BAB I PENDAHULUAN. Budaya politik kampus dilakukan dan diperoleh dari sebuah pemikiran-pemikiran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB VI PENUTUP. visi bersama mahasiswa yang menjadi cita-cita atau arah perubahan yang hendak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang menganut paham demokrasi. Sebagaimana dikemukakan Abraham Lincoln bahwa demokrasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

I. PENDAHULUAN. Fakta sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

STRATEGI MEMAJUKAN PERAN & KEBERLANJUTAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA 1

I. PENDAHULUAN. Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN POLITIK DI ORGANISASI FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan masyarakatnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. istilah unjuk rasa dan demonstrasi mahasiswa (Matulessy, 2005). Mahasiswa telah

STUDI KOMPARATIF BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS DAN FAKULTAS DALAM KONTEKS PENDIDIKAN POLITIK

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

BAB IV KESIMPULAN. dengan menggalangkan sistem pertanian organik yang berbanding terbalik dengan

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

I. PENDAHULUAN. Motivasi terbesar yang mendasari perjuangan rakyat Indonesia merebut

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. oleh masyarakat menunjukkan bahwa Indonesia sudah menjadi negara yang telah

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

LEARNING OUTCOMES PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KONFERENSI CABANG KE IX HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

KEDUDUKAN DAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN SUKOHARJO T E S I S

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia mempunyai kualitas yang tinggi. Sihombing (2001)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konstitusi negara Indonesia yaitu Undang-Undang Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 28 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KABUPATEN BANTUL TAHUN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

KEPELOPORAN DAN KEPEMIMPINAN:

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Esensi dari komunikasi politik sendiri adalah proses interaksi yang

Program Kekhususan HUKUM TATA NEGARA

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

Asyiknya Belajar Ilmu Politik. oleh: Nurul Arifin, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Sebagai Negara berkembang, Indonesia membutuhkan banyak langkah dan

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB I INTRODUKSI. Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, khususnya melalui pemanfaatan berita

GERAKAN REFORMASI. (Kuliah ke 10) 1

BUPATI BURU Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum wr. Wb dan salam sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di antaranya dikemukakan oleh Raillon (1989: ) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

BAB I. PENDAHULUAN. kepala eksekutif dipilih langsung oleh rakyat. Sehingga kepala eksekutif tidak

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Aset Desa Sebagai Basis Desa Membangun. M. Zainal Anwar

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN PROF.DR. DWI PURWOKO,MSI,APU

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

Bab VI: Kesimpulan. 1 Pemilih idealis mengaktualisasikan suaranya berdasarkan ideologi untuk memperjuangkan nilai-nilai

I. PENDAHULUAN. oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah

BAB I PENDAHULUAN. harapan kehidupan yang lebih sejahtera. Dunia sedang menuju ke arah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Birokrasi sebagai ujung tombak pelaksana pelayanan publik mencakup berbagai program pembangunan dan kebijakan pemerintah. Birokrasi harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. boleh merampas hak hidup dan merdeka tersebut.

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki masyarakat yang banyak. Hal tersebut

BUDAYA POLITIK. 2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memahami yang diajarkan.pendidikan harus mendapat perhatian baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi penerusnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM.

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Orde Baru jatuh dikarenakan reformasi maka istilah Good

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya politik kampus dilakukan dan diperoleh dari sebuah pemikiran-pemikiran mahasiswa yang ingin tahu perkembangan politik yang terjadi. Oleh karena itu mahasiswa sebagai agen perubahan (Agen of Change) harus mampu memberikan sebuah perubahan dan berperan sebagai pioneer dalam proses penentuan sebuah kebijakan dan sekaligus mampu mengontrol sebuah perjalanan sistem politik yang sesuai dengan konstitusi yang berlaku. Dengan demikian peran mahasiswa dalam berpolitik sangat diperlukan demi tercapainya demokrasi dan reformasi dalam membangun sebuah negara yang adil, aman dan tentram. Mahasiswa selaku generasi kepemimpinan negara masa depan, merupakan aset penting yang paling berharga bagi sebuah negara. Hebatnya golongan mahasiswa akan menjanjikan mantapnya kepemimpinan yang akan datang. Begitulah sebaliknya di Indonesia, sejarah pergerakan mahasiswa bukanlah perkara baru. Sejak tahun 60-an hingga kini banyak peristiwa penting yang berlaku sama ada di peringkat kebangsaan maupun antar bangsa yang melibatkan golongan mahasiswa. Penyertaan mahasiswa ini dilihat sebagai suatu yang positif menangani berbagai isu yang berlaku di dalam negara.(masrawi, 2003: 20). Perjalanan transisi politik di Indonesia, pergerakan mahasiswa telah memainkan peranan penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim ortoritarian. Jika kita lihat pengalaman histories perjuangan bangsa, kita akan menemukan bahwa mahasiswa selalu memainkan peranan penting dalam setiap perjuangan. Demikian pula, gerakan mahasiswa pada reformasi ini akan menjadi bagian yang terpenting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Meskipun demikian, dari kenyataan dilapangan harus diakui bahwa gerakan mahasiswa sebagai salah satu kekuatan reformasi bukanlah kekuatan yang solid. Keragaman latar belakang, motivasi, visi

politik serta orientasi masing-masing telah menjadikan gerakan mahasiswa tidak bisa dilihat sebagai identitas yang homogen. Terciptanya gerakan mahasiswa dari berbagai elemen organisasi mahasiswa merupakan bukti bahwa mahasiswa tidak bisa dianggap remeh dalam dunia politik maupun dalam membawa aspirasi rakyat kecil dan bawah. Hal tersebut terwujud dalam proses jatuhnya rezim orde baru yang dipelopori oleh mahasiswa dan setiap ada permasalahan yang merugikan rakyat, mahasiswa siap untuk membela dengan berunjuk rasa demi tercapainya tujuan yang adil dan sesuai dengan kontitusi. Aktivis mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar mengharapkan adanya sebuah perubahan yang signifikan supaya apa yang dicita-citakan atau yang diharapkan dapat terwujud sesuai dengan demokrasi dan reformasi yang kita junjung tinggi keberadaanya di negara Indonesia. Sikap mahasiswa dalam berpolitik di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar merupakan wujud nyata dari sebuah lahirnya generasi muda yang demokrasi dan reformis sejati yang ingin menjadi pembawa aspirasi rakyat kecil dan rakyat bawah yang selalu dirugikan oleh kebijakan sepihak. Hal tersebut dilakukan oleh mahasiswa dengan mengadakan kontrol terhadap hight class dan apabila terjadi kesenjangan maka mahasiswa akan mengadakan dialog maupun diskusi sampai berunjukrasa bersama, hal tersebut akan terwujud apabila kerjasama antara mahasiswa dengan pihak birokrat berjalan dengan baik. Bertitik tolak dari uraian di atas, ada beberapa alasan yang mendasari peneliti memilih judul Budaya Politik Kampus Terhadap Mahasiswa Di Lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar, adalah sebagai berikut:

1. Melihat latar belakang aspirasi mahasiswa terhadap realita kehidupan dan kegiatan politik di kampus sebagai awal pergerakan mahasiswa di tingkat kampus. 2. Mengidentifikasi pemahaman unsur unsur budaya politik kampus dan sikap mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan politik di kampus. Dalam hal ini, penting juga melihat karakteristik pergerakan mahasiswa, visi politik serta perspektif demokrasi para aktivis yang mempelopori budaya politik kampus. 3. Mengidentifikasi upaya yang dilakukan oleh pihak birokrat dalam memberikan pembelajaran politik dan respon mahasiswa terhadap upaya yang dilakukan pihak birokrat dalam pendidikan berpolitik di kampus. 4. Melihat latar belakang budaya politik mahasiswa di kampus yang dilakukan dan diperoleh dari sebuah pemikiran pemikiran mahasiswa yang ingin tahu perkembangan politik yang terjadi. 5. Mengidentifikasi faktor kendala kegiatan mahasiswa dalam membangun budaya politik di kampus. B. Rumusan masalah Berpijak dari latar belakang serta hal hal tersebut di atas, maka masalah yang dikaji di rumuskan sebagai berikut : Bagaimana aspirasi mahasiswa terhadap budaya politik kampus maupun realita politik yang sedang terjadi? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspirasi mahasiswa terhadap kehidupan politik kampus maupun realita politik yang sedang terjadi di FIP UNM.

D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini di harapkan mempunyai manfaat teoritis dan praktis, sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Manfaat secara teoritis ini dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu tentang budaya politik mahasiswa yang terjadi di kampus untuk menjelaskan apa dan bagaimana sikap dan kemampuan mahasiswa dalam berpolitik. 2. Manfaat Praktis. a. Bagi masyarakat, penelitian dapat menjadi salah satusumber pengetahuan tentang budaya politik mahasiswa, khususnyatentang proses, aspirasi, dan kemampuan mahasiswa berpolitik. b. Bagi lembaga masyarakat, OKP, aliansi mahasiswa dan tentunya aktivis kampus, mampu memaparkan budaya politik mahasiswa, yang dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam literatur. c. Bagi pemerintah, khususnya para politisi hal ini dapat menjadi salah satu referensi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan budaya politik mahasiswa di kampus. d. Bagi Lembaga Kemahasiswaan FIP UNM, dapat dijadikan sebagai bahan refleksi gerakan kemahasiswaan terkhusus mengenai budaya politik. e. Bagi peneliti, hal ini dapat menjadi kesimpulan sementara serta referensi tentang budaya politik yang terjadi di kampus FIP UNM.