BAB I PENDAHULUAN. United Nation Development Program (UNDP) Tahun 2007 yang berdasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia (SDM). Menghadapi era globalisasi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk

Setia, 2011), hlm Sarbini & Neneng Lina, Perencanaan Pendidikan, (Bandung; Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi tantangan era globalisasi saat ini, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan zaman sudah semakin modern terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keperawatan sebagai profesi dikembangkan sesuai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

ABSTRAKSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2004

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. dalam proses belajar

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL: Dewi Irawaty, MA, PhD

BAB I PENDAHULUAN. tidak dipungkiri jika dibalik kemudahan yang ditawarkan saat ini juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

PERSEPSI PERAWAT TENTANG TERAPI BERMAIN DIRUANG ANAK RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Dimulainya AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia (SDM) yang sehat secara fisik diharapkan menjadi manusia

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa karena hasil skripsi menentukan lulus atau tidaknya seorang mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi berbagai permasalahan yang sangat mendasar, terutama dalam upaya

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU (TKIT) ASSALAM JETIS AMBARAWA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara

BAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini mengenai implementasi KTSP dalam pemanfaatan laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi tertumpu pada kekayaan alam,

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Program Studi DIII. Kebidanan Akademi Kebidanan X Surakarta Tahun 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. keperawatan. Perubahan ini tidak serta-merta diterima oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada

PENDAHULUAN Latar Belakang

Data Pokok Pembangunan 2014 PEMBANGUNAN MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perubahan pada sendi-sendinya. Salah satu bidang yang juga mengalami perkembangan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah PTK. Idealnya sistem pendidikan yang baik dan berkualitas apabila input

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM). Menghadapi era globalisasi, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. belum menyadari bahwa suatu keberhasilan kerja berakar pada nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya pendidikan yang memadai dan

BAB I PENDAHULUAN. berkomitmen untuk memasuki dan mengimplementasikan TIK dalam. bidang TIK serta melengkapi sarana dan infrastruktur TIK.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia dan watak bangsa (Nation Character Building). Harkat dan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI-SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL ABIMANYU RSJD SURAKARTA

PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. fisik/fasilitas fisik (Rustiadi, 2009). Meier dan Stiglitz dalam Kuncoro (2010)

Lokasi: Dermaga Desa Kota Batu, Kec.Warkuk Ranau Selatan. suatu paradigma yang menempatkan manusia sebagai titik

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh: ENDANG PANISIH J

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kesepakatan Nasional yang secara konseptual mengakui

BAB I PENDAHULUAN.

PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan guna

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam bidang keperawatan. Upaya ini dilakukan agar dapat menarik lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh besar pada perkembangan personal sosial anak.masuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat D3 Keperawatan, S1 Keperawatan dan juga profesi ners. Imbasnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi (Iptek). Persepsi masyarakat ini kiranya telah mampu memobilisasi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilar utama untuk menjadi masyarakat yang sejahtera.

BAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

BAB I PENDAHULUAN. investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan seseorang berbuat sesuatu (Purwanto, 1998). Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetitif. Dengan semakin berkembangnya era sekarang ini membuat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu karena pendidikan menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010). Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dukungan mutualistis. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MARINI FITRI RAHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

Skripsi S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. United Nation Development Programme (UNDP) telah mengeluarkan

PERBEDAAN MOTIVASI MENGEMBANGKAN KARIR ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA KARYAWAN. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. satu titik yaitu rendahnya kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan serta teknologi, tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia berdasarkan laporan The United Nation Development Program (UNDP) Tahun 2007 yang berdasarkan pada Human Development Index (HDI), jauh tertinggal dengan Negara ASEAN lainnya. Indonesia menempati urutan ke 108 dengan indeks 0,728 (Wikipedia, 2009). Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang bergantung pada tersedianya SDM. Menghadapi era globalisasi, dimana diberlakukannya pasar bebas dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta meningkatnya persaingan antar rumah sakit dibutuhkan SDM yang berkualitas dan professional di bidangnya. Dengan demikian tantangan utama dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya adalah pengambangan SDM. Tenaga kesehatan yang telah berada di dalam sektor pelayanan kesehatan perlu dikembangkan dan diarahkan agar dapat bekerja lebih produktif (Sumantri, 2002). Pada dasarnya pendidikan keperawatan akan berhasil karena ada dukungan keluarga dan motivasi yang tinggi. Motivasi merupakan salah satu prasyarat yang paling penting dalam belajar. Bila tidak ada motivasi, proses belajar tidak akan terjadi. Dukungan keluarga adalah informasi atau nasihat verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban keluarga atau di dapat

karena kehadiran mereka yang mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Dukungan keluarga tersebut berasal dari orangorang di sekitar remaja tersebut yaitu orang tua, saudara, teman dan lain-lain Gottlieb (1998) di kutip oleh Zaenuddin (2002). Dukungan keluarga adalah persepsi seseorang bahwa dirinya menjadi bagian dari jaringan sosial yang didalamnya tiap anggotanya saling mendukung (http;//www.epsikologi.com remaja, htm). Selain dukungan keluarga ada yang sangat berhubungan dengan mahasiswa melanjutkan program ners adalah motivasi. Motivasi belajar adalah suatu daya penggerak atau pendorong yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan suatu pekerjaan yaitu belajar. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguhsungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah akan menyebabkan sikap malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran (Dalyono, 2001). Menurut Wlodkowski dalam Sudrajat (2009), menyatakan bahwa ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu sikap (attitudes), kebutuhan (needs), rangsangan (stimulation), emosi (affects), kemampuan dan penguatan. Sikap (attitudes) adalah kombinasi antara konsep, informasi dan emosi yang menyebabkan kecenderungan individu untuk mereaksi senang atau tidak senang terhadap orang, kelompok, ide, kejadian atau objek-objek tertentu. Sikap mahasiswa terhadap tutor, materi dan situasi belajar, dirinya sebagai mahasiswa, dan terhadap harapannya untuk berhasil, mempengaruhi 2

proses belajar. Kebutuhan (needs) adalah suatu kondisi kekurangan yang mendorong individu untuk melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan (Wlodkowski, 1985). Semakin kuat mahasiswa merasakan suatu kebutuhan, semakin besar usaha yang dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Rangsangan (stimulation) adalah segala perubahan dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang menyebabkan individu menjadi aktif (Wlodkowski, 1985). Semakin menarik dan bermanfaat suatu kegiatan, semakin aktif mahasiswa terlibat dalam kegiatan tersebut (Wlodkowski, 1985). Emosi (affects) mengacu pada pengalaman individu selama proses belajar. Emosi dapat merupakan pendorong intrinsik. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan emosi mahasiswa dalam proses belajar adalah penting untuk memelihara motivasi belajar mahasiswa (Wlodkowski, 1985). Kemampuan mengacu pada kemampuan individu untuk merespon sebagai hasil belajar (Perlmutter & Hall, 1992). Mahasiswa akan merasa memiliki kemampuan apabila mahasiswa menyadari bahwa dirinya telah mencapai tingkat pengetahuan atau ketrampilan tertentu yang sesuai dengan standar pribadi atau sosial. Motivasi belajar mahasiswa akan meningkat apabila proses belajar meningkatkan kesadaran mahasiswa akan kemajuan, penguasaan dan tanggung jawab dalam belajar (Wlodkowski, 1985). Penguatan adalah segala kegiatan yang memelihara dan meningkatkan kemungkinan untuk merespon lebih lanjut (Wlodkowski, 1985). Yang dimaksud penguatan disini adalah dukungan keluarga. 3

Menurut Nursalam (2002) program profesi merupakan suatu proses sosialisasi peserta didik dalam mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai kemampuan keterampilan professional: intelektual, sikap, dan teknis dalam melaksanakan asuhan keperawatan, maka program profesi mempunyai tujuan mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian professional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan lapangan secara komprehensif, sehingga memiliki kemampuan professional. Berdasarkan data dari BAK Tahun 2009 Universitas Muhammadiyah Semarang telah menyelengarakan program Ners pada tahun 2006 dan peserta didiknya sebesar 65% sedangkan pada tahun 2007 mahasiswa yang mengikuti program Ners yaitu sebesar 78 % hal ini menunjukkan adanya peningkatan. Studi pendahuluan tentang motivasi mahasiswa melanjutkan progam ners dengan waancara singkat dengan sepuluh mahasiswa semester akhir didapatkan keterangan yang berminat melanjutkan program ners sebanyak 70%. Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan dukungan keluarga dengan motivasi mahasiswa semester akhir untuk melanjutkan ke Program Ners di Universitas Muhammadiyah Semarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dan 4

motivasi mahasiswa semester akhir program studi S1 Keperawatan untuk melanjutkan ke program Ners di Universitas Muhammadiyah Semarang. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi mahasiswa semester akhir untuk melanjutkan ke program Ners di Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mendiskripsikan dukungan keluarga mahasiswa semester akhir program studi S1 Keperawatan untuk melanjutkan ke program ners di Universitas Muhammadiyah Semarang. b. Mendiskripsikan motivasi mahasiswa semester akhir program studi S1 Keperawatan untuk melanjutkan ke program ners di Universitas Muhammadiyah Semarang. c. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan motivasi mahasiswa semester akhir program studi S1 Keperawatan untuk melanjutkan ke program Ners di Universitas Muhammadiyah Semarang. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat : 1. Bagi institusi pendidikan 5

a. Diharapkan dapat memberikan gambaran situasional hubungan dukungan keluarga dengan motivasi mahasiswa untuk melanjutkan ke program Ners Universitas Muhammadiyah Semarang. b. Digharapkan dapat dimanfaatkan dalam mengarahkan kesiapan mahasiswa untuk mengikuti program Ners sehigga proses pembelajaran tercapai. 2. Bagi profesi Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk meningkatan dan pengembangan keperawatan di Indonesia serta dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan. 3. Bagi Peneliti Menjadi pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian secara baik dan benar, sehingga dapat menjadi motivator dan landasan untuk melakukan penelitian berikutnnya. E. Bidang Ilmu Bidang ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu keperawatan dengan kajian di bidang ilmu keperawatan, khusus pada keperawatan komunitas. 6