terjadinya genangan air 3. Tinggi dari lantai minimal 2,5 m 1. Langit-langit Bersih 1. pintu Dapat mencegah masuknya binatang pengganggu 2. Dapat dibuka, ditutup/dikunci dengan baik Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa lingkungan di Hotel masih memungkinkan sebagai tempat bersarang dan berkembang biak berupa serangga dan tikus serta pembiakan binatang pengganggu lain. Hal ini dimungkinkan karena sementara pihak hotel sedang melakukan renovasi hotel. Persyaratan Kesehatan Kamar dan Ruang Tabel 2. Hasil Penilaian Persyaratan Kesehatan Kamar dan Ruang Hotel Kusuma Kartika Sari Kota Surakarta. No. UMUM Komponen Penilaian Keterangan B 1 Kondisi Ruang KHUSUS Tidak Pengap Bebas kuman alpha streptococcus haemoliticus dan kuman patogen Tidak berbau (H 2 S dan amoniak) 1 Kamar tidur Bersih Luas minimal - single bed 4,5 m 2 - twin bed = 8 m 2 Dinding, pintu, jendela dll yang tembus pandang/cahaya dilengkapi tirai 2 Ruang Bersih istirahat Tersedia jamban, kamar mandi dan peturasan yang terpisah untuk karyawan karyawan pria dan karyawan wanita Ruang istirahat karyawan pria terpisah dari ruang karyawan wanita Tidak Tersedia lemari/loker Tidak 3 Kamar Bersih mandi, Aliran air limbah lancar jamban dan Sarana pembuangan air limbah kedap air dan tertutup peturasan Perbandingan jumlah karyawan dengan min. Kamar mandi, jamban dan Tidak peturasan 144

Untuk karyawan pria : - 1 s/d 25 karyawan tersedia 2 kamar mandi, 1 jamban, 1 peturasan - 26 s/d 50 karyawan tersedia 3 kamar mandi,2 jamban, 3 peturasan - 51 s/d 100 karyawan tersedia 5 kamar mandi, 3 jamban, 5 peturasan Untuk karyawan wanita - 1 s/d 25 karyawan tersedia 2 kamar mandi dan 1 jamban - 21 s/d 40 karyawan tersedia 2 kamar mandi dan 2 jamban - 41 s/d 70 karyawan tersedia 3 kamar mandi dan 3 jamban 4 Kamar lena Bersih Udara ruang segar Tersedia lemari tertutup 5 Ruang cuci Bersih Tidak memungkinkan tercampurnya lena bersih dengnan lena kotor Lantai tidak licin 6 Gudang Bersih Gudang bahan makanan, nahan berbahaya, alat kantor, alat rumah tangga dll terpisah satu sama lain Barang yang disimpan ditata rapi Tidak Dilengkapi rak Tinggi rak dari lantai minimal 20 cm Tidak Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa persyaratan kesehatan kamar dan ruang di Hotel Kusuma Kartika Sari untuk beberapa variabel masih belum memenuhi syarat yakni dinding yang tidak dilengkapi dengan tirai, ruangan istrahat karyawan yang masih belum terpisah, loker yang belum tersedia, jumlah kamar mandi yang belum sesuai dengan ketentuan, barang yang masih belum tertata rapi dan tinggi rak dari lantai yang belum mencapai minimal 20 cm. Persyaratan Kesehatan dan Fasilitas Sanitasi Tabel 3. Hasil Penilaian Persyaratan Kesehatan dan Fasilitas Sanitasi Hotel Kusuma Kartika Sari Kota Surakarta. No. Variabel Komponen Penilaian Keterangan 1 Kualitas air fisik kimia bakteriologis radioaktivitas 2 Kuantitas air Tersedia air minimal 120l/hari/tempat tidur Air tersedia pada setiap tempat kegiatan secara berkesinambungan 3 Pembuangan air Memiliki sarana pengolahan air limbah limbah Air limbah mengalir dengan lancar Saluran air limbah sistem tertutup Saluran air limbahkedap air 4 Toilet untuk Bersih dan tidak berbau umum Letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar tidur, ruang tamu Lantai kedap air tidak licin, lantai miring kearah saluran pembuangan Toilet untuk pria terpisah dengan toilet untuk wanita Tidak 5 Kamar mandi dan Bersih dan tidak berbau jamban Letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar tidur, untukpenghuni/ta ruang tamu mu yang Perbandingan jumlah kamar mandi dengan tempat tidur, min 1 145

menginap 6 Pengolahan Sampah - Tempat sampah - Tempat sampah sementara 7 Peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus kamar mandi untuk setiap 1 s/d 10 kamar tidur. Perbandingan jamban dengan tempat tidur min : - 1 s/d 6 TT = 1 jamban - 7 s/d 14 TT = 1 jamban - 15 s/d 24 TT = 1 jamban - 25 s/d 36 TT = 1 jamban - 37 s/d 48 TT = 1 jamban - 49 s/d 60 TT = 1 jamban Lantai kedap air, mudah dibersihkan, kemiringan 2-3% kearah saluran pembuangan Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, tahan karat dan kedap air Permukaan bagian dalam halus dan rata Mempunyai tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa mengotori tangan Jumlah dan volume tempat sampah sesuai dengan produksi sampah perhari Mudah diisi dan dikosongkan Sampah dari tiap ruang diangkut/dikosongkan tiap hari Tidak permanen Tidak menjadi tempat perindukan serangga dan binatang Mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah Frekuensi pengosongan/ pengangkutan sampah minimal 3 x 24 jam Dilengkapi dengan alat yang dapat mencegah masuknya serangga dan tikus Sarana penyimpanan air harus tertutup dan bebas jentik nyamuk Tidak Berdasarkan Tabel 3 tentang persyaratan kesehatan dan fasilitas sanitasi terdapat beberapa variabel yang masih belum memenuhi syarat yakni tidak terdapat pemisahan pada toilet umum antara pria dan wanita, dan tempat sampah yang masih menjadi tempat perkembangbiakan vektor serta binatang pengganggu lainnya. Persyaratan Kesehatan Karyawan Tabel 4. Hasil Penilaian Persyaratan Kesehatan Karyawan Hotel Kusuma Kartika Sari Kota Surakarta. No. Variabel Komponen Penilaian Keterangan 1 Pakaian kerja Karyawan dilengkapi dengan pakaian kerja Dipakai pada saat bekerja Bersih Utuh/tidak sobek 2 Surat keterangan 80 100% jumlah karyawan memiliki sehat dari dokter yang 60 79% jumlah karyawan memiliki masih berlaku 40 59% jumlah karyawan memiliki 20 39% jumlah karyawan memiliki 1 19% jumlah karyawan memiliki 0% karyawan memiliki 146

Berdasarkan Tabel 4 mengenai persyaratan kesehatan karywan bahwa semua variabel penilaian memenuhi persyaratan. Berdasarkan perhitungan skor diketahui bahwa untuk persyaratan Hygiene dan sanitasi pada Hotel KKS mendapatkan skor 812 dari total skor penilaian sebesar 1026. Sehingga persentasi sebesar 79%. Hal ini menunjukan bahwa Hotel KKS telah memenuhi persyaran sesuai dengan KepDirjen PPM dan PLM No. 95-1/PD.03.04.LP Tahun 1991. PEMBAHASAN Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bangunan Persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan mencakup lokasi, lingkungan, bangunan, penggunaan ruang dan konstruksi. Lokasi Hotel Kusuma Kartika Sari berada di Jalan Ir. Sutami Surakarta, jarak bangunan hotel dengan jalan raya sekitar 30 meter sehingga memungkinkan terhindar dari pencemaran kimia, fisika dan bakteri serta tidak terletak di daerah banjir. Lingkungan hotel masih berpotensi terhadap masuknya vektor penyakit penyakit dan binatang pengganggu, hal ini dikarenakan bahwa pihak hotel sementara melakukan perbaikan, namun untuk bagian dalam hotel lingkungan sudah bersih dan tertata dengan rapi. Bangunan hotel yang kuat dan kokoh agar tidak memungkinankan pembiakan dari vektor dan binatang pengganggu lainnya. Beberapa bagian bangunan hotel juga sementara dilakukan perbaikan. Hal ini sesuai dengan ketentuan umum persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan hotel Permenkes No.80 Tahun 1990. Lingkungan yang masih berpotensi masuknya vektor penyakit dan binatang pengganggu seperti tikus harus dilakukan upaya pengendalian baik pengendalian secara fisika seperti melakukan prinsip 5 R, pengendalian kimia dengan penggunaan bahan kimia, pengendalian penjamu dengan frekuensi tinggi dan pengendalian mekanik dengan pemasangan perangkap tikus. Penggunaan ruang dipergunakan sesuai dengan fungsinya seperti pemisahan antar ruangan yang dibatasi dengan dinding. Untuk konstruksi lantai terbuat dari bahan kedap air, permukaan rata, tidak licin dan mudah untuk dibersihkan. Dinding kamar berwarna terang, permukaan rata, mudah dibersihkan dan terbuat dari bahan yang kedap air walaupun beberapa bagian masih ada yang kusam. Atap secara keseluruhan tidak ada yang rusak walaupun untuk bagian depan masih dilakukan perbaikan (renovasi), langit langit memiliki tinggi lebih dari 2,75 m, dan pintu bisa dibuka dengan baik. Hal 147

ini telah sesuai ketentuan tata ruang persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan hotel Permenkes No.80 Tahun 1990 dan Kepmenkes No.1405 Tahun 2002 mengenai Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja dan Industri pada ketentuan tata cara pelaksanaan tinggi langit-langit dengan lantai minimal 2,5 meter. Persyaratan Kesehatan Kamar dan Ruang Kondisi ruang tidak pengab dan berbau H 2 S, amoniak, untuk kamar tidur kondisi sudah memenuhi persyaratan, namun dari pengamatan yang kami lakukan belum ada pemasangan tirai pada kamar. Pada ruang istrahat karyawan sebagian besar sudah memenuhi persyaratan namun pihak hotel belum menyediakan loker untuk karyawan, ketersediaan jamban dan peturasan tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan, jumlah karyawan berdasarkan wawancara sebanyak 30 orang namun hanya menyediakan satu kamar mandi. Hal ini belum sesuai dengan Kepmenkes No.1405 tahun 2002 tentang persyaratan Hygiene dan sanitasi perkantoran dan industry bagian Toilet yang menyatakan bahwa setiap kantor harus memiliki toilet dengan jumlah westafel, jamban dan peturasan dengan jumlah yang ditentukan dan Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan dalam Tempat Kerja pasal 6 ayat 6 yang menyatakan bahwa jumlah kakus untuk 16-30 orang harus 2 kakus. Kondisi gudang yang berdasarkan hasil pengamatan belum tertata dengan rapi dan kurang bersih dan jarak rak berdasarkan hasil pengukuran masih kurang dari 20 cm. Jarak antara lantai dengan lantai minimal 20 cm agar tidak menjadi tempat persembunyian tikus dan serangga. Gudang di Hotel Kusuma Kartika Sari belum dilakukan pemisahan antara bahan bahan berbahaya, perlengkapan tamu yang tidak diperlukan dan alat rumah tangga hotel. Hal ini dapat menimbulkan penurunan nilai estetika dan potensi pencemaran dari bahan bahan berbahaya tersebut. Serta hal ini sependapat dalam penelitian Santi, Suparlan dan Khambali (2010) tentang Keadaan Sanitasi Hotel Melati Singaraja Indah dan Griyo Mulyo. Kegiatan hygiene dan sanitasi kamar di Hotel KKS merupakan hal yang penting karena menyangkut kebersihan dan kesehatan kamar. Kegiatan ini, sangat mendukung efektifitas kebersihan, kesehatan, kerapihan dan keindahan kamar dalam mencapai tujuan serta menciptakan kepuasan tamu. Tamu di Hotel KKS akan merasa puas apabila di dalam kamarnya 148

bersih, sehat, rapi, indah dan merasa nyaman, aman, santai dan privasinya terjaga. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar persyaratan kesehatan kamar dan ruang telah memenuhi syarat sehingga akan meningkatak kepuasaan pengunjung. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Prastowo (2015). Persyaratan Kesehatan Fasilitas Sanitasi Persyaratan kesehatan lingkungan fasilitas sanitasi mencakup penyediaan air, pembuangan limbah, toilet dan kamar mandi, tempat sampah, alat-alat pencegah masuknya serangga dan tikus. Penyediaan air berasal dari PDAM dan sistem perdistribusian dilakukan langsung oleh pihak PDAM. Kualitas air sudah memenuhi persyaratan fisika, kimia dan biologi berdasarkan waawancara dengan pihak terkait. Kebutuhan air untuk Hotel KKS berasal dari PDAM telah dilakukan pemeriksaan kualitas air oleh pihak PDAM dan Dinas Kesehatan setempat sebelum didistribusikan, sedangkan kuantitas air telah kebutuhan memenuhi yakni 120L/hari. Sistem pembuangan limbah berdasarkan pengamatan tertutup dan kedap air, air limbah berasa dari kamar mandi, wc dan dapur. Namun untuk pembuangannya langsung dibuang ke selokan yang tertutup karna pihak hotel belum memiliki sarana pengolahan limbah tersendiri. Untuk persyaratan pemisahan toilet antara laki-laki dan perempuan berdasarkan observasi yang dilakukan terdapat dua toilet yang berdekatan namun belum memiliki safety sign pemisahan antara toilet pria dan toilet wanita. Hal ini sudah sesuai dengan Kepmenkes No. 1405 tentang pemisahan antara kamar mandi laki-laki dan perempuan. Pengelolaan tempat sampah secara umum sudah memenuhi persyaratan namun berdasarkan hasil pengamatan tempat sampah sementara masih memungkinkan untuk perkembangbiakan suatu vektor dan binatang pengganggu karena masih belum tertutup dengan baik dan volume sampah yang terkadang melebihi kapasitas penyimpanan. Namun untuk pengelolaan secara umum sudah memenuhi peryaratan Permenkes RI No. 80, karna sistem pengelolaannya berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan Kota Surakarta. Persyaratan alat-alat pencegah masuknya serangga ataupun tikus sudah memenuhi persyaratan. hal ini diketehui dari jarak sudut pintu dengan pintu yang rapat, sistem penyimpanan air yang tertutup rapat, Secara garis besar persyaratan kesehatan fasilitas sanitasi sudah memenuhi syarat hal sudah sesuai dengan penelitian oleh Palungan, Daud dan La Ane (2015). 149

Persyaratan Kesehatan Karyawan Karyawan dilengkapi dengan pakaian kerja yang hanya dipakai ada saat bekerja dengan kondisi tidak sobek, namun hanya 1-19 orang karyawan yang memiliki surat kesehatan dari dokter yang masih berlaku. Dari seluruh hasil pengamatan yang dilakukan bahwa secara umum Hotel Kusuma Kartika Sari sudah memenuhi persyaratan minimal. Sehingga peryaratan hygiene dan sanitasi sudah memenuhi persyaratan Permenkes RI No.80 dan KepDirjen PPM dan PL No. 95 tahun 1991 dan untuk beberapa persyaratan yang belum memenuhi persyaratan perlu mendapat perhatian dari pihak hotel. KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu secara umum Hotel Kusuma Kartika Sari telah memenuhi persyaratan minimal. Sehingga peryaratan hygiene dan sanitasi sudah memenuhi persyaratan Permenkes RI No. 80 dan KepDirjen PPM dan PL No. 95 tahun 1991. SARAN Sebaiknya pihak hotel memperhatikan pada persyaratan yang belum memenuhi seperti penambahan satu kamar mandi disertai pemisahan antara kamar mandi pria dan wanita, perbaikan pengolahan sampah, dan perbaikan tata letak dan kerapihan gudang. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI 2001 tentang pedoman Umum Penyehatan Lingkungan Tempat Umum Seri Hotel Gromang, Frans. 2003. Tuntutan dan Keamanan Wisatawan. PT Tad Paramita : Jakarta Keputusan Dirjen PPM dan PLM No. 95-1/PD.03.04.LP Tahun 1991 tentang Penilaian Pemeriksaan Hotel Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 Tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi di Perkantoran dan Industri perhotelan Notoatmojo, Soekidjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta Palungan, Daud, La Ane. 2015. Studi Sanitasi Lingkungan Hotel Grand Clarion dan Sahid Makassar. Repository Unhas. Hal 1 Peraturan Mentri Kesehatan No. 80 Tahun 1990 tentang Persyaratan Sanitasi Perhotelan Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan dalam Tempat Kerja Pertiwi and Andriani., 2016, Penerapan Hygiene dan Sanitasi di Pastry Hotel Hilton Bandung, Pariwisata, Vol. II No. 1. pp.62-63 Prastowo, Ichwan, 2015. Pengaruh Hygiene Sanitasi Kamar, Makanan, Minuman, Lingkungan Terhadap Kepuasaan Tamu The Sunan Hotel Solo. Hotellier Journal, vol 1. pp. 29-39 Santi, Suparlan, Khambali. 2012. Keadaan Sanitasi Hotel Melati Singaraja 150

Indah dan Griyo Mulyo. Jurnal Gema Kesehatan Lingkungan, vol. x no. 1 april 2013. pp. 39-45 Suparlan. 1981. Pedoman Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum. Surabaya : Merdeka 151