Daftar Isi... Dedikasi... Prakata...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

HUBUNGAN PERALATAN PENDUKUNG SISTEM PADA CONTOH KASUS PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ORDER PAKAIAN BERBASIS KOMPUTER PADA BINATU KSH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. suatu paket atau application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

Data Flow Diagram (DFD) 1

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM.

DATA FLOW DIAGRAM. & Sarson (1979) dengan. Gane. menggunakan

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

PERANCANGAN DATABASE 04/07/ :53

Banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik Masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Pengadaan adalah proses untuk mendapatkan pasokan barang di bawah

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dikutip oleh Supardi & Leonard mengatakan, Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Data Flow Diagram and Flow Chart. Pemodelan Perangkat Lunak

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

ANALISA RANCANGAN DATABASE

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

Model Data. Universitas Darwan Ali Kalimantan Tengah. Author : Minarni, S.Kom.,MM

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT.

BAB III LANDASAN TEORI. rencana- rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Bagian dari administrasi yang khusus mencatat segala kejadian yang. keuangan suatu badan atau perkumpulan tiap-tiap saat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu.menurut Mulyadi (2006:4) Sistem pada dasarnya adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Data Flow Diagram (DFD) Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan

MAKALAH ELEMEN MODEL ANALISIS. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di Toko Anis Cell Handphone. Adapun sejarah singkat perusahaan, visi,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PEMODELAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995:8).

BAB II LANDASAN TEORI

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) Published by. imeldaflorensia91

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN SURAT KEPEGAWAIAN AMIK AKMI BATURAJA

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

Transkripsi:

Daftar Isi Dedikasi... Prakata... Daftar Isi... iii v vii Bab 1 Permodelan Sistem Informasi... 1.1. Diagram Alir Data... 3 1.2. Normalisasi... 9 1.3. Entity Relationship Diagram... 12 1.4. Logical Relationship Structure... 16 Bab 2 Analisa Perancangan Sisten Basis Data... 19 2.1. Normalisasi... 20 2.2. Entity Relationship Diagram... 27 2.3. Logical Relationship Structure... 29 2.4. Rancangan Table... 30 Bab 3 Perancangan DBMS Dengan Visual FoxPro... 33 3.1. Membuat Project... 33 3.2. Membuat Database... 35 3.3. Membuat Table... 39

Daftar Isi Bab 4 Implementasi Perancangan Aplikasi dengan Visual FoxPro... 49 4.1. Membuat Form Barang... 49 4.2. Membuat Form Pelanggan... 77 4.3. Membuat Form Transaksi Penjualan... 91 4.4. Membuat Form Cetak Faktur... 118 4.5. Membuat Form Cetak Kartu Pelangganr... 124 4.6. Membuat Laporan Penjualan Bulanan Penjualan... 130 4.7. Membuat Form Form About... 137 Bab 5 Perancangan Report Dengan Visual FoxPro... 139 5.1. Membuat Kartu Pelanggan... 139 5.2. Membuat Faktur Penjualan... 144 5.3. Membuat Faktur Penjualan Secara Wizard... 155 5.4. Membuat Laporan Barang... 162 5.5. Membuat Laporan Pelanggan... 165 5.6. Membuat Laporan Penjualan... 168 Bab 6 Perancangan Menu Utama... 175 6.1. Membuat Sistem Menu... 175 6.2. Membuat Form Menu... 187 6.3. Membuat Form Utama... 189 6.3. Mengkompilasi Project... 191 Bab 7 Membuat Distribusi Aplikasi... 195 7.1. Installasi Install Shield Express Visual FoxPro Limited Edition Version 5.0... 195 7.2. Memulai Pendistribusian Aplikasi... 203 Daftar Pustaka... 210 viii

Permodelan Sistem Informasi Sebelum mengembangkan dan menerapkan suatu sistem informasi alangkah baiknya merancang sistem informasi tersebut dengan menggunakan beberapa model perancangan sistem informasi.. Permodelan digunakan untuk mempermudah system analyst untuk melakukan perancangan dan pengembangan sistem informasi. Ada beberapa hal mengapa permodelan digunakan, antara lain adalah : 1. Agar mudah dimengerti dan dipahami. 2. Mengidentifikasi kemungkinan kesalahan dan mencegah kerangkapan design yang dibutuhkan. 3. Memprediksi waktu pembuatan dan memprediksi biaya yang dibutuhkan. 4. Menganalisa jalannya sistem informasi. 5. Menjadi dasar pengembangan sistem informasi selanjutnya. System Analyst harus mengetahui kebutuhan pengguna, seperti form yang digunakan, menu-menu yang digunakan, laporan yang dihasilkan, keamanan data dan informasi dan lain-lain, dengan dasar kebutuhan pengguna tersebut aplikasi dirancang, rancangan tersebut mulai dari yang sederhana sampai dengan rancangan yang lebih kompleks. Untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan pengguna tersebut, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh system analyst, antara lain :

2 BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 1. Melakukan wawancara terhadap bagian-bagian yang terkait yang akan menggunakan atau berhubungan dengan sistem informasi tersebut. 2. Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan sistem informasi yang akan digunakan. Biasanya System Analyst melakukan beberapa tahapan yang berkenaan dengan perancangan sistem, antara lain : 1. Analisa Sistem Berjalan. Dalam analisa sistem berjalan ini, system analyst melakukan sistem yang telah berjalan disuatu perusahaan atau organisasi, dari sini dapat dilihat kelebihan dan kekurangan dari sistem yang ada. 2. Analisa Sistem Usulan atau Analisa Sistem yang dikembangkan dari sistem berjalan yang ada. Jika sudah melakukan analisa sistem berjalan, system analyst biasanya beberikan usulan untuk memperbaiki bagian-bagian dari sistem berjalan yang kurang baik. Tujuan dari perancangan sistem informasi adalah : 1. Untuk memenuhi kebutuhan dari pengguna sistem informasi agar supaya tujuan yang diinginkan oleh perusahaan atau organiasai tercapai. 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dari rancang bangun sistem informasi yang diinginkan oleh pengguna kepada pemrogram (programmer) dan ahli teknik ( engginer) yang terlibat didalam pembuatan sistem informasi tersebut. Sasaran utama dari perancangan sistem informasi adalah supaya pekerjaan menjadi efektif dan efesien dalam hal pengolahan data sampai dengan keluaran data. Berikut ada beberapa permodelan sistem informasi yang dapat digunakan untuk merancang sistem informasi.

BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 3 1.1. Diagram Alir Data Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD), diperkenalkan pada akhir 1970 dan dipopulerkan oleh sebagai alat desain dan analisa sistem aplikasi oleh Gane dan Sarson atau Yoarn dan Coad pada tahun 1979. DAD menunjukkan setiap alur data pada entitas luar pada sebuah sistem, begitu pula pergerakan data dari proses ke proses satu ke proses lainnya pada media penyimpanan secara logika. Diagram Alir Data adalah jaringan yang menggambarkan sebuah sistem, baik sistem manual, otomatis maupun campuran atara keduanya. Diagram Arus Data digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir serta disimpan. 1.1.1. Elemen Diagram Alir Data Diagram Alir Data mempunyai empat elemen dasar yang terdiri atas : a. Entitas / Lingkungan Luar ( External Entity ) Dikenal juga dengan Source atau sumber yang bisa berupa manusia, organisasi, departemen atau sistem lain. Source adalah masukan bersih kesisiem yang dibuat modelnya tersebut. Terkadang source disebut Origin. Sink atau sasasran adalah keluaran bersih dari sistem yang dijadikan model tersebut. Sink juga disebut sebagai Destination. Sink juga bisa berupa orang, organisasi, departemen atau sistem lain. Digambarkan dengan simbol Empat Persegi Panjang (model Yourdon dan DeMarco) atau Bujur Sangkar (model Gane dan Sarson). Menunjukan entitas atau kesatuan yang berhubungan dengan sistem,

4 BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem atau kedua-duanya. Gambar 1.1. Lingkungan Luar b. Arus Data ( Data Flow ). Digambarkan dengan anak panah. Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasi dari proses sistem dan mengalir di antara proses ( process ), simpanan data ( data store ) dan entitas ( external entity ). Gambar 1.2. Aliran Data c. Proses ( Process ). Proses mentransformasi masukan menjadi keluaran. Digambarkan dengan simbol Lingkaran (model Yourdon dan DeMarco). Simbol lingkaran juga disebut Gelembung atau Transform. Proses juga digambarkan dengan Rounded Rectangle atau persegi panjang yang mempunyai pojok-pojok yang bulat (model Gane dan Sarson). Proses menunjukan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 5 komputer dari hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Keterangan : Gambar 1.3. Proses Identifikasi Proses (N), berupa angka yang menunjukan nomor acuan dari proses. Nama Proses (Uraian Proses), menunjukan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Pemroses, menunjukan siapa atau dimana suatu poses dilakukan d. Simpanan Data ( Data Store ) Digambarkan dengan sepasang garis horizontal. Menunjukan suatu tempat penyimpanan data yang dapat berupa suatu file di sistem komputer, arsip atau catatan manual, tabel acuan manual dan lain-lain. Gambar 1.4. Simpanan Data

6 BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 1.1.2. Tingkatan Diagram Alir Data Tingkatan-tingkatan yang dimiliki oleh Diagram Alir Data sebanyak 3(tiga) tinkatan. Berikut penjelasan tingkatan tingkatan yang dimiliki oleh Diagram Alir Data ( DAD ) 1. Diagram Konteks. Diagram konteks merupakan diagram yang paling atas yang terdiri dari satu proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem. 2. Diagram Nol ( Overview ). Gambar 1.5. Diagram Konteks Diagram Nol merupakan tingkatan diagram setelah diagram konteks, yang menggambarkan proses utama dari Diagram Arus Data.

BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 7 Gambar 1.6. Diagram Konteks Keterangan : P pada proses Kegiatan 1 adalah Primitif yang artinya bahwa tidak mempunyai proses lagi didalamnya.

8 BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 3. Diagram Detail Diagram Detail merupakan tingkatan diagram setelah diagram Nol, yang menggambarkan subproses dari masing-masing proses utama dari Diagram Nol Gambar 1.7. Diagram Detail Proses 2.0

BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 9 Gambar 1.8. Diagram Detail Proses 3.0 1.2. Normalisasi Normaliasai bertujuan untuk mengurangi ketidaknormalan desain tabel yang redundansi atau tabel yang mempunyai struktur atau nilai ganda. 1.2.1. Jenis Kunci Atribut ( Kunci Field ) Kunci Atribut atau kunci field yang dapat mewakili suatu record data. a. Kunci Kandidat ( Candidate Key )

10 BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi Kunci Kandidat adalah suatu kunci yang mengidentifikasi secara unik dari suatu kejadian spesifik dari entity. Jika suatu kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, disebut dengan composite key atau kunci gabungan. Setiap kunci kandidat berpeluang menjadi kunci utama. b. Kunci Utama ( Primary Key ) Kunci Utama adalah suatu kunci yang mengidentifikasi secara unik dari suatu kejadian spesifik dan mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Kunci utama bersifat unik dan nilai dari kunci utama tidak sama antara nilai yang satu dengan nilai yang lainnya. Akan tetapi kunci gabungan dapat juga dijadikan Primary Key. c. Kunci Alternatif ( Alternate Key ) Kunci Alternatif adalah suatu kunci kandidat yang tidak digunakan sebagai kunci utama. Kunci alternatif ini biasa diguakan untuk pencarian suatu data atau sebagai kunci pengurutan suatu data. d. Kunci Tamu ( Foreign Key ) Kunci Tamu adalah suatu kunci yang ditempatkan pada tabel lain yang berguna untuk hubungan ketabel induk. 1.2.2. Bentuk Normalisasi a. Normalisasi Pertama (1NF)

BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 11 Bentuk normalisasi ke satu ini setiap atribut hanya memiliki satu pengertian saja dan tidak ada atribut yang bernilai ganda. b. Normalisasi Kedua (2NF) Bentuk normalisasi ke dua ini haruslah ditentukan kunci field yang bersifat unik yang dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya dan setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung fungsi pada kunci utama (primary key). c. Normalisasi Ketiga (3NF) Sebuah relasi variabel (tabel) berada dalam bentuk 3NF bila dan hanya bila ia berada dalam 2NF dan setiap atribut bukan kunci adalah bergantung secara tidak transitif pada kunci utama yaitu setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama secara menyeluruh. Jika pada normalisasi ke dua apa bila seluruh atributnya sudah tergantung penuh pada kunci utamnya maka bisa dikatakan normalisasi. d. Normalisasi Boyce/Codd (BCNF) Normalisasi BCNF ini merupakan sebuah relasi variabel atau tabel yang berada dalam BCNF apabila satu-satunya determinan adalah kunci kandidat. Apabila tidak terdapat BCNF, maka BCNF merupakan normalisasi ketiga (3NF) itu sendiri. 1.3. Entity Relationship Diagram

12 BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi Permodelan Entity Relationship Diagram (ER-D) banyak digunakan dalam merancang tabel dan database serta keterhubungannya atau relasinya. Berikut simbol-simbol yang digunakan didalam merancang dengan menggunakan ER-D. a. Entitas Entitas adalah suatu data yang dapat disimpan dan berguna bagi badan atau perusahaan, dengan katalain suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Entitas digambarkan dengan kotak persegi panjang. Gambar 1.9. Entitas Terdapat juga Entitas Lemah (Weak Entity) yaitu suatu entitas sangat bergantung dengan entitas biasa, dengan kata lain adalah entitas lemah tidak akan ada apabila tidak ada entitas biasa. Sebagai contoh, jika terdapat entitas pembelian apabila tidak terdapat entitas permintaan pembelian. Entitas lemah digambarkan dengan kotak persegi panjang dengan garis ganda. Gambar 1.10. Entitas Lemah b. Atribut Atribut menujukan karkateristik dari tiap-tiap entitas.atribut digambarkan dengan bentuk oval.

BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 13 Gambar 1.11. Atribut c. Relasi Relasi menunjukan hubungan yang terjadi antar entitas. Relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat. Gambar 1.12. Relasi d. Line Connector Line Connector digambarkan dengan bentuk garis tunggal Gambar 1.13. Line Connector e. Atribut Utama Atribut digambarkan dengan bentuk oval, dengan keterangan diberi garis bawah absolut.

14 BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi Gambar 1.14. Atribut Utama f. Atribut Pilihan Atribut digambarkan dengan bentuk oval dengan keterangan diberi garis bawah putus-putus Gambar 1.15. Atribut Pilihan Kardinalitas merupakan tingkat hubungan yang terjadi antar entitas didalam sebuah sistem. Terdapat 3 (tiga) tingkat hubungan yang terjadi, yaitu : 1. Hubungan Satu pada Satu (One To One atau 1:1) Tingkat hubungan dinyatakan satu pada satu, jika satu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan suatu kejadian pada entitas ke dua. Demikian juga sebaliknya, satu kejadian paa entitas kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. Contoh : Setiap Satu Mobil hanya mempunyai Satu STNK Gambar 1.16. Hubungan One To One

BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 15 2. Hubungan Satu pada Banyak (One To Many atau 1:M) Tingkat hubungan satu pada Banyak ( 1 : M ) adalah sama dengan banyak pada satu ( M : 1 ), tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitias yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitias yang kedua, hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. Contoh : Satu Bus dinaki oleh banyak Penumpang Gambar 1.17. Hubungan One To Many 3. Hubungan Banyak pada Banyak (Many To Many atau M:N) Tingkat hubungan banyak pada banyak ( M : N ) terjadi jika, tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitias lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua

16 BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi Gambar 1.18. Hubungan Many To Many 1.4. Logical Relationship Structure LRS merupakan hasil dari pemodelan ER beserta atributnya. Pada LRS bisa terlihat hubungan-hubungan setiap entitas. LRS bisa dilihat relational model secara logic atau level external dan konsep sebelum dibentuk tabel secara level internal atau fisik, yang dari field dari atribut entitas. Penggambaran LRS seperti gambar dibawah ini. Gambar 1.19. Logical Relationship Structure Sebagai contoh bisa dilihat pada gambar 1.16, menunjukan terdapat 2(dua) buah Entitas. Pada Entitas Mobil sebagai Primary Key adalah No_Polisi dan Entitas STNK sebagai Primary Key adalah No_STNK. Pada Saat bersamaan No_Polisi menjadi Foreign Key pada Entitas STNK

BAB 1 : Permodelan Sistem Informasi 17 Gambar 1.20. LRS Entitas Mobil dan STNK Dalam pembuatan LRS terdapat 3 (tiga) hal yang dapat mempengaruhi, yaitu : 1. Jika tingkat hubungan ( cardinality ) satu pada satu (one-to-one), maka digabungkan dengan entitas yang lebih kuat ( strong entity ), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit. 2. Jika tingkat hubungan ( cardinality ) satu pada banyak ( one-tomany), maka hubungan relasi atau gabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak 3. Jika tingkat hubungan ( cardinality ) banyak pada banyak (manyto-many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS. Lembar ini sengaja dikosongkan