DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

dokumen-dokumen yang mirip
Untuk lebih jelasnya wilayah Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

SURAT PERNYATAAN. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan bilamana diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN TRUK SAMPAH DI KECAMATAN DENPASAR UTARA. Oleh : I Ketut Gd Yoga Satria Wibawa NIM:

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

ABSTRAK. Kata kunci :Volume timbulan sampah, kebutuhan armada pengangkut sampah, BOK Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana,

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

OLEH : SIGIT NUGROHO H.P

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I- 1

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI PENINGKATAN PELAYANAN OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA BANDA ACEH TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sampah yang dihasilkan. Demikian halnya dengan jenis sampah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

KAJIAN VOLUME SAMPAH DI KOTA KEDIRI ( Lokasi TPA Klotok )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar bila tidak terkelola dengan baik. rata-rata mampu mengangkut empat kontainer. Dalam satu kali angkut

BAB I PENDAHULUAN I-1

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

Oleh : YENNI SOFYAN MORA NRP

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA SUKOSARI JUMANTONO TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

PROFIL KABUPATEN / KOTA

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Cirebon berada pada posisi ' BT dan 6 4' LS, dari Barat ke Timur 8

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan jumlah penduduk di Indonesia menempati urutan ke-4 terbanyak di

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 1 PENDAHULUAN. seutuhnya sudah tentu tidak lepas dari tujuan agar kehidupan manusia itu terdapat

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG

ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG

. OPTIMALISASI PENGELOLAAN TPA ALAK DALAM MENGATASI PERMASALAHAN PERSAMPAHAN DI KOTA KUPANG

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Optimisasi pengalokasian sampah wilayah ke tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Surakarta dengan model integer linear programming

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan laju ekonomi yang semakin meningkat serta

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

dan bertambah kembali menjadi 204,78 juta jiwa pada tahun Jika tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat dan aktifitas penduduk di suatu daerah membawa perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT / SAMPAH ( REDUCE, RECYCLING, REUSE, RECOVERY )

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KAWASAN JATIBARANG

PROFIL KABUPATEN / KOTA

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

PROFIL KABUPATEN / KOTA

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III METODE PERENCANAAN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 1.4 Manfaat...3 1.5 Batasan Masalah...3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...5 2.1 Definisi Sampah...5 2.2 Sumber Sampah...5 2.3 Jenis Sampah...5 2.4 Timbulan Sampah...6 2.4.1 Survey Komposisi Sampah...9 2.4.2 Teknik Pengambilan Sampel...11 2.4.3 Laju Timbulan Sampah...12 2.5 Pengelolaan Sampah...13 2.5.1 Teknik Operasional Pengelolaan Sampah...14 2.5.2 Tahap Pewadahan Sampah...14 2.5.3 Tahap Pengumpulan Sampah...15 2.5.4 Tahap Pemindahan Sampah...21 2.5.5 Tahap Pengangkutan Sampah...22 2.5.2 Tahap Pengolahan Sampah...22 2.6 Jenis Kendaraan Pengangkutan Sampah...24 2.6.1 Gerobak...24 2.6.2 Mobil Pick-Up...25 2.6.3 Truck Datar...26 2.6.4 Drump Truck...26 2.6.5 Arm Roll Truck...27 2.7 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk...27 2.7.1 Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmatik...28 2.7.2 Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometrik...28 2.7.3 Proyeksi Penduduk dengan Metode Least Square...29 2.7.4 Penentuan Metode Proyeksi Jumlah Penduduk...29 2.8 Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)...30 2.9 Sanitary Landfill...41 2.6.1 Metode Sanitary Landfill...44 vi

2.6.2 Persyaratan Sanitary Landfill...44 BAB III METODE PENELITIAN...47 3.1 Kerangka Penelitian...47 3.2 Identifikasi Masalah dan Lokasi Penelitian...48 3.3 Observasi Awal ke TPA...48 3.4 Studi Pustaka...48 3.5 Pengumpulan Data...49 3.5.1 Pengumpula Data Primer...49 3.5.2 Pengumpula Data Sekunder...51 3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data...51 3.6.1 Prediksi Timbulan Sampah di Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta...52 3.6.2 Prediksi Volume Sampah di Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta...52 BAB IV ANALISIS DATA...53 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian...53 4.2 Kondisi Eksisting Pengangkutan Sampah di Kabupaten Karangasem...55 4.3 Kondisi Eksisting Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Linggasana...57 4.4 Prediksi Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta...61 4.5.1 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Karangasem Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta...62 4.5.2 Penentuan Metode Proyeksi Jumlah Penduduk...64 4.5 Timbulan Sampah Per hari di Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta...67 4.5.1 Besar Timbulan Sampah Permukiman...67 4.5.2 Besar Timbulan Sampah Non-Permukiman...72 4.5.3 Prediksi Timbulan Sampah Tahun 2017-2026...75 4.6 Perencanaan Sistem Pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir Akhir Sampah (TPA) Linggasana...79 4.6.1 Analisis Kebutuhan Luas Area Penimbunan Baru dengan Metode Sanitary Landfill...79 4.6.2 Perencanaan Tapak Tempat Pemrosesan Akhir...82 4.6.3 Perencanaan Retaining Wall...83 BAB V PENUTUP...89 5.1 Simpulan... 89 5.2 Saran...90 DAFTAR PUSTAKA...91 LAMPIRAN A VOLUME SAMPAH PERMUKIMAN Lampiran A.1 Timbulan sampah permukiman hari ke-1...92 Lampiran A.2 Timbulan sampah permukiman hari ke-2...92 Lampiran A.3 Timbulan sampah permukiman hari ke-3...92 Lampiran A.4 Timbulan sampah permukiman hari ke-4...92 vii

Lampiran A.5 Timbulan sampah permukiman hari ke-5...93 Lampiran A.6 Timbulan sampah permukiman hari ke-6...93 Lampiran A.7 Timbulan sampah permukiman hari ke-7...93 Lampiran A.8 Timbulan sampah permukiman hari ke-8...93 LAMPIRAN B VOLUME SAMPAH NON-PERMUKIMAN Lampiran B.1 Timbulan sampah sekolah hari ke-1...94 Lampiran B.2 Timbulan sampah sekolah hari ke-2...94 Lampiran B.3 Timbulan sampah sekolah hari ke-3...94 Lampiran B.4 Timbulan sampah sekolah hari ke-4...94 Lampiran B.5 Timbulan sampah sekolah hari ke-5...95 Lampiran B.6 Timbulan sampah sekolah hari ke-6...95 Lampiran B.7 Timbulan sampah sekolah hari ke-7...95 Lampiran B.8 Timbulan sampah sekolah hari ke-8...95 Lampiran B.9 Rata-rata timbulan sampah sekolah...96 Lampiran B.10 Timbulan sampah toko hari ke-1...97 Lampiran B.11 Timbulan sampah toko hari ke-2...97 Lampiran B.12 Timbulan sampah toko hari ke-3...97 Lampiran B.13 Timbulan sampah toko hari ke-4...97 Lampiran B.14 Timbulan sampah toko hari ke-5...98 Lampiran B.15 Timbulan sampah toko hari ke-6...98 Lampiran B.16 Timbulan sampah toko hari ke-7...98 Lampiran B.17 Timbulan sampah toko hari ke-8...98 Lampiran B.18 Rata-rata timbulan sampah toko...99 Lampiran B.19 Total timbulan sampah kantor hari ke-1...100 Lampiran B.20 Total timbulan sampah kantor hari ke-2...100 Lampiran B.21 Total timbulan sampah kantor hari ke-3...100 Lampiran B.22 Total timbulan sampah kantor hari ke-4...100 Lampiran B.23 Total timbulan sampah kantor hari ke-5...101 Lampiran B.24 Total timbulan sampah kantor hari ke-6...101 Lampiran B.25 Total timbulan sampah kantor hari ke-7...101 Lampiran B.26 Total timbulan sampah kantor hari ke-8...101 Lampiran B.27 Rata-rata timbulan sampah kantor...102 Lampiran B.28 Total timbulan sampah pasar hari ke-1...103 Lampiran B.29 Total timbulan sampah pasar hari ke-2...103 Lampiran B.30 Total timbulan sampah pasar hari ke-3...103 Lampiran B.31 Total timbulan sampah pasar hari ke-4...103 Lampiran B.32 Total timbulan sampah pasar hari ke-5...104 Lampiran B.33 Total timbulan sampah pasar hari ke-6...104 Lampiran B.34 Total timbulan sampah pasar hari ke-7...104 Lampiran B.35 Total timbulan sampah pasar hari ke-8...104 Lampiran B.36 Rata-rata timbulan sampah pasar...105 LAMPIRAN D GAMBAR RENCANA Lampiran D.1 Gambar topografi perencanaan...106 Lampiran D.2 Gambar layout cut & fill...107 viii

ABSTRAK Kabupaten Karangasem merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang berada di ujung timur Pulau Bali. Pesatnya perkembangan penduduk menyebabkan jumlah produksi sampah meningkat, kurangnya kemampuan pengelolaan sampah serta kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi penyebab utama terjadinya pencemaran lingkungan. Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Linggasana berlokasi di Banjar Dinas Linggasana, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. TPA ini mulai beroperasi dari tahun 2000 dengan dengan luas lahan 2,1955 Ha. TPA Linggasana saat ini sudah melebihi kapasitas atau overload. Maka direncanakan pembuatan TPA baru dengan menggunakan sistem sanitary landfill. Dalam merencanakan TPA dengan metode sanitary landfill ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui observasi langsung ke TPA, melakukan survey timbulan sampah permukiman dan non permukiman. Data Sekunder yang diperoleh yaitu peta kecamatan karangasem, jumlah penduduk daerah yang mendapatkan pelayanan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Karangasem yaitu Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta yang berada di Kecamatan Karangasem, dan data tata guna lahan. TPA rencana merupakan pembuatan TPA baru dengan luas 1,69 Ha yang jaraknya berdekatan dengan TPA lama. Metode penimbunan sampah yang digunakan pada TPA baru adalah metode sanitary landfill, sedangkan metode penghamparan sampah yang digunakan adalah metode parit (Trench Method). Berdasarkan hasil perhitungan prediksi timbulan sampah total dengan memaksimalkan proses pengomposan dan daur ulang, maka volume sampah residu yang masuk ke TPA pada tahun 2026 adalah sebesar 13.807,23 m³. Dengan perencanaan TPA baru dengan luas area penimbunan 7500 m² dalam waktu operasional 10 tahun dari tahun 2017 sampai tahun 2026 dengan sampah residu yang dapat di tampung adalah sebesar 37.737,11 m³. Kata Kunci: TPA Linggasana, sanitary landfill, overload, Kabupaten Karangasem iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Karangasem merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang berada di ujung timur Pulau Bali. Luas wilayah Kabupaten Karangasem adalah 83.954 Ha atau 839,54 km², dengan jumlah penduduk mencapai 408.700 jiwa (Karangasem Dalam Angka Tahun, 2016). Pesatnya perkembangan penduduk menyebabkan jumlah produksi sampah hasil aktivitas penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kurangnya kemampuan pengelolaan sampah serta kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi penyebab utama terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini tentunya harus diperlukan penanganan pengelolaan sampah dengan baik agar tidak mengotori dan mencemari lingkungan. Saat ini daerah yang mendapat pelayanan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Karangasem hanya melayani daerah yang ada di Kecamatan Karangasem yang meliputi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta. Kecamatan Karangasem merupakan Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling tinggi diantara Kecamatan yang lainnya dan kelurahan yang mendapat pelayanan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) merupakan Kelurahan yang berdekatan dengan pusat Kota Amlapura, oleh sebab itu dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Karangasem memprioritaskan pelayanan kebersihan di 3 Kelurahan tersebut yang berada di Kecamatan Karangasem. Sedangkan derah yang belum mendapat pelayanan dari DKP masih memakai sistem tegalan. Volume sampah yang terangkut ke TPA dalam satu hari adalah sebanyak 120 m³. Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) yang melayani pembuangan sampah di Kabupaten Karangasem adalah TPA Linggasana yang terletak di Banjar Dinas Linggasana, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. TPA Linggasana mulai beroperasi dari tahun 2000 dengan luas lahan TPA 2,1955 Ha. TPA ini menggunakan metode sanitary landfill dimana sampah yang datang setiap hari akan diratakan dan dipadatkan dengan alat berat, kemudian sampah yang sudah dipadatkan tersebut dilapisi dengan tanah setiap hari. Metode sanitary landfill yang 1

diterapkan di TPA Linggasana belum sepenuhnya berhasil. Hal ini disebabkan karena terbatasnya lahan TPA dan anggaran biaya sehingga sistem pengolahan sampah yang diterapkan saat ini adalah sistem controlled landfill yaitu sampah yang datang setiap hari akan diratakan dan dipadatkan dengan alat barat, kemudian sampah yang sudah dipadatkan tersebut dilapisi dengan tanah setiap lima hari atau seminggu sekali. TPA Linggasana yang ada sekarang telah melampaui kapasitasnya atau over load, kedua sel yang ada sudah melebihi kapasitas volume sampah yang direncanakan yaitu sebesar 5.600 m³. Hal ini dapat berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka perlu dilakukan perencanaan pembangunan TPA Linggasana yang baru dengan metode sanitary landfill untuk menggantikan TPA yang lama. Metode ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah, dimana sampah residu dihamparkan kemudian setiap hari ditimbun dengan lapisan tanah. Sehingga masalah pengelolaan sampah serta pencemaran lingkungan akibat sampah dapat diatasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan hasil uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kondisi eksisting Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Linggasana pada tahun 2016 di Kabupaten Karangasem? 2. Berapakah volume timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat dari tahun 2017 sampai tahun 2026 di Kabupaten Karangasem, khususnya pada Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta? 3. Bagaimanakah perencanaan sistem pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Linggasana yang baru dengan metode sanitary landfill di Kabupaten Karangasem? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu. 2

1. Untuk mengevaluasi kondisi eksisting Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Linggasana pada tahun 2016 di Kabupaten Karangasem. 2. Untuk memprediksikan volume timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat dari tahun 2017 sampai tahun 2026 di Kabupaten Karangasem, khususnya pada Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta. 3. Untuk menganalisis perencanaan sistem pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Linggasana yang baru dibangun dengan metode sanitary landfill di Kabupaten Karangasem. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Mahasiswa Dapat mengetahui proses perencanaan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) dengan metode sanitary landfill secara langsung sehingga dapat menambah wawasan dalam hal penanganan masalah sampah. 2. Masyarakat Dapat mengetahui perencanaan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) dengan metode sanitary landfill yang sesuai dengan kebutuhan, yang memiliki estetika dan ramah lingkungan. 3. Pemerintah Dapat sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan bagi pemerintah terutama dalam pengelolaan sampah khususnya penyediaan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) dengan metode sanitary landfill sesuai dengan kebutuhan. 1.5 Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan maka penulis membuat batasan-batasan masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian, antara lain: 3

1. Wilayah yang diteliti adalah Kabupaten Karangasem yang meliputi 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Karangasem, Kelurahan Subagan, dan Kelurahan Padangkerta yang berada di Kecamatan Karangasem. 2. Perhitungan volume sampah memperhitungkan prediksi sampai tahun 2026 sesuai dengan asumsi data jumlah timbulan sampah yang sama dengan tahun 2016. 3. Hanya merencanakan sistem pengelolaan sampah menggunakan metode sanitary landfill khususnya dalam merencanakan sel atau blok sampah. 4. Tidak memperhitungkan berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun TPA. 4