menggunakan PTKP lama dan baru serta penghitungan kompensasi kelebihan bayar pph 21 akibat perubahan PTKP pada PT. PJK.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pelaporan Pajak Tahun Sebelum Pembetulan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan menggunakan

Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam setiap perusahaan yang belum mampu melakukan pembukuan maka

Pengurangan: 1. Biaya jabatan: 5% x Rp ,00 Rp150, luran Pensiun 2% x Rp 60,000. Rp2,790,000.00

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

BAB IV PEMBAHASAN. Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang

Peraturan pelaksanaan Pasal 21 ayat (5) Penghasilan yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah Peraturan Pemerintah

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN Jenis jenis pajak koperasi XYZ.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 EVALUASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 KARYAWAN. karyawannya dan PT. pelangi elasindo menanggung semua PPh Pasal 21 yang

Judul : Evaluasi Kewajiban Perpajakan Pasal 21 PT ABC Studi Kasus di Kantor Sopindo Consulting Nama : Juniar Tigva Boru NIM : ABSTRAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya dengan nama

Kasus : A. Pegawai Tetap

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 UNTUK BUKAN PEGAWAI ATAS IMBALAN YANG BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN

BAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA

Landasan Hukum: Pasal 25 UU PPh PMK No. 208/ PMK.03/ 2009 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP.537/ PJ./ 2000

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

I. PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 UNTUK PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR SETIAP BULAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 ATAS PPH PASAL 21 CV FAZAR UTAMA DI SAMARINDA

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

PAJAK PENGHASILAN PAJAK 25

MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

BAGIAN PERTAMA: PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21. I. PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 UNTUK PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR SETIAP BULAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. 1. Bagian-bagian dalam proses perhitungan pajak penghasilan PPh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Pelaksanaan Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 23 PT DEF

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1101 BM SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (SPT MASA PPn BM) ( F )

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang)

EVALUASI MEKANISME PERHITUNGAN, PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) 21 PADA KOPERASI JASA MARGA BAKTI 5

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-32/PJ/2009 TANGGAL : 25 MEI 2009

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

PPh Pasal 25. Rp Rp. Angsuran PPh pada tahun Berjalan

Abstrak. Kata Kunci: Eksposur Pajak; Pajak Ditanggung Perusahaan; PPh pasal 21; PPh Pasal 23. Abstract

Surat Keterangan Penelitian

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV PEMBAHASAN. 4.2 Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan pada PT Kumboro Terkait Jasa Penyiaran Radio PPh Pasal 23

BAGIAN PERTAMA : PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PASAL 26

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kegiatan Perusahaan Serta Perubahan Peraturan yang Terjadi Pada Perusahaan

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 6

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Obyek Penelitian. 1. Sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama. Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. No.10 Tahun 2000 tentang Peningkatan PTKP Wajib Pajak Pribadi. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Semakin tinggi pemasukan pajak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

2017, No tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tenta

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

PENGHASILAN PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 486/KMK.03/2003 TENTANG

BAB IV HASIL PEMBAHASAN. dari lima bagian yaitu Playgroup ( PG ), Taman Kanak-kanak ( TK ), Sekolah

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang) 8. JUMLAH (6 + 7) 8

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pemotongan PPH Pasal 21. Tata Cara Pemotongan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka penulis membuat simpulan dari seluruh pembahasan yaitu sebagai

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

SPT MASA & BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26. PERATURAN DIRJEN PAJAK NOMOR PER-04/PJ/2017 Jakarta, 12 April 2017

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2018 TENTANG

2018, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan

PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara.

PERHITUNGAN PPH 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA JAKARTA KOJA. : Rezha Riski Ria NPM : Program Studi : DIII Manajemen Keuangan

2013, No

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Dosen Tetap Pada Universitas Krisnadwipayana. Meitri Megawati DA03

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN

BAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : 2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK 3) DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Transkripsi:

menggunakan PTKP lama dan baru serta penghitungan kompensasi kelebihan bayar pph 21 akibat perubahan PTKP pada PT. PJK. BAB IV PEMBAHASAN 27

4.1 Perubahan PPh Pasal 21 Bagi Pegawai Tetap Menggunakan PTKP Lama dan PTKP Baru KKP JM Haryanto adalahsebuah konsultan pajak yang memiliki banyak klien yang terkena dampak perubahan PTKP. Jadi pada bulan Januari sampai dengan Juni sampai tahun 2016 KKP JM Haryanto melakukan perhitungan PPh pasal 21 menggunakan PTKP lama yaitu bagi diri sendiri Rp 36.000.000, kawin Rp 3.000.000 dan tanggungan Rp 3.000.000. kemudian pada bulan Juli tahun 2016 PTKP baru diatur sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 yaitu sebesar bagi diri sendiri Rp 54.000.000,kawin Rp 4.500.000 dan tanggungan Rp 4.500.000, sehingga mulai bulan Juli 2016 KKP JM Haryanto melakukan perhitungan PPh pasal 21 menggunakan PTKP baru. Peraturan kenaikan PTKP berlaku surut dari bulan Januari, maka KKP JM Haryanto melakukan kembali penghitungan pasal 21 untuk pegawai tetap dari masa Januari sampai dengan masa Juni tahun 2016 dengan menggunakan PTKP baru. Tabel 4.1 adalah perbandingan perhitungan pajak PPh pasal 21 pegawai tetap menggunakan PTKP lama dan PTKP baru dari masa Januari hingga masa Juni tahun 2016 yang didapat dari data PT. PJK sebuah perusahaan dagang alat tulis kantor yang memiliki 4 pegawai tetap yang menjalankan tugasnya masingmasing, dan semua pegawai tetap telah memliki NPWP. Tabel 4.1 Penghitungan PPh Pasal 21 PT. PJK PTKP LAMA NAMA S TATUS P BRUTO B JAB P NETTO PTKP PKP PPH 21/TH PPH 21/BLN VINEN TK/0 Rp 70.000.000 Rp 3.500.000 Rp 66.500.000 Rp 36.000.000 Rp 30.500.000 Rp 1.525.000 Rp 127.083 SIUS K/0 Rp 60.000.000 Rp 3.000.000 Rp 57.000.000 Rp 39.000.000 Rp 18.000.000 Rp 900.000 Rp 75.000 28 YOSES K/1 Rp 50.000.000 Rp 2.500.000 Rp 47.500.000 Rp 42.000.000 Rp 5.500.000 Rp 275.000 Rp 22.917 GISEL TK/0 Rp 30.000.000 Rp 1.500.000 Rp 28.500.000 Rp 36.000.000 Rp 7.500.000 Rp Rp Rp 2.700.000 Rp 225.000 TOTAL Rp 210.000.000 PTKP BARU

Sumber : data diolah, 2016 Tabel diatas merupakan perbandingan perubahan pajak PPh pasal21 menggunakan PTKP lama dan baru bagi pegawai tetap yang telah dihitung oleh PT. PJK. Penghasian bruto merupakan gaji yang diperoleh oleh pegawai tetap setiap bulannya, kemudian dikalikan 12 sehingga menjadi penghasilan bruto satu tahun. Biaya jabatan adalah pengurang penghasilan bruto yaitu sebesar lima persen dikalikan penghasilan bruto. Hasil dari penghasilan bruto dikurangi biaya jabatan disebut penghasilan netto. PTKP mengurangi penghasilan netto hasilnya adalah penghasilan kena pajak kemudian dikali tarif pasal 17 hasilnya adalah pph pasal 21. Apabila penghasilan netto dikurangi PTKP hasilnya minus, maka pajak yang terutang adalah nihil atau dengan kata lain tidak dikenakan pajak. Seperti halnya Gisel yang tidak dipotong PPh pasal 21 menggunaakn PTKP lama dan Sius, yoses, Gisel yang tidak dipotong PTKP baru. Dapat dilihatdari tabel diatas penghitungan pajak PPh pasal 21 menggunakan PTKP lama hasilnya lebih besar daripada menggunakan PTKP baru. 4.2 Perilaku Kompensasi Kelebihan Bayar PPh Pasal 21 akibat Perubahan PTKP pada Pegawai Tetap di PT.PJK Langkah selanjutnya dari penghitungan PPh pasal 21 bagi pegawai tetap PT.PJK dengan menggunakan PTKP lama dan baru, lalu membandingkan PPh pasal 21 terutang menghitung selisihnya dari setiap 29

bulan. Selisih dari setiap bulan tersebut merupakan lebih bayar pegawai tetap yang diakibatkan oleh kenaikan PTKP menyebabkan PPh pasal 21 menjadi lebih kecil apabila menggunakan penghitungan memakai PTKP baru. Lebih bayar tersebut dapat dikompensasikan ke bulan berikutnya dan dapat menguntungkan wajib pajak. Tabel ini merupakan perlakuan lebih bayar yang dikompensasikan PT. PJK. TABEL 4.2 Perlakuan Kompensasi pada Pegawai Tetap MASA VINEN SIUS YOSES LAMA BARU KOMP ENSASI LAMA KOMPE BARU NSASI LAMA BARU KOMPE NSASI JANUARI 127.083 52.083 75000 75.000 NIHIL 75000 22.917 NIHIL 22917 FEBRUARI 127.083 52.083 75000 75.000 NIHIL 75000 22.917 NIHIL 22917 MARET 127.083 52.083 75000 75.000 NIHIL 75000 22.917 NIHIL 22917 APRIL 127.083 52.083 75000 75.000 NIHIL 75000 22.917 NIHIL 22917 MEI 127.083 52.083 75000 75.000 NIHIL 75000 22.917 NIHIL 22917 JUNI 127.083 52.083 75000 75.000 NIHIL 75000 22.917 NIHIL 22917 TOTAL KOMPENSASI 450000 450000 137502 JULI 52.083 397917 NIHIL 450000 NIHIL 137502 AGUSTUS 52.083 345834 NIHIL 450000 NIHIL 137502 SEPTEMBER 52.083 293751 NIHIL 450000 NIHIL 137502 OKTOBER 52.083 241668 NIHIL 450000 NIHIL 137502 NOVEMBER 52.083 189585 NIHIL 450000 NIHIL 137502 DESEMBER 52.083 137502 NIHIL 450000 NIHIL 137502 Sumber : Data diolah 2016 Perlakuan kompensasi kelebihan bayar pada pegawai tetap PT.PJK yang ada dalam tabel 4.2 bahwa PT.PJK memliki 4 pegawai tetap yaitu Vinen, Sius, Yoses, dan Gisel. Vinen baik memakai PTKP lama maupun PTKP baru tetap dipotong PPh pasal 21, sedangkan Sius dan Yoses apabila menggunakan PTKP lama dipotong PPh pasal 21 sedangkan memakai PTKP baru PPh pasal 21nya nihil. Lalu Gisel baik menggunkan PTKP lama maupun PTKP baru PPh pasal 21nya nihil, sehingga pada tabel diatas Gisel tidak cantumkan karena tidak ada kompensasi kelebihan bayar PPh pasal 21. 30

Total lebih bayar PPh pasal 21 PT.PJK pada masa Januari sampai dengan Juni 2016 merupakan jumlah yang dikompensasikan pada SPT PPh pasal 21 masa Juli 2016. Misalnya pegawai tetap Vinen PPh pasal 21 menggunakan penghitungan PTKP lama sebesar Rp 127.083 sedangkan PPh pasal 21 menggunkan PTKP baru sebesar Rp 52.083, lebih bayar didapat dari PPh pasal 21 menggunakan PTKP lama dikurangi PPh pasal 21 PTKP baru hasilnya sebesar Rp 75.000 (Rp 127.083 Rp 52.083 = Rp 75.000), karena besarnya PPh pasal 21 setiap bulan dari Januari sampai Juni 2016 sama maka lebih bayar sebesar Rp 75.000 tersebut ada pada SPT masa PPh pasal 21 Januari sampai Juni 2016, sehingga lebih bayar PT. PJK pada masa Januari sampai Juni 2016 totalnya adalah Rp 450.000 (Rp 75.000 x 6 = Rp 450.000). lebih bayar sebesar Rp 450.000 tersebut dapat dikompensasikan pada SPT masa PPh pasal 21 berikutnya yaitu SPT masa Juli 2016 tetapi PPh pasal 21 masa Juli hanya sebesar Rp 52.083 sehingga yang dapat dikompensasikan pada masa Juli hanya Rp 52.083, dan masih ada lebih bayar sebesar Rp 397.917 (Rp 450.00 52.083 = 397.917). lebih bayar tersebut dikompensasikan lagi pada masa berikutnya sampai lebih bayar tersebut habis apabila labih bayar belum habis pada SPT PPh pasal 21 masa Desember 2016 maka lebih bayar tersebut dikompensasikan di tahun berikutnya sampai habis lebih bayar tersebut. Kompensasi adalah hak dari wajib pajak, sehingga PT. PJK mengembalikan PPh pasal 21 lebih bayar dari masingmasing pegawai tetapnya. Penghitungan pengembalian PPh pasal 21 yang lebih bayar adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Pengembalian PPh 21 Lebih Bayar 31

Nama Pengembalian PPh 21 Lebih Bayar Vinen 137.502 Sius 450.000 Yoses 137.502 Total 725.004 Sumber : Data diolah, 2017 PT. PJK mengembalikan PPh pasal 21 lebih bayar dari sisa kompensasi pada bulan Desember 2016 kepada masing pegawai tetap yang telah kelebihan bayar PPh pasal 21. Yang menyetor PPh pasal 21 dari setiap pegawai tetap adalah PT. PJK, sehingga rekap PPh pasal 21 setiap bulan yang harus disetor dan dikompensasikan oleh PT. PJK adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Rekap PPh Pasal 21 PT. PJK Masa PPh 21 PTKP Lama PPh 21 PTKP Baru Lebih Bayar Kompensasi Januari 225.000 52.083 172.917 Februari 225.000 52.083 172.917 Maret 225.000 52.083 172.917 April 225.000 52.083 172.917 Mei 225.000 52.083 172.917 Juni 225.000 52.083 172.917 TOTAL KOMPENSASI KE BULAN JULI 1.037.502 Juli 52.083 985.419 Agustus 52.083 933.336 September 52.083 881.253 Oktober 52.083 829.170 November 52.083 777.087 Desember 52.083 725.004 TOTAL 1.350.000 624.996 sisa LB : 725.004 Sumber : Data diolah, 2017 Pada akhir tahun PPh pasal 21 yang lebih bayar dikembalikan ke PT. PJK pada akhir tahun adalah Rp 725.004, dan lebih bayar tersebut dibagikan oleh PT. PJK kepada masingmasing wajib pajak sesuai sisa PPh pasal 21 lebih bayar dari setiap pegawai tetap. 32

4.3 Cara melaporkan SPT pembetulan PPh pasal 21 PT. PJKakibat perubahan PTKP SPT PPh pasal 21 masa januari sampai Juni 2016 yang telah dihitung dengan PTKP lama harus dikoreksi akibat kenaikan PTKP. PPh pasal 21 yang telah dihitung dengan PTKP lama harus dihitung kembali dengan PTKP baru, selain itu PT. PJK wajib melakukan pembetulan SPT PPh pasal 21 dari Januari sampai Juni 2016. SPT pembetulan tersebut dilakukan pada saat peraturan perubahan PTKP keluar yaitu pada bulan Juli 2016. Berikut ini adalah gambar SPT PPh pasal 21 pembetulan. Gambar 4.1 SPT masa PPh pasal 21 Januari 2016 Sumber : SPT PPh 21 PT.PJK, 2016 Pada kolom SPT normal tanda (X) dihapus lalu dipindahkan kekolom SPT pembetulan ke, hasilnya seperti gambar dibawah ini : Gambar 4.2 SPT masa PPh pasal 21 Januari 2016 33

Sumber : SPT PPh 21 PT.PJK, 2016 SPT pembetulan PPh pasal 21 dibuat dari masa Januari sampai Juni 2016. PT. PJK melaporkan SPT pembetulan PPh pasal 21 masa Januari sampai Juni 2016 tersebut pada 31 Juli 2016 ke Kantor Pelayanaan Pajak terdaftar yaitu di kode KPP 512 tepatnya KPP Semarang Tengah I. Lalu contohnya kelebihan setor pada bulan Januari 2016 sebesar Rp. 172.917. Didapat dari PPh pasal 21 dengan PTKP lama sebesar Rp. 225.000 dikurangi dengan PPh pasal 21 dengan PTKP baru dengan Rp. 52.083. Berikut ini adalah tampilan SPT masa PPh pasal 21 normal. Gambar 4.3 SPT masa PPh pasal 21 Normal Januari 2016 Sumber : SPT PPh 21 PT.PJK, 2016 Akibat dari perubahan PTKP, SPT masa PPh pasal 21 seperti gambar diatas harus dilakukan pembetulan sebagai berikut: Gambar 4.4 34

SPT masa PPh pasal 21 Pembetulan Januari 2016 Sumber : SPT PPh 21 PT.PJK, 2016 Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa perubahan ada dalam jumlah pajak yang dipotong. SPT pembetulan PPh pasal 21 pajaknya lebih kecil dibanding SPT PPh pasal 21 normal. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan PTKP. Kenaikan PTKP menyebabkan pajak terutang menjadi lebih kecil, sehingga ada lebih bayar yang harus dikompensasukan pada masa pajak berikutnya. Berikut adalah gambar cara mengkompensasikan PPh pasal 21 yang lebih bayar pada bulan Januari. Gambar 4.5 SPT masa PPh pasal 21 Pembetulan Januari 2016 35