J- 7-, d;;.. /3-ii.r, '7,,"; i' /',/iii. L & A levy /pp- -,,.J,, I /..I 4 b L! '.> ' /,*? <.. L 7 PENGARUH BENTUK UREA DAN DOSlS NITROGEN TERHADAP EFEKT~V~TASalvinia molesta D. S. Mitcheii SEBAGAI "COVER CROP" PADA PAD1 SAWAH Oleh OLOAN E. HALOMOAN HUTAGALUNG A. 19 1509 PAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOQOR B O G O R 1 9 8 7
- - PENGARUH BENTLJK IXA DAN DOSIS NITROGEN TEilHAD.4P EFEXTIVITAS Salvinia molesta D. S. Mizchell SZBAGAI "COYER CROP"?ADA PAD1 SAWAH Oleh Laporan Xarya Ilmiah sebagai aalah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pad2 Pakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAX SmIDAxA J2ER-TTANIM-~ -~ - ~~ -~ ~~ ~~ ~- ~~~ FAISULTpS PERTAXIAN, INSTITUT PERTAXIAN BOGOR BOGOR 1 9 8 7
OLOAN E. HALOMOAN HUTAGALUNG. Pengaruh Bentuk Urea dan Dosis Nitrogen terhadap Efektivitas Salvinia molesta D. S. Mitchell sebagai "Cover Cropt1 pada Padi Sawah (di ba - wah bimbingan DONATHUS SUTIDJO dan P. BANGUN). Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bentuk urea dan dosis N terhadap fungsi kayambang sebagai "cover croptt, serta pertumbuhan dan hasil padi sawah varie - tas IR 36. Percobaan dilaksanakan di Xebun Percobaan Mua- ra, BPTP Bogor sejak bulan Juli hingga Nopember 1985. Percobaan menggunakan Rancangan Faktorial Dala! Xelom - pok. Perlakuan terdiri atas tiga faktor yaitu sistem pe- nyiangan (A), bentuk urea (B) dan dosis N (C). Sistem pe- nyiangan terdiri atas dua taraf yaitu 40% penutupan kayam- bang tanpa disiang (~1) dan 0% penutupan kayambang tanpa disiang (A2). Bentuk urea terdiri atas tiga taraf yaitu urea prill (Bl), briket (B2) dan dibungkus plastik (B3). Dosis N terdiri atas tiga taraf yaitu 60 (Cl), 90 (C2) dan 120 kg N/ha (C7). Urea briket dan dibungkus plastik diberikan seluruhnya 3 hari setelah tanam (HST) dengan ca- ra -dibenamkan seda-lun - 5-18 cm d i an padi. antara em pat rum pun^ tanam - Urea prill diberikan tiga kali dengan cara dise- bar merata 3, 21 dan 42 HST, masing-masing sepertiga dosis perlakuan. TSP dan KC1 diberikan sebagai pupuk dasar pada
~ ~ - saat tanam dengan dosis masing-masing 45 kg P 0 ha dan 2 5 40 kg K20.ha. Kayambang efektif menekan pertumbuhan gulma. Bentuk urea dan dosis N tidak mev.pengaruhi pertumbuhan gulma. Urea briket dan dosis 90 kg N,ha cenderung memberikan bo- bot kering gulma teringan. Bentuk urea dan dosis N tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kayambang dan tidak terdapat interaksi antara keduanya. Kayambang menekan pertumbuhan anakan hingga 4 minggu setelah tanam (MsT) aan selanjutnya tidak berbeda nyata dengan petak yang tidak disiang, tetapi kayambang cende-.rung memberikan anakan lebih sedikit. Urea briket dan di- bungkus plastik mengakibatkan pertumbuhan anakan pada awal pertumbuhan sedikit, tetapi pada pertumbuhan lebih lanjut cenderung memberikan jumlah anakan lebih banyak. Pengaruh dosis N baru tampak setelah 10 NST. Semakin tinggi dosis N jumlah anakan semaitin banyak. Tinggi tanaman dipengaruhi oleh bentuk urea dan dosis N tetapi tidak terdapat interaksinya. Urea briket dan di- bungkus plastik mengakibatkan tanaman lebih pendek hingga 4MST dan sexajutny~a- urea-byiket memberf kan~-tanaman ter-- ~ -.. tinggi, tetapi tidak berbeaa nyata dengan urea dibungkus plastik. Semakin tinggi dosis N tanaman semakin tinggi, tetapi pengaruhnya tampak sejak umur 6 MST. ~.
~~ - ~~~ ~~ - Kecuali untuk bobot 1000 butir, kayambang dan gulma memberikan pengaruh yang tidak berbeda terhadap komponen hasil dan hasil tanaman; tetapi kayambang cenderung membe- rikan pengaruh yang lebih baik. Kayambang nyata menurun- kan bobot 1000 butir. Bentuk urea memoengaruhi bobot 1000 butir dan hasil per petak. Bobot 1000 butir pada urea prill nyata lebih berat daripada urea briket dan dibungkus plastik. Bobot kering gabah terberat terdapat pada urea briket dan berbe- da nyata dengan urea prill tetapi tidak berbeda nyata de- ngan urea dibungkus plastik. Bobot kering gabah per petak pada urea dibungkus plastik cenderung lebih berat daripada urea prill. Dosis N tidak berpengaruh terhadap panjang malai, jum_ lah gabah per malai dan bobot 1000 butir tetapi berpengaruh terhadap jumlah anakan produktif, persentase gabah has pa dan hasil per petak. Semakin tinggi dosis N bobot 1000 butir cenderung semakin ringan. Dosis 120 kg N/ha member& kan persentase gabah hampa terbanyak yang berbeda nyata dg ngan dosis 60 kg N/ha, tetapi tidak nyata terhadap dosis 90 kg N/ha. Hasil per petak tertinggi terdapat pada dosis ~~ l2o.~kg N/ha dan nyata Aerhadap dosis~60 kg~~n~/ha tetapi -tl- ~ - ~ dak nyata terhadap dosis 90 kg N,ha. Hasil penelitian me- nunjukkan hasil per- petak cenderung lebih ditentukan oleh jumlah anakan produktif daripada komponen hasil lainnya.