1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak sampai dengan usia lanjut memerlukan pangan, sandang, dan papan. Disamping kebutuhan, setiap penduduk juga punya keinginan, seperti ingin makan nasi, ingin makan jagung, ingin makan humburger, ingin munum teh, ingin memiliki rumah sederhana, dan sebagainya (Nitisusastro, 2013: 23). Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka setiap individu melakukan pencarian informasi, mengevaluasi alternatif pilihannya, melakukan keputusan pembelian dan mengonsumsi atau menggunakan barang atau jasa tersebut. Jika melihat begitu banyak macam atau jenis kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi, maka tidak mengherankan apabila para pelaku bisnis terus berlomba-lomba menawarkan berbagai macam barang dan jasa untuk menggarap setiap potensi pasar yang ada. Bisnis adalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi keperluan orang banyak. Aktivitas bisnis pada umumnya bertujuan menghasilkan laba untuk kelangsungan hidup serta mengumpulkan cukup dana bagi pelaksanaan kegiatan si pelaku bisnis atau businessman itu sendiri. Kegiatan bisnis dewasa ini tidak lagi hanya berfokus kepada laba yang diperoleh, tetapi kepada konsumen. Konsumen menjadi perhatian para pelaku bisnis karena keputusan pembelian ada pada mereka. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Peter dan Austin (dalam Sumarwan, 2002: 24), bahwa dalam sektor swasta atau publik, dalam perusahaan besar atau kecil, kami mengamati bahwa hanya ada dua cara
untuk menciptakan dan mempertahankan prestasi unggul dalam waktu yang lama. Pertama, beri perhatian luar biasa kepada pelanggan anda lewat pelayanan yang unggul. Kedua, teruslah berinovasi, itu saja. Pertumbuhan dan perkembangan bisnis ini juga terlihat di kota Medan. Sebagai kota terbesar ke tiga setelah Jakarta dan Surabaya, Medan menjadi salah satu tempat persinggahan bagi masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Dan melihat jumlah penduduk yang mencapai lebih dari dua juta jiwa membuat para pelaku bisnis memiliki keberanian untuk menunjukkan keberadaannya. Hal ini terbukti dari maraknya bisnis-bisnis yang ada di kota Medan baik itu bisnis properti, bisnis jasa kecantikan, antar-jemput barang dan juga bisnis kuliner. Hal inilah yang memicu persaingan diantara pemasar. Situasi kompetisi atau persaingan yang begitu ketat mendorong setiap pelaku bisnis berfikir mengenai strategi bersaing yang tepat agar memberikan nilai lebih dari para pesaingnya untuk menarik konsumen melakukan keputusan pembelian. Begitupun dengan bisnis kuliner yang ada di Medan, perkembangannya tidak kalah pesat dengan bisnis-bisnis lainnya. Jumlah restoran, kafe, maupun gerai kopi (coffee shop) bertambah drastis. Ini terlihat dari restoran maupun kafe yang mudah dijumpai di hampir seluruh titik kota Medan, seperti di daerah Jalan Wahid Hasyim, Jalan Setia Budi, Jalan Dr Mansyur, dan juga banyak ditemukan di dalam mall. Tidak jarang juga dijumpai tempat bersantap yang juga mendesain dan mengusung tema-tema unik dalam mendirikan usahanya. Hal ini dilakukan guna menarik minat beli konsumen untuk membeli kemudian membuat konsumen merasa nyaman dan betah berlama-lama berada di tempat tersebut, dan mengharapkan konsumen meningkatkan pembeliannya. 2
Keadaan tersebut dipicu oleh perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat modern. Keputusan pembelian makanan oleh konsumen di restoran maupun kafe tidak hanya sekedar membeli makanan atau minuman, tetapi tempat untuk berekreasi dan menikmati suasana yang diciptakan oleh restoran maupun kafe tersebut. Hal ini didorong oleh Sunyoto yang menyatakan bahwa pergeseran pola perilaku belanja pelanggan yang terdeteksi dari sejumlah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belanja pelanggan tidak hanya dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup, namun lebih mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk berekreasi dan berelasi (Sunyoto, 2015: 2). Pendapat serupa juga dinyatakan oleh Tan yang mengemukakan bahwa alasan kebanyakan konsumen mengunjungi HoReKa (Hotel, Restoran, Kafe) bukan hanya untuk makan dan minum melainkan mereka lebih cenderung menikmati suasana khas HoReKa dan kesempatan bertemu dengan orang lain (Tan, 2002: 13). Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut perlu konsep serta ide-ide kreatif mengenai bagaimana berbelanja nyaman dan menyenangkan dengan pengelolaan yang mengintegrasikan desain interior, pilihan barang, konsep toko yang dikenal dengan istilah store atmosphere yang membangun citra toko. Hal ini menjadi stimulan untuk masuk ke dalam toko, yang berlanjut pada proses interaksi hingga pembelian (Sunyoto, 2015: 210). Utami (2010: 98) mengatakan, Suasana Toko (Store Atmosphere) merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen. Kombinasi dari karakteristik toko bukan hanya sebagai 3
strategi untuk memberikan nilai lebih pada pembeli, tetapi dapat juga digunakan sebagai pembeda dari para pesaing. Penciptaan store atmosphere sebagai salah satu penarik konsumen juga dilakukan oleh Chirurgie Cafe and Books. Kafe ini merupakan salah satu kafe yang mengangkat tema dan memerhatikan kombinasi dari karakteristik toko. Chirurgie Cafe and Books terletak di Jalan Wahid Hasyim Nomor 440 Medan. Kafe ini dibuka pada tanggal 16 November 2015. Kafe yang memiliki ruangan outdoor dan indoor ini mengangkat tema industrial untuk menata bagian dalam ruangan kafe. Ini terlihat dengan adanya bata ekspos di dindingnya serta penggunaan material kayu. Penggunaan material kayu yang dominan di seluruh ruangan memberikan nuansa hangat di dalam ruangan. Selain itu, ada rak buku berisi buku-buku populer yang bisa dibaca pengunjung. Sedangkan untuk outdoor, kafe ini memiliki taman yang memberikan kesan minimalis dan terbuka. Keberadaan taman memberikan efek sejuk di siang hari dan nyaman di malam hari karena diterangi dengan lampu sorot. Kafe menyediakan booth foto yang ditata seperti taman mini dan ayunan di sebelah kiri dan ada air mancur di sebelah kanan kafe. Selain itu, kafe ini juga menyediakan VIP Room dan setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu, pengunjung dihibur dengan serangkaian live akustik "tribute to" dan perkusi yang dipandu DJ. Penciptaan store atmosphere merupakan unsur penting yang tidak bisa diabaikan lagi. Hal ini dikarenakan di tengah-tengah persaingan yang begitu ketat yaitu banyaknya kafe-kafe yang menjual produk serupa dengan harga yang tidak jauh berbeda ditambah dengan perubahan pola konsumsi masyarakat yang tidak lagi berfokus kepada barang saja karena mereka mulai selektif dalam memilih 4
tempat untuk bersantap, maka setiap pelaku bisnis berkewajiban membuat strategi keunggulan bersaing yaitu salah satunya dengan penciptaan store atmosphere yang tidak hanya mampu membuat perbedaan dengan para pesaingnya, tetapi juga sebagai salah satu daya tarik yang membuat masyarakat memutuskan untuk melakukan pembelian. Chirurgie Cafe and Books sebagai salah satu pendatang baru dalam bisnis kuliner, langsung mengaplikasikan strategi penciptaan store atmosphere sejak awal berdiri. Penerapan strategi ini dilakukan guna menarik hasrat konsumen supaya berkunjung dan melakukan pembelian. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Chirurgie Cafe and Books Medan 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan store atmosphere pada Chirurgie Cafe and Books? 2. Bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen pada Chirurgie Cafe and Books? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan store atmosphere di Chirurgie Cafe and Books. 5
2. Mengetahui bagaimana pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen pada Chirurgie Cafe and Books. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan berkontribusi dalam pengembangan studi ataupun penelitian tentang manajemen pemasaran khususnya mengenai store atmosphere dan keputusan pembelian. 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai bahan memperluas wawasan mengenai manajemen pemasaran khususnya store atmosphere (suasana toko). 3. Bagi Perusahaan Bagi Chirurgie Cafe and Books, penelitian ini dapat memberikan masukan dan evaluasi mengenai pelaksanaan store atmosphere dan perilaku konsumen khususnya mengenai keputusan pembelian. 6