PEMANCAR TV DIGITAL DVB-T BERBASIS SOFTWARE

Transkripsi

1 PEMANCAR TV DIGITAL DVB-T BERBASIS SOFTWARE Oleh: Henri Ervanda ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng., Ph.D. Ir. Endroyono, D.E.A

2 LATAR BELAKANG Adanya kemajuan teknologi di bidang digital. Kebutuhan masyarakat akan kualitas siaran yang baik. Mengikuti perkembangan sistem Broadcasting. Adanya kebutuhan untuk menciptakan sistem broadcasting yang lebih efisien.

3 TUJUAN RancangbangunsistempemancarTV digital DVB-T berbasis software. Uji kinerja sistem dengan menggunakan metodepengukuransesuairekomendasietsi TR

4 BATASAN MASALAH RancangbangunpemancarTV digital DVB-T berbasis software dalam tugas akhir ini dibatasi sampai proses exciter. Proses manajemen program siaran tidak Proses manajemen program siaran tidak termasuk dalam rancang bangun.

5 METODOLOGI Pemodelan Sistem. Perancangan Perangkat Keras. Perancangan Perangkat Lunak. Proses Kompresi dan Multiplexing. Proses Broadcasting. Pengukuran Metode MOS

6 PEMODELAN SISTEM (1) Diagram alir sistem TV digital DVB-T Video & MPEG-2 Reed- Audio TS Multiplex Solomon Source Coding Encoder QAM Mapper Time Interleaving Convolutional Encoder

7 PEMODELAN SISTEM (2) Parameter parameter yang digunakan: Pengkodean sumber menggunakan standar MPEG-2. Frekuensi kanal yaitu 400MHz sampai 862MHz. Teknikmodulasiyang digunakanyaitumodulasiofdm, QPSK/16QAM/64QAM. Carrier mode2k dengan1705 carrieraktifdan8k dengan6817 carrier aktif. Pengkodean kanal outer yaitu reed-solomon dan inner yaitu convolutional encoding dengan rate 1/2, 2/3, 3/4, 5/6 dan 7/8. Guard interval yaitu 1/4, 1/8, 1/16 dan 1/32. Lebar bandwidth yaitu 5,6,7 dan 8 MHz.

8 PERANCANGAN PERANKAT KERAS

9 PERANCANGAN PERANGKAT Software FFMpeg LUNAK Untuk proses kompresi Memisahkan frame video dan audio Software Open Caster Untuk mengelola, menghasilkan, proses multiplex danmembuat siaran dalam bentuk MPEG-2.

10 PROSES KOMPRESI DAN MULTIPLEXING (1) Proses Kompresi Untuk memisahkan frame audio dan merubah dalam # ffmpegformat -i c1.avi -vcodec MPEG-2.TS mpeg2video dengan -b 136kFFMpeg: -acodec copy -f mpegts -an output-cobaaudio1.ts -acodec copy newaudio Untuk # ffmpeg memisahkan -i c1.avi -vcodecframe mpeg2video video -b 136k dan-acodec merubah copy -f mpegts -vn output-cobaaudio1.ts dalam format MPEG-2.TS dengan FFMpeg:

11 PROSES KOMPRESI DAN MULTIPLEXING (2) Proses multiplexing Memultiplexbeberapaframe video danframe audio menjadi paket MPEG-2.TS : #tscbrmuxer b: firstvideo.ts b: firstaudio.ts b: secondvideo.ts b: secondaudio.ts b: thirdvideo.ts b: thirdaudio.ts b:3008 mptspat.ts b:3008 mptspmt1.ts b:3008 mptspmt2.ts b:3008 mptspmt3.ts b:1400 mptsnit.ts b:1500 mptssdt.ts b: null.ts >myfirstfifo.ts

12 PROSES KOMPRESI DAN MULTIPLEXING (2) Diagram blok proses kompresi dan multiplexing FFMpeg OpenCaster

13 PROSES BRODCASTING Menggunakan software StreamXpress:

14 PENGUKURAN (1) Pengukuran spektrum RF/IF Untuk menganalisis karakteristik sinyal termodulasi pada setiapperubahanmodulasiqpsk, 16 QAM dan64 QAM dan dibandingkandenganbentukspektrummask yang didefinisikan untuk jaringan terestrial Receiver Sensitivity Untuk mengetahui power minimumpada receiveruntuk dapat menerima sinyal gambar dan suara dengan baik.

15 PENGUKURAN (2) PengukuranspektrumRF/IF Perbandingan Spektrum 16 QAM 2/3 dan Spektrum Mask Variable 16 QAM 2/3 Spektrum Mask Power Level (dbm) Frekuensi (dbm)

16 PENGUKURAN (3) Pengukuran receiver sensitivity Jarak Pemancar dan Penerima Power Level Maksimum Kualitas 40cm -75,7dBm Baik 80cm -83,3dBm Baik 120cm -84,7dBm Baik 160cm -88,3dBm Baik 200cm -90,0dBm Baik 240cm -91,3dBm Baik 280cm -92,0dBm Buruk 320cm -94,0dBm Buruk 360cm -93,7dBm Buruk 400cm -91,0dBm Buruk 450cm -94,0dBm Hilang

17 Pengukuran receiver sensitivity Kondisi Buruk

18 METODE MOS (MEAN OPINION SCORE ) Untuk mengetahui tingkat kepuasan penontonacaratelevisiterhadapsiarantv digital. Kriteria penilaian kualitatif: Excellent yang direpresentasikan dengan angka 6 Fine yang direpresentasikan dengan angka 5 Passable yang direpresentasikan dengan angka 4 Marginal yang direpresentasikan dengan angka 3 Inferior yang direpresentasikan dengan angka 2 Unusable yang direpresentasikan dengan angka 1

19 KESIMPULAN SistemTV digital DVB-T berbasissoftware jikadibandingkandengantv analog lebih efisien bandwidth. Kualitas penerima yang dihasilkan oleh sistem TV digital jika dibandingkan dengan TV analog memiliki kualitas penerimaan yang lebih baik. Teknik modulasi OFDM pada sistem TV digital dapat mengurangi interferensi dan lebih efisien spektrum. Pada pengukuran spektrum RF, spektrum yang dihasilkan tidak menyimpang dari bentuk spektrum mask untuk TV digital terestrial pada standar RRC Pada pengukuran receiver sensitivity, power minimum set top box adalah dibawah-94dbm.

20 TerimaKasih