MAKALAH EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI"

Transkripsi

1 MAKALAH EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila Oleh: DEDI CAHYONO NIM : UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA JURUSAN SISTEM INFORMATIKA 2011

2 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia seharusnya manusia itu memiliki pedoman dan pegangan dalam bersikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Menurut Modjanto (1989:13) bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang mengandung filsafat sebagai upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Pancasila terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat yakni suatu kesatuan bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisi sistem nilai keindonesiaan yang telah berkembang secara akulturatif selama ribuan tahun. Ini berarti bahwa Pancasila adalah suatu sistem budaya yang merupakan sari dari sistem-sistem budaya yang diwarisi secara turun-temurun oleh setiap masyarakat Indonesia. Sebagai sebuah ideologi, Pancasila bukanlah ideologi tertutup melainkan dikembangkan sebagai ideologi terbuka sejalan dengan keterbukaan budaya. Dengan demikian, Pancasila berciri dinamis, mau

3 menerima berbagai unsur lokal dan modern sejauh tidak bertentangan dengan sila-silanya. Pancasila menjadi sebuah gerbang penyaring dalam menghadapi arus globalisasi. globalisasi berdiri atas dasar kemajuan teknologi sebagai bagian modernisasi. Hal tersebut berimplikasi pada bagaimana kehidupan manusia terbentuk. Dalam hal ini, teknologi komunikasi membentuk fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini karena komunikasi adalah sebuah proses primer di mana terjadi transaksi informasi yang memiliki efek tertentu di dalam segala aspek kehidupan manusia. Ada hal-hal yang perlu disaring secara ketat dari arus globalisasi yang berlangsung saat ini. Budaya globalisasi adalah budaya beresiko besar yang menghilangkan pribadi manusia dengan segala jati diri dan keunikannya selaku insan yang berarti terseret ke dalam materialisme. Untuk itu pancasila merupakan dasar negara yang harus tertanam dalam diri manusia dalam menghadapi tantangan zaman di era globalisasi. B. Rumusan Masalah Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengertian Pancasila sebagai dasar negara? 2. Bagaimana peran Pancasila di era Modernisasi? 3. Bagaimana peran Pancasila di era globalisasi dan solusinya? 4. Bagaimana peran Pancasila pasca era reformasi? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian pancasila sebagai dasar negara. 2. Untuk mengetahui peran Pancasila di era modernisasi. 3. Untuk mengetahui peran Pancasila di era globalisasi dan solusinya. 4. Untuk mengetahui peran Pancasila pasca era reformasi.

4 D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Pemerintah Bisa dijadikan sebagai sumbangasih dalam meningkatkan eksistensi Pancasila sebagai dasar Negara. 2. Bagi Guru Bisa dijadikan acuan dalam mengjar agar para peserta didiknya dapat mengetahui makna Pancasila yang sesungguhnya. 3. Bagi Mahasiswa Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka mengetahui makna Pancasila dan tetap mempertahankan eksistensi Pancasila.

5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pancasila Kata Pancasila berasal dari kata Sansekerta (Agama Buddha) yaitu untuk mencapai nirwana diperlukan lima dasar atau ajaran, yaitu: 1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/dilarang membunuh 2. Jangan mengambil barang orang lain/dilarang mencuri 3. Jangan berhubungan kelamin/dilarang berzina 4. Jangan berkata palsu/dilarang berbohong 5. Jangan minum yang menghilangkan pikiran/dilarang minuman keras Secara historis pancasila dapat diartikan, pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato dalam teks mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, kemudian keesokan harinya 18 Agustus 1945disahkan UUD 1945 termasuk Pembukaannya d mana di dalamnya terdapat rumusan lima prinsip sebagai Dasar Negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila menjadi bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada alinea 4 Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah Pancasila. Pancasila terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat yang merupakan suatu kesatuan organis. Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran

6 tentang manusia yang saling berhubungan dengan Tuhan, siri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Menurut Kaelan (2007: 13) Pancasila memiliki susunan yang hierarkis piramida berarti juga Pancasila susunan bersatu membentuk satu kesatuan dan urutannya sudah diatur sedemikian rupa sehingga Pancasila saling menjiwai dan dijiwai diantara sila-silanya. Sila ketuhanan merupakan tingakatan yang tertinggi diantara sila dibawahnya. Karena sila pertama ini merupakan nilai yang bersifat mutlak, kemudian diikuti dengan sila kedua. Sedangkan untuk sila Persatuan, sila Kerakyatan, dan sila Keadilan berkaitan dengan kehidupan kenegaraan. Nilai persatuan dipandang memiliki nilai yang lebih tinggi daripada nilai kerakyatan merupakan syarat terwujudnya keadilan, sedangkan keadilan merupakan tujuan dari keempat sila lainnya. Kahlberg (1995: 62) memaknai Moral Pancasila dalam arti kata normatif yakni faktor yang mengharuskan manusia dalam tingkah laku kita sehari-hari, baik sebagai pemegang kekuasaan, maupun sebagai rakyat biasa. Dengan moral Pancasila manusia selalu bersedia mempertanggungjawabkan tingkah laku dan sikap tindakan tersebut kepada Tuhan Yang MahaEsa; selalu menempuh cara-cara perikemausiaan dan mengutamakan jalan musyawarah dan mufakat; dan selalu memusatkan daya-upaya kepada terlaksananya kebahagiaan dan keadilan di bidang rohani dan jasmani, untuk kebesaran dan kejayaan jiwa Bangsa Indonesia. B. Peran Pancasila di Era Modernisasi Modernisasi dalam perspektif dapat dianggap sebuah semangat untuk maju. Dalam sejarah filsafat, sejak zaman renaissance, modernisme menyertai perkembangan humanisme. Humanisme berpandangan bahwa rasion manusia

7 merupakan kekuatan yang dimiliki oleh manusia untuk memahami realitas, membangun pengetahuan, menentukan arah hidup atau sejarah, memecahkan persoalan, dan mengendalikan sistem sosial, politik, dan budaya. Rasio dipandang sebagai kekuatan tunggal yang menentukan segala-galanya. Pengakuan atas rasio ini berimplikasi terhadap pengakuan harkat dan martabat manusia. Manusia dengan rasionya adalah subjek yang memberi bentuk pada realitas dan menjadi pusat kehidupan dari dunia ini. Rasio, dalam perspektif kaum modernis, adalah sesuatu yang sangat vital, sentral, dominan, paling utama dalam membentuk wajah peradaban umat manusia. Konsekuensi logis yang muncul dari anggapan tersebut adalah bahwa manusia yang tidak rasional berada di luar hitungan dan terpinggirkan dari kekuasaan. Akhirnya, tersusunlah sebuah hierarki mengenai tata urutan narasi-narasi besar kaum modernisme. Salah satu puncak narasi-narasi besar itu adalah kapitalisme. Seperti diketahui, kapitalisme yang bermula dari liberalisme mengagungkan kebebasan individu dalam memanfaatkan segenap kemampuannya untuk mencari laba sebesar-besarnya. Logika yang dipakai adalah dengan menggunakan biaya serendah mungkin menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin. Dalam dunia industri, terutama yang memanfaatkan sumber daya alam yang tak terbarukan, logika tersebut menimbulkan kecenderungan untuk melupakan dampak lingkungan dari pemakaian sumber daya alam yang tak terbarukan tersebut. Tak salah apabila ada anggapan yang menyatakan bahwa kapitalisme ikut andil dalam menciptakan masalah-masalah global seperti efek rumah kaca. C. Peran Pancasila di Era Globalisasi dan Solusinya Globalisasi muncul sejak manusia hidup di bumi ini. Globalisasi lahir sejalan modernisasi yang dimulai dikenal peradaban Barat yang sejalan dengan

8 perkembangan kapitalisme, ketika, globalisasi merupakan fenomena baru yang berkaitan dengan pasca industri, pasca modern atau disorganisasi kapitalisme. (Tilaar, 1997: 16). Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Menurut Tabb (2001:10) yang mengatakan bahwa definisi globalisasi merupakan sebuah kategori luas yang mencakup banyak aspek dan makna, yaitu: Istilah tersebut berarti sebuah proses saling keterhubungan antar negara dan masyarakat. Ini adalah gambaran bagaimana kejadian dan kegiatan di satu bagian dunia memiliki akibat signifikan bagi masyarakat dan komunitas di bagian dunia lainnya. Ini bukan saja soal ekonomi tapi bahkan meningkatnya saling ketergantungan sosial dan budaya dari desa global yang minum Coke dan menonton Disney. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan

9 seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Globalisasi mempunyai pengaruh-pengaruh terhadap nilai-nilai nasionalisme, antara lain: Pengaruh positif 1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat. 2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. 3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. Pengaruh negatif 1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke

10 ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang 2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. 3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. 4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. 5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme. Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu : 1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.

11 2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaikbaiknya. 3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaikbaiknya. 4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. 5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa. Nilai-nilai filosofis untuk membangun karakter bangsa dan kepribadian nasional tentu sangatlah diperlukan dalam era globalisasi. Untuk itu maka nilai-nilai tersebut harus dikenal, diterima, diinternalisasi, diaplikasi dan diproyeksikan dalam hubungan antar manusia. Proses tersebut adalah proses pembiasaan atau habituasi. Salah satu sarana untuk melakukan pembiasaan adalah dalam interaksi antar kader. Pemahaman mengenai posisi Pancasila dari berbagai prespektif tersebut diperlukan agar penanaman rasa kebangsaan benar-benar sesuai dengan yang diharapkan dalam kerangka menghadapi globalisasi. Kebangsaan setidaknya memiliki dimensi pemahaman, cita-cita dan tindakan. Pada tataran pemahaman ia berisi faham untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan memberikan energi untuk mempertahankan kelangsungan hidup, pada tataran cita-cita ia mendorong berbuat secara efektif untuk kepentingan bangsa dan dunia serta pada tataran tindakan ia

12 mengarahkan perilaku yang sesuai dengan kepentingan dan kepribadian bangsa. D. Peran Pancasila Pasca Era Reformasi Peran Pancasila pasca era reformasi adalah sebagai berikut: 1. Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan artinya pancasila menjadi kerangka berpikir atau pola berpikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai dasar negara ia sebagai landasa kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti, bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara Indonesia harus selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat dalam Pancasila. Sebagai negara hukum setiap perbuatan, baik dari warga masyarakat maupun dari pejabat-pejabat dan jabatan-jabatan harus berdasarkan hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Dalam kaitannya dalam pengembangan hukum, Pancasila harus menjadi landasannya. Artinya hukum yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila Pancasila. Sekurang-kurangnya, substansi produk hukumnya tidak bertentangan dengan sila-sila Pancasila. 2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang sosial politik Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial politik mengandung arti bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai wujud cita-cita Indonesia merdeka di implementasikan sbb : a. Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan seharihari.

13 b. Mementingkan kepentingan rakyat / demokrasi dalam pemgambilan keputusan ; c. Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep mempertahankan kesatuan ; 3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang ekonomi Pancasila sebagai paradigma nasional bidang ekonomi mengandung pengertian bagaimana suatu falsafah itu diimplementasikan secara riil dan sistematis dalam kehidupan nyata. 4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang kebudayaan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang kebudayaan mengandung pengertian bahwa Pancasila adalah etos budaya persatuan, dimana pembangunan kebudayaan sebagai sarana pengikat persatuan dalam masyarakat majemuk. Oleh karena itu semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan pelaksanaan UUD 1945 yang menyangkut pembangunan kebudayaan bangsa hendaknya menjadi prioritas, karena kebudayaan nasional sangat diperlukan sebagai landasan media sosial yang memperkuat persatuan. Dalam hal ini bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan. 5. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang hankam Dengan berakhirnya peran sosial politik, maka paradigma baru TNI terus diaktualisasikan untuk menegaskan, bahwa TNI telah meninggalkan peran sosial politiknya atau mengakhiri dwifungsinya dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari sistem nasional. 6. Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan

14 Dengan memasuki kawasan filsafat ilmu pengetahuan yang diletakkan diatas pancasila sebagai paradigmanya perlu dipahami dasar dan arah penerapannya, yaitu pada aspek ontologis, epistomologis, dan aksiologis. Ontologis, yaitu bahwa hakikat ilmu pengetahuan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upaya untuk mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan. Epistimologi, yaitu bahwa Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dijadikan metode berpikir, dalam arti dijadikan dasar dan arah didalam pengembangan ilmu pengetahuan ; yang parameter kebenaran serta kemanfaatan hasil-hasil yang dicapainya adalah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Aksiologi yaitu bahwa dengan menggunakan epistemologi tersebut diatas, pemanfaatan dan efek pengemabangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan Pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal Pancasila. Lebih dari itu, dengan penggunaan Pancasila sebagai paradigma, merupakan keharusan bahwa Pancasila harus dipahami secara benar.

15 BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian mengenai Eksistensi Pancasila dalam konteks modern dan global pasca reformasi, dapat disimpulkan bahwa: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mengatur pemerintahan Negara atau digunakan sebagai dasar Negara untuk mengatur penyelenggara negara. Sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental, Pancasila menjadi sumber dari UUD 1945 dan harus dijadikan landasan dalam menetapkan garis-garis haluan Negara dan kebijaksanaan pemerintah. Disamping itu, Pancasila juga mempunyai peran dalam beberapa permasalahan yang terjadi pada bangsa ini, antara lain: Sebagai modernisasi, menghadapi tantangan globalisasi dan pasca reformasi. Pemahaman mengenai posisi Pancasila dari berbagai prespektif tersebut diperlukan agar penanaman rasa kebangsaan benar-benar sesuai dengan yang diharapkan dalam kerangka menghadapi globalisasi. Kebangsaan setidaknya memiliki dimensi pemahaman, cita-cita dan tindakan. Pada tataran pemahaman ia berisi faham untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan memberikan energi untuk mempertahankan kelangsungan hidup, pada tataran cita-cita ia mendorong berbuat secara efektif untuk kepentingan bangsa dan dunia serta pada tataran tindakan ia mengarahkan perilaku yang sesuai dengan kepentingan dan kepribadian bangsa.

16 DAFTAR PUSTAKA G. Moedjanto Pancasila. Jakarta: Gramedia. Kaelan Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta Indonesia. Kohlberg, Laurence Tahap-tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta:Kanisius. Tabb, William K Tabir Politik Globalisasi. Yogyakarta: Lafadl. Tilaar, H. A. R Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi. Jakarta: Grasindo.

DAMPAK GLOBALISASITERHADAP PEMAHAMAN PANCASILASEBAGAI IDEOLOGINEGARA

DAMPAK GLOBALISASITERHADAP PEMAHAMAN PANCASILASEBAGAI IDEOLOGINEGARA DAMPAK GLOBALISASITERHADAP PEMAHAMAN PANCASILASEBAGAI IDEOLOGINEGARA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Nama :Miftakhul Rizqie NIM :11.11.4920 Nama Kelompok`: D Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME. Tugas Akhir Pancasila

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME. Tugas Akhir Pancasila DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME Tugas Akhir Pancasila disusun oleh Lina Anggraini 11.02.8032 D3 MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 DAMPAK

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI ILMU INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODEREN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI SEKOLAH TINGGI ILMU INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : INVANTRI RETTOB NIM : 11.12.6267 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI :

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA : FITRIANA NURHADI NIM : 11.12.6145 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI : S1 JURUSAN : SI NAMA DOSEN : DJUNAIDI IDRUS,SH.,M.HUM EKSISTENSI

Lebih terperinci

APA ARTI PANCASILA DI MATA MASYARAKAT? DAN SEBEREPA JAUH PENGAMALANYA

APA ARTI PANCASILA DI MATA MASYARAKAT? DAN SEBEREPA JAUH PENGAMALANYA MAKALAH TUGAS AKHIR PANCASILA APA ARTI PANCASILA DI MATA MASYARAKAT? DAN SEBEREPA JAUH PENGAMALANYA Disusun oleh : Ardian Fajar Febriyanto NIM : 11.11.4922 Program Studi : S1 TI Jurusan : Teknik Informatika

Lebih terperinci

Mengetahui persiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi RINA KURNIAWATI, SHI, MH

Mengetahui persiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi RINA KURNIAWATI, SHI, MH Modul ke: GLOBALISASI Mengetahui persiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi Fakultas FAKULTAS www.mercubuana.ac.id RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi Globalisasi Globalisasi adalah suatu

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI NAMA : RYAN AKBAR RAMADHAN NIM : 11.12.6308 KELOMPOK : J PRODI DAN JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI DOSEN : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum

Lebih terperinci

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika. KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PANCASILA. Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

TUGAS AKHIR PANCASILA. Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi TUGAS AKHIR PANCASILA Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi Disusun guna memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila yang diampu oleh Bapak Junaidi, M.Hum. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

MAKALAH. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Untuk Menumbuhkan Nasionalisme Bangsa. Disusun oleh ; NAMA : SYAHBRANI APRIYANATA NIM :

MAKALAH. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Untuk Menumbuhkan Nasionalisme Bangsa. Disusun oleh ; NAMA : SYAHBRANI APRIYANATA NIM : MAKALAH Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Untuk Menumbuhkan Nasionalisme Bangsa Disusun oleh ; NAMA : SYAHBRANI APRIYANATA NIM : 11.11.5461 PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA NAMA DOSEN: ABIDARIN ROSIDI,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : Devit Surtianingsih NIM : 11.01.2851 Kelompok : B Program Studi : Pancasila Jurusan : D3-TI Dosen : Irton. SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA Di susun oleh : Nama : Adam Putra Bakti NIM : 11.02.8089 Kelompok : A P. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3-MI Dosen : Drs. M. Khalis Purwanto, MM

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA TUGAS AKHIR disusun oleh Nama Mahasiswa Imam Khanafi Nomor Mahasiswa 11.11.5589 Kelompok F Nama Dosen DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH

Lebih terperinci

BERPERILAKU PANCASILA

BERPERILAKU PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA BERPERILAKU PANCASILA DISUSUN OLEH : NAMA : EKO RAHMANTO NPM : 11.01.2979 KELOMPOK PRODI : B : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : D3 - TEKHIK INFORMATIKA 03 NAMA DOSEN

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Oleh : FEBI GELAR RAMADHAN UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen Modul ke: 06Fakultas Gunawan Ekonomi PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen Latar belakang Teori dan Konsep Globalisasi telah mengancam bahkan menguasai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.

Lebih terperinci

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara FILSAFAT PANCASILA Filsafat Harafiah; mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan rasional

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA Modul ke: RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Makna Pancasila dalam Sistem Filsafat dan Dasar Ilmu Fakultas MKCU Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Upaya manusia untuk

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 07 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Modul ini membahas mengenai Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, Pengertan Filsafat, filsafat pancasila, karakteristik sistem filsafat

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas 2 Latar belakang Teori dan Konsep Globalisasi telah mengancam bahkan menguasai eksistensi

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA OLEH: ALAN EGA VARIAN NIM: 11.12.6104 KELOMPOK J S1 SISTEM INFORMASI JUNAIDI IDRUS, S.AG., M.HUM ABSTRAK Alan,

Lebih terperinci

A. Pengertian Pancasila

A. Pengertian Pancasila PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI A. Pengertian Pancasila Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan atau kebaikan. Di samping itu juga untuk menunjuk kata kerja yang

Lebih terperinci

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA Era global menuntut kesiapan segenap komponen Bangsa untuk mengambil peranan sehingga pada muara akhirnya nanti dampak yang kemungkinan muncul, khususnya dampak negatif dari

Lebih terperinci

BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA A. Pancasila Paradigma Pembangunan 1. Pengertian Paradigma Istilah paradigma menurut kamus Bahasa Indonesia, yaitu (1) daftar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR NAMA : DHAMAS RIAWAN CAHYOJATI NO. MAHASISWA : KELOMPOK : B PROGRAM STUDI : D3 JURUSAN : TI. NAMA DOSEN : IRTON, SE, M.

TUGAS AKHIR NAMA : DHAMAS RIAWAN CAHYOJATI NO. MAHASISWA : KELOMPOK : B PROGRAM STUDI : D3 JURUSAN : TI. NAMA DOSEN : IRTON, SE, M. TUGAS AKHIR NAMA : DHAMAS RIAWAN CAHYOJATI NO. MAHASISWA : 11.01.2910 KELOMPOK : B PROGRAM STUDI : D3 JURUSAN : TI NAMA DOSEN : IRTON, SE, M.Si DEMOKRASI PANCASILA Abstraksi Pancasila terdiri dari lima

Lebih terperinci

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Di susun oleh NAMA : Aji Guruh Prasetyo NIM : 11.11.4619 PROGRAM JURUSAN : TI : Teknik Informatika

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA Disusun Oleh: Nama : Heruadhi Cahyono Nim : 11.02.7917 Dosen : Drs. Khalis Purwanto, MM STIMIK AMIKOM

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN

Lebih terperinci

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa 1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal Upload

Lebih terperinci

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara 1. Suatu kumpulan gagasan,ide ide dasar serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu bangsa dan negara adalah pengertian... a. Ideologi c. Tujuan

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA 1 Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal

Lebih terperinci

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : Nama : DEWI ARIANI NIM : 11.12.6120 Kelompok : J Jurusan Dosen : S1 SISTEM INFORMASI : BP. DJUNAIDI IDRUS, M.HUM 1 KATA

Lebih terperinci

PLEASE BE PATIENT!!!

PLEASE BE PATIENT!!! PLEASE BE PATIENT!!! CREATED BY: HIKMAT H. SYAWALI FIRMANSYAH SUHERLAN YUSEP UTOMO 4 PILAR KEBANGSAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PANCASILA NKRI BHINEKA TUNGGAL IKA UUD 1945 PANCASILA MERUPAKAN DASAR

Lebih terperinci

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1 INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1. Arti Penting Keberadaan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah harga mati Yang tidak boleh di tawar lagi. Bukan tidak mungkin, apabila ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) saat ini. Berbagai pengaruh globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) saat ini. Berbagai pengaruh globalisasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurangnya nasionalisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di kalangan generasi penerus bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh yang cukup besar terhadap

Lebih terperinci

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi NAMA : Bram Alamsyah NIM : 11.12.6286 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : S1-SI : J : Junaidi Idrus,

Lebih terperinci

: I Gusti Wahyu Wardana

: I Gusti Wahyu Wardana TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A 2011 / 2012 `STMIK AMIKOM YOGYAKARTA OLEH Nama : I Gusti Wahyu Wardana NIM : 11.12.6109 Kelompok : J PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara demokratis yang memiliki berbagai macam suku, agama, ras, adat-istiadat, dan budaya yang majemuk. Penduduk Indonesia yang beragam mempunyai

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Ideologi Bangsa dan negara) Modul 3

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Ideologi Bangsa dan negara) Modul 3 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Ideologi Bangsa dan negara) Modul 3 21 1. Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu memahami nilai-nilai jati diri bangsa melalui pengkajian

Lebih terperinci

ANALISA MODEL PEMBELAJARAN DAN PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DIKALANGAN MAHASISWA

ANALISA MODEL PEMBELAJARAN DAN PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DIKALANGAN MAHASISWA ANALISA MODEL PEMBELAJARAN DAN PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DIKALANGAN MAHASISWA Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu : DR. Abidarin Rosyidi, MMa Oleh : SIGIT PRIYANDAE 11.11.5416 Kelompok E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA KELAS : FRANSISCUS ASISI KRISNA DESTANATA : S1SI13 NIM : 11.12.6283 DOSEN KELOMPOK : JUNAIDI IDRUS, S.AG., M.HUM : J LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA A. PENGANTAR Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dilihat dari prosesnya, globalisasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : GATOT AGUNG NUGROHO NIM : 11.11.4677 KELOMPOK : C PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : TEKNIK

Lebih terperinci

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI NAMA : Ragil Prasetia Legiwa NIM : 11.02.7942 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : D3 - MI : A : M. Khalis Purwanto

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran

PENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Udjiani Hatiningrum, SH., M Si Program

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara Disusun oleh: NAMA : HARI ANGGARA NIM : 11.12.5805 KELOMPOK STUDI JURUSAN DOSEN : H (HAK ASASI) : PANCASILA

Lebih terperinci

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Hermawan Hadi Saputra NIM : 11.11.5634 Kelompok F S1 Teknik

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM TERTINGGI DISUSUN OLEH NAMA : ALFAN RASYIDI NIM : 11.12.5949 KELOMPOK : I DOSEN : Drs.Mohammad Idris.P,MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Pancasila ditinjau dari pendekatan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1 Modul ke: 05Fakultas Gunawan EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Ideologi Negara Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Tujuan Perkuliahan Menjelaskan: Pengertian Ideologi Pancasila dan

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI Disusun oleh : Alfredo Pamungkas Jagad Gumelar 11.12.6232 Kelompok J Dosen : Junaidi, M.HUM JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS STMIK

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PENDAHULUAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pancasila PENDAHULUAN Kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran, Deskripsi Perkuliahan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI Ambiro Puji Asmaroini Abstrak alam rangka mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : Doni Saputra.P 11.11.5553 F S1/Teknik Informatika Abidarin Rosidi,

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd KOMPETENSI Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menerapkan

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. Sulistyanto. Abstrak

PROSES PEMBELAJARAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. Sulistyanto. Abstrak PROSES PEMBELAJARAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI Sulistyanto Abstrak Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia saat mengalami penurunan paradigma di kalangan mahasiswa. Pendidikan

Lebih terperinci

Bahasan Kajian Filsafat

Bahasan Kajian Filsafat PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Secara harfiah istilah filsafat

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT 1 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Filsafat (Philosophia) : - Philo/Philos/Philein yang berarti cinta/pecinta/mencintai. - Sophia yang berarti kebijakan/kearifan/hikmah/hakekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal, yang mengharuskan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : SUHENDRA JUNIAR A. 11.11.5565 F S1/Teknik Informatika Abidarin

Lebih terperinci

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, 2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang

Lebih terperinci

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA Yang saya hormati, Tanggal : 11 Agustus 2008 Pukul : 09.30 WIB Tempat : Balai

Lebih terperinci

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 1 Rumusan Pembukaan UUD 1945 merupakan hasil karya para founding fathers yang telah mengerahkan segenap pikiran dan tenaga untuk menyumbangkan karya terbaik bagi bakal

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Teknik Sipil. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Teknik Sipil. Modul ke: Fakultas. Program Studi. PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 01 Pendahuluan Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc 1. Latar Belakang Reformasi membawa salah satu dampak negatif, yakni

Lebih terperinci

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Pancasila Sebagai Filter Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme Oleh : H. Firman Yudhanegara Abstrak Beberapa pengaruh yang muncul sebagai akibat dari globalisasi memang tidak secara langsung

Lebih terperinci

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita. Dan di dalam Pancasila ini terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung

Lebih terperinci

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Galang Swawinasis (11.02.8059) Dosen Pembimbing : Kalis Purwanto Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Pancasila

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI KELOMPOK J NAMA : MELANY MUSTIKA DEWI NIM : 11.12.6098 JURUSAN : S1 - SI MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA DOSEN : JUNAIDI M,Hum STMIK

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO)

PEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO) LATAR BELAKANG LANDASAN Historis Kultural Yuridis Filosofis TUJUAN Mampu memahami, menganalisa dan menjawab masalah sesuai dengan nilai-nilaipancasila PEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO) Tingkata pengetahuan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : AKHMAD FAOZI NIM : 11.11.4734 DOSEN : TAHAJUDIN SUDIBYO,Drs KELOMPOK : C TEKNIK INFORMATIKA (S1) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Pancasila artinya lima dasar

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH NEGARA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH NEGARA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH NEGARA INDONESIA MAKALAH Diajukan guna memenuhi tugas individu dalam mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan Disusun Oleh: MUHAMMAD JIHADUL HAYAT NIM. 11350006/ AS-A Dosen:

Lebih terperinci

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Pancasila sebagai Paradigma Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila

Lebih terperinci

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta Bangsa Indonesia ber-pancasila Pancasila : Persatuan Indonesia STMIK AMIKOM Yogyakarta Disusun Oleh : Nama : ITA PERMATAHATI NIM : 11.12.5648 Kelompok : BAHASA / H Jurusan : S1 SI - 2011 Dosen : Mohammad

Lebih terperinci

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup) 1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup) Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan aturan yang di buat untuk mencapai yang di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA SURYA ADE CANDRA PRABOWO/11.11.5595/KELOMPOK F/11-S1TI-14 PEMBIMBING: Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Abstraksi Pancasila memiliki arti lima dasar

Lebih terperinci

SILABUS. : Pend. Matematika A dan International. : 2 (Teori) : L. Andriani P., M. Hum I. DESKRIPSI MATA KULIAH:

SILABUS. : Pend. Matematika A dan International. : 2 (Teori) : L. Andriani P., M. Hum I. DESKRIPSI MATA KULIAH: SILABUS Fakultas Program Studi Mata Kuliah & Kode SKS Mata Kuliah Prasyarat Dosen : FMIPA : Pend. Matematika A International : Pendidikan : 2 (Teori) : I atau II : Tidak ada : L. Andriani P., M. Hum I.

Lebih terperinci

4.4 Uraian Materi Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap

4.4 Uraian Materi Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap 4.4 Uraian Materi. 4.4.1 Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : FELIX PRASTYO NIM : 11.12.6219 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 Di susun oleh : Nama : Garna Nur Rohiman NIM : 11.11.4975 Kelompok : D Jurusan Dosen : S1-TI : Tahajudin Sudibyo, Drs Untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan

Lebih terperinci

DAMPAK GLOBALISASI MEMICU DISINTEGRASI SUATU BANGSA

DAMPAK GLOBALISASI MEMICU DISINTEGRASI SUATU BANGSA DAMPAK GLOBALISASI MEMICU DISINTEGRASI SUATU BANGSA Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Disusun Oleh: Nama : DEFRI MUSTIKA LUBIS NIM : 11.11.5534 Kelompok : F Prog. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : S1-Teknik Informatika Dosen :Dr.

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA Oleh : DENY KURNIAWAN NIM 11.11.5172 DOSEN : ABIDARIN ROSIDI, DR, M.MA. KELOMPOK E PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

Lebih terperinci

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing : Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB

Lebih terperinci

Lemahnya Kesadaran Masyarakat Indonesia Terhadap Nilai-nilai Pancasila

Lemahnya Kesadaran Masyarakat Indonesia Terhadap Nilai-nilai Pancasila Lemahnya Kesadaran Masyarakat Indonesia Terhadap Nilai-nilai Pancasila Disusun oleh : Nama : Sunu Arif Budi Wibowo NIM : 11.11.4817 Kelompok : C Jurusan : S1-Teknik Informatika Nama Dosen : Drs.Tahajudin

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat

Lebih terperinci

NOVIA KENCANA, S.IP, MPA

NOVIA KENCANA, S.IP, MPA NOVIA KENCANA, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT???? Cabang ilmu Cara berpikir ILMU FILSAFAT Alkisah bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KELOMPOK F NAMA : AZIS AGUS PRADHIKA NIM : 11.11.5556 KELAS : 11-S1 TI-13 DOSEN : ABIDARIN ROSIDI Dr,M,Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Pancasila

Lebih terperinci