BUPATI MANDAILING NATAL ANGAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 35 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 39 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 45 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 18 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan lembaran negara Nomor 4884); 4. Undang-Undang Nomor

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN2016

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

Jalan Wastukancana Nomor 2 Telp. (022) Fax (022) Bandung, Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

URAIAN TUGAS JABATAN PADA ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DENPASAR

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 23 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 83

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

Transkripsi:

- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL ANGAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANDAILING NATAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2437); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4741); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 20011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL.

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Mandailing Natal. 2. Bupati adalah Bupati Mandailing Natal. 3. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disebut Badan adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 4. Kepala Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disebut Kepala Badan adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 5. Sekretariat adalah Sekretariat pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 6. Bidang adalah Bidang pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 7. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 8. Sub Bidang adalah Sub Bidang pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 9. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelaksana Teknis pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kepala Jabatan Fungsional pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 11. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Mandailing Natal. BAB II TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Badan Pasal 2 (1) Badan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan daerah di bidang Kepegawaian sesuai norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan Pemerintah; b. perencanaan dan pengembangan Kepegawaian Daerah; c. penyiapan kebijakan teknis pengembangan Kepegawaian Daerah; d. penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; e. pelayanan administrasi kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan fungsional dan structural sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundangundangan; f. penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundangundangan; g. penyiapan penetapan gaji, tunjangan, dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan; h. penyelenggaraan administrasi Pegawai Negeri Daerah; i. pengelolaan sistem informasi Kepegawaian Daerah; j. penyampaian informasi Kepegawaian Daerah kepada Badan Kepegawaian Negara; k. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan fungsi; l. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; m. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 3 - Pasal 3 (1) Badan dipimpin oleh seorang Kepala Badan. (2) Kepala Badan mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan mempertanggungjawabkan penyelenggaraan tugas dan fungsí Badan. (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Badan dibantu oleh : a. Sekretariat; b. Bidang Mutasi Pegawai; c. Bidang Pengembangan dan Pembinaan Pegawai; d. Bidang Kepangkatan dan Informasi Kepegawaian; dan e. Bidang Pendidikan dan Pelatihan. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikan penyiapan dan pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program badan, memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan badan serta pengembangan administrasi umum surat menyurat hubungan masyarakat, urusan rumah tangga, penyediaan sarana dan prasarana, kearsipan dan ketatalaksanaan, kepegawaian, pengolahan keuangan serta penyusunan program kegiatan dan evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris menyelenggaran fungsi : a. pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang pengembangan kelembagaan penyuluhan, penyusunan program kerja kegiatan sekertariat; b. penyelenggaraan ketatausahaan, administrasi umum dan surat menyurat; c. pelayanan dan pemenuhan perlengkapan dan rumah tangga badan; d. pelayanan administrasi kepegawaian bagi semua unsur dilingkungan badan; e. pengelolaan dan penyiapan pertanggungjawaban administrasi keuangan, pelayanan administrasi keuangan kepada seluruh pegawai badan; f. koordinasi penyusunan program kegiatan badan; g. evaluasi dan pelaporan atas penyelenggaraan program dan kegiatan; h. koordinasi penyiapan bahan penyusunan RENJA, RKPD, RENSTRA, KUA/PPS, LAKIP, LPPD serta bentuk pelaporan lainnya; i. memberi masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan j. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi kepada atasan; k. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat terdiri atas: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Program. Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, keprotokolan, perlengkapan rumah tangga dan perpustakaan serta administrasi kepegawaian badan.

- 4 - (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. melaksanakan penomoran surat keluar, surat masuk dan administrasi ketatalaksanaan lainnya serta penataan kearsipan; b. melaksanaan pengadaan dan penyediaan perlengkapan dan sarana administrasi; c. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana; d. melaksanakan urusan kehumasan dan pelayanan informasi kepada masyarakat dan media masa; e. melaksanakan urusan administrasi pegawai badan dalam penerbitan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, kenaikan jabatan dan administrasi lainnya; f. mempersiapkan dan memproses pengurusan mutasi promosi, pemberian tanda penghargaan berkaitan dengan prestasi pegawai dan pengenaan sanksi yang berkaitan dengan pelanggaran yang di lakukan pegawai berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. mempersiapkan dan memproses administrasi DP3 pegawai badan setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertangunggawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan serta penyiapan laporan dan pertanggungjawaban keuangan Badan Kepegawaian Daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian keuangan menyelenggarakan fungsi: a. melaksanakan kegiatan menyangkut pelaksanaan administrasi pengkajian dan tunjangan pegawai; b. melaksanakan kegiatan pengurusan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, serta keuangan lainnya yang di atur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; c. melaksanakan koordinasi dengan instansi pengelola keuangan daerah dalam kegiatan dalam pengurusan, pencairan dan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, serta sumber-sumber keuangan lainnya yang di atur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. melaksanakan urusan administrasi keuangan lainnya, dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas-tugas badan kepegawaian daerah; e. melaksanakan koordinasi dan pengawasan pencairan anggaran kegiatan dan program kerja badan; f. melaksanakan penyusunan pertanggungjawaban keuangan badan kepegawaian daerah; g. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan h. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada atasan; i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 3 Sub Bagian Program Pasal 8 (1) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian dan penyusunan program dan kegiatan serta pembangunan dibidang kepegawaian daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program menyelenggarakan fungsi:

- 5 - a. pengumpulan dan penyusunan program dan kegiatan pembangunan dibidang kepegawaian; b. pengkoordinasian dan penyusunan Renja, RKPD,Renstra,KUA/PPAS,LAKIP dan serta LPPD badan; c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pengumpulan dan pengolahan data dan informasi badan kepegawaian; d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan program dan kegiatan; e. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan f. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Bidang Mutasi Pegawai Pasal 9 (1) Bidang Mutasi Pegawai mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan program mutasi pegawai. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Bidang Mutasi Pegawai menyelenggarakan fungsi : a. perumusan konsep kebijakan pimpinan yang menyangkut pemutasian pegawai; b. mengkoordinasikan pelaksanaan mutasi pegawai; c. menyusun dan melaksanakan analisis jabatan; d. melaksanakan pengangkatan CPNS menjadi PNS; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan; f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan g. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 10 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Mutasi Pegawai terdiri atas : a. Sub Bidang Mutasi Struktural; dan b. Sub Bidang Mutasi Fungsional. Paragraf 1 Sub Bidang Mutasi Struktural Pasal 11 (1) Sub Bidang Mutasi Struktural mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan perumusan dalam rencana kegiatan menyangkut pemutasian pegawai. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimna yang dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Mutasi Struktural menyelenggarakan fungsi: a. merumuskan rencana kegiatan sub bidang mutasi struktural; b. menerima, meneliti dan memproses usul mutasi struktural; c. melaksanakan analisis jabatan struktural; d. membuat daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) pegawai untuk pimpinan instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal; e. menyiapkan bahan dan pedoman pembuatan keputusan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam jabatan struktural; f. mengkoordinasikan pelaksanaan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan struktural; g. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; h. mengevaluasi dan merumuskan laporan kegiatan sub bidang mutasi struktural sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan;

- 6 - i. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan j. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; k. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 2 Sub Bidang Mutasi Fungsional Pasal 12 (1) Sub Bidang Mutasi Fungsional mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perumusan rencana kegiatan dibidang mutasi fungsional. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Mutasi Fungsional menyelenggarakan fungsi: a. merumuskan rencana kegiatan sub bidang mutasi fungsional; b. menerima, meneliti dan memproses usul mutasi jabatan fungsional; c. melaksanakan analisis jabatan fungsional; d. mengkoordinasikan pelaksanaan penilaian angka kredit pegawai fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal; e. melaksanakan bahan pembuatan keputusan meliputi penetapan jabatan fungsional, pengangkatan pertama, pemindahan dalam jabatan fungsional dan pemberhentian dalam jabatan fungsional; f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan g. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Bidang Pengembangan dan Pembinaan Pegawai Pasal 13 (1) Bidang Pengembangan dan Pembinaan Pegawai mempunyai tugas merencanakan dan mengendalikan program pembinaan dan pengembangan pegawai, mengelola dan memberdayakan pegawai negeri sipil, memproses pemberhentian dan pensiun pegawai, disiplin serta kesejahteraan pegawai. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Bidang Pengembangan dan Pembinaan Pegawai menyelenggarakan fungsi: a. perumusan konsep kebijakan pimpinan yang menyangkut pengadaan pegawai dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang pengadaan pegawai; b. perumusan konsep kebijakan penegakan peraturan dan disiplin pegawai dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang penegakan peraturan dan disiplin pegawai; c. perumusan konsep kebijakan pimpinan di bidang kesejahteraan pegawai dan mengkoordinasikan pelaksanaan peningkatan kesejahteraan materil pegawai; d. penyelenggaraan pembelian penghargaan dan tanda jasa pegawai; e. memproses pemberhentian dan pensiun pegawai; f. melaksanakan tugas lain yang di berikan langsung oleh atasan yang berhubungan dengan kedinasan; g. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan h. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 14 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Pengembangan dan Pembinaan Pegawai terdiri atas: a. Sub Bidang Formasi kebutuhan dan Pensiun; dan b. Sub Bidang Pembinaan dan kesejahteraan Pegawai.

- 7 - Paragraf 1 Sub Bidang Formasi Kebutuhan dan Pensiun Pasal 15 (1) Sub Bidang Formasi Kebutuhan dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan koordinasi terhadap rencana kegiatan dibidang formasi kebutuhan dan pensiun. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Formasi Kebutuhan dan Pensiun menyelenggarakan fungsi: a. merumuskan rencana kegiatan sub bidang formasi kebutuhan dan pensiun PNS; b. menyusun dan menyiapkan bahan rencana pengadaan kebutuhan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal; c. menyusun dan mempersiapkan administrasi formasi pengadaan CPNS; d. mempersiapkan pedoman dan petunjuk teknis penerimaan CPNS; e. melaksanakan koordinasi dengan instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal berkaitan dengan perencanaan dan pengadaan pegawai; f. mengelola dan memberikan pelayanan administrasi yang berkaitan dengan pengangkatan dan penempatan CPNS; g. melaksanakan administrasi di bidang pemberhentian dan pensiun PNS; h. menyiapkan naskah surat keputusan pensiun dan naskah kenaikan pangkat; i. mengevaluasi dan merumuskan laporan kegiatan sub bidang formasi kebutuhan dan pensiun sebagai bahan pertanggungawaban kepada atasan; j. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan k. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; l. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 2 Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai Pasal 16 (1) Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas membantu dan melaksanakan serta merumuskan rencana kegiatan pembinaan dan kesejahteraan pegawai. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai menyelenggarakan fungsi; a. merumuskan rencana kegiatan sub bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai; b. menyusun pedoman dan petunjuk teknis ketentuan tentang upaya peningkatan disipilin pegawai; c. mensosialisasikan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kepegawaian; d. mengkoordinasikan dan proses pelaksanaan dan pengawasan terhadap disiplin pegawai; e. memberikan sanksi hukuman disiplin sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukan; f. melayani administrasi yang menyangkut hak-hak pegawai meliputi pemberian izin cuti sakit, cuti tahunan dan cuti alasan penting; g. mempersiapkan bahan dan petunjuk teknis pengambilan sumpah/janji PNS; h. mengevaluasi dan merumuskan laporan kegiatan sub bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan; i. melaksanakan tugas penyelesaian administrasi karis, karsu, taspen, karpeg di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal; j. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan k. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; l. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 8 - Bagian Kelima Bidang Kepangkatan dan Informasi Kepegawaian Pasal 17 (1) Bidang Kepangkatan dan Informasi Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan pertimbangan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, merencanakan dan mengendalikan program pemberian informasi, melaksanakan pemutakhiran data kepegawaian dan pengolahan data informasi kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kepangkatan dan Informasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. perumusan konsep kebijakan pimpinan yang menyangkut kepangkatan, penghitungan masa kerja dan manajemen informasi kepagawaian; b. mengkoordinasikan dan melaksanakan proses kenaikan pangkat PNS; c. melaksanakan pemberian perhitungan/peninjauan masa kerja dan pemberian kenaikan gaji berkala; d. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyebaran informasi kepegawaian; e. pemeliharaan dan pemutakhiran data mutasi pegawai; f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan g. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 18 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Kepangkatan dan Informasi Kepegawaian terdiri atas : a. Sub Bidang Kepangkatan; dan b. Sub Bidang Informasi Kepegawaian. Paragraf 1 Sub Bidang Kepangkatan Pasal 19 (1) Sub Bidang Kepangkatan mempunyai tugas membantu dan merumuskan kegiatan rencana dibidang kepangkatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimanksud pada ayat (1), Sub Bidang Kepangkatan menyelenggarakan fungsi: a. merumuskan rencana kegiatan sub bidang kepangkatan; b. menerima, meneliti dan memproses usul kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil; c. menyiapkan naskah surat keputusan kenaikan pangkat; d. menyiapkan bahan dan penandatanganan petikan kenaikan pangkat; e. menyiapkan bahan pelaksanaan ujian penyesuaian kenaikan pangkat bagi PNS; f. menyiapkan penetapan kenaikan gaji berkala; g. mengevaluasi dan merumuskan laporan kegiatan sub bidang kepangkatan sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 2 Sub Bidang Informasi Kepegawaian Pasal 20 (1) Sub Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyiapkan bahan pelaksanaan dibidang informasi kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagamana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Informasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

- 9 - a. merumuskan rencana kegiatan sub bidang informasi kepegawaian; b. menerima dan mencatat usul mutasi kepegawaian dan mutasi lainnya dalam buku induk kepegawaian; c. menyusun surat-surat keputusan dalam file berdasarkan jenis urusan kepegawaian; d. melaksanakan pembaharuan dan pemeliharaan data pegawai secara terus menerus; e. menyusun dan memelihara Daftar Urut Kepangkatan (DUK); f. menyajikan data kepegawaian sesuai dengan permintaan dan kebutuhan; g. mengevaluasi dan merumuskan laporan kegiatan sub bidang informasi kepegawaian sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Keenam Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pasal 21 (1) Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas merencanakan dan mengendalikan program pendidikan dan pelatihan pegawai meliputi penyusunan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai serta mengkoordinasikan pelaksanaan ujian dinas. (2) Untuk meleksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Bidang Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan konsep kebijakan pimpinan yang menyangkut pendidikan dan pelatihan pegawai; b. fasilitasi dan pelaksanaan Diklat Prajabatan dan Diklat Penjenjangan; c. mengkoordinasikan dan melaksanakan Diklat teknis Fungsional; d. merumuskan pemberian bantuan tunjangan dan bantuan biaya pendidikan kedinasan bagi PNS yang mengikuti Diklat dan Tugas Belajar; e. merumuskan data kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai; f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan g. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 22 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Bidang Pendidikan dan Pelatihan terdiri atas : a. Sub Bidang Pendidikan dan Penjenjangan; dan b. Sub Bidang Pelatihan Teknis Fungsional. Paragraf 1 Sub Bidang Pendidikan dan Penjenjangan Pasal 23 (1) Sub Bidang Penjenjangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan perumusan bahan pelaksanaan dibidang pendidikan dan penjenjangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pendidikan dan Penjenjangan menyelenggarakan fungsi; a. merumuskan rencana kegiatan sub bidang pendidikan dan penjenjangan; b. mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai; c. menerima, meneliti dan memproses usul pemberian izin belajar; d. menyiapkan bahan pelaksanaan ujian dinas; e. menyusun anggaran biaya penyelenggaraan Diklat dan tugas belajar; f. mengevaluasi dan merumuskan laporan kegiatan sub bidang pendidikan dan penjenjangan sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan;

- 10 - g. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan h. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 2 Sub Bidang Pelatihan Teknis Fungsional Pasal 24 (1) Sub Bidang Pelatihan Teknis Fungsional mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan kebijakan terhadap rencana kegiatan dibidang pelatihan teknis fungsional. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pelatihan Teknis Fungsional menyelenggarakan fungsi: a. merumuskan rencana kegiatan sub bidang pelatihan teknis fungsional; b. mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan pelatihan teknis dan fungsional; c. mempersiapkan bahan-bahan pengusulan pegawai yang akan mengikuti pelatihan; d. menyusun anggaran biaya penyelenggaraan pelatihan teknis fungsional; e. mengevaluasi dan merumuskan laporan kegiatan sub bidang pelatihan teknis fungsional sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan; f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan g. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Pasal 25 (1) Pada Badan dapat dibentuk UPT sebagai pelaksana teknis operasional dan/atau pelaksana teknis penunjang sebagian tugas dan kegiatan Badan. (2) Pembentukan dan tata kerja UPT diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 26 (1) Pada Badan dapat ditetapkan jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku. (2) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (3) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundangundangan. (6) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagai tugas dan fungsi Badan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 27 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan badan wajib menerapkan prinsip koordinasi intekrasi dan singkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antara satuan organisasi dilingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

- 11 - Pasal 28 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Setiap pimpinan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 (1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsí Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan. Pasal 30 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mandailing Natal. Diundangkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, ttd. GOZALI Ditetapkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011 Pj. BUPATI MANDAILING NATAL, ttd. ASPAN SOFIAN BERITA DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2011 NOMOR 60 Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SETDAKAB MANDAILING NATAL, SAMUEL SIMANGUNSONG, SSTP PENATA Tk.I NIP. 19781202 199711 1 001