BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL INFORMAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

Salinan P E N E T A P A N Nomor: 0020/Pdt.P/2010/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB IV. Dari hasil data yang diperoleh dilapangan, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah dipaparkan dibab sebelumnya, maka peneliti

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

P U T U S A N. Nomor : 033/Pdt.G/2012/PA.DGL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perkawinan poligami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

bismillahirrahmanirrahim

Kaum Adam, Jadilah Pria Sejati

PENETAPAN Nomor : 02/Pdt. P/2011/PA. Pkc

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih?

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Nomor : 0032/Pdt.P/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P U T U S A N Nomor 40/Pdt.G/2012/PA.Sgr. pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Cerai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

17 tahun 5 bulan ;

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas berinteraksi dengan orang-orang seusia dengannya, tetapi lebih tua,

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. semua yang diciptakan olehnya senantiasa berpasang-pasangan. Keadaan ini dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. satunya ditentukan oleh komunikasi interpersonal suami istri tersebut. Melalui

PUTUSAN Nomor : 200/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak

PUTUSAN Nomor : 117 /Pdt.G/2009/PA/Pkc

LAMPIRAN RINGKASAN CERITA

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR

Ada-ada saja! 6 bulan baru tahu kalau istrinya laki-laki!

Oleh: Windra Yuniarsih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penting yang akan dihadapi oleh manusia dalam perjalanan kehidupannya

Dalam majalah As-sunnah edisi 7 & 8 disebutkan ada sepuluh kiat-kiat praktis sebagai ikhtiar merekatkan cinta kasih suami isteri :

persidangan;

BAB V PENUTUP. Pada hakikatnya, tidak semua orang memilih untuk menikah di usia dini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu manusia wajib berdoa dan berusaha, salah satunya dengan jalan

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Written by Daniel Ronda Saturday, 08 February :22 - Last Updated Wednesday, 29 October :08

bismillahirrahmanirrahim

Perceraian Meningkat, Solusi atau Tragedi Oleh : Dra. Hj. Harijah Damis, MH (Ketua PA Sidrap)

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. bahkan kalau bisa untuk selama-lamanya dan bertahan dalam menjalin suatu

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ب س م الله ال رح م ن ال رح ی م

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu

PUTUSAN Nomor 0887/Pdt.G/2015/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah bagian dari jenjang atau hierarki kebutuhan hidup dari Abraham Maslow, yang

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan satuan sosial yang paling sederhana di kalangan

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

PUTUSAN Nomor : 1068/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Lawan

bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dunia,

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB V PENUTUP. terjadi tiga macam kekerasan, meliputi kekerasan psikis, fisik, dan. penelantaran rumah tangga namun kekerasan psikis lebih dominan.

Transkripsi:

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI Pada bab ini, peneliti menjelaskan pola komunikasi pada hubungan pernikahan dengan pria yang berusia lebih muda dalam budaya patriarki melalui pengalaman informan secara langsung. Pola komunikasi yang terjalin dalam hubungan ini dijelaskan melalui pengamatan dan wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti menjadikan 3 pasangan suami-istri dengan usia suami lebih muda sebagai informan. Yaitu Agus Solihin (52) dengan Agustina (55), Dedy Supriadi (27) dengan Dian Widiastuti (34), dan Dalono (44) dengan Agung Sri Wahyuni (46). Penelitian dilakukan di kediaman masing-masing pasangan guna melihat keseharian dari setiap informan. Terdapat beberapa kendala yang dialami oleh peneliti. Banyak pasangan suamiistri sesuai kriteria namun tidak ingin diwawancarai karena merasa malu maupun risih. Peneliti cukup kesulitan mencari pasangan yang bersedia menjadi informan. Banyak pula calon informan yang bersedia di awal namun menghilang tanpa kabar ketika ingin diwawancari. Selain itu, cukup sulit membuat informan laki-laki (suami) untuk lebih terbuka. Jawaban yang diberikan oleh pasangan pun kadang berbeda sehingga membuat peneliti cukup kebingungan mencari tau siapa yang lebih benar. Tidak hanya 45

itu, proses wawancara yang disaksikan oleh pasangan secara langsung juga memicu konflik atau adu argumen diantara keduanya karena merasa jawaban sang pasangan tidaklah tepat. Hal ini terjadi pada salah satu informan. Ketika istri diwawancarai, suami tidak berada di tempat, sedangkan ketika suami diwawancari, sang istri ikut mendengarkan, sehingga istri sempat membantah apa yang dijawab oleh suaminya. Namun pada akhirnya, keadaan tersebut pun dapat dicairkan oleh peneliti. Kesulitan lain yang dihadapi yaitu sulitnya mengatur waktu untuk dapat mengikuti keseharian dari informan serta mengambil gambar dari setiap kegiatan yang dijalani. Solusi dari setiap kendala yang terjadi dapat diatasi oleh peneliti. Untuk mendapatkan informan, peneliti menyebarkan informasi seluas-luasnya untuk mencari pasangan suami-istri yang sesuai kriteria. Mulai dari orang terdekat hingga kerabat sekitar. Hingga peneliti pun mendapatkan 3 pasangan sesuai kriteria yang bersedia dijadikan sebagai informan. Bagi yang sempat bersedia namun akhirnya tidak memberi kabar, peneliti tidak menghiraukannya dan segera mencari pengganti calon informan. Untuk dapat membuat informan terbuka, peneliti melakukan pendekatan secara emosional dengan informan. Peneliti mencoba mengubah kalimat yang digunakan untuk berbincang tanpa menghilangkan sopan santun. Perbedaan jawaban yang diberikan pun menjadi bahan pengamatan tersendiri untuk peneliti. Kebenaran dari jawaban yang berbeda dapat dilihat melalui proses observasi yang dilakukan oleh peneliti, meskipun tidak setiap hari peneliti datang untuk mengamati. Ketika terjadi percekcokan jawaban, peneliti dapat mencairkan suasana dengan menghentikan wawancara sesaat dan mengalihkan pembicaraan. Kemudian, informan-informan 46

selanjutnya pun diwawancarai secara terpisah. Hal tersebut juga dilakukan agar informan dapat lebih nyaman terbuka pada peneliti. Peneliti juga dapat meyakinkan bahwa apa yang disampaikan informan akan dijaga baik-baik dan untuk kepentingan penelitian. Pengaturan jadwal dilakukan secara fleksible oleh peneliti. Peneliti yang mengikuti jadwal dari setiap informan, bergantung pada kesempatan yang diberikan oleh informan. 2.1. Identitas Informan Penelitian 2.1.1 Informan Penelitian Pasangan Pertama Informan penelitian pasangan pertama bernama Agustina yang berusia 55 tahun dengan selisih usia 3 tahun dari suaminya Agus Solihin (52 tahun). Agustina menikah dengan Agus Solihin pada tahun 2002 di Depok. Setelah menikah, mereka tinggal di rumah Agustina di Jalan Siaga I, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Keduanya merupakan pemilik dari Warung Bang Agil yang terdapat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Warung yang dibangun pada tahun 2002 ini menjadi sumber mata pencaharian keluarganya. Awalnya mereka hanya berjualan menggunakan gerobak namun tidak berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hingga setelah 1 tahun, mereka pun memutuskan untuk menyewa tempat yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah. Tempat yang strategis dan banyak dilewati masyarakat menjadi faktor utama pemilihan tempat. 47

Pernikahan yang sudah memasuki usia 15 tahun ini berawal dari perkenalan keduanya di sebuah fansclub radio di Depok dan kini telah dikarunia 1 orang anak bernama Syafa Kalamana Bas yang berusia 14 tahun. Keduanya saling memiliki ketertarikan satu sama lain. Agustina yang melihat Agus Solihin sebagai sosok yang taat beribadah dan Agus Solihin yang menganggap Agustina satu-satunya wanita tercantik di fansclub tersebut dan Agus Solihin merasa sudah cukup umur untuk memulai hubungan serius hingga akhirnya Agus Solihin berani mendekati Agustina. Hubungan mereka pun bukan tanpa halangan, namun, Agus Solihin merasa apapun yang Ia hadapi, semua akan berjalan baik-baik saja hingga Agus Solihin merasa cukup yakin untuk membawa hubungannya dalam ikatan pernikahan. Sebelum menikah dengan Agus Solihin, Agustina merupakan seorang single mom dengan tiga orang anak, yaitu Zakaria berusia 38 tahun, M. Akmal 35 tahun, dan Ihsan 30 tahun. Pernikahan Agustina dengan almarhum suaminya berlangsung pada tahun 1977. Almarhum suami meninggal akibat sakit kanker yang Ia derita selama 3 tahun. Pernikahannya dengan Agus Solihin sempat mendapatkan pertentangan dari keluarga besarnya terutama ketiga anaknya. Ketiga anaknya mengkhawatirkan kondisi ekonomi dari Agus Solihin yang dianggap berada jauh di bawah ayah mereka karena Agus Solihin hanyalah seorang pedagang nasi uduk dan lontong sayur. Agustina mengaku cukup kesulitan untuk meyakinkan ketiga anaknya, begitupun keluarga besarnya. kedatangan Agus Solihin ke rumah Agustina sering di halang-halangi oleh keluarga Agustina. Namun, Agustina cukup keras kepala dan mampu menentang keluarga dan anak-anaknya. Ia merasa bahwa Ia mampu mempertanggungjawabkan pernikahannya pada anakanaknya. Agustina merasa cukup yakin dengan Agus Solihin yang mampu menjadi 48

Imam dan pemimpin keluarga karena ketekunan ibadah Agus Solihin. Hingga akhirnya keluarga dan anak-anaknya dapat menerima Agus Solihin setelah Agustina berulang kali meyakinkan mereka tentang kebaikan Agus Solihin dan meyakinkan bahwa rezeki sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut menjadi kendala terbesarnya sepanjang perjalanan pernikahannya dengan Agus Solihin namun menjadi semangat dan motivasi baginya untuk tetap yakin pada Agus Solihin. 2.1.2 Informan Penelitian Pasangan Kedua Informan kedua yaitu pasangan suami-istri bernama Dedy Supriadi (27) dengan Dian Widiastuti (34). Dedy lahir di Bekasi pada tanggal 26 Desember 1991 sedangkan Dian lahir di Indramayu tanggal 12 Desember 1983, selisih usia diantara mereka yaitu 8 tahun. Mereka menikah pada tanggal 18 Oktober 2014 di Bekasi. Kini mereka tinggal di Bekasi tepatnya berdekatan dengan rumah orangtua Dian di Perumahan Taman Raya Bekasi, Tambun. Dedy dan Dian sudah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Alif Reviadi yang lahir pada 2 Januari 2015 di Bekasi. Dedy bekerja di Lotte Mart Cikarang pada bagian gudang sejak tahun 2013. Sedangkan Dian hanya seorang ibu rumah tangga. Dian meninggalkan pekerjaannya setelah menikah dengan Dedy. Pekerjaan mereka menjadi awal dari hubungan keduanya. Dedy dan Dian awalnya merupakan teman satu kantor. Dedy dan Dian cukup akrab selama menjadi partner kerja. Keduanya sering berinteraksi dan bercanda satu sama lain. Dedy pun mengenal baik Dian sosok seperti apa, begitu pula sebaliknya. Hingga akhirnya Dedy merasa nyaman dengan 49

Dian. Jago masak, rajin ibadah dan mengenakan hijab merupakan alasan terkuat Dedy untuk meminang Dian. Sedangkan Dian menganggap Dedy sebagai sosok yang baik, bertanggungjawab, pengertian, dan humoris. Mereka sempat berpacaran selama 3 bulan, Dian yang merasa sudah bukan lagi diusia yang tepat untuk sekedar berpacaran, begitu juga Dedy. Dedy sudah merasa cukup yakin hingga akhirnya Ia memberanikan diri untuk datang ke rumah Dian menghampiri kedua orangtua Dian. Kedatangannya disambut hangat. Orangtua Dedy pun tidak keberatan dengan hubungan tersebut. Kendala justru hadir dari dalam diri Dian sendiri. Dian merasa minder dengan usianya saat itu. Terlebih perbedaan usia diantara mereka cukup jauh dan cukup mudah terlihat. Berulang kali Dian meyakinkan Dedy apakah Dedy sungguh-sungguh dan merasa baik-baik saja dengan situasi tersebut. Dian merasa sangat tidak percaya diri. Namun, Dedy cukup mampu meyakinkan Dian bahwa perbedaan usia mereka bukanlah masalah. Dedy juga selalu mengingat Dian untuk tidak memikirkan apa yang dibicarakan oleh orang-orang disekitarnya. Dian pun mulai bisa menyesuaikan diri dan tidak terlalu menanggapi pemikiran orang lain. Hingga akhirnya mereka pun menikah. Selama 3 tahun menikah, masalah terberat yang mereka rasakan hanyalah hal tersebut. 2.1.3 Informan Penelitian Pasangan Ketiga Pasangan yang ketiga yaitu Dalono dan Agung Sri Wahyuni, atau biasa dipanggil dengan Sri. Dalono berasal dari Jawa Tengah yaitu kota Klaten, Ia lahir pada 20 Agustus 1973 dan besar di Kota tersebut. Sedangkan Sri lahir pada 4 Maret 1971 di Tuban, Jawa Timur. Sri juga besar di Kota tersebut. Keduanya bertemu di Cileungsi, Jawa Barat, tepatnya di PT. Indo Agung tahun 1997 tempat Sri bekerja saat itu. Namun, 50

kini keduanya sudah tidak lagi bekerja di pabrik tersebut. Sri di PHK pada tahun 2008 lalu kini membuka usaha warung kecil-kecilan di rumah sedangkan Dalono menjadi enginer di sebuah perusahaan bengkel truck bernama Indo Kencana Sakti (IKS). Dalono bekerja di tempat tersebut sejak tahun 2010. Sebelumnya Ia pernah bekerja di Hotel Willtop, Jakarta pada tahun 2000-2009. Setelah menikah, mereka tinggal di Bekasi, tepatnya di perumahan Taman Raya Bekasi hingga saat ini. Dalono merupakan lulusan STM Prambanan, Jawa Tengah jurusan Mesin. Sedangkan Sri lulusan S1 Pendidikan Dunia Usaha, IKIP. Awal bertemu keduanya yaitu, Dalono merupakan calon karyawan yang akan mengikuti wawancara kerja di PT. Indo Agung, sedangkan Sri merupakan personalia yang mengurus wawancara Dalono. Keduanya sama-sama perantau yang tinggal di kost-kostan dekat dengan tempat mereka bekerja. Jam kerja yang bersamaan sering membuat mereka datang dalam waktu bersamaan dan mereka dapat bertemu di gerbang pabrik hingga akhirnya jalan bersamaan ke dalam pabrik sambil sedikit berbincang. Kedekatan kedua informan berlanjut hingga akhirnya Sri datang ke rumah Dalono untuk melamar. Tuban kota asal Sri memiliki budaya bahwa perempuanlah yang melamar laki-laki. Sri dan Dalono tidak melalui proses pacaran, keduanya tidak percaya terhadap hubungan pacaran. Sri yang pada saat itu sudah merasa bahwa umurnya telah cukup, akhirnya memberanikan diri mengajak Dalono datang ke rumahnya ketika lebaran. Dalono pun disambut hangat oleh keluarga Sri. Dalono dianggap sosok yang sederhana dan bertanggungjawab. Saat di rumah orangtua Sri, Dalono dihampiri oleh ayah Sri. Mereka berbincang banyak hal salah satunya yaitu 51

mengenai keseriusan Dalono. Dalono dengan rendah hati menjelaskan bagaimana kondisinya saat itu terutama dari segi ekonomi. Ia tidak segan menceritakan latar belakang keluarganya yang hanya petani, Ia juga hanyalah lulusan STM dan saat itu jabatannya tidak lebih tinggi dari istrinya. Kejujuran Dalono meluluhkan hati ayah Sri dan membuat ayah Sri akhirnya membuka diri. Ayah Sri juga merupakan sosok yang rendah diri, tidak peduli seberapa penting jabatannya. Ayah Sri merupakan seorang TNI. Namun, sifat rendah hatinya seringkali menjadi panutan bagi orang disekitarnya termasuk Dalono. Setelah yakin dengan Dalono, Sri dan keluarga pun datang melamar ke rumah Dalono. Kedua keluarga pun sepakat untuk segera menikahkan Sri dengan Dalono. Tidak lama setelah hari tersebut, keduanya pun menikah, tepatnya pada tanggal 15 April 1998. Pasangan yang berselisih usia 2 tahun ini dianugerahi dua orang anak yang bernama Dzul Qodar usia 18 tahun dan Ahmad Dhani usia 7 tahun. 52