BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi hingga ke distribusi televisi telah dilakukan secara digital, namun mata rantai terakhir proses transmisi ke end-user umumnya masih dilakukan secara analog. DVB (Digital Video Broadcast) adalah salah satu sistem yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user. Saat ini salah satu pengembangan DVB yang menarik adalah penggunaan standar DVB dalam penyiaran televisi digital terrestrial (DVB-T) dan hand-held (DVB-H). DVB-T lebih dikenal dengan siaran televisi digital menjadi standar yang banyak dipakai di dunia karena beberapa kelebihannya, terutama karena keandalan DVB-T yang mampu mengirimkan sejumlah besar data pada kecepatan tinggi secara point-to-multipoint. Sistem DVB-T merupakan sistem penyiaran langsung dari pemancar bumi (terrestrial) ke pemirsa di rumah. Fungsi pemancar bumi adalah untuk mentransmisikan data digital MPEG-2 yang telah dimodulasi menjadi gelombang VHF/UHF untuk dipancarkan menggunakan antena pemancar[1]. DVB-T menggunakan teknik modulasi OFDM (Orthogonal Frequency Divison Multiplexing) dengan pilihan tipe modulasi QPSK, 16QAM atau 64QAM. OFDM merupakan sebuah solusi yang menjanjikan untuk transmisi dengan data rate tinggi pada frequency selective fading channels. OFDM relatif lebih sederhana dibandingkan dengan sistem single carrier. Kelemahan sistem OFDM 1
yaitu rentan terhadap adanya distorsi nonlinier, khususnya clipping noise. Clipping noise dikarakteristikkan oleh clipping rasio (CR) yang didefinisikan sebagai rasio antara clipping threshold dengan level RMS dari sinyal OFDM. Clipping merupakan distorsi nonlinier yang biasa terjadi pada amplifier di sisi transmitter yang mampu menyebabkan performance loss (penurunan performansi) pada sistem OFDM. Dengan adanya kelemahan pada sistem OFDM akibat adanya clipping noise pada sisi transmitter tersebut maka perlu dikembangkan penelitian untuk mengatasi dan meningkatkan performansi sistem OFDM terhadap pengaruh clipping noise pada sistem DVB-T. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah melalui metode pengkodean dengan Low-Density-Parity-Check (LDPC) yang memberikan penguatan coding. DVB-T menggunakan 2 mode carrier IFFT-FFT yaitu mode 2K dan 8K. Pada Tugas Akhir ini penulis akan membandingkan hasil kinerja sistem DVB-T yang dipengaruhi clipping noise dan menggunakan LDPC dengan mode carrier IFFT-FFT 2K dan 8K yang diperoleh dari kanal AWGN. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada Tugas Akhir ini yaitu: 1. Bagaimana pengaruh Clipping Noise terhadap kinerja BER pada OFDM DVB-T? 2. Bagaimana pengaruh Clipping Noise terhadap kinerja BER dengan menggunakan LDPC pada OFDM DVB-T? 2
1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini ialah 1. Untuk memperoleh gambaran kinerja BER yang terbaik yang dipengaruhi clipping noise pada OFDM DVB-T mode carrier 2K dan 8K. 2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan BER dengan menggunakan teknik LDPC. 1.4 Manfaat Penulisan Tugas Akhir Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah dapat diimplementasikan bagi peningkatan kinerja BER, khususnya pada sistem OFDM DVB-T. 1.5 Batasan Masalah Adapun beberapa batasan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Hanya membahas sistem DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terrestrial) secara umum. 2. Hanya membahas tentang analisis kinerja OFDM dengan menggunakan LDPC pada sistem DVB-T. 3. Teknik modulasi yang digunakan adalah modulasi QPSK. 4. Model kanal yang digunakan adalah kanal AWGN. 5. Simulasi menggunakan Matlab R2010a. 6. Parameter yang diukur untuk menentukan kinerja sistem hanya meliputi perhitungan BER (Bit Error Rate). 3
1.5 Metodologi Penulisan Metodologi penulisan yang digunakan oleh penulis pada penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Studi Literatur, yaitu berupa studi kepustakaan dan kajian dari jurnal-jurnal pendukung baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy. 2. Simulasi, yaitu suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk menganalisa Tugas Akhir ini. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat penulisan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : KONSEP DASAR Bab ini berisi tentang gambaran umum/dasar teori dari sistem OFDM, modulasi/demodulasi QPSK, Additive White Gaussian Noise (AWGN), IFFT/FFT, guard interval, Low-Density-Parity- Check (LDPC), Teknologi Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T). 4
BAB III : PEMODELAN BER OFDM PADA SISTEM DVB-T DENGAN MENGGUNAKAN CLIPPING NOISE DAN LDPC Bab ini membahas mengenai pemodelan simulasi sistem OFDM yang terdiri dari struktur simulasi, parameter masukan simulasi, proses simulasi dan prinsip kerja sistem. BAB IV : SIMULASI DAN ANALISIS BER OFDM DENGAN MENGGUNAKAN CLIPPING NOISE DAN LDPC PADA SISTEM DVB-T Bab ini menampilkan hasil simulasi OFDM pada sistem DVB-T serta membahas pengaruh Cipping Noise dan LDPC terhadap kinerja OFDM DVB-T. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tugas akhir. 5