Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus
Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 3. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Gambar 2. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus dengan Proses Pemutihan Gambar 3. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus tanpa Proses Pemutihan
Lampiran 4. Gambar 4. Simplisia Talus Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus
Lampiran 5. 1 2 3 Gambar 5. Mikroskopik Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus pada Pembesaran 10 x 40 Keterangan : 1. Sel parenkim berisi pigmen merah 2. Sel parenkim 3. Sel propagule
Lampiran 6. Perhitungan Penetapan Kadar Air Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus a. Berat sampel = 5,014 g Volume air = 0,4 ml b. Berat sampel = 5,045 g Volume air = 0,4 ml c. Berat sampel = 5,032 g Volume air = 0,5 ml
Lampiran 7. Perhitungan Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Air Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus a. Berat simplisia = 5, 021 g Berat sari = 0,039 g b. Berat simplisia = 5,041 g Berat sari = 0,033 g c. Berat simplisia = 5,038 g Berat sari = 0,031 g = 3,91 %
Lampiran 8. Perhitungan Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Etanol Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus a. Berat simplisia = 5, 023 g Berat sari = 0,013 g b. Berat simplisia = 5,048 g Berat sari = 0,007 g c. Berat simplisia = 5,027 g Berat sari = 0,008 g = 0,93 %
Lampiran 9. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus a. Berat simplisia = 2, 006 g Berat abu = 0,158 g b. Berat simplisia = 2,024 g Berat abu = 0,165 g 3. Berat simplisia = 2,014 g Berat abu = 0,163 g
Lampiran 10. Perhitungan Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut Asam Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus a. Berat simplisia = 2, 006 g Berat abu = 0,016 g b. Berat simplisia = 2,024 g Berat abu = 0,019 g c. Berat simplisia = 2,014 g Berat abu = 0,016 g
Lampiran 11. Bagan Isolasi Agar dengan Proses Pemutihan 200g Rumput laut Rumput laut kering Dibersihkan, dicuci dan dikeringkan Diserbuk dan direndam dalam larutan kalsium hipoklorit 0,5% diganti 1 jam sekali selama 6 jam Dicuci dengan air mengalir sampai bau kaporitnya hilang Rumput laut sudah diputihkan Diasamkan dengan larutan asam sulfat 0,25% selama 1 jam (ph=5) Dicuci dengan air mengalir sampai ph=7 (netral), ditiriskan dan dikeringkan selama 2 hari Ditimbang 10g rumput laut Dididihkan dengan air suling sebanyak 500 ml Ditambahkan asam asetat 3% (ph=5) pada saat suhu mencapai 90-95 C Diekstraksi selama 45 menit Disaring dengan kain blacu Ampas Filtrat Agar beku Dinetralkan dengan larutan natrium karbonat 3% Dicek ph Dipanaskan sampai mendidih Dituang ke cetakan, didiamkan Dibekukan ke dalam freezer Gambar 6. Bagan Isolasi Agar dengan Proses Pemutihan
Lampiran 11. (Lanjutan) Bagan Isolasi Agar dengan Proses Pemutihan Agar beku Dikeluarkan, didiamkan pada suhu kamar sampai airnya mencair Disaring dengan kain blacu Filtrat Agar Dikeringkan pada suhu 50 C Digiling halus Diayak Serbuk agar Dikarakterisasi Kualitatif: a. Iodium 0,05 M b. Asam klorida dan barium klorida c. Pendinginan Penetapan susut pengeringan Penetapan kadar abu total Penetapan kadar abu tak larut asam Penetapan kadar sulfat Viskositas Gambar 7. (Lanjutan) Bagan Isolasi Agar dengan Proses Pemutihan
Lampiran 12. Perhitungan Rendemen Agar dengan Proses Pemutihan I. Bobot sampel mula-mula = 10,013 g Bobot hasil ekstraksi = 2,609 g II. Bobot sampel mula-mula = 10,003 g Bobot hasil ekstraksi = 2,987 g III. Bobot sampel mula-mula = 10,026 g Bobot hasil ekstraksi = 3,066 g IV. Bobot sampel mula-mula = 10,002 g Bobot hasil ekstraksi = 3,085 g V. Bobot sampel mula-mula = 10,005 g Bobot hasil ekstraksi = 3,096 g
Lampiran 12. (Lanjutan) Perhitungan Rendemen Agar dengan Proses Pemutihan VI. Bobot sampel mula-mula = 10,011 g Bobot hasil ekstraksi = 3,339 g VII. Bobot sampel mula-mula = 10,026 g Bobot hasil ekstraksi = 3,352 g
Lampiran 13. Bagan Isolasi Agar tanpa Proses Pemutihan 200g Rumput laut Dibersihkan, dicuci dan dikeringkan Diserbuk, diasamkan dengan larutan asam sulfat 0,25% selama 1 jam (ph=5) Dicuci dengan air mengalir sampai ph=7 (netral), ditiriskan dan dikeringkan selama 2 hari Ditimbang 10g rumput laut Dididihkan dengan air suling sebanyak 500 ml Ditambahkan asam asetat 3% (ph=5) pada saat suhu mencapai 90-95 C Diekstraksi selama 45 menit Disaring dengan kain blacu Ampas Filtrat Dinetralkan dengan larutan natrium karbonat 3% Dicek ph Dipanaskan sampai mendidih Dituang ke cetakan, didiamkan Dibekukan ke dalam freezer Agar beku Gambar 8. Bagan Isolasi Agar tanpa Proses Pemutihan
Lampiran 13. (Lanjutan) Bagan Isolasi Agar tanpa Proses Pemutihan Agar beku Dikeluarkan, didiamkan pada suhu kamar sampai airnya mencair Disaring dengan kain blacu Filtrat Agar Dikeringkan pada suhu 50 C Digiling halus Diayak Serbuk agar Dikarakterisasi Kualitatif: a. Iodium 0,05 M b.asam klorida dan barium klorida c. Pendinginan Penetapan susut pengeringan Penetapan kadar abu total Penetapan kadar abu tak larut asam Penetapan kadar sulfat Viskositas Gambar 9. (Lanjutan) Bagan Isolasi Agar tanpa Proses Pemutihan
Lampiran 14. Perhitungan Rendemen Agar tanpa Proses Pemutihan I. Bobot sampel mula-mula = 10,001 g Bobot hasil ekstraksi = 2,656 g II. Bobot sampel mula-mula = 10,002 g Bobot hasil ekstraksi = 2,950 g III. Bobot sampel mula-mula = 10,001 g Bobot hasil ekstraksi = 3,069 g IV. Bobot sampel mula-mula = 10,004 g Bobot hasil ekstraksi = 3,072 g V. Bobot sampel mula-mula = 10,070 g Bobot hasil ekstraksi = 3,119 g
Lampiran 14. (Lanjutan) Perhitungan Rendemen Agar tanpa Proses Pemutihan VI. Bobot sampel mula-mula = 10,009 g Bobot hasil ekstraksi = 3,318 g VII. Bobot sampel mula-mula = 10,017 g Bobot hasil ekstraksi = 3,417 g
Lampiran 15. Serbuk Agar Hasil Isolasi Gambar 10. Serbuk Agar Hasil Isolasi dengan Proses Pemutihan Gambar 11. Serbuk Agar Hasil Isolasi tanpa Proses Pemutihan
Lampiran 16. Hasil Identifikasi Agar Hasil Isolasi I. Menggunakan Pereaksi Iodium 0,05 M a. Agar dengan Proses Pemutihan A B b. Agar Tanpa Proses Pemutihan C D Keterangan : A dan C: Warna ungu coklat diantara kedua lapisan cairan setelah penambahan pereaksi Iodium 0,05 M B dan D: Warna kuning pucat jika larutan A dikocok
Lampiran 16. (Lanjutan) Hasil Identifikasi Agar Hasil Isolasi II. Menggunakan Pereaksi Asam Klorida dan Barium Klorida a. Agar dengan Proses Pemutihan A b. Agar Tanpa Proses Pemutihan B C D Keterangan : A dan C: Sebelum pemberian pereaksi asam klorida dan barium klorida B dan D: Sesudah pemberian pereaksi asam klorida dan barium klorida terjadi kekeruhan warna putih
Lampiran 16. (Lanjutan) Hasil Identifikasi Agar Hasil Isolasi III. Metode Pendinginan a. Agar dengan Proses Pemutihan A b. Agar Tanpa Proses Pemutihan Keterangan : A dan B: Bila setelah dipanaskan kemudian didinginkan antara 30º sampai 35ºC dapat membentuk gel.
Lampiran 17. Perhitungan Penetapan Susut Pengeringan Agar Hasil Isolasi dengan Proses Pemutihan Keterangan: W1 = Bobot botol timbang dan sampel sebelum pengeringan dikurangi bobot botol timbang W2 = Bobot botol timbang dan sampel setelah pengeringan dikurangi bobot botol timbang I. W1 = 0,516 g W2 = 0,471 g II. W1 = 0,509 g W2 = 0,465 g III. W1 = 0,501 g W2 = 0,457 g
Lampiran 18. Perhitungan Penetapan Susut Pengeringan Agar Hasil Isolasi tanpa Proses Pemutihan Keterangan: W1 = Bobot botol timbang dan sampel sebelum pengeringan dikurangi bobot botol timbang W2 = Bobot botol timbang dan sampel setelah pengeringan dikurangi bobot botol timbang I. W1 = 0,523 g W2 = 0,477 g II. W1 = 0,526 g W2 = 0,483 g III. W1 = 0,528 g W2 = 0,484 g
Lampiran 19. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total Agar Hasil Isolasi dengan Proses Pemutihan I. Berat abu = 0,026g Berat sampel = 0,554g II. Berat abu = 0,025 g Berat sampel = 0,550g III. Berat abu = 0,026g Berat sampel = 0,0536g
Lampiran 20. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total Agar Hasil Isolasi tanpa Proses Pemutihan I. Berat abu = 0,025g Berat sampel = 0,531g II. Berat abu = 0,023g Berat sampel = 0,511g III. Berat abu = 0,026g Berat sampel = 0,0521g
Lampiran 20. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Tak Larut Asam Agar Hasil Isolasi dengan Proses Pemutihan I. Berat abu = 0,003g Berat sampel = 0,554g II. Berat abu = 0,002g Berat sampel = 0,550g III. Berat abu = 0,003g Berat sampel = 0,536g = 0,49%
Lampiran 21. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Tak Larut Asam Agar Hasil Isolasi tanpa Proses Pemutihan I. Berat abu = 0,003g Berat sampel = 0,532g II. Berat abu = 0,003g Berat sampel = 0,550g III. Berat abu = 0,003g Berat sampel = 0,557g = 0,56%
Lampiran 22. Perhitungan Penetapan Kadar Sulfat Agar Hasil Isolasi dengan Proses Pemutihan I. Berat abu = 0,024g Berat sampel = 1,007g II. Berat abu = 0,024g Berat sampel = 1,010g III. Berat abu = 0,025g Berat sampel = 1,019g
Lampiran 23. Perhitungan Penetapan Kadar Sulfat Agar Hasil Isolasi tanpa Proses Pemutihan I. Berat abu = 0,025g Berat sampel = 1,026g II. Berat abu = 0,028g Berat sampel = 1,043g III. Berat abu = 0,027g Berat sampel = 1,040g
Lampiran 24. Perhitungan Viskositas Agar Hasil Isolasi dengan Proses Pemutihan Nomor spindel = 1 atau 61 Kecepatan = 12 Faktor = 5 Viskositas (dalam centipoise (Cps)) = Pembacaan x Faktor I. Pembacaan = 2 Faktor = 5 Viskositas = 2 x 5 = 10 Cps II. Pembacaan = 2 Faktor = 5 Viskositas = 2 x 5 = 10 Cps III. Pembacaan = 2 Faktor = 5 Viskositas = 2 x 5 = 10 Cps
Lampiran 25. Perhitungan Viskositas Agar Hasil Isolasi tanpa Proses Pemutihan Nomor spindel = 1 atau 61 Kecepatan = 12 Faktor = 5 Viskositas (dalam centipoise (Cps)) = Pembacaan x Faktor I. Pembacaan = 2 Faktor = 5 Viskositas = 2 x 5 = 10 Cps II. Pembacaan = 2 Faktor = 5 Viskositas = 2 x 5 = 10 Cps III. Pembacaan = 2 Faktor = 5 Viskositas = 2 x 5 = 10 Cps
Lampiran 26. Bagan Pengujian Pertumbuhan Bakteri Stok kultur Suspensi bakteri Hasil inkubasi Diambil dengan jarum ose Disuspensikan dalam 10 ml larutan Nutrient Broth Diukur kekeruhan larutan pada panjang gelombang 580 nm sampai diperoleh transmitan 25% Dipipet 0,1 ml ke dalam cawan petri Dituang 15 ml NA steril cair (±45 C), dihomogenkan, dibiarkan memadat Diinkubasi pada suhu 35 C selama 18-24 jam Diamati homogenitas pertumbuhannya pada cawan petri Dicuci kaca objek dengan alkohol 70%, difiksasi Diteteskan 1 tetes akuades pada kaca objek Diambil koloni bakteri hasil inkubasi dari cawan petri dengan jarum ose steril, disuspensikan, difiksasi Ditambahkan 1 tetes gentian violet Ditambahkan 1 tetes larutan lugol, diratakan, difiksasi Dicuci kaca objek dengan alkohol 70% sampai tetesan terakhir tidak berwarna, dikeringkan Ditetesi 1 tetes safranin, biarkan 15-30 detik, dicuci larutan safranin dengan akuades steril, difiksasi Ditetesi dengan 1 tetes minyak imersi Diamati di bawah mikroskop pada pembesaran 100x Warna ungu (+) Gram positif Warna merah muda (+) Gram negatif Gambar 12. Bagan Pengujian Pertumbuhan Bakteri
Lampiran 27. Hasil Pengujian Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus A B C D E Keterangan : A & B : C & D : E & F : F Media Nutrient Agar Standar Media agar dengan proses pemutihan dan nutrient broth (F 1 ) Media agar dengan proses pemutihan dan beef powderserta peptone (F2)
Lampiran 27. (Lanjutan) Hasil Pengujian Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus G H Keterangan : G & H : I I & J : J Media agar tanpa proses pemutihan dan nutrient broth (F 3 ) Media agar tanpa proses pemutihan dan beef powder serta peptone (F 4 )
Lampiran 28. Hasil Pengujian Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli A B C D E Keterangan : A & B : C & D : E & F : F Media Nutrient Agar Standar Media agar dengan proses pemutihan dan nutrient broth (F 1 ) Media agar dengan proses pemutihan dan beef powder serta peptone (F2)
Lampiran 28. (Lanjutan) Hasil Pengujian Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli G H Keterangan : G & H : I I & J : J Media agar tanpa proses pemutihan dan nutrient broth (F 3 ) Media agar tanpa proses pemutihan dan beef powder serta peptone (F 4 )
Lampiran 29. Hasil Pewarnaan Gram dan Pengamatan Bakteri Staphylococcus aureus secara Mikroskopik A B C D E Keterangan : A & B : C & D : E & F : F Media Nutrient Agar Standar Media agar dengan proses pemutihan dan nutrient Broth (F 1 ) Media agar dengan proses pemutihan dan beef powder serta peptone (F2)
Lampiran 29. (Lanjutan) Hasil Pewarnaan Gram dan Pengamatan Bakteri Staphylococcus aureus secara Mikroskopik G H Keterangan : G & H : I I & J : J Media agar tanpa proses pemutihan dan nutrient broth (F 3 ) Media agar tanpa proses pemutihan dan beef powder serta peptone (F 4 )
Lampiran 30. Hasil Pewarnaan Gram dan Pengamatan Bakteri Eschericia coli secara Mikroskopik A B C D E Keterangan : A & B : C & D : E & F : F Media Nutrient Agar Standar Media agar dengan proses pemutihan dan nutrient broth (F 1 ) Media agar dengan proses pemutihan dan beef powder serta peptone (F 2 )