MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA

dokumen-dokumen yang mirip
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

DASAR-DASAR ILMU SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM HADAPI GLOBALISASI

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut?

PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

DAMPAK GLOBALISASITERHADAP PEMAHAMAN PANCASILASEBAGAI IDEOLOGINEGARA

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

1. Pengertian dan Latar Belakang Globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

Pancasila Nilai Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuvenalis Anggi Aditya, 2013

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME. Tugas Akhir Pancasila

WHAT IS GLOBALIZATION?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak

Jurnal Edu Science (JES) (ISSN: X) Vol.1 No.1 Edisi April 2014

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

Modul ke: GEOSTRATEGI. 11Fakultas Teknik. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pendidikan Pancasila. Makna dan Akrualisasi Sila Persatuan Indonesi Dalam Kehidupan Bernegara. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI

SAMBUTAN TERTULIS MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA Pada Upacara PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE -85 TAHUN 2013

54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Shafri Bagus Setiaji. Nim :

55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PANCASILA. Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

Globalisasi, Kemajuan atau Kemunduran Zaman??

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

A. Latar Belakang B. Rumusan Maalah C. Pembahasan Pengertian Nasionalisme Ernest Renan: Otto Bauar: Hans Kohn L. Stoddard: Dr.

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

KARYA TULIS ILMIAH GLOBALISASI

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB V PENUTUP. masuk kedalam masyarakat modern. Di era modernisasi istilah asuransi sudah

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: 11Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

KEWARGAN EGARAAN WAWASAN N USAN TARA

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

PANCASILA PADA MASA REFORMASI

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

MAKALAH EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

Budaya Budaya = pikiran; akal budi (KBBI, 2002:169) Berasal dari kata Buddayah(Sansekerta), yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi, artinya budi

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

:Nungki Indah Pratiwi NIM : Kelompok : J Program Studi :Pendidikan Pancasila Jurusan :S1-SI Dosen Pengampu :Junaidi,M.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. sekaligus (Abdullah, 2006: 77). Globalisasi telah membawa Indonesia ke dalam

Paham Nasionalisme atau Paham Kebangsaan

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar

PENDIDIKAN PANCASILA RENDAHNYA RASA NASIONALISME DI KALANGAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB 2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI LUHUR

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Bab 14 GLOBALISASI. Proses, Aspek, dan Dampak Globalisasi

Transkripsi:

MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA 1. Globalisasi dan Jati Diri Bangsa Apabila kita berbicara mengenai perubahan suatu bangsa secara tidak langsung kita berbicara mengenai globalisasi dan modernisasi. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sosial sebagai akibat munculnya modernisasi dan globalisasi. Namun, perlu digarisbawahi bahwa tidak semua globalisasi dan modernisasi mampu memberikan pengaruh positif dalam diri individu. Contoh, masuknya paham-paham Barat yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, masuknya teknologi-teknologi maju yang justru menimbulkan kesenjangan sosial, masuknya gaya hidup Barat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma, dan lain-lain. Kondisi ini lambat laun akan mengancam eksistensi jati diri bangsa. Oleh karenanya, diperlukan sikap bijak untuk menghadapinya. Materi ini akan membahas lebih dalam tentang keterkaitan antara globalisasi dengan jati diri bangsa. Sebelum masuk ke dalam materi yang lebih dalam maka saudara dapat melihat tampilan link video berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=xtkdbirwckq. a. Pengertian Globalisasi Adapun globalisasi berasal dari kata global yang berarti secara umum dan keseluruhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Namun, secara umum globalisasi dapat berarti proses integrasinya bangsa-bangsa di dunia ke dalam sebuah sistem global yang melintasi batas-batas suatu negara. Sekarang ini, dunia sedang mengalami proses globalisasi, termasuk Indonesia. Menurut Hanvey (1982), saat ini masyarakat dunia berada pada masa transisi yang ditandai oleh perubahan dari praglobal kepada kesadaran global. Adanya kesadaran global ditandai oleh pengetahuan baru tentang interaksi dalam sistem perencanaan dan tindakan. Proses globalisasi dengan mudah telah menjadi fenomena penting di bidang ekonomi, politik, dan budaya. Salah satu indikasi dari globalisasi 1

adalah terjadinya pasar bebas. Misalnya, barang-barang masuk ke suatu negara dengan bebas dan investasi atau modal pun tidak mengenal batas negara. Hal ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya segala macam barang dalam berbagai jenis dan model yang diproduksi oleh pabrik-pabrik dari berbagai negara. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik Anda harus dapat memilah-milah pengaruh tersebut, mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang sebaiknya diikuti dan mana yang tidak seharusnya ditiru. b. Tantangan Global terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa Jati diri atau ciri-ciri bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa yang lain. Perbedaan itu disebabkan oleh latar belakang sejarah, kebudayaan, maupun geografinya. Jati diri bangsa Indonesia terbentuk karena adanya kesamaan pengalaman sejarah rakyat Indonesia. Walaupun rakyat Indonesia berbeda-beda, namun di sisi lain mereka memiliki pengalaman sejarah yang sama. Hal inilah yang menumbuhkan kesadaran akan persatuan Indonesia dan itu menjadi ciri bagi keberadaan bangsa Indonesia (identitas nasional bangsa Indonesia). Sekarang yang menjadi permasalahan, apakah dengan adanya modernisasi, eksistensi jati diri bangsa Indonesia akan mendapat tantangan? Seperti kita ketahui, sekarang ini adalah zaman globalisasi. Salah satu ciri yang menandainya adalah semakin kecilnya hambatan dalam berkomunikasi. Seluruh dunia dapat dikatakan seakan berada dalam satu genggaman. Jarak tidak menjadi hambatan yang berarti karena masalah itu dapat diatasi dengan kemajuan bidang komunikasi dan telekomunikasi. Sebagai contoh untuk mengetahui keadaan rakyat dan mengetahui apa yang terjadi secara langsung, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka SMS secara on line bahkan beliau akan membalasnya secara langsung. Hal ini menunjukkan komunikasi yang tidak ada batas. Era globalisasi dapat lebih berkembang dengan didukung kemajuan iptek. Globalisasi yang melanda dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya sampai saat ini masih memunculkan pro dan kontra. Hal ini 2

disebabkan globalisasi itu sendiri dapat berdampak positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat. Dampak positif dari era globalisasi dapat dilihat dari semakin berkembangnya dan memasyarakatnya handphone sebagai alat komunikasi. Akan tetapi, bagaimana dengan dampak negatif dari era globalisasi? Di era globalisasi ini, setiap bangsa bebas keluar masuk memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain. Akibatnya, berbagai paham dan ideologi pun masuk ke bangsa lain, begitu pula bangsa Indonesia. Berbagai paham masuk ke Indonesia, baik itu paham yang berguna untuk kemajuan bangsa maupun paham yang dapat merusak moral bangsa. Paham-paham tersebut antara lain: a. Individualisme, yaitu suatu paham yang mementingkan kepentingan diri sendiri (individu). b. Materalisme, yaitu suatu paham yang selalu mengutamakan segala sesuatu berdasarkan materi. c. Sekularisme, yaitu suatu paham yang selalu mencerminkan kehidupan keduniawian. d. Hedonisme, yaitu suatu paham yang melihat bahwa kesenangan atau kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia. Masih banyak lagi pengaruh-pengaruh globalisasi yang dirasakan oleh bangsabangsa di dunia. Tidak satu pun bangsa di dunia yang mampu menolak pengaruh globali-sasi, tidak terkecuali Indonesia. Jika pengaruh-pengaruh negatif tersebut diterima oleh masyarakat Indonesia dengan begitu saja tanpa menyaringnya terlebih dahulu, tentunya dapat mengancam eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itulah, kita harus mencari solusi yang tepat untuk menghadapi tantangan tersebut. Dalam hal ini, sangat diperlukan ketahanan dan ketangguhan bangsa Indonesia. Dengan modal ketahanan dan ketangguhan, kita akan menghadapi bersama-sama masalah-masalah yang timbul akibat globalisasi serta sikap bijaksana dalam memilah-milah budaya luar supaya pengaruh tersebut tidak merusak jati diri bangsa Indonesia. 3

Jati diri bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia di mana terdapat konsep dasar kehidupan bernegara yang baik. Di dalamnya terangkum nilai-nilai dan norma-norma yang harus dianut dan diyakini kebenarannya serta sudah mengakar dalam masyarakat. Pancasila pun dipakai sebagai filter bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi pengaruh dari luar. c. Sikap Tepat dalam Menyikapi Globalisasi Sejak sekolah dasar, kamu sudah mengetahui bahwa letak Indonesia sangat strategis, yaitu di antara dua samudra dan dua benua. Maksudnya, Samudra Hindia dan Pasifik, serta Benua Australia dan Asia. Karena letak tersebut, berbagai pengaruh dengan mudah masuk ke Indonesia. Pengaruh Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan budaya Barat datang silih berganti. Letak yang strategis ini pula yang menyebabkan Indonesia pernah berjaya pada masa perdagangan dan pelayaran kuno sekitar abad XV. Sekarang kita memasuki abad XXI. Perubahan-perubahan besar terjadi tanpa kita sadari. Perubahan itu terkait dengan suatu proses yang disebut dengan globalisasi. Dalam globalisasi, terjadi perubahan yang begitu besar, dahsyat, dan mengglobal. Tentunya, Indonesia sangat sulit untuk menghindarkan diri dari perubahan tersebut, dan bahkan arus globalisasi telah banyak mengubah masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Situasi dan kondisi ini ditakutkan akan mengancam jati diri bangsa. Tidak selamanya pengaruh globalisasi baik dalam kehidupan suatu negara. Oleh karena itu, kita sebagai generasi bangsa yang peduli dengan kondisi dan kehidupan negara, berupaya untuk mencari gagasan tepat untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa. Solusi inilah yang akan kita kaji dalam materi ini. d. Akibat Memudarnya Jati Diri Bangsa Sebagaimana dijelaskan di depan bahwa proses globalisasi merupakan suatu proses kebebasan antarnegara. Hubungan negara satu dengan negara lain seolah-olah tanpa ada batasan yang tegas. Suatu negara bebas keluar masuk di negara lain. Oleh karenanya, pengaruh-pengaruh negara lain diserap dan diterima di suatu negara dengan mudah. Sebagaimana Indonesia 4

menyerap budaya, paham, dan gaya hidup dari negara lain. Tanpa adanya penyaring yang kuat pengaruh-pengaruh tersebut justru akan mengancam kepribadian bangsa yang pada akhirnya menghambat terjadinya integrasi. Situasi dan kondisi inilah yang dialami bangsa Indonesia saat ini. Meminjam istilah Asmah Soetrisno, bangsa Indonesia saat ini sedang terjangkit virus merosotnya semangat kebangsaan, yaitu penyakit governments less (erosi wibawa pemerintah). Tindakan itu menunjukkan bahwa keberadaan hukum sebagai pranata telah diabaikan. Menurut Prof. Dr. Lobby Loeqman, situasi government less terjadi karena hancurnya ikatan kebangsaan di masyarakat Indonesia. Masih banyak lagi yang sedang dialami bangsa Indonesia. Salah satunya rakyat Indonesia mengalami nation less (tidak punya semangat kebangsaan). Di antara mereka merasa seolah-olah bukan warga satu bangsa. Dengan begitu, rasa nasionalisme bangsa Indonesia telah memudar. Situasi bangsa Indonesia yang government less dan nation less itu disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah masuknya pengaruh asing sebagai akibat globalisasi. Interaksi masyarakat dunia yang sudah mengglobal mengaburkan batas-batas antarnegara. Padahal, interaksi tersebut bukan tidak mungkin dapat berdampak pada eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Dimana hal tersebut sudah dirasakan bangsa Indonesia yang sekarang ini sedang melemah paham nasionalismenya, bahkan terancam masalah disintegrasi bangsa. Tentunya, hal itu membahayakan kelangsungan hidup negara Indonesia. 5